144 i. Iklan dan Promosi
Atribut promosi Rumah Makan Carita merupakan kegiatan pemberian informasi mengenai Rumah Makan Carita serta produk dan jasa yang ditawarkan
untuk menarik minat konsumen. Dalam menjalankan suatu usaha, promosi adalah kegiatan yang sangat penting dan perlu untuk dilakukan suatu perusahaan dalam
memasarkan produk-produk yang ditawarkan. Dengan adanya promosi, perusahaan akan mendapatkan konsumen bahkan pelanggan yang dapat meningkatkan
penjualan-penjualan produk. Perusahaan dalam hal ini adalah Rumah Makan Carita. Promosi-promosi yang telah dilakukan oleh Rumah Makan Carita adalah
memberikan balon kepada anak kecil ketika berkunjung di Rumah Makan Carita, memberikan voucher belanja di hypermart jika pembelian di atas nominal Rp
200.000, promosi menu baru, promoi paket menu di bulan puasa, dan lain sebagainya. Hal tersebut telah membuat responden merasa puas terhadap kinerja
yang diberikan pihak Rumah Makan Carita. Oleh karena itu, pihak Rumah Makan Carita harus mempertahankan kinerja atribut ini agar konsumen yang berkunjung
selalu memperoleh kepuasan.
3. Kuadran III Prioritas Rendah
Kuadran III diagram kartesius Importance Performance Analysis IPA merupakan wilayah yang memuat atribut-atribut yang dianggap kurang penting
oleh konsumen pengaruhnya kurang penting bagi konsumen dan pada kenyataannya kinerja dari atribut-atribut tersebut tidak terlalu istimewa tidak
terlalu baik. Prioritas perbaikan atribut yang berada pada kuadran ini menjadi rendah karena dianggap tidak terlalu penting bagi konsumen. Perbaikan atau
peningkatan kinerja atribut-atribut yang terdapat dalam kuadran ini dapat dipertimbangkan kembali karena pengaruhnya kecil terhadap konsumen. Adapun
atribut-atribut yang termasuk dalam kuadran III adalah sebagai berikut: a. Ketersediaan Toilet
Ketersediaan dan kebersihan toilet yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bersihtidaknya fasilitas toilet sehingga pelanggan dapat merasakan
kenyamanan saat menggunakan fasilitas tersebut dan tersedia petunjuk yang membedakan toilet pria dan wanita. Konsumen akan merasa puas jika toilet yang
145 tersedia bersih, wangi, dan tersedia petunjuk pembeda antara pria dan wanita.
Sedangkan konsumen merasa tidak puas jika toilet yang tersedia sangat kotor sehingga konsumen tidak ingin menggunakannnya dan tidak ada petunjuk antara
toilet pria dan wanita . Sebagian besar responden mengganggap atribut ketersediaan toilet tidak penting. Pada dasarnya, sebanyak 52,58 persen responden carita
menyatakan ketersediaan toilet merupakan atribut yang penting bahkan 6,19 persen responden carita menyatakan atribut ketersediaan toilet sangat penting, namun tidak
sedikit pula responden yang menganggap atribut ini tidak penting. Sehingga secara keseluruhan atribut ini dinilai responden sebagai atribut yang tidak cukup penting
mengingat nilai rata-rata tingkat kepentingan atribut ini berada di bawah nilai rata- rata kepentingan secara keseluruhan Tabel 48. Namun pada kenyataannya,
konsumen merasa tidak puas dengan atribut ini dikarenakan tidak adanya petunjuk antara toilet pria dan wanita dan kurang terjaga kebersihanya Dengan demikian,
atribut ini menjadi prioritas rendah untuk diperbaiki karena kinerjanya rendah dan dianggap tidak penting oleh konsumen.
b. Ketersediaan Mushollah Ketersediaan mushollah dalam penelitian ini adalah tersedianya mushollah
sebagai sarana beribadah konsumen. Indikator ketersediaan mushollah dalam penelitian ini adalah kebersihan tempat dan perlengkapan sholat serta luasnya
tempat sholat mushollah. Sebagian besar responden mengganggap atribut ketersediaan mushollah tidak penting karena umumnya konsumen yang datang ke
Rumah Makan Carita adalah untuk makan, bukan untuk beribadah. Pada kenyataannya, ketersediaan mushollah di Rumah Makan Carita menyebabkan
konsumen tidak puas terhadap kinerja pihak Rumah Makan Carita. Hal ini disebabkan tempat sholat mushollah yang tersedia kurang luassempit dan
kebersihannya kurang terjaga. Dengan demikian, atribut ini menjadi prioritas rendah untuk diperbaiki karena kinerjanya rendah dan dianggap tidak penting oleh
responden. c. Ketersediaan Stiker Rumah Makan Carita
Ketersediaan stiker Rumah Makan Carita dalam penelitian ini adalah sebagai fasilitas bagi kendaraan konsumen yang datang untuk menikmati menu
146 yang ditawarkan oleh Rumah Makan Carita. Stiker yang bergambarkan lambang
carita yang diberikan secara langsung dan gratis tanpa biaya bagi kendaraan konsumen yang beroda empat, petugas keamanan menempelkan stiker
bergambarkan lambang carita pada kendaraan konsumen. Indikator atribut stiker carita pada penelitian ini adalah tampilanbentuk stiker, warna, dan ukuran stiker.
Sebagian besar konsumen mengganggap atribut ketersediaan stiker carita tidak penting karena tidak semua konsumen menyukai kendaraannya ditempel dengan
stiker carita. Pada kenyataannya, responden merasa tidak puas dengan ketersediaan stiker Rumah Makan Carita. Hal ini disebabkan ukuran stiker yang terlalu besar dan
warna stiker yang kurang jelas. Dengan demikian, atribut ini menjadi prioritas rendah untuk diperbaiki karena kinerjanya rendah dan dianggap tidak penting oleh
responden. d. Durasi Waktu Buka Rumah Makan Carita
Indikator atribut durasi waktu buka Rumah Makan Carita dalam penelitian ini adalah berhubungan dengan waktu. Atribut ini dikatakan puas jika Rumah
Makan Carita tutup pukul sepuluh malam setiap harinya. Sebagian besar responden menganggap atribut ini tidak penting karena pada umumnya responden yang datang
ke Rumah Makan Carita sekitar pukul dua belas siang atau untuk menikmati makan siang. Sehingga responden tidak begitu peduli dengan waktu buka Rumah Makan
Carita tersebut. Dengan demikian, atribut durasi waktu buka Rumah Makan Carita menjadi prioritas rendah untuk diperbaiki karena kinerjanya rendah dan dianggap
tidak penting oleh responden. e. Kenyamanan Rumah Makan
Kenyamanan menggambarkan suasana yang nyaman dan menyenangkan bagi pengunjung Rumah Makan Carita sehingga pengunjung ingin berlama-lama
ketika berada di Rumah Makan Carita. Indikator kenyaman rumah makan dalam penelitian ini adalah kebersihan fasilitas yang tersedia, luasnya rumah makan,
luasnya area parkir yang tersedia dan aroma dalam rumah makan serta kenyamanan pada fasilitas yang diberikan. Sebagian besar responden mengganggap atribut
kenyamanan rumah makan tidak penting. Pada dasarnya, sebanyak 49,48 persen responden carita menyatakan kenyamanan rumah makan merupakan atribut yang
147 penting bahkan 5,15 persen responden carita menyatakan atribut kenyamanan
rumah makan sangat penting, namun tidak sedikit pula responden yang menganggap atribut ini tidak penting. Sehingga secara keseluruhan atribut ini
dinilai responden sebagai atribut yang tidak cukup penting mengingat nilai rata-rata tingkat kepentingan atribut ini berada di bawah nilai rata-rata kepentingan secara
keseluruhan Tabel 48. Responden merasa belum puas terhadap kenyaman Rumah Makan Carita
dikarenakan kebersihan yang kurang terjaga pada ruangan dan fasilitas yang tersedia, terbatasnya area parkir untuk kendaraan beroda empat, dan aroma rumah
makan yang dirasa konsumen kurang wangi, sehingga kurang dapat memberikan rasa nyaman pada konsumen. Hal-hal yang perlu dilakukan oleh pihak Rumah
Makan Carita adalah menjaga dan membersihkan secara teratur fasilitas-fasilitas yang tersedia dari waktu buka rumah makan hingga waktu rumah makan tutup,
memperluas area parkir kendaraan beroda empat, dan memberikan wewangian di setiap ruang gazebo agar konsumen merasa lebih nyaman. Meskipun atribut ini
menjadi prioritas rendah untuk diperbaiki karena kinerjanya rendah dan dianggap tidak penting oleh responden. Namun sebaiknya pihak Rumah Makan Carita
memperbaiki kinerja atribut ini agar dapat meningkatkan kepuasan konsumen terhadap pelayanan Rumah Makan Carita.
f. Papan Nama Rumah Makan Carita Ketersediaan papan nama dalam penelitian ini adalah terdapatnya papan
nama di Rumah Makan Carita. Papan nama merupakan alat promosi sederhana. Dengan adanya papan nama, konsumen dapat mengetahui letak keberadaan Rumah
Makan Carita tersebut. Indikator yang diukur dalam penelitian ini adalah letak papan nama, desain, dan warna yang mempengaruhi ketertarikan konsumen
terhadap Rumah Makan Carita. Umumnya, responden menganggap atribut ini kurang penting karena informasi yang didapat oleh responden mengenai Rumah
Makan Carita berasal dari words of mouth mulut ke mulut. Sehingga papan nama Rumah Makan Carita tidak penting dalam menetapkan keputusan. Pada
kenyataannya, responden merasa tidak puas dengan papan nama yang digunakan Rumah Makan Carita karena letak papan nama yang kurang pas dan warnanya agak
148 pudar. Dengan demikian, atribut ini menjadi prioritas rendah untuk diperbaiki
karena kinerjanya rendah dan dianggap tidak penting oleh responden. Namun, ada baiknya pihak Rumah Makan Carita merenovasi ulang papan nama rumah makan
agar terlihat lebih jelas dan menarik.
4. Kuadran IV Berlebihan