21 diawali  di  lingkaran  Imah  Gede,  mengakibatkan  pada  berubahnya  gaya
kepemimpinan Abah sebagai pemimpin di Kasepuhan SRI. Perubahan gaya hidup tersebut  berdampak  pada  perubahan  gaya  kepemimpinan  Abah  terhadap    incu-
putunya  masyarakat  yang  membawa  pada  persepsi  incu-putu  terhadap  peranan Abah selama memimpin di Kasepuhan SRI.
Persepsi  tersebut  adalah  berupa  pandangan  dari  incu-putu  terhadap  Abah yang telah memimpin di Kasepuhan mulai dari era kepemimpinan Abah JSN yang
tidak  mengenyam  pendidikan  secara  formal  sampai  dengan  era  kepemimpinan
Abah ASN dan keluarganya yang telah mendapatkan pendidikan secara formal.
Perubahan gaya kepemimpinan di Kesepuhan Sinar Resmi secara otomatis akan  menumbuhkan  sebuah  konsekuensi  dampak  baik  bagi  Abah  selaku
pemimpin  maupun  incu-putu  masyarakat  Kasepuhan  SRI,  serta  kehidupan antara  masyarakat  Kasepuhan  dengan  masyarakat  Non-Kasepuhan  yang  ada.
Dampak  dari  perubahan  kepemimpinan  tersebut  menyebabkan  berkurangnya kepatuhan  masyarakat  kepada  Abah  sebagai  pemimpin  di  dalam  menjalankan
kehidupan  di  Kasepuhan.  Dengan  perkataan  lain  bahwa  terjadi  memudarnya norma-norma  Kasepuhan  yang  sebabkan  oleh  berubahnya  kepemimpinan  adat
sehingga  berdampak  pada  nilai  kepatuhan  incu-putu  kepada  pemimpinnya,  lihat Gambar 2.1.
22 Gambar 2.1. Kepemimpinan Adat Dalam Kepatuhan Masyarakat Pada Norma
Adat
Peningkatan Pendidikan Kontak dengan dunia
luar kasepuhan
Meningkatnya Ekonomi Uang
Perubahan Gaya Hidup elit Kasepuhan
Perubahan Gaya Kepemimpinan
Persepsi Masyarakat Kasepuhan pada Pemimpin
Kepatuhan Masyarakat Kasepuhan pada Norma Adat
23
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Batasan Penelitian
Batasan  dalam  penelitian  ini  adalah  mengkaji,  tentang  persoalan  peran kepemimpinan. Seorang Abah Pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya
di  Kasepuhan,  sejak  kasepuhan  itu  ada  sampai  saat  ini,  berdasar  peristiwa  yang terjadi  baik  secara  nasional  maupun  berskala  lokal  dalam  hubungannya  terhadap
apa kepatuhan masyarakat terhadap norma adat.  Tujuan penelitian ini adalah : 1 Bagaimana  dinamika  gaya  kepemimpinan  adat  di  Kasepuhan  SRI  di  tengah
perubahan situasi dan peristiwa penting nasional dan lokal?; 2 Bagaimana gaya kepemimpinan Kasepuhan SRI saat ini?; 3 Bagaimana dampak perubahan gaya
kepemimpinan  adat  terhadap  tingkat  kepatuhan  masyarakat  akan  norma-norma adat di Kasepuhan SRI?.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi  penelitian  ini  dilaksanakan  di  Kasepuhan  SRI,  salah  satu  bagian dari  Kesatuan  Adat  Banten  Kidul.  Kasepuhan  SRI  secara  administrasi  masuk
dalam  Desa  Sirnaresmi  Kecamatan  Cisolok  Kabupaten  Sukabumi  Propinsi  Jawa Barat. Dipilihnya Kasepuhan SRI menjadi lokasi penelitian karena :
1. Memiliki  historis  tentang  kepemimpinan  Kasepuhan  mulai  dari
Kaepuhan berpindah-pindah tempat, sampai dengan Kasepuhan hidup menetap, dan dinamika kepemimpinannya.
2. Kasepuhan SRI sebagai gerbang awal masuknya sarana dan prasarana
modern,  serta  bersinggungan  langsung  dengan  masyarakat  luar Kasepuhan.
3. Meningkatnya  pendidikan  formal  pada  masyarakat  Kasepuhan,
sehingga  masyarakat  Kasepuhan  lebih  kritis  di  dalam  menyikapi problematika kehidupan kepemimpinannya.
Masyarakat  Kasepuhan  SRI  ini  masih  berpegang  akan  nilai-nilai leluhurnya serta menerima akan masuknya arus modernisasi yang datang dari luar
24 Kasepuhan SRI. Penelitian ini di laksanakan pada bulan Februari sampai dengan
Maret 2012.
3.3. Pendekatan serta Tahapan Penelitian
Penelitian  ini  menggunakan  pendekatan  kualitatif  qualitative  approach, di  mana  penekanan  utamanya  adalah  agar  melihat  sedekat  mungkin  sasaran
penelitian.  Pendekatan  kualitatif  bertujuan  untuk  lebih  mendalam  memahami secara  utuh  realitas  kondisi  objek  penelitian  dalam  keseharian,  dengan  informasi
yang bersifat subjektif dan historis Moleong 1993. Strategi pendekatan dalam penelitian ini adalah menggunakan studi kasus.
Studi kasus merupakan strategi penelitin kualitatif, dengan fokus kajian penelitian yang mempelajari kasus tertentu, kasus peristiwa itu akan berlaku apabila suatu
pertanyaan  penelitian  “bagaimana”  dan  “mengapa”  yang  menyangkut  dalam sebuah  peristiwa  tertentu,  Yin  1981  dalam  Salim  2001.  Studi  kasus  yang
menyoroti  perilaku  individu  Abah  sebagai  pemimpin  di  Kasepuhan,  serta masyarakat  Kasepuhan  yang  mendapatkan  dampak  dari  kepemimpinannya  dari
berbagai tingkatan peristiwa baik nasional maupun lokal. Kegiatan  penelitian  ini  menggunakan  beberapa  tahapan  yang  diantaranya
adalah : 1.
Memahami kondisi Kasepuhan SRI itu terbentuk, hal ini penting guna mengetahui  gambaran  secara  utuh  Kasepuhan  itu  terbentuk  dan  apa
yang  melatarbelakanginya.  Kondisi  Kasepuhan  dapat  diperoleh melalui  kajian  data  primer  maupun  skunder.  Data  skunder  diperoleh
dari studi literatur baik dari akademisi serta LSM yang terkait dengan Kasepuhan,  serta  data  primer  dapat  diperoleh  dari  wawancara
mendalam pada  Abah Kasepuhan SRI, penasehat Kasepuhan,  kokolot lembur tokoh kampung, maupun masyarakat Kasepuhan yang dinilai
mengetahui terhadap pembentukan Kasepuhan. 2.
Memahami  kepemimpinan  Kasepuhan  secara  mendalam  guna mendapatkan
informasi tentang;
1 Bagaimana
dinamika kepemimpinan  di  Kasepuhan  SRI  di  tengah  perubahan  situasi  dan
peristiwa  penting  nasional  dan  lokal?;  2  Bagaimana  gaya