160
VIII ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI ALTERNATIF BAURAN PEMASARAN
8.1 Implikasi Alternatif Bauran Pemasaran
Hasil dari analisis kepuasan dan loyalitas konsumen berimplikasi terhadap strategi bauran pemasaran. Rumah Makan Carita memiliki tujuh bauran pemasaran
yang sedang dijalankan saat ini. Strategi pemasaran Rumah Makan Carita berkaitan dengan tujuh unsur bauran pemasaran 7P, yaitu strategi produk product, harga
price, tempat place, promosi promotion, orang people, proses process, dan bukti fisik physical evidence. Namun, berdasarkan penelitian yang harus
dilakukan, bauran pemasaran tersebut belum sepenuhnya mampu memenuhi kepuasan konsumen terhadap kinerja Rumah Makan Carita. Dengan demikian,
Rumah Makan Carita memerlukan perbaikan bauran pemasaran guna meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen.
Salah satu cara untuk meningkatkan kepuasan adalah dengan meningkatkan kinerja 28 atribut yang mempengaruhi kualitas pelayanan dan produk Rumah
Makan Carita. Oleh sebab itu, hasil dari penilitian ini akan membantu memberikan alternatif bauran pemasaran yang dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk
Rumah Makan Carita yang dapat diaplikasikan dalam kegiatan operasionalnya. Pada akhir tujuan yang diharapkan adalah kepuasan dan loyalitas konsumen dapat
meningkat yang kemudian berdampak pada peningkatan laba bersih Rumah Makan Carita. Adapun rekomendasi strategi bauran pemasaran kepada Rumah Makan
Carita yang dirumuskan berdasarkan hasil penelitian adalah sebagai berikut:
8.1.1 Produk
Sebuah rumah makan menawarkan makanan sebagai menu utamanya. Oleh karena itu, Rumah Makan Carita harus terus menjaga dan meningkatkan kualitas
produknya. Dalam penelitian ini terdapat beberapa atribut produk yang diukur tingkat kinerjanya. Berdasarkan hasil pemetaan Importance Performance Analysis
IPA, porsi makanan dan keragaman menu makanan berada pada kuadran II. Hal ini menunjukkan bahwa menurut konsumen kinerja atribut ini memiliki
kepentingan yang tinggi, kinerjanya dinilai baik oleh responden dan karena atribut
161 porsi makanan dan keragaman menu makanan kinerjanya dianggap masih relevan
oleh keinginan konsumen maka atribut tersebut berpotensi untuk tetap dipertahankan oleh pihak Rumah Makan Carita.
Selain kedua atribut tersebut terdapat tiga atribut yang membutuhkan perhatian lebih dan menjadi prioritas untuk diperbaiki. Ketiga atribut tersebut
adalah cita rasa makanan, aroma makanan, kehigienisan makanan dan perlengkapan makan yang berada pada kuadran I dalam diagram kartesius Importance
Performance Analysis IPA. Hal ini dapat menjadi masukan atau saran bagi pihak Rumah Makan Carita agar dapat meningkatkan dan memperbaiki kinerja dari
ketiga atribut tersebut karena sebagian besar responden Rumah Makan Carita adalah kategori konsumen yang berpendidikan tinggi dimana kualitas produk
sangat diutamakan dan karena ketiga atribut tersebut memiliki pengaruh yang besar terhadap kepuasan dan loyalitas konsumen Rumah Makan Carita.
Hal-hal yang perlu dilakukan adalah Rumah Makan Carita pada atribut cita rasa makanan adalah meninjau ulang dan memperbaiki cita rasa makanan dan
minuman yang disajikan dari beberapa indikator yaitu gurih, lezat, dan cita rasa yang berkhas jawa yang melekat pada makanan yang disajikan dengan cara
memperbaiki komposisi bahan makanan agar lebih sesuai pada cita rasa yang diinginkan oleh konsumen. dikarenakan sebenarnya responden menyukai cita rasa
makanan yang disajikan oleh Rumah Makan Carita, hal ini terbukti pada Tabel 36 dimana pertimbangan awal responden datang di Rumah Makan Carita adalah cita
rasa. Namun, responden merasa bahwa atribut cita rasa makanan yang disajikan oleh Rumah Makan Carita kinerjanya belum optimal. Pada atribut aroma makanan,
konsumen merasa tidak puas terhadap aroma makan yang disajikan oleh Rumah Makan Carita karena belum dapat menggunggah selera makan konsumen. Hal yang
perlu dilakukan oleh pihak Rumah Makan Carita adalah mempertimbangkan kembali dan memperbaiki komposisi bahan makanan, serta menambah bahan
pewangi makanan seperti, daun pandan untuk pembuatan makanan yang disajikan agar dapat menggugah selera konsumen. Sedangkan pada atribut kehieginisan
makanan dan perlengkapan makan yang digunakan sangat berkaitan dengan aspek kesehatan makanan dan minuman yang dikonsumsi dan kebersihan peralatan yang
162 digunakan. Pendekatan yang perlu dilakukan oleh Rumah Makan Carita adalah
dengan cara fisik. Cara fisik tersebut misalnya dengan membungkus alat makan seperti sendok dan garpu dengan tisu dan memberikan sedotan minuman kepada
konsumen dalam kedaan terbungkus plastik. Perbaikan pada bauran produk ini tentunya menyebabkan peningkatan
terhadap bahan baku, sehingga pada pelaksanaannya nanti bauran produk ini juga akan mempengaruhi bauran harga. Penambahan dan pengurangan komposisi bahan
baku akan mempengaruhi bauran harga. Salah satu contohnya adalah untuk meningkatkan kelezatan cita rasa makanan, pihak Rumah Makan Carita menambah
komposisi bahan makanan sehingga biaya untuk membuat makanan tersebut akan meningkat dan hal ini akan berpengaruh pada harga yang ditawarkan serta laba
yang diperoleh. Jika pihak Rumah Makan Carita tidak meningkatkan harga, maka laba yang diperoleh akan lebih kecil dibanding sebelumnya.
8.1.2 Harga
Harga merupakan salah satu unsur penting dalam strategi pemasaran. Berdasarkan hasil pemetaan dengan menggunakan diagram kartesius Importance
Performance Analysis IPA, harga berbagai menu yang disajikan berada pada kuadran II. Hal ini menunjukkan bahwa menurut konsumen kinerja atribut ini
memiliki kepentingan yang tinggi dan kinerjanya dinilai baik oleh konsumen karena harga pada menu yang ditawarkan sesuai dengan kualitas pelayanan dan
produk yang ditawarkan. Tingkat kinerja atribut harga masih dianggap relevan oleh keinginan konsumen sehingga pihak Rumah Makan Carita diharapkan mampu
mempertahankan kinerja atribut harga menu yang ditawarkan Pada umumnya responden Rumah Makan Carita telah merasa puas dengan
kinerja atribut harga menu yang ditawarkan. Namun berdasarkan piramida loyalitas, masih terdapat konsumen Rumah Makan Carita yang tergolong ke dalam
konsumen tipe switcher buyer sebanyak 10,31 persen yaitu responden yang sangat peka oleh faktor harga. Jumlah tersebut merupakan jumlah responden yang cukup
banyak. Mereka akan bersedia beralih ke rumah makan lain yang menawarkan harga yang lebih murah. Selain itu, berdasarkan perhitungan loyalitas dinyatakan
juga bahwa 88,66 persen responden termasuk ke dalam kriteria satisfied buyer yaitu
163 konsumen yang bersedia beralih ke rumah makan lain yang dapat menawarkan
produk dan layanan lebih baik dengan menanggung biaya peralihan. Oleh karena itu Rumah Makan Carita sebaiknya tetap mempertahankan bahkan meningkatkan
kinerja atribut harga menu yang ditawarkan di Rumah Makan Carita. Hal ini dilakukan agar konsumen Rumah Makan Carita merasa semakin puas dan semakin
loyal dengan Rumah Makan Carita.
8.1.3 Tempat
Tempat merupakan faktor penting dalam usaha jasa rumah makan. Dalam penelitian ini, atribut yang berkaitan dengan tempat adalah kemudahan dalam
menjangkau lokasi Rumah Makan Carita. Berdasarkan hasil pemetaan diagram kartesius Importance Performance Analysis IPA dapat disimpulkan bahwa
kemudahan dalam menjangkau lokasi rumah makan berada pada kuadran IV yang artinya adalah atribut kemudahan dalam menjangkau lokasi memiliki kepentingan
yang rendah tetapi kinerjanya dinilai baik oleh responden. Hal tersebut terkait dengan Rumah Makan Carita berada pada lokasi usaha yang strategis mudah dan
mudah dijangkau, lokasi Rumah Makan Carita yang dapat dilalui oleh segala jenis kendaraan umum dan kendaraan pribadi serta berdekatan dengan letak sekolah dan
rumah sakit. Selain itu, dengan posisi di depan jalan membuat lokasi Rumah Makan Carita mudah untuk ditemukan dan lokasinya mudah dihafal.
8.1.4 Promosi
Promosi sangat penting dalam memperkenalkan produk kepada masyarakat luas. Dalam penelitian ini, atribut promosi yang dianalisis adalah papan nama,
member card, dan iklan dan promosi. Berdasarkan hasil pemetaan dengan menggunakan diagram kartesius Importance Performance Analysis IPA dapat
disimpulkan bahwa atribut papan nama Rumah Makan Carita memiliki kepentingan yang rendah dan kinerjanya pun juga dinilai rendah oleh responden. Hal tersebut
dikarenakan informasi yang didapat mayoritas responden Rumah Makan Carita tentang Rumah Makan Carita diperoleh dari teman 60 persen. Namun ada baiknya
pihak Rumah Makan Carita memperbaiki kinerja papan nama tersebut seperti mengecat ulang atau bahkan mengganti dengan papan nama yang baru karena
warnanya sudah agak pudar. Hal ini dilakukan agar konsumen dapat melihat
164 dengan jelas papan nama dan merupakan ajang promosi gratis untuk menarik minat
konsumen untuk berkunjung dan menikmati menu Rumah Makan Carita. Promosi yang dilakukan oleh Rumah Makan Carita juga berkaitan dengan
member card untuk konsumen yang loyal pada Rumah Makan Carita. Berdasarkan hasil pemetaan dengan menggunakan diagram kartesius Importance Performance
Analysis IPA dapat disimpulkan bahwa member card berada pada kuadran II dipertahankan. Manfaat untuk konsumen dari kepemilikan member card adalah
potongan harga berbagai menu sebesar 12,5 persen. Sebelumnya pihak Rumah Makan Carita menetapkan diskonpotongan harga bagi pemilik member card
sebesar 10 persen. Namun beberapa bulan terakhir pihak Rumah Makan Carita ingin lebih memuaskan konsumen dari segi pelayanan dengan meningkatkan
potongan harga bagi pemilik member card yaitu sebesar 12,5 persen. Atribut member card dipandang penting dan perlu oleh responden serta karena tingkat
kinerjanya masih relevan dengan keinginan responden, sehingga atribut member card berpotensi agar tetap dipertahankan sebagai alat promosi oleh pihak Rumah
Makan Carita. Hal ini dilakukan karena responden Rumah Makan Carita tertarik dengan sejenis potongan harga pada menu yang ditawarkan oleh suatu rumah
makan 44,33 persen. Promosi berkaitan juga dengan usaha dalam mengiklankan produk atau jasa
kepada konsumen. Iklan dan promosi akan mempengaruhi konsumen untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Berdasarkan hasil pemetaan dengan
menggunakan diagram kartesius Importance Performance Analysis IPA dapat disimpulkan bahwa iklan dan promosi berada pada kuadran II dipertahankan.
Meskipun responden merasa puas terhadap kinerja iklan dan promosi yang telah dilakukan pihak Rumah Makan Carita, promosi yang telah memiliki tingkat kinerja
yang tinggi di mata responden tidak perlu dihentikan selama masih berpotensi dan menguntukngkan pihak Rumah Makan Carita. Hal ini dilakukan karena responden
juga tertarik dengan promosi yang dilakukan oleh rumah makan 29,90 persen. Promosi yang telah dilakukan oleh pihak Rumah Makan Carita untuk menarik
minat konsumen adalah memberi balon kepada anak kecil konsumen Rumah Makan Carita, memberikan potongan harga pada menu baru, memberikan voucher
165 belanja di hypermart jika pembelian melebihi nominal Rp 250.000, dan paket menu
hemat pada bulan puasa. Berdasarkan keterangan pihak manajemen Rumah Makan Carita, pihak
Rumah Makan Carita sudah pernah melakukan promosi berupa iklan di brosur dan pamflet. Namun demikian, sebagian besar responden Rumah Makan Carita 60
persen mengetahui keberadaan Rumah Makan Carita dari teman. Hal tersebut mengindikasikan bahwa iklan melalui beberapa media tersebut bukan merupakan
alat promosi yang efektif. Salah satu alternatif bauran promosi yaitu dengan memberikan voucher belanja di hypermart. Pemberian voucher belanja yang
diberikan kepada konsumen yang baru saja melakukan pembelian di Rumah Makan Carita dengan nilai nominal di atas Rp 250.000,00. Dengan pemberian voucher
belanja tersebut, diharapkan konsumen yang melakukan kunjungan tersebut akan berkunjung kembali bahkan mengajak teman lainnya dengan harapan akan
mendapatkan voucher belanja di hypermart juga. Hal tersebut perlu dilakukan karena kemungkinan besar konsumen Rumah Makan Carita akan
merekomendasikan Rumah Makan Carita kepada orang lain karena menunjukkan voucher belanja di hypermart.
Atribut iklan dan promosi dianggap penting dan kinerjanya masih relevan dengan keinginan responden, sehingga atribut iklan dan promosi berpotensi untuk
tetap dipertahankan oleh pihak Rumah Makan Carita bahkan kinerjanya perlu ditingkatkan seperti mengiklankan Rumah Makan Carita di media elektronik yaitu
radio yang berada di kawasan Gresik dan sekitarnya agar sebaran konsumen Rumah Makan Carita lebih meluas dibanding sebelumnya. Dikarenakan iklan dan promosi
mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan Rumah Makan Carita dan sebagian besar konsumen Rumah Makan Carita tertarik dengan promosi yang
dilakukan oleh rumah makan.
8.1.5 Orang
Pramusaji merupakan bagian dari strategi orang yang tercangkup pada dimensi jasa. Kinerja pramusaji yang berhubungan dengan konsumen perlu
mendapat perhatian dari pihak Rumah Makan Carita. Dalam penelitian ini, atribut yang berkaitan dengan pramusaji antara lain kesigapan pramusaji, keramahan dan
166 kesopanan pramusaji, pengetahuan pramusaji terhadap produk,dan penampilan
pramusaji. Berdasarkan hasil pemetaan dengan menggunakan diagram kartesius
Importance Performance Analysis IPA dapat disimpulkan bahwa kesigapan pramusaji dan keramahan dan kesopanan pramusaji berada pada kuadran II
dipertahankan. Hal ini menunjukkan kedua atribut tersebut dianggap penting oleh responden karena menyebabkan konsumen merasa nyaman dan dilayani dengan
baik oleh pramusaji. Responden merasa puas dengan kinerja dua atribut ini dikarenakan konsumen merasa dilayani dengan baik, dengan tutur kata yang baik
dan santun oleh pramusaji Rumah Makan Carita, hal ini tidak terlepas oleh budaya yang diterapkan oleh pihak Rumah Makan Carita yaitu 3S senyum, sapa, dan
santun. Atribut kesigapan pramusaji dan keramahan dan kesopanan pramusaji dianggap memiliki kinerja yang relevan dengan keinginan konsumen, sehingga
kedua atribut tersebut berpotensi untuk tetap dipertahankan oleh pihak Rumah Makan Carita.
Atribut lain dalam bauran orang adalah pengetahuan pramusaji terhadap produk dan penampilan pramusaji. Berdasarkan hasil pemetaan dengan
menggunakan diagram kartesius Importance Performance Analysis IPA pengetahuan pramusaji terhadap produk dan penampilan pramusaji berada pada
kuadran IV berlebihan. Pengetahuan pramusaji terhadap produk dan penampilan pramusaji tidak terlalu penting bagi responden, namun pada kenyataannya
responden merasa puas terhadap atribut pengetahuan pramusaji terhadap produk dan penampilan pramusaji. Oleh karena itu, pengetahuan pramusaji terhadap
produk dan penampilan pramusaji tetap harus dijaga dengan baik agar konsumen semakin loyal terhadap Rumah Makan Carita.
Atribut bauran orang people hendaknya sangat diperhatikan oleh pihak Rumah Makan Carita karena pada umumnya konsumen sangat mengharapkan
pelayanan yang prima dari pihak rumah makan. Dengan demikian bauran orang people ini tetap harus diperhatikan dan ditingkatkan performanya, karena
merupakan suatu hal yang sia-sia jika performa bauran produknya sudah baik tersebut tidak didukung oleh pelayanan yang memuaskan.
167
8.1.6 Proses
Restoran atau rumah makan adalah adalah sebuah usaha yang tidak hanya menjual produk, tetapi menjual jasa. Oleh karena itu, pihak Rumah Makan Carita
harus memperhatikan bauran proses dengan baik. Kecepatan transaksi dan kesigapan pihak rumah makan dalam merespon keluhan merupakan atribut yang
dinilai kurang penting oleh responden Rumah Makan Carita. Namun, pada kenyataannya atribut kecepatan transaksi dan kesigapan pihak rumah makan dalam
merespon keluhan dapat memberikan rasa puas kepada responden. Bagi responden Rumah Makan Carita kecepatan transaksi dan kesigapan pihak rumah makan dalam
merespon keluhan bukanlah hal yang penting, tetapi dikarenakan kinerja atribut tersebut dianggap relevan oleh keinginan responden maka atribut kecepatan
transaksi dan kesigapan pihak rumah makan dalam merespon keluhan berpotensi tetap dipertahankan oleh pihak Rumah Makan Carita.
Hal yang perlu dilakukan adalah agar tetap mempertahankan kinerja yang telah diberikan kepada konsumen selama ini, seperti memperhatikan dan melayani
dengan cepat dan tepat dalam proses transaksi agar tidak ada kelebihan atau kekurangan uang dalam memberikan uang kembalian konsumen meminimalisir
kerugian dengan cara menetapkan standar waktu untuk menyelesaikan transaksi, misalnya 1 menit dan selalu menyiapkan uang kembalian di kasir juga perlu
dilakukan untuk mempercepat proses transaksi, sehingga tidak membuat konsumen merasa menunggu terlalu lama. dan hal yang perlu diperhatikan dalam
mempertahankan dan meningkatkan kinerja atribut kesigapan pihak rumah makan dalam meresponn keluhan adalah dengan cara memperhatikan serta meresepon
secara langsung keluhan konsumen secara baik dan tepat. Atribut lain pada strategi proses penelitian ini adalah kecepatan penyajian.
Berdasarkan hasil pemetaan dengan menggunakan diagram kartesius Importance Performance Analysis IPA kecepatan penyajian berada pada kuadran II.
Meskipun responden telah merasa puas pada atribut kecepatan penyajian, pihak Rumah Makan Carita harus tetap memperhatikan dan mempertahankan kinerja
kecepatan penyajian agar responden merasa lebih puas dan loyal pada Rumah Makan Carita karena atribut tersebut berpotensi dalam perkembangan pelayanan
168 pihak Rumah Makan Carita. Hal yang perlu dilakukan adalah memperhatikan
durasi waktu atau batas maksimal pelayanan pesanan menu konsumen sehingga konsumen tidak merasa menunggu pesanan menu terlalu lama.
8.1.7 Bukti Fisik
Atribut dari bukti fisik pada penelitian ini adalah pemutaran musik, dekorasi rumah makan, ketersediaan wastafel, ketersediaan toilet, ketersediaan mushollah,
ketersediaan tempat duduk lesehan, ketersediaan fasilitas keamanan, ketersediaan stiker carita bagi kendaraan pengunjung, durasi buka rumah makan, kenyamanan
rumah makan, dan kebersihan rumah makan. Untuk dekorasi rumah makan dinilai sebagai atribut yang penting dan kinerjanya dirasakan sudah memuaskan. Pihak
Rumah Makan Carita harus memberikan perhatian terhadap atribut dekorasi rumah makan agar perfomanya di mata konsumen tidak mengalami penurunan.
Untuk ketersediaan toilet, ketersediaan mushollah, ketersediaan stiker carita, durasi buka rumah makan, dan kenyamanan rumah makan, keempat atribut
ini dinilai kurang penting oleh responden dan kinerjanya pun masih dirasa kurang memuaskan. Responden merasa kurang puas kurang terjaga kebersihannya dan
tidak ada pembeda antara toilet untuk pria dan wanita. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan toilet, memberikan petunjuk antara toilet pria
dan wanita, dan memberikan wewangian agar konsumen nyaman menggunakannya. Ketersediaan mushollah dirasa belum dapat memuaskan
konsumen dikarenakan tempat mushollah yang sempit dan kurang terjaga kebersihan mushollah serta perlengakapan sholat dinilai konsumen kurang bersih.
Cara yang bisa dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan dan kerapihan tempat serta perlengkapan sholat dan meluaskan tempat sholat agar konsumen merasa
nyaman untuk beribadah. Tetapi pada umumnya responden merasa ketersediaan mushollah kurang penting dikarenakan konsumen berkunjung ke Rumah Makan
Carita bukan untuk sholat melainkan untuk menikmati hidangan di Rumah Makan Carita. Namun, ada baiknya apabila pihak Rumah Makan Carita memperhatikan
ketersediaan mushollah agar konsumen yang beragama islam tidak merasa bingung untuk melaksanakan sholat jika waktu sholat, tujuan perbaikan atribut ini untuk
memberikan dan meningkatkan rasa nyaman pada konsumen.
169 Untuk ketersediaan stiker carita, konsumen belum merasa puas dikarenakan
warna serta ukuran yang menurut responden kurang menarik. Hal yang perlu dilakukan oleh pihak Rumah Makan Carita adalah memperbaiki dan mendesain
ulang warna serta ukuran stiker Rumah Makan Carita agar lebih menarik. Dan untuk durasi waktu buka Rumah Makan Carita dinilai responden kurang penting
karena pada umumnya konsumen yang datang ke Rumah Makan Carita sekitar pukul dua belas siang atau untuk menikmati makan siang. Sehingga konsumen
tidak begitu peduli dengan waktu buka Rumah Makan Carita tersebut. Atribut ini dikatakan puas jika rumah makan beroperasi sampai pukul 10.00 malam setiap
harinya, hal ini dikarenakan mayoritas konsumen Rumah Makan Carita 61,86 persen berkunjung ke Rumah Makan Carita pada malam hari, konsumen merasa
wajtu tutup rumah makan terlalu cepat jika pukul 9.00 malam. Untuk atribut terakhir pada kuadran III adalah kenyamanan rumah makan,
konsumen merasa belum puas terhadap kenyaman Rumah Makan Carita dikarenakan kebersihan yang kurang terjaga pada ruangan dan fasilitas-fasilitas
yang ada, terbatasnya area parkir untuk kendaraan beroda empat, dan aroma rumah makan yang dirasa responden kurang wangi, sehingga kurang dapat memberikan
rasa nyaman pada konsumen. Hal-hal yang perlu dilakukan oleh pihak Rumah Makan Carita adalah menjaga dan membersihkan secara teratur fasilitas-fasilitas
yang ada dari waktu buka rumah makan hingga waktu rumah makan tutup, memperluas area parkir kendaraan beroda empat, dan memberikan wewangian di
setiap ruang gazebo agar konsumen merasa lebih nyaman. Sedangkan atribut yang mempunyai prioritas tinggi untuk segera diperbaiki
adalah yang berada pada kuadran I pada diagram kartesius Importance Performance Analysis, yaitu ketersediaan wastafel, ketersediaan tempat duduk
lesehan, ketersediaan fasilitas keamanan, dan kebersihan ruang makan. Keempat atribut ini dianggap penting oleh responden, namun kinerja keempat atribut ini di
lapangan masih dirasa belum memuaskan. Ketersediaan wastafel belum dapat memberikan rasa puas dikarenakan kebersihan akan wastafel yang kurang terjaga
dan ketersediaan jumlah wastafel yang dianggap konsumen masih tergolong sedikit jumlahnya. Hal yang dapat dilakukan oleh Pihak Rumah Makan Carita adalah
170 menambah intensitas membersihkan wastafel dan menambah jumlah wastafel yang
semula terdapat empat buah menjadi delapan buah untuk 24 gazebo. Untuk atribut ketersediaan tempat duduk lesehan belum dapat memuaskan
konsumen karena konsumen merasa tempat duduk lesehan kurang terjaga kebersihannya, masih terdapat debu atau kotoran yang membuat responden merasa
tidak nyaman. Pada kenyataannya pramusaji di Rumah Makan Carita telah membersihkan tempat lesehan di gazebo sebelum rumah makan buka, dan setelah
konsumen pergi setelah konsumen menikmati hidangan namun responden merasa kebersihannya belum benar-benar terjaga. Hal ini terjadi karena faktor desain
ruangan outdoor pada Rumah Makan Carita dan lokasi Rumah Makan Carita yang di pinggir jalan raya sehingga kotoran dan debu mudah kembali walaupun telah
dibersihkan. Hal yang dapat dilakukan oleh pihak Rumah Makan Carita adalah membersihkan secara teratur agar kebersihannya benar-benar terjaga.
Untuk atribut fasilitas keamanan responden merasakan sangat pentingnya atribut ini terutama dalam hal menjaga kendaraan mereka namun responden merasa
tidak puas akan atribut fasilitas kemananan dikarenakan area parkir kendaraan beroda empat yang sempit dan terbatas, sehingga responden merasa bingung untuk
memarkirkan kendaraan jika keadaan Rumah Makan Carita ramai akan pengunjung. Hal yang perlu dilakukan oleh pihak Rumah Makan Carita adalah
memperbaiki area parkir agar konsumen merasa nyaman jika berkunjung di Rumah Makan Carita pada saat Rumah Makan Carita ramai ataupun sepi pengunjung.
Atribut lain yang perlu diperhatikan oleh pihak Rumah Makan Carita adalah kebersihan ruang makan. Konsumen menilai masih adanya kotoran seperti rambut
dan debu di atas meja sehingga mereka merasa tidak puas dengan kebersihan ruang makan di Rumah Makan Carita, padahal konsumen menganggap penting atribut ini.
Cara yang bisa dilakukan adalah meningkatkan intensitas membersihkan ruang makan dan halaman di Rumah Makan Carita mengingat desain ruangan Rumah
Makan Carita yang outdoor dan lokasinya berada dipinggir jalan, sehingga rawan akan kotor walaupun telah dibersihkan.
Atribut pemutaran musik berada pada kuadran IV pada pemetaan diagram kartesius Importance Performance Analysis IPA yang memiliki arti bahwa kinerja
171 atribut pemutaran musik dirasa responden tidak penting namun pada kenyataannya
nilai kinerjanya tinggi dan dapat memberikan rasa puas pada responden, hanya merasa terlalu berlebihan saja pada atribut ini. Oleh karena itu, sebaiknya pihak
Rumah Makan Carita dapat mengurangi waktu pemutaran musik, hal ini dilakukan agar dapat meminimalisasi biaya yang dikeluarkan untuk merawat atribut
pemutaran musik.
172
IX KESIMPULAN DAN SARAN 9.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
1. a. Karakteristik konsumen yang terdapat dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, status pernikahan, domisilialamat, pendidikan terakhir, jenis
pekerjaan, dan tingkat pendapatan. Konsumen yang datang ke Rumah Makan Carita sebagian besar adalah berjenis kelamin laki-laki dan berada pada usia
produktif. Konsumen Rumah Makan Carita sebagian besar sudah menikah dan pada umumnya didominasi oleh orang yang berasal dari wilayah
Kabupaten Gresik. Sedangkan tingkat pendidikan konsumen Rumah Makan Carita didominasi oleh orang yang berpendidikan terakhir sarjana. Sebagian
besar konsumen Rumah Makan Carita adalah konsumen yang sudah bekerja sebagai pegawai swasta dan pendapatanuang saku rata-rata konsumen Rumah
Makan Carita setiap bulan berkisar antara Rp 2.000.000,00-Rp 3.500.000,00. b. Tahapan proses pengambilan keputusan pembelian konsumen Rumah Makan
Carita terdiri dari tahap pengenalan kebutuhan motivasi konsumen untuk makan di luar rumah adalah untuk mencari menu yang khasunik, manfaat
yang diperoleh adalah memenuhi kebutuhan sebagai makan selingan. Pada tahap pencarian informasi konsumen mendapatkan informasi mengenai
tempat makan dari teman dan menjadi fokus perhatiannya adalah cita rasa, kegiatan promosi mempengaruhi konsumen seperti potongan harga pada
menu. Pada tahap evaluasi alternatif rumah makan tradisional merupakan jenis rumah makan yang paling diminati untuk dikunjungi, pertimbangan awal
konsumen saat akan mengunjungi rumah makan adalah cita rasa yang diberikan darimana pun asalnya yang penting rasanya enak dan lokasi rumah
makan yang memiliki akses mudah dan lancar adalah paling diminati oleh konsumen, sedangkan konsumen memilih Rumah Makan Carita karena cita
rasa. Pada tahap pembelian konsumen melakukan pembelian karena adanya pengaruh dari keluarga cara memutuskan melakukan kunjungan tergantung
173 situasi jika konsumen ingin berkunjung, frekuensi pembelian 2-3 kali dalam
satu bulan,waktu kunjungan konsumen tidak tentu dan umumnya pada malam hari, dan pengeluaran dalam satu kali kunjungan antara Rp 50.000,00 sampai
dengan Rp 100.000,00. Pada tahap pasca pembelian konsumen merasa puas dan berniat untuk berkunjung kembali, serta tetap akan berkunjung jika harga
menu yang ditawarkan mengalami peningkatan sebesar 10 persen. 2. Indeks kepuasan konsumen yang diukur melalui analisis Customer Satisfaction
Index CSI sebesar 70,41 persen berada pada rentang kriteria puas. Atribut- atribut yang harus segera diperbaiki adalah cita rasa makanan, aroma makanan,
kehieginisan makanan dan perlengkapan makan yang digunakan, ketersediaan wastafel, ketersediaan tempat duduk lesehan, ketersediaan fasilitas keamanan,
dan kebersihan ruang makan, atribut-atribut yang dapat dipertahankan kinerjanya adalah porsi makanan, keragaman menu makanan, harga berbagai
menu, kesigapan pramusaji, keramahan dan kesopanan pramusaji, kecepatan penyajian, dekorasi rumah makan, member card, dan iklan dan promosi,
atribut-atribut yang merupakan prioritas rendah untuk diperbaiki adalah ketersediaan toilet, ketersediaan mushollah, ketersediaan, durasi waktu buka
rumah makan, kenyamanan, dan papan nama. Sedangkan atribut-atribut yang perlu diminimisasi biayanya oleh pihak Rumah Makan Carita adalah
pengetahuan pramusaji, penampilan pramusaji, kecepatan transaksi, kesigapan pihak rumah makan dalam merespon keluhan, kemudahan dalam menjangkau
lokasi, dan pemutaran musik. 3. Kondisi loyalitas konsumen Rumah Makan Carita sudah cukup loyal. Jumlah
switcher buyer 10,31 persen, jumlah habitual buyer 34,02 persen, jumlah satisfied buyer 88,66 persen, dan jumlah liking the brand buyer 89,69 persen,
dan jumlah committed buyer 52,58 persen. 4. Rekomendasi untuk prioritas strategi bauran pemasaran yang dapat dilakukan
oleh pihak Rumah Makan Carita untuk meningkatkan kepuasan konsumen dapat dilakukan melalui beberapa cara yaitu memperbaiki komposisi bahan
makanan yang digunakan agar cita rasa makanan dapat meningkat dan lebih lezat serta aroma makanan dapat menarik minat konsumen untuk menikmati
174 hidangan. Untuk ketersediaan tempat duduk lesehan, dan kebersihan ruang
makan adalah menambah intensitas membersihkan fasilitas yang tersedia dan untuk memperbaiki fasilitas keamanan, hal yang perlu dilakukan oleh pihak
Rumah Makan Carita adalah memperluas area parkir. Serta untuk atribut kehieginisan makanan dan perlengkapan makan yang digunakan adalah dengan
membungkus alat makan seperti sendok dan garpu dengan tisu, memberikan sedotan kepada konsumen dalam kedaan masih terbungkus plastik. Dan untuk
ketersediaan wastafel yaitu dengan menambah jumlah ketersediaan wastafel serta menambah intesitas kebersihannya.
9.2 Saran