Sapaan Hubungan Kekerabatan Inna

Sapaan Inna + Nama Anak I merupakan sapaan yang digunakan oleh penyapa pria tua dan wanita tua untuk menyapa wanita tua, sebaya, dan muda yang sudah mempunyai anak. Sapaan ini dapat digunakan dalam situasi resmi dan tidak resmi dan dalam hubungan akrab dan tidak akrab. Contoh kalimat 13 berikut menunjukkankan bagaimana penyapa berbicara dengan pesapa menggunakan sapaan Inna + nama anak I. 13 Inna Evi, jam pirra latihan koor ba koka? „Mama Evi, besok latihan koor jam berapa?‟

2.2.3 Sapaan Hubungan Kekerabatan Ana Mane

Kata sapaan hubungan kekerabatan Ana Mane secara harafiah berarti „anak laki-laki‟. Sapaan Ana Mane digunakan oleh penyapa pria dan wanita untuk menyapa anak laki-laki kandung. Sapaan ini digunakan dalam situasi resmi dan tidak resmi dan dalam hubungan akrab. Berikut ini contoh dan penjelasannya. 14 Ana Mane Ngeta yoddi kako skolah, jam piira ba nebehinna? „Anak, segera berangkat ke sekolah, sudah jam berapa ini?‟ Contoh 14 menunjukkan mengenai penggunaan kata sapaan Ana Mane oleh seorang Ibu yang memarahi anaknya untuk segera berangkat ke sekolah agar tidak terlambat.

2.2.4 Sapaan Hubungan Kekerabatan Ana Mawinne

Kata sapaan hubungan kekerabatan Ana Mawine secara harafiah berarti „anak perempuan‟. Sapaan Ana Mawine digunakan oleh penyapa pria dan wanita untuk menyapa anak perempuan kandung. Sapaan ini digunakan dalam situasi resmi dan tidak resmi dan dalam hubungan akrab. Berikut ini contoh dan penjelasannya. 15 Ana Mawine, pati’i ba bubur ina kawedamu? „Anak, apakah bubur untuk nenek sudah dimasak?‟ Contoh 15 menunjukkan mengenai penggunaan kata sapaan Ana Mawinne oleh seorang ibu kepada anak gadisnya mengenai makanan untuk sang nenek.

2.2.5 Sapaan Hubungan Kekerabatan Leiro

Kata sapaan hubungan kekerabatan Leiro memiliki arti „Sayang‟. Kata sapaan Leiro merupakan kata sapaan yang sangat lembut dan digunakan oleh penyapa pria dan wanita untuk menyapa anak perempuan yang memiliki hubungan kekerabatan dengan penyapa. Sapaan ini digunakan dalam situasi resmi dan tidak resmi dan dalam hubungan akrab. Berikut ini contoh dan penjelasannya. 16 Leiro, mu nga’a ba? Ne wai ngana’a pangindigu „Sayang, kamu sudah makan? Ini mama ada bawakan daging‟ Contoh 16 menunjukkan penggunaan kata sapaan Leiro. Sapaan tersebut biasa digunakan oleh seorang Ibu untuk menyapa dengan sangat lembut anak perempuannya.

2.2.6 Sapaan Hubungan Kekerabatan Na’a

Kata sapaan hubungan kekerabatan N a’a secara harafiah berarti „saudara‟. Kata sapaan Na’a digunakan oleh penyapa wanita untuk menyapa adik maupun kakak laki-laki kandung. Sapaan ini digunakan dalam situasi resmi dan tidak resmi dan dalam hubungan akrab. Berikut ini contoh dan penjelasannya. 17 Na’a, pirra budi kako deke ruta na karambo? „Adik, kapan pergi ambil rumput untuk kerbau?‟ Contoh 17 menjelaskan mengenai penggunaan sapaan N a’a yang digunakan oleh seorang kakak perempuan untuk menyuruh adiknya agar segera mengambil makanan untuk kerbau.

2.2.7 Sapaan Hubungan Kekerabatan Wotto

Kata sapaan hubungan kekerabatan Wotto secara harafiah juga berarti „saudara‟ tetapi dapat juga diartikan „nona‟. Kata sapaan Wotto digunakan oleh penyapa pria untuk menyapa adik maupun kakak perempuan kandung. Sapaan ini digunakan dalam situasi resmi dan tidak resmi dan dalam hubungan akrab. Berikut ini contoh dan penjelasannya. 18 Wotto, ge bondala niamu kalambe gu patobamu manna? „Adik, baju yang sudah dicuci di simpan di mana? Pada contoh 18 menjelaskan mengenai penggunaan sapaan Wotto yang digunakan oleh seorang kakak laki-laki untuk memanggil saudara perempuannya.

2.2.8 Sapaan Hubungan Kekerabatan Ama Kaweda

Kata sapaan hubungan kekerabatan Ama Kaweda merupakan sapaan yang digunakan oleh penyapa pria atau wanita untuk menyapa kakek kandung. Sapaan ini digunakan dalam situasi resmi dan tidak resmi dan dalam hubungan akrab. Berikut ini merupakan contoh pemakaian kata sapaan kekerabatan Ama Kaweda. 19 Ama Kaweda, baba enu ba morromu wali dotera? „Kakek sudah habis minum obat dari dokter? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI