Sapaan Hubungan Nonkekerabatan Alli

2.4.1.1 Sapaan dengan Menyebut Nama Panggilan Lengkap

Pada sapaan ini, nama seseorang disebut dengan utuh atau lengkap. Contoh kalimat berikut ini menunjukkan bagaimana penggunaan kata sapaan dengan menyebut nama panggilan secara lengkap. 46 Tina, keketa kalambe ammi ba urra „Tina, angkat jemurannya karena akan turun hujan‟

2.4.1.2 Sapaan Dengan Menyebut Nama Panggilan Penggal

Pada sapaan ini nama seseorang akan disingkat atau terjadi pemenggalan. Contoh kalimat berikut ini menunjukkan bagaimana penggunaan kata sapaan dengan menyebut nama panggilan penggal. 47 Tinus, ne riti kako woi belli ga roko igha „Tinus, ini uang. Pergi belikan ayah sebatang rokok‟ 48 Ce, ne pi’a wai danamu na duwa ba? „Ce, apakah lukamu di kaki sudah sembuh?‟ Sapaan nama diri yang dipakai dalam contoh 47 dan 48 adalah nama seorang laik-laki yang bernama lengkap Martinus dan seorang perempuan yang bernama lengkap Marce. Pada contoh 47 menjelaskan mengenai penggunaan sapaan yang dibentuk berdasarkan nama diri ‘Martinus’ yang dipakai secara tidak utuh atau dipenggal oleh penutur menjadi Tinus. Sedangkan pada contoh 48 menjelaskan mengenai penggunaan sapaan yang dibentuk berdasarkan nama diri yang dipakai secara tidak utuh atau dipenggal, yaitu Ce, merupakan penggalan dari sapaan yang dibentuk berdasarkan nama diri Marce. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.4.2 Sapaan dengan Menyebut Nama Anak Pertama atau Terakhir

Kata sapaan dengan menyebut nama anak ini biasanya digunakan untuk menyapa pria atau wanita tua, muda atau sebaya yang sudah berkeluarga. Bentuk sapaan dengan menyebut nama anak sangat dipengaruhi oleh pola hubungan antara penyapa dengan pesapa. Dalam penggunaannya biasanya selalu diawali dengan kata sapaan Ama atau Bapak dan Inna atau mama kemudian diikuti dengan nama anak sulung atau anak bungsu. Berikut ini contoh dan penjelasannya. 49 Bapa Yanus, tanggal pira ba kako ne Surabaya? „Bapak Yanus, tanggal berapa berangkat ke Surabaya?‟ 50 Ama Rinto, tekki ne mama Rinto kana deke gula mono kopi ne uma „Bapak Rinto, tolong beritahu mama Rinto untuk datang mengambil gula dan kopi di rumah ‟ Contoh 48 dan contoh 49 menunjukkan tentang penggunaan kata sapaan dengan menyebut nama anak sulung dan anak bungsu. Pada contoh 48, Yanus merupakan anak sulung dari lawan tutur sehingga penutur menyapa lawan tuturnya dengan kata sapaan bapak kemudian diikuti dengan nama anak sulung menjadi Bapak Yanus. Adapun contoh 49, Rinto merupakan anak bungsu dari lawan tutur sehingga penutur menyapa lawan tuturnya dengan kata sapaan Ama kemudian diikuti dengan nama anak bungsu sehingga menjadi Ama Rinto. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI