Diagram Metode Pengolahan Data

Gambar 9 M terletak di sebelah ki 1. Kuadr konsum yang d sangat mener 2. Kuadr konsum dengan untuk Penting Kepentinga Kurang Pen

9. Diagram

Sumber: R Matriks IPA i sebelah k iri bawah, d ran I Priorit Kuadran men pada k diharapkan t rendah da rus. ran II Perta Kuadran men dan p n diharapka dapat mem an nting Karterius I Rangkuti 2006 A terdiri d kiri atas, ku dan kuadran tas Utama n ini memu kenyataanny artinya tin an Rumah M ahankan Pre n ini memu pihak Rum an oleh kon mpertahankan Y K Importance 6 ari dari em uadran kedu empat di se uat atribut- ya kinerja gkat kepua Makan Cari estasi uat atribut- mah Makan nsumen. Hal n kinerja atr Y I Prioritas Ut III Prestasi Ren Kurang Baik and Perform mpat kuadra ua di sebela ebelah kana -atribut yan dari atribut san yang d ita perlu m -atribut yan Carita tel l ini menun ribut pada k tama ndah Kin mance Anal an yaitu ku ah atas, kua an bawah. ng dianggap t ini belum diperoleh ko melakukan p ng dianggap lah melaku ntukt Rumah kuadran ini. II Pertahanka IV Berleb nerja lysis uadran pert adran ketig p penting o m sesuai den onsumen m perbaikan te p penting o ukannya se h Makan Ca I an Prestasi V bihan Baik 65 tama ga di oleh ngan masih erus- oleh esuai arita X 66 3. Kuadran III Prioritas Rendah Kuadran ini memuat atribut-atribut yang dianggap kurang penting pengaruhnya oleh konsumen, dan pada kenyataannya kinerjanya juga tidak terlalu istimewa. Perbaikan atau peningkatan kinerja atribut-atribut yang terdapat dalam kuadran ini dapat dipertimbangkan kembali karena pengaruhnya kecil terhadap konsumen. 4. Kuadran IV Berlebihan Kuadran ini memuat atribut-atribut yang dianggap kurang penting pengaruhnya bagi konsumen, akan tetapi pelaksanaannya telah dijalankan dengan sangat baik oleh pihak Rumah Makan Carita. Kinerja atribut-atribut yang termasuk dalam kuadran ini dapat dikurangi agar dapat menghemat biaya.

4.6.3 Customer Satifaction Index CSI

Customer Satifaction Index CSI digunakan untuk menentukan tingkat kepuasan konsumen secara menyeluruh dengan pendekatan yang mempertimbangkan tingkat kepentingan dari atribut-atribut yang diukur. Menurut Aritonang 2005 dalam Hapsari 2010, metode pengukuran CSI meliputi tahap-tahap sebagai berikut: 1. Menetukan Mean Importance Score MIS-i dan Mean Satisfaction Score MSS. Nilai ini didapat dari nilai rata-rata tingkat kepentingan dan rata-rata tingkat kinerja atribut. ∑ ∑ Keterangan : n = Jumlah responden X i = Nilai kinerja atribut ke-i Y i = nilai kepentingan atribut ke-i 2. Weight Factor WF, adalah fungsi dari Mean Importance Score MIS-i atau nilai dari rata-rata tingkat kepentingan MIS-i masing-masing atribut yang dinyatakan dalam bentuk persen terhadap total Mean Importance Score untuk seluruh atribut yang diuji. 67 3. Weighted Score WS, adalah fungsi dari Mean Satisfaction Score MSS dikali dengan Weighting Factor WF. Mean Satisfaction Score atau nilai rata tingkat kepuasan diperoleh dari nilai rata-rata tingkat performance atau nilai rata-rata tingkat kinerja dari suatu atribut. WS = MSS x WF 4. Weight Average Total WAT, adalah fungsi dari total Weighted Score WS atribut ke – I a 1 hingga atribut ke-n a n . WAT = WSa 1 + WSa 2 + … + WSa n 5. Customer Satisfaction Index, yaitu fungsi dari nilai Weight Average WA dibagi dengan Highest Scale HS atau yang dinyatakan dalam bentuk persen. Skala maksimum diperoleh dari ukuran skala Likert yang digunakan dalam pembobotan tingkat kepentingan dan kinerja. Maka dalam penelitian ini skala maksimum yang digunakan yaitu lima. CSI WA HS Rentang skala pada indeks kepuasan pelanggan digunakan untuk menunjukkan tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk dan jasa dimana rentang skala kepuasan pelanggan berkisar 0.00 hingga 1,00 sangat tidak puas hingga sangat puas, dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Kriteria Nilai Customer Satisfaction Index Angka Indeks Interpretasi 0,00 - 0,34 Sangat tidak puas 0,35 - 0,50 Tidak puas 0,51 - 0,65 Cukup puas 0,66 - 0,80 Puas 0,81 - 1,00 Sangat puas Sumber: Panduan Survey Kepuasan Konsumen PT. SUCOFINDO dalam Ginting 2009 Menurut Simamora 2002, penentuan angka indeks pada kriteria nilai CSI menggunakan skala numerik dengan rumus sebagai berikut: 68 Keterangan : RS : rentang skala m : skor tertinggi n : skor terendah b : jumlah kelas dalam penelitian ini digunakan skala maksimal lima

4.6.4 Analisis Tingkat Loyalitas

Menurut Durianto,Sugiarto, Sitinjak 2004, tingkat loyalitas konsumen Rumah Makan Carita dianalisis menggunakan piramida loyalitas dengan beberapa kategori, antara lain: switcher buyer, habitual buyer, satisfied buyer, liking the brand dan committed buyer. a. Analisis Switcher Buyer Switcher Buyer adalah konsumen yang sensitif terhadap perubahan harga, sehingga pada tingkatan loyalitas ditempatkan pada urutan paling bawah. Responden yang termasuk dalam kategori switcher adalah responden yang menjawab “sering” dan “selalu”. Perhitungan selanjutnya melalui tabulasi sebagai berikut : Tabel 8. Perhitungan Switcher Buyer Switcher Buyer Merek Jawaban X F f.X Rumah Makan carita Tidak Pernah 1 Jarang 2 Kadang-kadang 3 Sering 4 Selalu 5 Total A B 100 Rata-rata Switcher Buyer X100 Sumber: Durianto,Sugiarto, Sitinjak.2004 Keterangan : X = bobot masing-masing jawaban F = jumlah responden yang menjawab 69 = Presentase responden yang menjawab sering dan selalu Interval untuk rentang skala perhitungan ini adalah sebagai berikut : 5 5 , Hasil perhitungan akan diinterpertasikan berdasarkan nilai rata-rata yang dihasilkan ke dalam rentang skala sebagai berikut : 1,00 – 1,80 = Tidak pernah 1,81 – 2,60 = Jarang 2,61 – 3,40 = Kadang-kadang 3,41 – 4,20 = Sering 4,21 - 5,00 = Selalu b. Analisis Habitual Buyer Analisis ini digunakan untuk melihat seberapa besar presentase responden yang membeli di Rumah Makan Carita karena faktor kebiasaan. Responden yang termasuk Habitual Buyer adalah responden yang dikategorikan sebagai pembeli yang puas dengan produk yang dikonsumsinya. Habitual Buyer dihitung berdasarkan jawaban “setuju” dan “sangat setuju”. Perhitungan dilakukan melalui tabulasi sebagai berikut 70 Tabel 9. Perhitungan Habitual Buyer Habitual Buyer Merek Jawaban X F f.X Rumah Makan carita Sangat Tidak Setuju 1 Tidak Setuju 2 Ragu-Ragu 3 Setuju 4 Sangat Setuju 5 Total A B 100 Rata-rata Habitual Buyer X100 Sumber: Durianto,Sugiarto, Sitinjak.2004 Keterangan : X = bobot masing-masing jawaban F = jumlah responden yang menjawab = Presentase responden yang menjawab setuju dan sangat setuju Interval untuk rentang skala perhitungan ini adalah sebagai berikut : 5 5 , Hasil perhitungan akan diinterpertasikan berdasarkan nilai rata-rata yang dihasilkan ke dalam rentang skala sebagai berikut : 1,00 – 1,80 = Sangat tidak setuju 1,81 – 2,60 = Tidak setuju 2,61 – 3,40 = Cukup setuju 3,41 – 4,20 = Setuju 4,21 - 5,00 = Sangat setuju c. Analisis Satisfied Buyer Analisis ini digunakan untuk melihat seberapa besar presentase responden yang puas, meskipun mungkin saja mereka memindahkan 71 pembeliaannya ke rumah makan lain dengan menanggung switching cost yang terkait dengan waktu, uang atau risiko kinerja yang melekat pada tindakan mereka beralih rumah makan. Satisfied Buyer dihitung berdasarkan jawaban “setuju” dan “sangat setuju”. Perhitungan dilakukan melalui tabulasi sebagai berikut : Tabel 10. Perhitungan Satisfied Buyer Satisfied Buyer Merek Jawaban X F f.X Rumah Makan carita Sangat Tidak Setuju 1 Tidak Setuju 2 Ragu-Ragu 3 Setuju 4 Sangat Setuju 5 Total A B 100 Rata-rata Satisfied Buyer X100 Sumber: Durianto,Sugiarto, Sitinjak.2004 Keterangan : X = bobot masing-masing jawaban F = jumlah responden yang menjawab = Presentase responden yang menjawab setuju dan sangat setuju Interval untuk rentang skala perhitungan ini adalah sebagai berikut : 5 5 , Hasil perhitungan akan diinterpertasikan berdasarkan nilai rata-rata yang dihasilkan ke dalam rentang skala sebagai berikut : 1,00 – 1,80 = Sangat tidak setuju 1,81 – 2,60 = Tidak setuju 2,61 – 3,40 = Cukup setuju 3,41 – 4,20 = Setuju 72 4,21 - 5,00 = Sangat setuju d. Analsis Liking The Brand Analisis ini digunakan untuk melihat seberapa besar presentase responden yang sungguh-sungguh menyukai Rumah Makan Carita. Responden yang termasuk Liking The Brand adalah responden yang menjawab “setuju” dan “sangat setuju”. Perhitungan dilakukan melalui tabulasi sebagai berikut : Tabel 11. Perhitungan Liking The Brand Liking The Brand Merek Jawaban X F f.X Rumah Makan carita Sangat Tidak Setuju 1 Tidak Setuju 2 Ragu-Ragu 3 Setuju 4 Sangat Setuju 5 Total A B 100 Rata-rata Liking The Brand X100 Sumber: Durianto,Sugiarto, Sitinjak.2004 Keterangan : X = bobot masing-masing jawaban F = jumlah responden yang menjawab = Presentase responden yang menjawab setuju dan sangat setuju Interval untuk rentang skala perhitungan ini adalah sebagai berikut : 5 5 , 73 Hasil perhitungan akan diinterpertasikan berdasarkan nilai rata-rata yang dihasilkan ke dalam rentang skala sebagai berikut : 1,00 – 1,80 = Sangat tidak setuju 1,81 – 2,60 = Tidak setuju 2,61 – 3,40 = Cukup setuju 3,41 – 4,20 = Setuju 4,21 - 5,00 = Sangat setuju e. Analisis Committed Buyer Analisis ini digunakan untuk melihat seberapa besar presentase responden yang merupakan pelanggan setia Rumah Makan Carita. Salah satu contoh kesetiaan pembeli dapat ditunjukkan dengan merekomendasikan Rumah Makan Carita ke orang lain. Responden yang termasuk Committed Buyer adalah responden yang menjawab “sering” dan “selalu”. Perhitungan dilakukan melalui tabulasi sebagai berikut : Tabel 12. Perhitungan Committed Buyer Committed Buyer Merek Jawaban X F f.X Rumah Makan carita Tidak pernah 1 Jarang 2 Kadang-kadang 3 Sering 4 Selalu 5 Total A B 100 Rata-rata Commited Buyer X100 Sumber: Durianto,Sugiarto, Sitinjak.2004 74 Keterangan : X = bobot masing-masing jawaban F = jumlah responden yang menjawab = Presentase responden yang menjawab sering dan selalu Interval untuk rentang skala perhitungan ini adalah sebagai berikut : 5 5 , Hasil perhitungan akan diinterpertasikan berdasarkan nilai rata-rata yang dihasilkan ke dalam rentang skala sebagai berikut : 1,00 – 1,80 = Tidak pernah 1,81 – 2,60 = Jarang 2,61 – 3,40 = Kadang-kadang 3,41 – 4,20 = Sering 4,21 - 5,00 = Selalu Bisa dilihat dari tabel piramida loyalitas di atas yaitu switcher buyer, habitual buyer, satisfied buyer, liking the brand, dan committed buyer, total dari penjumlahan semua tingkatan tidak 100 persen. Hal ini dikarenakan konsumen responden dapat berada di dua bahkan lebih pada tingkatan piramida loyalitas, mengingat bahwa setiap konsumen tidak hanya memiliki satu sifat dan setiap konsumen memiliki keinginan yang berbeda-beda serta selalu berubah-ubah. Keinginan konsumen yang berbeda-beda dan selalu berubah-ubah disebabkan kerana adanya perubahan-perubahan lingkungan ekstern budaya, sosial, dan keluarga dan intern motivasi, pengamatan, pembelajaran yang mempengaruhinya 6 . Pada piramida loyalitas tersebut tidak dapat dilihat irisan yang terdapat antara satu tingkatan dengan tingkatan yang lain, dikarenakan masing-masing tingkatan memiliki total 100 persen dan masing-masing tingkatan mempunyai pertanyaan dan hasil yang berbeda. 6 http:wartawarga.gunadarma.ac.id201010keputusan-konsumen-consumer-decision-persepsi- konsumen-consumer-perception [10 Februari 2012] 75

4.7. Definisi Operasional