25 kepemimpinan Kasepuhan SRI saat ini?; 3 Bagaimana dampak
perubahan gaya kepemimpinan adat terhadap tingkat kepatuhan masyarakat akan norma-norma adat di Kasepuhan SRI?.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Creswell 1998, mengungkapkan bahwa apabila kita akan memilih studi untuk suatu kasus, dapat dipilih sumber informasi yang meliputi:
observasi partisipan, wawancara, dokumentasi dan laporan. Dalam melaksanakan observasi partisipan ini peneliti mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh Abah dan
masyarakat Kasepuhan SRI. Kegunaan dari observasi partisipan adalah peneliti dapat melihat secara langsung objek penelitian, serta memungkinkan
pembentukan pengetahuan bersama antara peneliti dan tineliti. Wawancara yang dilakukan pada penelitian ini adalah wawancara
mendalam, yaitu salah satu bentuk wawancara tak terstruktur yang bertujuan memperoleh data-data informasi dari semua responden yang dibutuhkan, serta
susunan kata dan urutan pertanyaannya disesuaikan dengan bidang dan pengetahuan setiap responden. Wawancara mendalam juga dilakukan dengan
semua informan dengan cara dan suasana yang berbeda-beda. Peneliti menyesuaikan gaya berdasarkan tingkat pemahaman informan, sehingga informan
mudah mengerti maksud dari pertanyaan yang diajukan. Wawancara mendalam ini dengan menggunakan teknik bola salju dilakukan sampai pada titik jenuh
informasi pengetahuan tentang Kasepuhan SRI. Sebuah kemudahan yang peneliti dapatkan dalam mendapatkan data primer
dari para informan ialah, karakter setiap informan yang cenderung berterus terang. Hal ini peneliti rasakan dari ekspresi yang muncul ketika wawancara dilakukan.
Ketika informan menemukan suatu kebaikan dalam pemimpin yang ada di Kasepuhan, maka mereka berbesar hati menyampaikannya, akan tetapi ketika
pemimpin yang ada di Kasepuhan itu ada cacatnya, dan itu dirasakan dalam kehidupan sehari-hari, mereka tidak takut-takut membicarakannya.
Studi dokumentasi literatur, dilakukan dengan melihat hasil dari peneliti terdahulu yang terkait Kasepuhan SRI berupa skripsi, tesis, kepustakaan, LSM,
maupun tulisan yang diakses dari internet. Dengan menggunakan tiga teknik
26 dalam pengumpulan data tersebut diharapkan dapat mengurangi kelemahan dari
setiap teknik yang dipakai melalui tambal sulam, sehingga kebenaran interpretasi dari hasil penelitian ini dapat dipertanggung-jawabkan.
Data yang telah diperoleh dari lokasi penelitian diinterpretasikan kedalam laporan, dan apabila kekurangan data maka dilakukan komunikasi dengan pihak
Kasepuhan yang telah menyanggupi apabila adanya kekuarangan dalam bentuk data-data dikemudian hari hingga dianggap lengkap dan memadai. Hal ini
dimungkinkan karena keterbatasan waktu dalam penelitian serta adanya catatan harian penelitian. Berikut disajikan pada Matriks. 3.1. Jenis data dan sumber
informasi penelitian yang dilakukan pada saat turun lapang.
Matriks 3.1. Jenis Data dan Sumber Informasi dalam Penelitian
No. Data Informasi
Sumber Informasi Pendekatan
01. Sejarah Kasepuhan dan
para pemimpin kasepuhan
Abah Kasepuhan SRI, tokoh masyarakat adat
Dokumentasi, dan wawancara
mendalam
02. Aturan-aturan norma
dalam kasepuhan Abah Kasepuhan SRI,
tokoh masyarakat adat Literatur, dan
wawancara mendalam
03. Gaya Kepemimpinan
Kasepuhan SRI Penasehat Abah
Kaspuhan Sinar Resmi dan dukun serta Amil
Kasepuhan Wawancara
mendalam
04. Gaya hidup
Kepemimpinan Kasepuhan SRI
Penasehat Abah, dan 2 incu-putu masyarakat
kasepuhan Wawancara
mendalam
05. Faktor perubahan
Kepemimpinan Kasepuhan SRI
Penasehat Abah, kokolot lembur dan
incu-putu masyarakat kasepuhan
Wawancara mendalam
06. Kelembagaan Kasepuhan Penasehat Abah, Amil
Kasepuhan Dukun, pamakayaan
kasepuhan Dokumentasi,
Observasi Partisipan, Wawancara
Mendalam
07. Pola Hubungan
kepemimpinan dengan masyarakat kasepuhan
dan non kasepuhan Abah Kasepuhan SRI,
Kepala Desa Sirnaresmi, Penasehat
Abah, dan 1 incu-putu masyarakat
kasepuhan Dokumentasi, dan
wawancara mendalam
08. Dampak kepemimpinan
Kasepuhan SRI terhadap Kepala Desa
Sirnaresmi, Penasehat Wawancara
mendalam