Sapaan Hubungan Kekerabatan Ana Mane Sapaan Hubungan Kekerabatan Ana Mawinne

17 Na’a, pirra budi kako deke ruta na karambo? „Adik, kapan pergi ambil rumput untuk kerbau?‟ Contoh 17 menjelaskan mengenai penggunaan sapaan N a’a yang digunakan oleh seorang kakak perempuan untuk menyuruh adiknya agar segera mengambil makanan untuk kerbau.

2.2.7 Sapaan Hubungan Kekerabatan Wotto

Kata sapaan hubungan kekerabatan Wotto secara harafiah juga berarti „saudara‟ tetapi dapat juga diartikan „nona‟. Kata sapaan Wotto digunakan oleh penyapa pria untuk menyapa adik maupun kakak perempuan kandung. Sapaan ini digunakan dalam situasi resmi dan tidak resmi dan dalam hubungan akrab. Berikut ini contoh dan penjelasannya. 18 Wotto, ge bondala niamu kalambe gu patobamu manna? „Adik, baju yang sudah dicuci di simpan di mana? Pada contoh 18 menjelaskan mengenai penggunaan sapaan Wotto yang digunakan oleh seorang kakak laki-laki untuk memanggil saudara perempuannya.

2.2.8 Sapaan Hubungan Kekerabatan Ama Kaweda

Kata sapaan hubungan kekerabatan Ama Kaweda merupakan sapaan yang digunakan oleh penyapa pria atau wanita untuk menyapa kakek kandung. Sapaan ini digunakan dalam situasi resmi dan tidak resmi dan dalam hubungan akrab. Berikut ini merupakan contoh pemakaian kata sapaan kekerabatan Ama Kaweda. 19 Ama Kaweda, baba enu ba morromu wali dotera? „Kakek sudah habis minum obat dari dokter? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Contoh 19 menunjukkan penggunaan sapaan Ama Kaweda oleh seorang cucu kepada kakeknya. Contoh tersebut menunjukkan tentang seorang cucu yang bertanya kepada sang kakek apakah kakeknya sudah selesai meminum obat dari dokter. Sapaan Ama Kaweda tersebut sudah jarang digunakan khususnya di daerah perkotaan. Masyarakat perkotaan di Kabupaten Sumba Barat Daya sering menggunakan kata Sapaan Opa untuk menyapa kakek kandung. Contoh berikut menunjukkan penggunaan kata sapaan Opa. 20 Opa, woi gai sepeda baru Opa, belikan saya sepeda baru

2.2.9 Sapaan Hubungan Kekerabatan Inna Kaweda

Kata sapaan hubungan kekerbatan Inna Kaweda yang berarti „nenek‟ merupakan sapaan yang digunakan oleh penyapa pria atau wanita untuk menyapa nenek kandung. Sapaan Ina Kaweda digunakan dalam situasi resmi dan tidak resmi dan dalam hubungan akrab. Berikut ini merupakan contoh pemakaian kata sapaan kekerabatan Inna Kaweda. 21 Ina Kaweda, omana nga’a pamamadebehinna kana pia belli ne sariawanmu „Nenek, jangan makan sirih pinang lagi agar sariawannya sembuh‟ Contoh 21 menunjukkan penggunaan sapaan Inna Kaweda oleh seorang cucu kepada neneknya. Sama halnya dengan sapaan Ama Kaweda, sapaan Inna Kaweda tersebut sudah jarang digunakan khususnya di daerah perkotaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI