Lokasi dan Waktu Penelitian

24 Kasepuhan SRI. Penelitian ini di laksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2012.

3.3. Pendekatan serta Tahapan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif qualitative approach, di mana penekanan utamanya adalah agar melihat sedekat mungkin sasaran penelitian. Pendekatan kualitatif bertujuan untuk lebih mendalam memahami secara utuh realitas kondisi objek penelitian dalam keseharian, dengan informasi yang bersifat subjektif dan historis Moleong 1993. Strategi pendekatan dalam penelitian ini adalah menggunakan studi kasus. Studi kasus merupakan strategi penelitin kualitatif, dengan fokus kajian penelitian yang mempelajari kasus tertentu, kasus peristiwa itu akan berlaku apabila suatu pertanyaan penelitian “bagaimana” dan “mengapa” yang menyangkut dalam sebuah peristiwa tertentu, Yin 1981 dalam Salim 2001. Studi kasus yang menyoroti perilaku individu Abah sebagai pemimpin di Kasepuhan, serta masyarakat Kasepuhan yang mendapatkan dampak dari kepemimpinannya dari berbagai tingkatan peristiwa baik nasional maupun lokal. Kegiatan penelitian ini menggunakan beberapa tahapan yang diantaranya adalah : 1. Memahami kondisi Kasepuhan SRI itu terbentuk, hal ini penting guna mengetahui gambaran secara utuh Kasepuhan itu terbentuk dan apa yang melatarbelakanginya. Kondisi Kasepuhan dapat diperoleh melalui kajian data primer maupun skunder. Data skunder diperoleh dari studi literatur baik dari akademisi serta LSM yang terkait dengan Kasepuhan, serta data primer dapat diperoleh dari wawancara mendalam pada Abah Kasepuhan SRI, penasehat Kasepuhan, kokolot lembur tokoh kampung, maupun masyarakat Kasepuhan yang dinilai mengetahui terhadap pembentukan Kasepuhan. 2. Memahami kepemimpinan Kasepuhan secara mendalam guna mendapatkan informasi tentang; 1 Bagaimana dinamika kepemimpinan di Kasepuhan SRI di tengah perubahan situasi dan peristiwa penting nasional dan lokal?; 2 Bagaimana gaya 25 kepemimpinan Kasepuhan SRI saat ini?; 3 Bagaimana dampak perubahan gaya kepemimpinan adat terhadap tingkat kepatuhan masyarakat akan norma-norma adat di Kasepuhan SRI?.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Creswell 1998, mengungkapkan bahwa apabila kita akan memilih studi untuk suatu kasus, dapat dipilih sumber informasi yang meliputi: observasi partisipan, wawancara, dokumentasi dan laporan. Dalam melaksanakan observasi partisipan ini peneliti mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh Abah dan masyarakat Kasepuhan SRI. Kegunaan dari observasi partisipan adalah peneliti dapat melihat secara langsung objek penelitian, serta memungkinkan pembentukan pengetahuan bersama antara peneliti dan tineliti. Wawancara yang dilakukan pada penelitian ini adalah wawancara mendalam, yaitu salah satu bentuk wawancara tak terstruktur yang bertujuan memperoleh data-data informasi dari semua responden yang dibutuhkan, serta susunan kata dan urutan pertanyaannya disesuaikan dengan bidang dan pengetahuan setiap responden. Wawancara mendalam juga dilakukan dengan semua informan dengan cara dan suasana yang berbeda-beda. Peneliti menyesuaikan gaya berdasarkan tingkat pemahaman informan, sehingga informan mudah mengerti maksud dari pertanyaan yang diajukan. Wawancara mendalam ini dengan menggunakan teknik bola salju dilakukan sampai pada titik jenuh informasi pengetahuan tentang Kasepuhan SRI. Sebuah kemudahan yang peneliti dapatkan dalam mendapatkan data primer dari para informan ialah, karakter setiap informan yang cenderung berterus terang. Hal ini peneliti rasakan dari ekspresi yang muncul ketika wawancara dilakukan. Ketika informan menemukan suatu kebaikan dalam pemimpin yang ada di Kasepuhan, maka mereka berbesar hati menyampaikannya, akan tetapi ketika pemimpin yang ada di Kasepuhan itu ada cacatnya, dan itu dirasakan dalam kehidupan sehari-hari, mereka tidak takut-takut membicarakannya. Studi dokumentasi literatur, dilakukan dengan melihat hasil dari peneliti terdahulu yang terkait Kasepuhan SRI berupa skripsi, tesis, kepustakaan, LSM, maupun tulisan yang diakses dari internet. Dengan menggunakan tiga teknik

Dokumen yang terkait

Upacara Adat Kenduri SKO (Studi Deskriptif di Desa Keluru, Kecamatan Keliling Danau, Kabupaten Kerinci)

18 180 93

Adaptasi lingkungan masyarakat kasepuhan dalam pembangunan pertanian yang berkelanjutan (Studi kasus Kampung Ciptarasa, Desa Sirnarasa, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi)

0 8 180

Karakteristik Lanskap Kampung Tradisional di Halimun Selatan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Sebuah Studi pada Kampung Kasepuhan di Kesatuan Adat Banten Kidul, Kampung Sirnaresmi, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat)

0 14 112

Sistem Pangan Dan Gizi Masyarakat Adat Kasepuhan Ciptagelar Di Jawa Barat

0 4 106

Etnozoologi Masyarakat Adat Kasepuhan Ciptagelar, Desa Sirnaresmi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat

4 20 50

LEKSIKON ETNOFARMAKOLOGI DI KAMPUNG ADAT CIPTAGELAR, DESA SIRNARESMI, KECAMATAN CISOLOK, KABUPATEN SUKABUMI (KAJIAN ETNOLINGUISTIK).

4 12 25

TRADISI NGASEUK DI KAMPUNG ADAT SINAR RESMI DESA SIRNARESMI KECAMATAN CISOLOK KABUPATEN SUKABUMI SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MEMBACA ARTIKEL DI SMA.

3 19 36

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA DESA TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA (Suatu Studi di Desa Sirnaresmi dan Desa Cisolok, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi).

1 1 8

LEKSIKON ETNOFARMAKOLOGI DI KAMPUNG ADAT CIPTAGELAR, DESA SIRNARESMI, KECAMATAN CISOLOK, KABUPATEN SUKABUMI (KAJIAN ETNOLINGUISTIK) - repository UPI S IND 1006287 Title

0 0 3

RITUAL SAWER DALAM PERNIKAHAN ADAT SUNDA (STUDI KASUS DI KECAMATAN CICURUG, KABUPATEN SUKABUMI, JAWA BARAT)

0 0 117