Metode Analisis Data Metode Penelitian

gambar Sudaryanto, 1993: 145. Dalam skripsi ini, penyajian hasil analisi data dengan metode formal digunakan tandalambang, tabel dan gambar.

1.7.4 Sistematika Penyajian

Laporan hasil penelitian ini terdiri dari dalam empat bab. Bab pertama merupakan pendahuluan. Pendahuluan berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan pnelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metodologi penelitan, dan sistematika penyajian. Bab kedua berisi uraian mengenai jenis- jenis sapaan dalam bahasa Weejewa di Kabupaten Sumba Barat Daya berdasarkan referennya.. Bab ketiga berisi pembahasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaaan sapaan dalam bahasa Weejewa di Kabupaten Sumba Barat Daya. Bab IV merupakan penutup yang berisi kesimpulan mengenai penelitian dan saran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17

BAB II JENIS-JENIS SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA di

KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA

2.1 Pengantar

Menurut Chaer 1998: 107, kata sapaan tidak mempunyai perbendaharaan kata sendiri, tetapi menggunakan kata-kata dari perbendaharaan kata nama diri dan kata nama perkerabatan. Subiyakto-Nababan 1992: 153 menyatakan bahwa sapaan terdiri atas nama kecil, gelar, istilah perkerabatan, nama keluarga bagi suku bangsa yang mempunyai sistem itu, nama hubungan perkerabatan dengan nama seorang kerabatnya disebut tektonimi. Dalam bab ini dibahas jenis-jenis sapaan dalam bahasa Weejewa di kabupaten Sumba Barat Daya. Jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa di kabupaten Sumba Barat Daya dibedakan berdasarkan referennya, yakni kata sapaan berdasarkan a hubungan kekerabatan, b nonkekerabatan, c nama diri, d kata ganti, e status sosial, f jabatanprofesi.

2.2 Sapaan Hubungan Kekerabatan

Sapaan hubungan kekerabatan yang dimaksud adalah penggunaan istilah kekerabatan dalam komunikasi sehari-hari. Istilah kekerabatan yang digunakan berdasarkan pengertian Kridalaksana 1985:14. Kridalaksana menggunakan formulasi istilah kekerabatan kerabat ialah orang „sedarah‟ yang dipanggil danatau disebut dengan satu istilah kekekerabatan Koentjaraningrat, 1984:94.