Gambaran Kebiasaan Konsumsi Fast Food pada Siswai SD N 05 Kuningan

76

5.3.5 Hubungan Antara Waktu Menonton TV dengan Status Gizi Lebih Pada Siswai

SD N 05 Kuningan Barat Distribusi Siswai SD N 05 Kuningan Barat berdasarkan hubungan antara waktu menonton televisi dengan status gizi lebih dapat dilihat pada Gambar 5.14 berikut : Grafik 5.14 Hubungan Waktu Menonton Televisi dengan Status Gizi Lebih Pada Siswai SD N 05 Kuningan Barat Tahun 2013 Berdasarkan Gambar hasil analisis diketahui siswa yang memiliki waktu menonton televisi ≥5 jam perhari yang berstatus gizi lebih sebanyak 76 39 orang sedangkan siswa yang memiliki waktu menonton televisi lebih yang berstatus tidak gizi lebih sebanyak 24 12 orang. Dari hasil uji statistik, didapatkan nilai probabilitas P value sebesar 0,078 . Artinya pada α = 5 dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan signifikan proporsi siswa yang berstatus gizi lebih pada siswa yang memiliki waktu menonton televisi lebih maupun cukup atau tidak ada hubungan antara waktu menonton televisi dengan status gizi lebih. 5 10 15 20 25 30 35 40 45 Gizi Lebih Gizi Tidak Lebih Lebih Kurang 77

5.3.6 Hubungan Antara Kebiasaan Konsumsi Energi dengan Status Gizi Lebih Pada

Siswai SD N 05 Kuningan Barat Distribusi Siswai SD N 05 Kuningan Barat berdasarkan hubungan antara kebiasaan konsumsi energi dengan status gizi lebih dapat dilihat pada Gambar 5.15 berikut : Grafik 5.15 Hubungan Kebiasaan Konsumsi Energi dengan Status Gizi Lebih Pada Siswai SD N 05 Kuningan Barat Tahun 2013 Berdasarkan Gambar hasil analisis diketahui siswa yang memiliki kebiasaan konsumsi energi lebih dari AKG yang berstatus gizi lebih sebanyak 77 41 orang sedangkan siswa yang memiliki kebiasaan konsumsi energi lebih yang berstatus tidak gizi lebih sebanyak 23 12 orang. Dari hasil uji statistik, didapatkan nilai probabilitas P value sebesar 0,031 . Artinya pada α = 5 dapat disimpulkan terdapat perbedaan signifikan proporsi siswa yang berstatus gizi lebih pada siswa yang memiliki kebiasaan konsumsi energi lebih maupun cukup atau ada hubungan antara kebiasaan konsumsi energi dengan status gizi lebih. 5 10 15 20 25 30 35 40 45 Gizi Lebih Gizi Tidak Lebih Lebih Cukup 78

5.3.7 Hubungan Antara Kebiasaan Konsumsi Karbohidrat dengan Status Gizi Lebih

Pada Siswai SD N 05 Kuningan Barat Distribusi Siswai SD N 05 Kuningan Barat berdasarkan hubungan antara kebiasaan konsumsi karbohidrat dengan status gizi lebih dapat dilihat pada Gambar

5.16 berikut :

Garfik 5.16 Hubungan Kebiasaan Konsumsi Karbohidrat dengan Status Gizi Lebih Pada Siswai SD N 05 Kuningan Barat Tahun 2013 Berdasarkan Gambar hasil analisis diketahui siswa yang memiliki kebiasaan konsumsi karbohidrat lebih yang berstatus gizi lebih dari 60 total energi sebanyak 79 38 orang sedangkan siswa yang memiliki kebiasaan konsumsi karbohirat lebih yang berstatus tidak gizi lebih sebanyak 21 10 orang. Dari hasil uji statistik, didapatkan nilai probabilitas P value sebesar 0,023 . Artinya pada α = 5 dapat disimpulkan terdapat perbedaan signifikan proporsi siswa yang berstatus gizi lebih pada siswa yang memiliki kebiasaan konsumsi karbohidrat lebih maupun cukup atau ada hubungan antara kebiasaan konsumsi karbohidrat dengan status gizi lebih. 5 10 15 20 25 30 35 40 Gizi Lebih Gizi Tidak Lebih Lebih Cukup