Pola Konsumsi Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Lebih Pada Anak

42

2.6 Kerangka Teori

Dari beberapa tinjauan pustaka yang menyatakan faktor – faktor yang berhubungan dengan status gizi lebih maka terbentuklah kerangka teori. Dalam kerangka teori ini ada beberapa faktor yang berhubungan dengan status gizi lebih. Menurut Wahyu 2009 yaitu keturunan, tingkat pendidikan ibu, aktifitas fisik, pendapatan orang tua dan pola makan. Dijelaskan menurut Hanley et al 2000 adalah jenis kelamin, aktifitas fisik, menonton televisi, dan pola makan.Peneliti mengambil teori tersebut karena teori yang ditemukan dari sumber bacaan literatur ada kaitannya dengan tema yang akan diangkat dalam penelitian dan dapat mengidentifikasikan dan menyebutkan variabel- variabel penting yang terkait dengan masalah penelitian. Bagan 2.1 Kerangka Teori Sumber . Gabungan Wahyu 2009 dan Hanley et al 2000  Jenis Kelamin  Pendapatan orang tua  Tingkat pendidikan ibu  Aktivitas fisik  Pola konsumsi konsumsi energi, karbohidrat, protein, lemak  Keturunan St at us Gizi Lebih

BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konsep

Banyak faktor yang berhubungan dengan status gizi pada anak sekolah. Berdasarkan kerangka teori yang telah disebutkan diatas, terdapat beberapa variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Variabel yang diteliti adalah tingkat pendidikan ibu, pendapatan orang tua, jenis kelamin, aktivitas fisik, waktu menonton TV, pola konsumsi konsumsi energy, protein, lemak, karbohidrat, dan konsumsi fast food. Kerangka konsep ini mengacu kepada kerangka teori yang berasal dari beberapa sumber yang mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi, seperti yang dikemukakan oleh Wahyu 2009 dan Hanley et al 2000.Dalam kerangka konsep ini, variable keturuan tidak ikut diteliti karena faktor keturunan bukanlah faktor risiko yang utama bagi penderita gizi lebih pada anak. Oleh karena itu, sebaiknya para orang tua lebih aktif dalam mencegah gizi lebih pada anak dengan cara membatasi asupan kalori dalam menu hariannya, serta memotivasi anak untuk lebih aktif dalam bergerak dan berolahraga. Kerangka konsep ini terdiri dari variabel terikat dependen dan variabel bebas independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah status gizi lebih. sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan ibu dan pendapatan orang tua, jenis kelamin, aktivitas fisik, waktu menonton TV, pola konsumsi konsumsi energy, protein, lemak, karbohidrat, dan konsumsi fast food. Dari uraian tersebut, berdasarkan kerangka teori yang ada, dan dengan segala keterbatasan yang dimiliki peneliti, maka kerangka konsep yang digunakan untuk penelitian ini dapat dilihat pada bagan 3.1 sebagai berikut : Bagan 3.1 Kerangka Konsep Variabel Independen Variabel dependen Status Gizi Lebih Menonton televisi Konsumsi Fast Food Konsumsi enerrgi Pendapatan orang tua Aktifitas Fisik Tingkat Pendidikan Ibu Jenis kelamin Konsumsi protein Konsumsi Lemak Konsumsi Karbohidrat