53
IV. METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Carita yang berlokasi di Jalan Jawa No. 88-90 GKB, Gresik. Penentuan lokasi penelitian dilakukan
secara sengaja purposive, dengan mempertimbangkan bahwa Rumah Makan Carita adalah salah satu rumah makan yang menghadapi tingginya persaingan
bisnis makanan di Kabupaten Gresik. Pengambilan data dilakukan pada akhir bulan januari 2012 sampai dengan awal bulan maret 2012.
4.2 Metode Penentuan Sampel
Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode non-probability sampling, dimana setiap konsumen Rumah Makan
Carita yang terpilih menjadi sampel dalam penelitian tidak mempunyai peluang atau kemungkinan sama. Metode non-probability sampling yang digunakan
adalah teknik convenience sampling. Pemilihan teknik penentuan sampel didasarkan pada kondisi dan lokasi penelitian yang memperoleh data dari
sekumpulan populasi sehingga peniliti menggunakan teknik tersebut untuk memudahkan peneliti dalam pengambilan sampel. Berdasarkan Supramono dan
Haryanto 2005, convenience sampling merupakan sampel yang diambil dari siapa saja dari anggota populasi yang bersedia menjadi responden.
Dalam penelitian ini, dilakukan terlebih dahulu uji validitas dan uji realibilitas untuk mengukur ketepatan ukuran atribut yang akan ditanyakan
kepada responden. Terdapat 30 responden yang diperlukan dalam uji validitas dan uji realibilitas. Jumlah sampel yang digunakan adalah berdasarkan
pendekatan jumlah pengunjung per bulan dan pengambilan sampel dilakukan di atas sebaran normal dalam statistik, yakni minimal 30 sampel untuk menghindari
sampel error dan tidak menyebar normal. Menurut wawancara dengan pihak Rumah Makan Carita diketahui bahwa rata-rata jumlah pengunjung tiap
bulannya adalah 3500 orang. Ukuran sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 97 orang. Penentuan jumlah sampel atau responden ditentukan
berdasarkan hasil perhitungan menggunkan rumus Slovin Umar 2005 yaitu :
54 Keterangan :
n = ukuran sampel N = ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan.
Persen kelonggoran yang digunakan adalah 10 persen nilai kritis untuk penelitian deskriptif, sehingga jumlah sampel yang dibutuhkan dihitung sebagai
berikut :
,
, Sampel yang diambil untuk dijadikan responden pada penelitian ini telah
memenuhi tahap screening terlebih dahulu. Screening terhadap konsumen yang akan dijadikan responden yaitu konsumen yang sudah mencoba atau
mengkonsumsi menu makanan dan minuman di Rumah Makan Carita. Selain itu, konsumen minimal pernah melakukan pembelian di Rumah Makan Carita
sebanyak dua kali termasuk waktu ketika diajukan kuesioner. Selang waktu antara pembelian pertama dan kedua minimal 3 bulan dengan asumsi konsumen
masih dapat mengingat hal yang dirasakan ketika mengkonsumsi produk Rumah Makan Carita dalam rentang waktu tiga bulan terakhir. Hal tersebut dilakukan
agar konsumen sudah mengetahui makanan dan minuman yang disajikan di Rumah Makan Carita, memiliki pertimbangan untuk perbandingan tingkat
kepentingan dan tingkat kinerja di Rumah Makan Carita, serta tiap 3 bulan sekali pihak Rumah Makan Carita melakukan evaluasi penghapusan dan penambahan
menu produk makanan dan minuman yang disajikan. Namun, terdapat kelemahan pada tahap screening minimal pembelian dua kali merupakan syarat
responden dalam penelitian dikarenakan akan menimbulkan kebiasan pemikiran responden yang tidak fokus dalam penilaian produk dan pelayanan yang
diberikan oleh pihak Rumah Makan Carita. Selain itu, persyaratan konsumen dalam penelitian ini harus berusia lebih atau sama dengan 17 tahun dengan
alasan pada usia tersebut, menurut Sumarwan 2004 konsumen termasuk dalam kategori remaja lanjut 16-18 tahun konsumen dianggap telah dapat menentukan
55 pilihan secara rasional dan pada umur 17 tahun, standar kedewasaan seseorang
secara hukum di Negara Indonesia
5
.
4.3 Desain penelitian