15
spesifik, maka penentuan kimia faali dapat lebih banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik Supariasa, 2002.
4. Biofisik Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status
gizi dengan melihat kemampuan fungsi khususnya jaringan dan melihat perubahan struktur dari jaringan. Metode ini umumnya digunakan dalam
situasi tertentu seperti kejadian buta senja epidemik epidemik of night blindnes. Cara yang digunakan adalah tes adaptasi gelap Supariasa,
2002.
B. Penilaian Status Gizi secara Tidak Langsung Penilaian status gizi secara tidak langsung dapat dibagi tiga yaitu : survey
konsumsi makanan, statistik vital dan faktor ekologi. Pengertian dan penggunaan metode ini akan diuraikan sebagai berikut:
1. Survei Konsumsi Makanan Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi secara tidak
langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi Supariasa,2002.
A. Tujuan survei konsumsi makanan 1. Tujuan umum
Untuk mengetahui kebiasaan makan, dan gambaran tingkat kecukupan bahan makanan dan zat gizi pada tingkat kelompok,
16
Rumah tangga, dan perorangan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya
2. Tujuan khusus a. Menentukan tingkat kecukupan konsumsi pangan
nasional dan kelompok masyarakat b. Menentukan status kesehatan dan gizi keluarga dan
individu, c. Menentukan pedoman kecukupan makanan dan program
pengadaan makanan, d. Sebagai dasar perencanaan dan program pengembangan
gizi, e. Sebagai sarana pendidikan gizi masyarakat,
f. Menentukan perundang-undangan bidang pangan dan gizi.
B. Metode pengukuran konsumsi pangan berdasarkan jenis data yang diperoleh
a. Metode kualitatif, i. Metode frekuensi makanan food frequensi;
ii. Metode dietary history; iii. Metode telepon;
iv. Metode pendaftaran makanan.
17
b. Metode kuantitatif i. Metode recall 24 jam
ii. Perkiraan makanan estimated food records iii. Penimbangan makanan food weighing
iv. Metode food account; Metode inventaris inventory method
v. Pencatatan household food record c. Metode kualitatif dan kuantitatif
i. Metode recall 24 jam ii. Metode riwayat makanan dietary history
Metode pengukuran konsumsi makanan untuk individu, antara lain:
a. Metode Food Recall 24 Jam
Prinsip dari metode recall 24 jam, dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi pada periode 24 jam yang
lalu. Dalam metode ini, responden, ibu atau pengasuh bila anak masih
kecil disuruh menceritakan semua yang dimakan dan diminum selama 24 jam yang lalu kemarin. Biasanya dimulai sejak ia bangun pagi kemarin
sampai dia istirahat tidur malam harinya, atau dapat juga dimulai dari waktu saat dilakukan wawancara mundur ke belakang sampai 24 jam
penuh. Misalnya, petugas datang pada pukul 07.00 ke rumah responden, maka konsumsi yang ditanyakan adalah mulai pukul 07.00 saat itu dan
18
mundur ke belakang sampai pukul 07.00, pagi hari sebelumnya. Wawancara dilakukan oleh petugas yang sudah terlatih dengan
menggunakan kuesioner terstruktur. Hal penting yang perlu diketahui adalah bahwa dengan recall 24
jam data yang diperoleh cenderung lebih bersifat kualitatif. Oleh karena itu, untuk mendapatkan data kuantitatif, maka jumlah konsumsi makanan
individu ditanyakan secara teliti dengan menggunakan alat URT sendok, gelas, piring dan lain-lain atau ukuran lainnya yang biasa dipergunakan
sehari-hari. Apabila pengukuran hanya dilakukan 1 kali 1×24 jam, maka data
yang diperoleh kurang representatif untuk menggambarkan kebiasaan makanan individu. Oleh karena itu, recall 24 jam sebaiknya dilakukan
berulang-ulang dan harinya tidak berturut-turut. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minimal 2 kali recall 24
jam tanpa berturut-turut, dapat menghasilkan gambaran asupan zat gizi lebih optimal dan memberikan variasi yang lebih besar tentang
intake
.
harian individu Sanjur, 1997.
Langkah-langkah pelaksanaan recall 24 jam:
Petugas atau pewawancara menanyakan kembali dan mencatat semua makanan dan minuman yang dikonsumsi responden
dalam ukuran rumah tangga URT selama kurun waktu 24 jam yang lalu. Dalam membantu responden mengingat apa yang
dimakan, perlu diberi penjelasan waktu kegiatannya seperti
19
waktu baru bangun, setelah sembahyang, pulang dari sekolahbekerja, sesudah tidur siang dan sebagainya. Selain dari
makanan utama, makanan kecil atau jajan juga dicatat. Termasuk makanan yang dimakan di luar rumah seperti di res-
toran, di kantor, di rumah teman atau saudara. Untuk masyarakat perkotaan komsumsi tablet yang mengandung
vitamin dan mineral juga dicatat serta adanya pemberian tablet besi atau kapsul vitamin A.
Petugas melakukan konversi dari URT ke dalam ukuran berat gram. Dalam menaksirmemperkirakan ke dalam ukuran
berat gram pewawancara menggunakan berbagai alat bantu seperti contoh ukuran rumah tangga piring, gelas, sendok, dan
lain-lain atau model dari makanan food model. Makanan yang dikonsumsi dapat dihitung dengan alat bantu ini atau dengan
menimbang langsung contoh makanan yang akan dimakan berikut informasi tentang komposisi makanan jadi.
Menganalisis bahan makanan ke dalam zat gizi dengan menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan DKBM.
Membandingkan dengan Daftar Kecukupan Gizi yang Dianjurkan DKGA atau Angka Kecukupan Gizi AKG untuk
Indonesia.
20
Agar wawancara berlangsung secara sistematis, perlu disiapkan kuesioner sebelumnya sehingga wawancara terarah
menurut urut-urutan waktu dan pengelompokan bahan makanan. Urutan waktu makan sehari dapat disusun berupa makan pagi,
siang, malam dan snack serta makanan jajanan. Pengelompokan bahan makanan dapat berupa makanan
pokok, sumber protein nabati, sumber protein hewani, sayuran, buah-buahan dan lain-lain.
Metode recall 24 jam ini mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan, sebagai berikut:
Kelebihan metode recall 24 jam:
Mudah melaksanakannya serta tidak terlalu membebani responden.
o
Biaya relatif murah, karena tidak memerlukan peralatan khusus dan tempat yang luas untuk wawancara.
o
Cepat, sehingga dapat mencakup banyak responden.
o
Dapat digunakan untuk responden yang buta huruf.
o
Dapat memberikan gambaran nyata yang benar-benar dikonsumsi individu sehingga dapat dihitung intake zat
gizi sehari.
21
Kekurangan metode recall 24 jam:
Tidak dapat menggambarkan asupan makanan setiari hari, bila hanya dilakukan recall satu hari.
Ketepatannya sangat tergantung pada daya ingat responden. Oleh karena itu responden hams mempunyai daya ingat yang
baik, sehingga metode ini tidak cocok dilakukan pada anak usia di bawah 7 tahun, orang tua berusia di atas 70 tahun dan orang
yang hilang ingatan atau orang yang pelupa.
o
The flat slope syndrome, yaitu kecenderungan bagi responden yang kurus untuk melaporkan konsumsinya
lebih banyak over estimate dan bagi responden yang gemuk cenderung melaporkan lebih sedikit under
estimate.
o
Membutuhkan tenaga atau petugas yang terlatih dan terampil dalam menggunakan alat-alat bantu URT dan
ketepatan alat bantu yang dipakai menurut kebiasaan masyarakat. Pewawancara harus dilatih untuk dapat
secara tepat menanyakan apa-apa yang dimakan oleh responden, dan mengenal cara-cara pengolahan makanan
serta pola pangan daerah yang akan diteliti secara umum.
o
Responden harus diberi motivasi dan penjelasan tentang tujuan dari penelitian. Untuk mendapat gambaran
konsumsi makanan sehari-hari recall jangan dilakukan
22
pada saat panen, hari pasar, hari akhir pekan, pada saat melakukan upacara-upacara keagamaan, selamatan dan
lain-lain. Karena keberhasilan metode recall 24 jam ini sangat ditentukan
oleh daya ingat responden dan kesungguhan serta kesabaran dari pewawancara, maka untuk dapat meningkatkan mutu data recall 24 jam
dilakukan selama beberapa kali pada hari yang berbeda tidak berturut- turut, tergantung dari variasi menu keluarga dari hari ke hari.
b. Estimated Food Records
Metode ini disebut juga food records atau diary records, yang digunakan untuk mencatat jumlah yang dikonsumsi. Pada metode ini
responden diminta untuk mencatat semua yang is makan dan minum setiap kali sebelum makan dalam Ukuran Rumah Tangga URT atau menimbang
dalam ukuran berat gram dalam periode tertentu 2-4 hari berturut-turut, termasuk cara persiapan dan pengolahan makanan tersebut.
Langkah-langkah pelaksanaan food record:
Responden mencatat makanan yang dikonsumsi dalam URT atau gram nama masakan, cara persiapan dan pemasakan bahan
makanan.
Petugas memperkirakanestimasi URT ke dalam ukuran berat gram untuk bahan makanan yang dikonsumsi tadi.
Menganalisis bahan makanan ke dalam zat gizi dengan DKBM.
Membandingkan dengan AKG.
23
Metode ini dapat memberikan informasi konsumsi yang mendekati sebenarnya true intake tentang jumlah energi dan zat gizi yang
dikonsumsi oleh individu. Kelebihan metode estimated food records:
Metode ini relatif murah dan cepat.
Dapat menjangkau sampel dalam jumlah besar.
Dapat diketahui konsumsi zat gizi sehari.
Hasilnya relatif lebih alcurat Kekurangan metode estimated food records:
Metode ini terlalu membebani responden, sehingga sering menyebabkan responden merubah kebiasaan makanannya.
Tidak cocok untuk responden yang buta huruf. Sangat tergantung pada kejujuran dan kemampuan responden dalam
mencatat dan memperkirakan jumlah konsumsi.
c. Penimbangan Makanan Food Weighing
Pada metode penimbangan makanan, responden atau petugas menimbang dan mencatat seluruh makanan yang dikonsumsi responden
selama 1 hari. Penimbangan makanan ini biasanya berlangsung beberapa hari
tergantung dari tujuan, dana penelitian dan tenaga yang tersedia. Langkah-langkah pelaksanaan penimbangan makanan:
Petugasresponden menimbang
dan mencatat
bahan makananmakanan yang dikonsumsi dalam gram.