Piramid Analisis Loyalitas Konsumen

Gambar 1 Ga Carita. Ko piramida t 52,58 per lebih besa perlu dip sebaiknya termasuk karena pad Rumah M Carita. Ko responden buyer. Ko 52,58 per pihak lain Jum seratus pe konsumen didasari o

12. Piramid

ambar 12 ondisi loyal terbalik den rsen. Namu ar dari ting erhatikan p a terus beru ke dalam k da dasarnya Makan Cari ondisi loyal n atau hamp onsumen Ru rsen respon n. mlah prese ersen. Hal n dimungki oleh sifat m da Loyalitas menunjukk litas seperti ngan jumlah un, pada ko gkatan sebe pihak Rum upaya mem kategori likin a konsumen ta dan me litas konsum pir sebagia umah Makan nden telah ntase tingk tersebut dik inkan berad manusia yan Rumah Ma kan kondis i ini dapat d h committed ondisi liking elumnya, ya mah Makan mperbaiki k ng the bran n pada liking miliki ikata men dinyata an besar ko n Carita dap merekomen kat loyalitas karenakan da pada d ng mempun Commit 52,5 Liking th 89,69 Satisfie 88,6 Habitual 34,02 Switche 10,3 akan Carita i loyalitas dikatakan s d buyer lebih g the brand aitu tingkat n Carita. P kinerjanya nd buyer dap g the brand an emosion akan baiklo nsumen me pat dikataka ndasikan Ru s konsumen pada teori dua tingkata nyai kehend ted Buyer 58 he Brand 9 d Buyer 66 l Buyer 2 er Buyer 31 konsumen sudah loyal h dari 50 pe d dinilai ku tan commite Pihak Ruma agar konsu pat menjadi d telah bena nal terhada oyal bila leb enyatakan d an telah loy umah Mak n tidak men loyalitas d an atau leb dak bebas, n Rumah karena ber ersen yaitu s urang baik ed buyer. H ah makan umen yang i committed ar-benar me ap Rumah bih dari 50 dirinya com yal, karena s kan Carita k nunjukkan j durianto ini bih. Hal te dimana ses 157 Makan rbentuk sebesar karena Hal ini Carita g telah d buyer enyukai Makan persen mmitted sebesar kepada jumlah setiap ersebut seorang 158 bisa berubah kehendaknya di tiap waktu, tidak hanya memiliki satu sifat di dalam dirinya. Oleh karena itu, seseorang bisa berada pada beberapa tingkatan, jadi sikap seseorang tidak bisa diprediksi dan tidak bisa langsung dikotakkan dia temasuk memiliki sikap yang mana. Sebagai contoh, konsumen dapat menjadi seorang satisfied buyer dan juga merupakan liking the brand. Oleh karena itu, jumlah yang didapat lebih dari seratus persen Durianto, 2004. Hal ini berbeda dengan konsep loyalitas yang dijelaskan oleh David Aaker, dimana pada tahapan loyalitas jumlah tahapan adalah 100 persen. Dan pada konsep loyalitas yang dikemukakan oleh David Aaker tiap individu diasumsikan memiliki sikap yang tidak mungkin berubah dalam bertindak. Jika seorang individu merupakan satisfied buyer maka dia tidak mungkin akan berubah menjadi switcher buyer. Dan konsumen yang sudah termasuk ke dalam kategori switcher buyer tidak akan diperhitungkan lagi ke dalam kategori konsumen dengan tingkat loyalitas yang lebih tinggi Aaker, 1997. Loyalitas merek sangat terkait dengan kepuasan konsumen. Konsumen yang merasa puas terhadap produk yang dikonsumsi akan membeli ulang pada produk tersebut. Pembelian ulang yang terus menerus dari produk dan merek yang sama akan menunjukkan loyalitas konsumen terhadap merek. Inilah yang disebut loyalitas merek, suatu hal yang diharapkan produsen. Dalam hal ini pihak Rumah Makan Carita. Tingkat kepuasan konsumen akan mempengaruhi derajat loyalitas merek seseorang. Semakin puas seorang konsumen terhadap suatu merek, akan semakin loyal terhadap merek tersebut Sumarwan, 2004. Indeks kepuasan konsumen Rumah Makan Carita yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian adalah sebesar 70,41 persen. Jika didasarkan indeks kepuasan, nilai CSI Rumah Makan Carita berada pada rentang skala 0,66-0,80. Ini menunjukkan bahwa secara umum indeks kepuasan konsumen Rumah Makan Carita berada pada kriteria “puas”. Indeks kepuasan konsumen yang tinggi dapat menyebabkan derajat loyalitas yang juga tinggi. Hal ini dibuktikan dengan tingkat loyalitas konsumen Rumah Makan Carita yang sudah loyal. Konsumen yang loyal terhadap suatu merek adalah konsumen yang menyatakan sangat menyukai merek tersebut dan kemudian membeli dan menggunakan merek tersebut. Loyalitas merek akan menyebabkan munculnya 159 komitmen merek, yaitu kedekatan emosional dan psikologis dari seorang konsumen terhadap suatu merek. Hasil analisis tingkat loyalitas konsumen Rumah Makan Carita menyatakan bahwa 89,69 persen responden merupakan liking the brand buyer dan sebanyak 52,58 persen merupakan committed buyer yang memiliki komitmen dan bersedia untuk merekomendasikan Rumah Makan Carita kepada pihak lain. Oleh karena itu, hasil penelitian ini membuktikan bahwa loyalitas merek sangat terkait dengan kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen yang tinggi akan menghasilkan derajat loyalitas yang juga tinggi. Maka dari itu, perusahaan harus berusaha untuk meningkatkan kepuasan konsumen yang juga akan memberi dampak terhadap tingginya loyalitas konsumen. 160 VIII ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN

8.1 Implikasi Alternatif Bauran Pemasaran