Faktor Perbedaan Usia FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN SAPAAN
dengan baik. Sedangkan faktor tidak akrab menunjukkan bahwa penutur dan mitra tutur belum saling mengenal dengan baik atau tidak saling mengenal. Faktor
perbedaan keakraban menunjukan hubungan antara penutur dan lawan tutur apakah penutur mengenal baik dengan lawan tuturnya dan apakah hubungan
tersebut menunjukan keakraban ataupun tidak. Berikut contoh kata sapaan yang dipengaruhi oleh faktor keakraban.
88 A : Rini, jam pirra kata belajar kelompok ba koka?
„Rini, jam berapa kita belajar kelompok besok?‟ B : Hanggu bulla mema? jam touda sore ge Ole.
„Lupa lagi? Jam tiga sore, teman.
89 A: Selamat pagi, garra ngara mu wo’u?
„Selamat pagi, siapa nama kamu?‟ B :
O’o slamat pagi kaina. Reta ngaragu. Ba Wo’u? „Oh iya, selamat pagi juga. Nama saya Leli. Kalau kamu
siapa? ‟
Contoh dialog 88 dan 89 menunjukkan pemakaian sapan yang didasari oleh faktor akrab dan tidak akrab. Dalam contoh 88 penyapa menyapa mitra
tutur dengan sapaan nama diri lengkap, yaitu Rini dan pesapa menggunakan sapaan Ole. Penggunaan sapaan pada contoh dialog 88 menunjukkan bahwa
penutur memiliki hubungan yang akrab dengan mitra tutur sehingga sapaan yang digunakan oleh penyapa adalah sapaan nama diri. Selain itu, kata sapaan Ole yang
digunakan pesapa kepada penyapa juga menunjukkan bahwa penyapa dan mitra tutur memiliki hubungan yang sangat akrab.
Contoh 89 menunjukkan hubungan tidak akrab. Hal tersebut ditunjukkan dengan penggunaan kata sapaan
Wo’u oleh penutur kepada mitra tutur dan begitu juga mitra tutur kepada penuturpenyapa. Dalam contoh tersebut tampak bahwa
penutur belum mengenal atau berada dalam hubungan yang tidak akrab dengan mitra tutur sehingga menggunakan sapaan W
o’u. Jika mitra tutur mempunyai usia lebih tua lansia daripada penutur dan
sudah saling mengenal maka sapaan yang digunakan adalah Ina Kaweda, Ama Kaweda, InnaAma diikuti nama anak pertama atau terakhir. Berikut contoh dan
penjelasannya. 90
A : Co Inna Meri, ge kako niamu kapotta dana? „Mama meri, pergi kemana gelap-gelap begini?
B : Hetti gai wo’i gula ne kios iyaro
„Saya pergi beli gula di kios depan‟
Jika mitra tutur memiliki umur lebih tua dewasa daripada penutur dan saling mengenal maka sapaan yang digunakan adalah om, tante diikuti nama diri
mitra tutur. Tetapi jika belum mengenal maka sapaan yang digunakan adalah tante dan om tanpa diikuti nama diri. Berikut contoh dan penjelasannya.
91 A : Om Hanis, maida kata rai rujak
„Om Hanis, ayo bikin rujak‟ B : Rai yemmi to. Ba paddo ga yawa wadde.
„Kalian buat sudah. Nanti bagikan ke saya.‟ 92
A : Om, pirra ne beras igha kilo? „Om beras satu kilo berapa?
B : Kabullu rat igha kilo. „Sepuluh ribu satu kilo.‟