Hubungan Antara Pendidikan Ibu dengan Status Gizi Pada Siswai SD N 05

92 menyatakan kurangnya konsumsi protein dan berlebihnya konsumsi karbohidrat dapat menyebabkan status gizi lebih. Menurut Almatsier 2002, fungsi utama protein adalah pertumbuhan, namun jika tubuh mengalami kekurangan energy maka fungsi protein terlebih dahulu untuk menghasilkan energy atau membentuk glukosa dan sebagai bahan pembentuk jaringan baru dalam tubuh. Jika protein dalam keadaan berlebih maka akan mengalami deaminase, yaitu nitrogen dikeluarkan dari tubuh dan sia-sia ikatan karbon akan diubah menjadi lemak tubuh. Menurut sumbernya protein dibagi menjadi dua, yaitu protein hewani protein yang bersumber dari hewan dan protein nabati protein yang bersumber dari tumbuh- tumbuhan. Contoh protein hewani adalah daging, telur, dan susu. Sedangkan contoh dari protein nabati adalah kacang – kacangan, tahu, tempe dan umumnya yang berasal dari kacang kedelai. Menurut hasil analisis dari food recall, jenis protein yang biasa dikonsumsi responden adalah protein hewani. Protein hewani cenderung mengandung lemak yang lebih tinggi dibandingkan protein nabati. Sehingga untuk mempercepat metabolisme tubuh harus bekerja lebih keras untuk mencerna, mengolah dan memanfaatkan protein dibanding dengan lemak dan karbohidrat. Makin besar dan berat bobot tubuh seseorang, semakin banyak jaringan aktifnya, sehingga makin banyak protein yang diperlukan untuk mempertahankan atau memelihara jaringan-jaringan tersebut. 93

6.3.9 Hubungan Antara Kebiasaan Konsumsi Lemak dengan Status Gizi Lebih

Pada Siswai SD N 05 Kuningan Barat Dari 54 siswa yang memiliki kebiasaan konsumsi lemak lebih terdapat 76 41 orang yang berstatus gizi lebih. Sedangkan dari 16 siswa yang memiliki kebiasaan konsumsi lemak cukup terdapat 50 8 orang yang berstatus gizi lebih. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan antara total konsumsi lemak lebih dari 25 total konsumsi energy dengan status gizi lebih. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Daryono 2003 yang menyatakan adanya hubungan antara konsumsi lemak dengan status gizi lebih. Lemak dibagi menjadi tiga golongan, yaitu lemak yang mengandung asam lemak tak jenuh lemak paling mudah dicerna, lemak yang mengandung asam lemak tak jenuh tunggal yang mudah dicerna, dan lemak yang mengandung asam lemak jenuh yang sulit dicerna. Lemak tak jenuh tunggal bisa diperoleh dari olive oil, minyak kacang, canola oil, alpukat, kacang- kacangan dan biji- bijian. Lemak tak jenuh ganda bisa diperoleh dari minyak sayur, kedelai, kacang- kacangan dan biji- bijian. Sedangkan lemak jenuh biasanya terdapat pada produk- produk hewan seperti daging, unggas, makanan laut, telur, produk susu, mentega dan minyak kelapa. Berdasarkan hasil food recall pada penelitian ini, didapatkan hasil kebanyakan yang dikonsumsi responden adalah lemak jenuh susu dan telur. Lemak jenuh merupakan jenis lemak yang kurang sehat. Lemak ini bisa meningkatkan risiko degenerative seperti penyakit jantung dengan cara meningkatkan kadar kolesterol total dan kolesterol jahat LDL. Kolesterol yang