Penimbangan Makanan Food Weighing

29 bagian dari indikator tidak langsung pengukuran status gizi masyarakat Supariasa, 2002. 3. Faktor Ekologi Bengoa mengungkapkan bahwa malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik, biologis dan lingkungan budaya. Jumlah makanan yang tersedia sangat tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi dan lain-lain. Pengukuran faktor ekologi dipandang sangat penting untuk mengetahui penyebab malnutrisi di suatu masyarakat sebagai dasar untuk melakukan program intervensi gizi Supariasa, 2002.

2.2 Status Gizi Lebih

Gizi lebih dari segi kesehatan merupakan salah satu penyakit gizi, sebagai akibat konsumsi makanan yang jauh melebihi kebutuhannya. Tetapi tidak semua orang yang mempunyai berat badan lebih disebut sebagai obesitas. Karena pada atlit yang karena latihan-latihan yang teratur menyebabkan masa otot yang tumbuh dengan baik, akan mempunyai berat badan rata-rata yang lebih dari anak sebayanya, tidak dapat disebut sebagai gizi lebih. Demikian pula dengan anak yang kerangka tulangnya besar dan otot- ototnya lebih dari biasanya, sehingga berat badan dan tingginya diatas rata-rata anak sebayanya, juga bukan disebut sebagai gizi lebih. Gizi lebih dapat didefinisikan sebagai kondisi akumulasi lemak abnormal atau berlebihan dalam jaringan adiposa sejauh sehingga kesehatan mungkin terganggu. Berat badan merupakan salah satu ukuran yang memberikan gambaran massa jaringan, 30 termasuk cairan tubuh. Berat badan sangat peka terhadap perubahan yang mendadak baik karena penyakit infeksi maupun konsumsi makanan yang menurun. Berat badan ini dinyatakan dalam bentuk indeks BBU Berat Badan menurut Umur atau melakukan penilaian dengam melihat perubahan berat badan pada saat pengukuran dilakukan, yang dalam penggunaannya memberikan gambaran keadaan kini. Berat badan paling banyak digunakan karena hanya memerlukan satu pengukuran, hanya saja tergantung pada ketetapan umur, tetapi kurang dapat menggambarkan kecenderungan perubahan situasi gizi dari waktu ke waktu Abunain Djumadias, 1990. Berdasarkan hukum termodinamika, gizi lebih terjadi karena adanya keseimbangan energy positif, sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara asupan energy dengan kekurangan energy, sehingga terjadi kelebihan energy yang disimpan dalam bentuk jaringan lemak. Menurut Whitney 1990 dan Nassar 1995 dalam Nelly 2008 Kelebihan energy ini dapat disebabkan oleh : 1. Masukan energy tinggi, penggunaan normal. 2. Masukan energy normal, penggunaan rendah. 31 Gambar 2.1 Keseimbangan Energi dan Penimbunan Lemak

2.3 Anak Sekolah Dasar

2.3.1 Pengertian Anak Usia Sekolah

Anak sekolah dasar adalah anak yang berusia 7-12 tahun, memiliki fisik lebih kuat mempunyai sifat individual serta aktif dan tidak bergantung dengan orang tua. Biasanya pertumbuhan anak putri lebih cepat dari pada putra. Kebutuhan gizi anak sebagian besar digunakan. Menurut Arisman 2004 kecepatan pertumbuhan anak wanita dan laki- laki hampir sama pada usia 9 tahun. Tetapi, antara usia 10-12 tahun pertumbuhan anak wanita lebih cepat dibandingkan anak laki-laki karena tubuh anak wanita memerlukan persiapan menjelang usia produksi dan pemeliharaan jaringan. Kemudian anak laki-laki baru menyusul 2 tahun kemudian. Masukan Energi Penggunaan Energi Keseimbangan Energi Kelebihan Energy Lemak Tubuh