85
membuktikan terdapatnya hubungan antara jenis kelamin dengan status gizi lebih. Dapat terlihat adanya kecenderungan lebih besar pada siswa laki – laki untuk
mengalami gizi lebih dibandingkan dengan siswi perempuan. Hal ini dimungkin karena populasi siswa laki – laki di SD N 05 Kuningan Barat lebih banyak
dibandingkan populasi siswa perempuan.
Persamaan ini kemungkinan dikarenakan adanya perbedaan asupan makananresponden laki – laki yang kemungkinan mempunyai nafsu besar
sehingga mengkonsumsi lebih banyak makanan berkalori tinggi dibandingkan anak perempuan. Menurut Worthington et al 2000 dikatakan bahwa laki – laki
usia sekolah mengkonsumsi sejumlah energi dan nutrisi lebih besar dibandingkan perempuan. Di samping itu, nafsu makan laki – laki sangat bertambah hingga
tidak akan menemukan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan makannya Pudjiati, 1990.
6.3.2 Hubungan Antara Pendapatan Orang Tua dengan Status Gizi Lebih Pada
Siswai SD N 05 Kuningan Barat
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan dari 50 orang tua yang berpendapatan rendah sebanyak 80 40 orang yang memiliki anak berstatus
gizi lebih. Sedangkan dari 20 orang tua yang berpendapatan tinggi sebanyak 45 9 orang memiliki anak berstatus gizi lebih. Hasil analisis menunjukkan ada
hubungan yang bermakna antara pendapatan orang tua yang memiliki pendapatan rendah dengan status gizi lebih.
Hal ini terjadi karena tinggiya makanan sumber karbohidrat, sementara konsumsi protein rendah dan Perbedaan ini kemungkinan terjadi karena keluarga
86
yang pendapatannya lebih rendah kurang mampu menyediakan makanan yang sesuai dengan pola menu seimbang, mereka lebih cenderung memilih makanan
yang mengenyangkan banyak mengandung lemak dengan harga yang terjangkau murah dan kurang memperhatikan kualitas dan kandungan zat gizinya dan
proporsi terbesar pada responden status ekonomi menengah kebawah dibandingkan dengan responden status ekonomi menengah ke atas.
Penelitian ini berbeda dengan penelitian Nelly 2009 yang menyatakan tidak adanya hubungan antara status gizi dengan pendapatan orang tua yang
dimana jumlah responden dengan pendapatan dibawah UMR mengalami obesitas sebanyak 10 orang 12 dan tidak mengalami obesitas sebanyak 73 orang
88.
6.3.3 Hubungan Antara Pendidikan Ibu dengan Status Gizi Pada Siswai SD N 05
Kuningan Barat
Pendidikan orang tua khususnya ibu merupakan salah satu faktor yang menentukan pertumbuhan dan perkembangan anak, dimana pada akhirnya
mempengaruhi gizi anak. Menurut Hidayat 1980, mengatakan tingkat pendidikan akan mempengaruhi konsumsi makanan yaitu melalui cara memilih
bahan makanan. Dalam penelitian ini didapatkan dari 49 ibu yang berpendidikan menengah
sebanyak 80 39 orang yang memiliki anak berstatus gizi lebih. Sedangkan dari 21 ibu yang berpendidikan tinggi sebanyak 48 10 orang memiliki anak
berstatus gizi lebih. Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara pendidikan ibu dengan status gizi lebih. Hasil penelitian ini bermakna dengan