26 dalam  pengumpulan  data  tersebut  diharapkan  dapat  mengurangi  kelemahan  dari
setiap teknik yang dipakai melalui tambal sulam, sehingga kebenaran interpretasi dari hasil penelitian ini dapat dipertanggung-jawabkan.
Data  yang  telah  diperoleh  dari  lokasi  penelitian  diinterpretasikan  kedalam laporan,  dan  apabila  kekurangan  data  maka  dilakukan  komunikasi  dengan  pihak
Kasepuhan  yang  telah  menyanggupi  apabila  adanya  kekuarangan  dalam  bentuk data-data  dikemudian  hari  hingga  dianggap  lengkap  dan  memadai.  Hal  ini
dimungkinkan  karena  keterbatasan  waktu  dalam  penelitian  serta  adanya  catatan harian  penelitian.  Berikut  disajikan    pada  Matriks.  3.1.  Jenis  data  dan  sumber
informasi penelitian yang dilakukan pada saat turun lapang.
Matriks 3.1. Jenis Data dan Sumber Informasi dalam Penelitian
No. Data Informasi
Sumber Informasi Pendekatan
01. Sejarah Kasepuhan dan
para pemimpin kasepuhan
Abah Kasepuhan SRI, tokoh masyarakat adat
Dokumentasi, dan wawancara
mendalam
02. Aturan-aturan norma
dalam kasepuhan Abah Kasepuhan SRI,
tokoh masyarakat adat Literatur, dan
wawancara mendalam
03. Gaya Kepemimpinan
Kasepuhan SRI Penasehat Abah
Kaspuhan Sinar Resmi dan dukun serta Amil
Kasepuhan Wawancara
mendalam
04. Gaya hidup
Kepemimpinan Kasepuhan SRI
Penasehat Abah, dan 2 incu-putu masyarakat
kasepuhan Wawancara
mendalam
05. Faktor perubahan
Kepemimpinan Kasepuhan SRI
Penasehat Abah, kokolot lembur dan
incu-putu masyarakat kasepuhan
Wawancara mendalam
06. Kelembagaan Kasepuhan   Penasehat Abah, Amil
Kasepuhan Dukun, pamakayaan
kasepuhan Dokumentasi,
Observasi Partisipan, Wawancara
Mendalam
07. Pola Hubungan
kepemimpinan dengan masyarakat kasepuhan
dan non kasepuhan Abah Kasepuhan SRI,
Kepala Desa Sirnaresmi, Penasehat
Abah, dan 1 incu-putu masyarakat
kasepuhan Dokumentasi, dan
wawancara mendalam
08. Dampak kepemimpinan
Kasepuhan SRI terhadap Kepala Desa
Sirnaresmi, Penasehat Wawancara
mendalam
27 masyarakatnya
Abah, dan 2 incu-putu masyarakat
kasepuhan
3.5. Teknik Pengolahan Data
Data  yang  telah  terkumpul  kemudian  diolah  melalui  analisis  interpretatif suatu  penafsiran terhadap hasil pengumpulan data. Pengolahan data tersebut agar
menjadi  ringkas  dan  sistematis,  sehingga  memudahkan  dalam  analisis  data. Selanjutnya pengolahan data dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menelaah  seluruh  data,  yaitu  dimulai  dengan  kegiatan  mencatat,
membaca,  mempelajari  dan  menelaah  data  yang  tersedia  dari  berbagai sumber,  baik  dari  wawancara  mendalam,  observasi  partisipan,  studi
dokumentasi. 2.
Meredukasi  data,  yaitu  dilakukan  dengan  jalan  membuat  abstraksi. Abstraksi  merupakan  usaha  membuat  rangkuman  yang  inti,  proses  dan
pernyataan-pernyataan  yang  perlu  dijaga  sehingga  berada  tetap  di dalamnya.
3. Mengadakan  pemeriksaan  keabsahan  data,  yaitu  memeriksa  kebenaran
dari data yang di peroleh melalui-teknik pengecekan data. 4.
Menyajikan  data,  yaitu  mendeskripsikan  data  yang  di  peroleh  secara verbal melalui analisis data yang ditetapkan.
28
BAB IV GAMBARAN UMUM KESEPUHAN SINAR RESMI
4.1. Lokasi Kesepuhan Sinar Resmi
Secara administrasi lokasi Kasepuhan SRI berada di Kampung Sirnaresmi Desa  Sirnaresmi  Kecamatan  Cisolok  Kabupaten  Sukabumi  Provinsi  Jawa  Barat.
Kasepuhan  SRI  juga  berbatasan  langsung  dengan  kawasan  Taman  Nasional Gunung Halimun Salak. Kasepuhan SRI berjarak 23 Km dari  Kecamatan Cisolok
dan  33  km  dari  Kabupaten  Sukabumi.  Batasan  wilayah  Kampung  Sirnaresmi dibatasi oleh Sungai Cibareno di sebelah utara, Kampung Cibongbong di sebelah
selatan, kampung Cikaret di sebelah timur, dan Desa Cicadas di sebelah barat. Menurut  Pak  Buhari  kasepuhan  Sirna  Resmi  tidak  memandang  pada
batasan  wilayah  yang  telah  ditetapkan  oleh  pemerintah  secara  administratif, karena  jumlah  masyarakat  incu-putu  kasepuhan  tersebar  baik  yang  ada  di  desa
Sirnaresmi maupun yang ada di luar desa Sirnaresmi. Pegunungan Halimun yang secara  administrasi  sudah  dijadikan  sebagai  Taman  Nasional  Gunung  Halimun
Salak  oleh  Kementrian  Kehutanan  adalah  bagian  yang  tidak  terpisahkan  dari kawasan  Masyarakat  Adat  Banten  Kidul  dan  Kasepuhan  SRI  bagian  dari
Masyarakat Adat Banten Kidul. Kasepuhan SRI berada pada ketinggian 600-1200 meter di atas permukaan
laut,  tepatnya  berada  di  lereng  selatan  Gunung  Halimun.  Tempat  tinggal masyarakat Kasepuhan umumnya mengambil wilayah yang relatif datar sementara
lahan pertanian masyarakat pada umumnya berada di lereng-lereng bukit. Kondisi lingkungan  di  kampung  ini  relatif  alami  dikarenakan  berada  di  daerah  pinggiran
hutan.  Terdapat  banyak  tanaman  keras  di  sela-sela  persawahan  atau  ladang. Kondisi  cuaca  relatif  berubah-ubah  dan  hujan  sering  terjadi  sehingga  udara
cenderung dingin dan lembab.