Sapaan dengan Menyebut Nama Anak Pertama atau Terakhir

menunjukkan bagaimana penyapa berbicara dengan orang yang disapa menggunakan sapaan Wo’u. 51 Ge nei nia umamamu wo’u? „Dimana rumah kamu? 52 Wo’u deke pena gu? „Apakah kamu mengambil penaku? Kata sapaan Oda atau Ole memiliki arti „temankawan‟. Namun, penggunaan kedua sapaan tersebut berbeda. Kata Sapaan Oda digunakan untuk menyapa mitra tutur yang usianya sebaya dan lebih muda dari penutur. Penggunaan kata sapaan Oda dalam masyarakat Sumba Barat Daya biasanya digunakan kepada orang yang baru dikenal dan dalam hubungan yang tidak begitu akrab. Sedangkan kata sapaan Ole biasanya digunakan untuk menyapa orang yang lebih muda,tua atau seumuran dengan penyapa dan dalam hubungan yang sudah akrab. Berikut ini contoh penggunaan kata sapaan Oda dan Ole. 53 Oda, b’alimu weti rowe ne omadana? „Teman, apakah kamu baru pulang dari memetik sayur?‟ 54 Ole, ya tuddu pu gai ritimu lima ngau, „Teman, pinjamkan saya uang lima puluh ribu rupiah.‟

2.5.2 Sapaan Kata Ganti Orang Kedua Jamak

Kata ganti orang kedua jamak dalam bahasa Weejewa Kabupaten Sumba Barat Daya, yaitu Yemmi yang berarti kalian. Sapaan yemmi biasanya digunakan untuk menyapa kawan sebaya maupun orang yang lebih tua. Sapaan tersebut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dapat digunakan dalam situasi resmi maupun tidak resmi. Berikut contoh 55 dan 56 menunjukkan penggunaan kata sapaan Yemmi; 55 Yemmi, nga’a ba ne loddo nena? „Kalian sudah makan, siang ini? 56 Daiki urra ne podo’u mi Yemmi? „Apakah tidak turun hujan ditempat kalian? Tabel 4. Sapaan Berdasarkan Kata Ganti. No Kata ganti Kata sapaan 1 Kata ganti orang kedua tunggal Wou Oda Ole 2 Kata ganti orang kedua jamak Yemmi

2.6 Kata Sapaan Berdasarkan Status Sosial

Kata sapaan dalam bahasa Weejewa Kabupaten Sumba Barat Daya dibedakan juga jenisnya berdasarkan status sosial. Walaupun peenggunaannya sudah jarang, masyarakat di kabupaten Sumba barat Daya masih memperhatikan perbedaan status, atau perbedaan kedudukan dalam masyarakat. Masyarakat Sumba Barat Daya menghormati status sosial yang lebih tinggi daripada lawan bicara. Beberapa bentuk sapaan dalam bahasa Weejewa berdasarkan status sosial antara lain : Nyora, Maromba, tokko, rato, dawa, Kata Sapaan Nyora yang berarti „Nyonya‟ digunakan oleh penyapa pria dan wanita untuk menyapa wanita dewasa yang memiliki status sosial tinggi dalam suatu masyarakat. Selain itu juga digunakan untuk menyebut orang yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI