Kasepuhan SRI KASEPUHAN SRI DI BAWAH KEPEMIMPINAN
64 Namun apabila menyangkut dengan aturan tentang pertanian Abah
ASNtidak kenal kompromi sesuai dengan aturan yang berlaku sejak zaman leluhurnenek moyang. Menurut Bapak Martu sebagai Kokolot Lembur Sinaresmi
dan Bapak Punta sebagai Dukun Kasepuhan SRI mengatakan bahwa: “Abah ASNhanya tegas dalam urusan pertanian huma saja,
akan tetapi kurang transfaran apabila bersentuhan dengan finansial seperti hasil kegiatan Mipit atau seren taun yang
biasanya dapat kucuran dana dari Pemerintah Kabupaten Sukabumi dan sponsor. Serta dalam menegakan aturan adat
Kasepuhan di kalangan keluarga Abah justru yang sering melanggar aturan yang ada, akan tetapi Abah ASNbelum
pernah menengurnya. Hal inilah yang membuat incu-putu
selalu bertanya pada Dukun atau Kokolot Lembur.”
Kemahiran berdiplomasi adalah salah satu bakat yang dimiliki oleh Abah Asep, sehingga sangat berbeda dengan kepemimpinan yang dilakukan oleh para
Abah terdahulu. Kepemimpinan sebelum Abah ASNyang umumnya selalu berbenturan dengan pemerintah, tapi pada kepemimpinan Abah ASNini justru
pemerintah dijadikannya sebagai mitra dalam bekerja lihat Gambar 6.1. Asep dinilai oleh banyak kalangan termasuk incu-putunya sangat baik melakukan pola
hubungan dengan masyarakat luar kasepuhan di bandingkan dengan Kasepuhan yang lain.
65 Keterangan :
: Koordinasi : Konflik Internal
: Hasil : Turunan
: Mempengaruhi ` : Komunikasi
Gambar 6.1. Perubahan Kepemimpinan Abah ASN
Dalam Gambar 6.1. menjelaskan bahwa awal kepemimpinan Abah JSN sampai Abah AJ Kasepuhan selalu berbenturan dan diintervensi oleh pemerintah.
Tapi pada periode Abah ASN ini justru pemerintah dijadikan mitra dalam menjalankan sistem pemerintahan Kasepuhan SRI, seperti berhubungan dengan
Badan Pertanahan Nasional BPN yang mempunyai tujuan ekonomi untuk pembuatan girik sertifikat tanah buat incu-putu Kasepuhan, meningkatkan
hubungan politik dengan para pemimpin nasional maupun lokal, guna meningkatkan pengakuan kekuasaan serta motif ekonomi seperti pada tahun 2009
kedatangan Sutioso untuk meminta restu menjadi calon Presiden Republik
Pemerintah
ElitPolitik Nasionallokal
Swasta
LSM
Akademisi Kasepuhan
Abah
Penasehat Abah
Incu Putu
ImahGede
Pembangkangan Matrealisme
Gaya Hidup
Pendidikan
66 Indonesia, dan moment tersebut juga sutioso dinobatkan sebagai kokolot lembur
di wilayah Jakarta. Serta bagaimana pemanfaatan pihak swasta untuk kegiatan upacara mipit, dan Seren-taun sebagai pihak sponsor, serta dirangkulnya pihak
LSM dan Akademisi untuk meminta pendapat tentang segala yang berkaitan dengan politik kebudayaan.
Pada periode kepemimpinan Abah JSN sampai dengan Abah AJ dikenal dengan pola hidup yang berpindah-pindah nomaden sesuai dengan wangsit yang
didapat dari leluhurnya mereka Abah. Hidup berpindah bukan hanya diamanatkan oleh wangsit leluhur tapi lebih jauh dari itu adalah agar menambah
pengaruh dimana wilayah baru yang ditempati serta memang adanya tekanan politik dari pihak luar Kasepuhan atau konflik.
Pada periode kepemimpinan Abah UT dan Abah ASNyang sudah menetap di satu wilayah yaitu kampung Sirnaresmi sehingga nama Kasepuhan disesuaikan
dengan nama lokasi yang ditempati. Wilayah Sirnaresmi tersebut dahulunya pernah dipakai pada kepemiminan Abah AJ, kalau melihat aturan leluhur pada
tatali paranti karuhun menurut Uwa Ugis hal tersebut tidak di bolehkan, berikut dihasil kutipan wawancara dengan Uwa Ugis :
Kalau mengacu pada seluruh aturan para buyut tentang bagaimana etika pemimpin dalam melaksanakan segala kepemimpinannya
harus sesuai dengan tatali paranti karuhun, karena didalamnya mengatur bagaimana wangsit itu datang dan yang mengetahui
hanya Abah serta Dukun secara supranatural. Amanat Abah JSN yang tentang jangan berebut dalam kekuasaan yang tertuang dalam
“Ulah paluhur-luhur tangtung, ulah pagirang-girang tapiana”
jangan bertinggi-tinggi
berdiri, dan
jangan saling
mendahuluiberebut dalam kekuasaan hal itulah yang muali terkikis mulai kepemimpinan Abah UT bagaimana beliau menjadi
Abahnya, serta Abah ASNyang mulai memudarkan segala aturan- aturan yang ada kalau Abah ASNmengamalkan Amanat Abah JSN
“Kudu hade catur kasadulur, hade carek kasaderek, kandeu nyaur tinggal ngangsurn
” harus memelihara persaudaraan dengan baik, bersikap baik kepada teman, berbicara dengan merendah, mungkin
tidak mementingkan individu. Adapun tentang Kasepuhan seharusnya tiap kepemimpinan ganti harusnya tempatpun harus
pindah beberapa tahun kemudian kembali lagi itu dibolehkan atau mengganti nama Kasepuhan.
67 Pada periode kepemimpinan Abah UT dan Abah ASNyang sudah menetap
di satu wilayah yaitu kampung Sirnaresmi sehingga nama kasepuhan disesuaikan dengan nama lokasi yang ditempati. Wilayah Sirnaresmi tersebut dahulunya
pernah dipakai pada kepemimpinan Abah AJ, kalau melihat aturan leluhur pada tatali paranti karuhun hal tersebut tidak diperbolehkan.
Pada saat sekarang ini yang perubahan begitu cepatnya dari berbagai hal mulai dari teknologi, ilmu pengetahuan serta arus transportasi yang sudah
memandai, dan pegunungan halimun yang kini menjadi Taman Nasional Gunung Halimun, semakain sempit gerak Kasepuhan.