Struktur Kepemimpinan di Kesepuhan Sinar Resmi

68 Penjelasan masing-masing jabatan sebagai berikut : 1. Abah Sebagai pemimpin Kasepuhan SRI sejak dilantik pada tahun 2002 hingga sekarang Kasepuhan dipimpin oleh Abah ASN, dan berperan menjaga eksistensi Kasepuhan serta menjaga akan keutuhan norma- norma Kasepuhan dan incu-putunya. 2. Gandek adalah Staf Abahajudan dimanapun Abah bebergian Gandek harus mendampingi kemanapun Abah melangkah. Saat ini Gandek di pimpin oleh Bapak Omid. 3. Dukun selain Apabila ada warga yang mendapat musibah jika secara medis tidak menunjukan sakit maka akan di obati secara tradisional oleh seorang dukun. Dan yang paling penting adalah apabila Abah berhalangan ada, maka tugas abah di gantikan oleh dukun, dan kini di pimpin oleh Bapak Unta. 4. Panghulu yang saat ini di pimpin oleh Bapak Ijat berfungsi sebagai pemimpin do‟a setiap kegiatan kasepuhan baik berupa salametan ataupun yang ritual Kasepuhan lainnnya. 5. Bengkong bertugas melaksanakan sunatan terhadap anak-anak dari masyarakat Kasepuhan. Di jabat oleh Aki Anuk 6. Paraji adalah Bidan kasepuhan yang bertugas sebagai bidan apabila diantara warga ada yang akan melahirkan, saat ini Paraji di pimpin oleh Mak Ancah. 7. Pamakayaan adalah seseorang yang mendapat tanggung jawab untuk mengelola huma-serang serta mengatur pelaksanaan berhuma di Kasepuhan, dan adapun Pamakayaan saat ini di pimpin oleh bapak Olis Sunarja. 8. Pamaro yang kini di pimpin oleh Bapak saidi, mengatur keperluan padi huma yang akan di bagi antara incu-putu dengan Abah untuk kepentingan bersama dan akan disimpan di leuit. 9. Kemit di pimpin oleh bapak Sunarja penanggung jawab dalam keamanan lingkungan Kasepuhan. 69 10. Tukang Bangunan bertugas membuat bangunan baik rumah atau yang berkaitan dengan rancang bangun rumah gede di kasepuhan, dan kini di pimpin oleh bapak Marthu. 11. Tukang leuit bertugas sebagai mengelola keluar dan masuknya padi dari leuit lumbung padi kini di pimpin oleh bapak Suharman. 12. Ema Bangberang bertugas sebagai menjaga terhadap lingkungan secara fisik Imah Gede istana kasepuhan, kini di pimpin oleh bapak Martu. 13. Kabersihan bertugas menjaga kebersihan lingkungan Imah Gede, dibawah pimpinan Bapak Junaedi. 14. Dukun Hewan bertugas sebagai memelihara hewan Kasepuhan atau warga yang ingin memiliki hewan harus izin dan sepengetahuan dukun hewan, dan saat ini dipimpin oleh Bapak Jaja. 15. Canoli bertugas sebagai mengatur ketersediaan beras yang ada di Imah Gede di bawah pimpinan Ibu Rumsih. 16. Tukang Para bertugas sebagai mengatur segala makanan buat upacara yang ada di Kasepuhan, dipimpin oleh Bapak Urna. 17. Tukang Dapur di pimpin oleh Mak Omah bertugas sebagai yang mengatur dapur di Imah Gede mulai membuat makanan dan menghidangkannya baik buat Abah dan keluarganya maupun buat tamu dan atau masyarakat bila ada yang kekurangan. 18. Panday bertugas sebagai yang mengatur semua peralatan baik pakarangan maupun peralatan pertanian di buat oleh panday panday besi saat ini dipimpin oleh Bapak Asta. 19. Kokolot Lembur dipimpin oleh Bapak Martu bertugas apabila adanya tamu maka diwajibkan melalui kokolot lembur, serta bertanggung jawab terhadap incu-putu yang ada di tiap lembur Kasepuhan.

6.3. Perubahan Kepemimpinan di Kasepuhan SRI

Dalam pandangan kepemimpinan Kasepuhan bahwa leuit sangat berperan dalam penjamin keberlangsungan pangan yang ada di Kasepuhan SRI. Maka dari itu pada kepemimpinan terdahulu sistim huma yang diterapkan di Kasepuhan masih begitu kuat dengan segala aturan-aturan leluhur, seperti penanaman padi 70 hanya sekali dalam setahun, serta tidak memakai pupuk kimia. Akan tetapi pada saat sekarang ini telah terjadi pergeseran seperti setelah menanampadi huma kemudian incu-putu dapat diperbolehkan menanam padi IR 63-64 padi pemerintah dan dengan sistem penanamannya di sawah serta mulai mengenal pupuk kimia. Pergeseran tersebut dapat di mengerti mengingat Abah sudah begitu kuat menjalin hubungan dengan pihak pemerintah dinas Pertanian yang sangat bertanggung jawab terhadap pembangunan pertanian pada saat sekarang ini. Pemerintah Dinas Pertanian selalu membantu dalam menyediaan benih padi serta pupuk hal inilah yang menjadi magnet bagi kepemimpinan Kasepuhan, sehingga menggeser dominasi padi lokal huma yang ada di Kasepuhan. Maka fungsi leuit yang biasa menampung padi lokal sangat besar terutama leuit Si-Jimat mulai berkurang karena lahan huma ladang sudah dijadikan sawah untuk penanaman padi IR 63-63 yang pada gilirannya nanti akan mengalami perubahan.

6.4. Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Kepemimpinan di Kasepuhan

SRI 6.4.1 Pendidikan Formal Masuknya pendidikan sebagai salah satu sumber kekuasaan justru membawa perubahan kepemimpinan yang berimplikasi pada peningkatan wawasan, pengetahuan, kemampuan dan jaringan sosial-ekonomi-politik. Peningkatan jenjang pendidikan, khususnya yang mampu ditempuh oleh elit dan pimpinan Kasepuhan SRI telah membawa semangat perubahan dan pemikiran baru dalam pengembangan dan kemajuan masyarakat. Abah ASNketika mengikuti pendidikan Perguruan tinggi di Bogor menurut Bapak Dede selaku penasehat Abah menyatakan bahwa : “Ketika melanjutkan pendidikan di Bogor perguruan tinggi Bapak Asep belum menjadi Abah kemudian tidak sampai lulus di perguruan tinggi tersebut, tetapi pemikiran bapak Asep sangat baik cerdas dalam tingkat Kasepuhan dan desa Sirnaresmi. Sehingga beliau banyak menjalin hubungan dengan para politisi Kabupaten Sukabumi lokal dan hubungan dalam urusan ekonomi. ”

Dokumen yang terkait

Upacara Adat Kenduri SKO (Studi Deskriptif di Desa Keluru, Kecamatan Keliling Danau, Kabupaten Kerinci)

18 180 93

Adaptasi lingkungan masyarakat kasepuhan dalam pembangunan pertanian yang berkelanjutan (Studi kasus Kampung Ciptarasa, Desa Sirnarasa, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi)

0 8 180

Karakteristik Lanskap Kampung Tradisional di Halimun Selatan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Sebuah Studi pada Kampung Kasepuhan di Kesatuan Adat Banten Kidul, Kampung Sirnaresmi, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat)

0 14 112

Sistem Pangan Dan Gizi Masyarakat Adat Kasepuhan Ciptagelar Di Jawa Barat

0 4 106

Etnozoologi Masyarakat Adat Kasepuhan Ciptagelar, Desa Sirnaresmi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat

4 20 50

LEKSIKON ETNOFARMAKOLOGI DI KAMPUNG ADAT CIPTAGELAR, DESA SIRNARESMI, KECAMATAN CISOLOK, KABUPATEN SUKABUMI (KAJIAN ETNOLINGUISTIK).

4 12 25

TRADISI NGASEUK DI KAMPUNG ADAT SINAR RESMI DESA SIRNARESMI KECAMATAN CISOLOK KABUPATEN SUKABUMI SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MEMBACA ARTIKEL DI SMA.

3 19 36

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA DESA TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA (Suatu Studi di Desa Sirnaresmi dan Desa Cisolok, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi).

1 1 8

LEKSIKON ETNOFARMAKOLOGI DI KAMPUNG ADAT CIPTAGELAR, DESA SIRNARESMI, KECAMATAN CISOLOK, KABUPATEN SUKABUMI (KAJIAN ETNOLINGUISTIK) - repository UPI S IND 1006287 Title

0 0 3

RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI KASUS DI KECAMATAN CICURUG, KABUPATEN SUKABUMI, JAWA BARAT)

0 0 117