Metode Food Recall 24 Jam

23 Metode ini dapat memberikan informasi konsumsi yang mendekati sebenarnya true intake tentang jumlah energi dan zat gizi yang dikonsumsi oleh individu. Kelebihan metode estimated food records:  Metode ini relatif murah dan cepat.  Dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar.  Dapat diketahui konsumsi zat gizi sehari.  Hasilnya relatif lebih alcurat Kekurangan metode estimated food records:  Metode ini terlalu membebani responden, sehingga sering menyebabkan responden merubah kebiasaan makanannya.  Tidak cocok untuk responden yang buta huruf. Sangat tergantung pada kejujuran dan kemampuan responden dalam mencatat dan memperkirakan jumlah konsumsi.

c. Penimbangan Makanan Food Weighing

Pada metode penimbangan makanan, responden atau petugas menimbang dan mencatat seluruh makanan yang dikonsumsi responden selama 1 hari. Penimbangan makanan ini biasanya berlangsung beberapa hari tergantung dari tujuan, dana penelitian dan tenaga yang tersedia. Langkah-langkah pelaksanaan penimbangan makanan:  Petugasresponden menimbang dan mencatat bahan makananmakanan yang dikonsumsi dalam gram. 24  Jumlah bahan makanan yang dikonsumsi sehari, kemudian dianalisis dengan menggunakan DKBM atau DKGJ Daftar Komposisi Gizi Jajanan.  Membandingkan hasilnya dengan Kecukupan Gizi yang Dianjurkan AKG. Perlu diperhatikan disini adalah, bila terdapat sisa makanan setelah makan maka perlu juga ditimbang sisa tersebut untuk mengetahui jumlah sesungguhnya makanan yang dikonsumsi. Kelebihan metode penimbangan:  Data yang diperoleh lebih akuratteliti. Kekurangan metode penimbangan:  Memerlukan waktu dan cukup mahal karena perlu peralatan. o Bila penimbangan dilakukan dalam periode yang cukup lama, maka responden dapat merubah kebiasaan makan mereka. o Tenaga pengumpul data harus terlatih dan trampil. o Memerlukan kerjasama yang baik dengan responden. 25

d. Metode Riwayat Makan Dietary History Method

Metode ini bersifat kualitatif ‘carena memberikan gambaran pola konsumsi berdasarkan pengamatan dalam w aktu yang cukup lama bisa 1 minggu, 1 bulan, 1 tahun. Burke 1947 menyatakan bahwa metode ini terdiri dari tiga komponen, yaitu:  Komponen pertama adalah wawancara termasuk recall 24 jam, yang mengumgulkan data tentang apa saja yang dimakan responden selama 24 jam terakhir.  Komponen kedua adalah tentang frekuensi penggunaan dari sejumlah bahan makanan dengan memberikan daftar check list yang sudah disiapkan, untuk mengecek kebenaran dari recall 24 jmn tadi.  Komponen ketiga adalah pencatatan konsumsi selama 2-3 hari sebagai cek Wang. Langkah-langkah metode riwayat makan:  Petugas menanyakan kepada responden tentang pola kebiasaan makannya . Variasi makan pada hari-hari khusus seperti hari libur, dalam keadaan sakit da n sebagainya juga dicatat. Termasuk jenis makanan, frekuensi penggunaan, ukuran porsi dalam URT serta cara memasaknya direbus, digoreng, dipang- gang dan sebagainya.  Lakukan pengecekan terhadap data yang diperoleh dengan cara mengajuka n pertanyaan untuk kebenaran data tersebut. 26 Hal yang perlu mendapat perhatian dalam pengumpulan data adalah keadaan musim-musim tertentu dan hari-hari istimewa seperti hari pasar, awal bulan, hari raya dan sebagainya. Gambaran konsumsi pada hari-hari tersebut hams dikumpulkan. Kelebihan metode riwayat makan:  Dapat memberikan gambaran konsumsi pada periode yang panjang secara kualitatif dan kuantitatif.  Biaya relatif murah.  Dapat digunakan di klinik gizi untuk membantu mengatasi masalah kesehatan yang berhubungan dengan diet pasien. Kekurangan Metode Riwayat Makan:  Terlalu membebani pihak pengumpul data dan responden.  Sangat sensitif dan membutuhkan pengumpul data yang sangat terlatih.  Tidak cocok dipakai untuk survei-survei besar. Data yang dikumpulkan lebih bersifat kualitatif. Biasanya hanya difokuskan pada makanan khusus, sedangkan variasi makanan sehari-hari tidak diketahui.

e. Metode Frekuensi Makanan Food Frequency

Metode frekuensi makanan adalah untu - k memperoleh data tentang frekuensi konsumsi sejumlah bahan makanan atau makanan jadi selama periode tertentu seperti hari, minggu, bulan atau tahun. 27 Selain itu dengan metode frekuensi makanan dapat memperoleh gambaran pola konsumsi bahan makanan secara kualitatif, tapi karena periode pengamatannya lebih lama dan dapat membedakan individu berdasarkan ranking tingkat konsumsi zat gizi, maka cara ini paling sering digunakan dalam penelitian epidemiologi gizi. Kuesioner frekuensi makanan memuat tentang daftar bahan makanan atau makanan dan frekuensi penggunaan makanan tersebut pada periode tertentu. Bahan makanan yang ada dalam daftar kuesioner tersebut adalah yang dikonsumsi dalam frekuensi yang cukup sering oleh responden.  Langkah-langkah Metode frekuensi makanan: Responden diminta untuk memberi tanda pada daftar makanan yang tersedia pada kuesioner mengenai frekuensi penggunaannya dan ukuran porsinya.  Langkah-langkah Metode frekuensi makanan, Supariasa 2001: o Responden diminta untuk memberi tanda pada daftar yang tersedia pada kuesioner mengenai frekuensi penggunaannya dan ukuran porsinya. o Lakukan rekapitulasi tentang frekuensi penggunaan jenis-jenis bahan makanan terutama bahan makanan yang merupakan sumber-sumber zat gizi tertentu selama periode tertentu pula. 28  Kelebihan Metode Frekuensi Makanan Food Frequency Menurut Supariasa 2001, Metode Frekuensi Makanan mempunyai beberapa kelebihan, antara lain: o Relatif murah dan sederhana o Dapat dilakukan sendiri oleh responden o Tidak membutuhkan latihan khusus o Dapat membantu untuk menjelaskan hubungan antara penyakit dan kebiasaan makan  Kekurangan Metode Frekuensi Makanan Food Frequency Menurut Supariasa 2001, Metode Frekuensi Makanan juga mempunyai beberapa kekurangan, antara lain: o Tidak dapat untuk menghitung intake zat gizi sehari o Sulit mengembangkan kuesioner pengumpulan data o Cukup menjemukan bagi pewawancara o Perlu percobaan pendahuluan untuk menentukan jenis bahan makanan yang akan masuk dalam daftar kuesioner o Responden harus jujur dan mempunyai motivasi tinggi. 2. Statistik Vital Pengukuran status gizi dengan statistik vital dengan menganalisis data beberapa statistik kesehatan seperti angka kematian berdasarkan , angka Kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi. Penggunaannya dipertimbangkan sebagai