Masyarakat perkotaan di kabupaten Sumba Barat Daya sering menggunakan kata Sapaan Oma untuk menyapa nenek kandung. Contoh berikut menunjukkan
penggunaan kata sapaan Oma. 22
Oma, ge ne nia ingigu? „Oma, Dimana sarung saya?‟
2.2.10 Sapaan Hubungan Kekerabatan Umbu
Kata sapaan hubungan kekerabatan Umbu memiliki arti „cucu‟. Kata
sapaan ini digunakan oleh penyapa pria atau wanita untuk menyapa cucu perempuan dan cucu laki-laki kandung. Sapaan ini digunakan dalam situasi resmi
dan tidak resmi dan dalam hubungan akrab. Berikut ini contoh dan penjelasannya. 23
Umbu, kako eta beli na wawi apana kana kaweka „Cucu, lihat dulu babi itu kenapa tiba-tiba berteriak‟
Contoh 23 menunjukkan penggunaan sapaan Umbu oleh penyapa kepada cucunya. Contoh tersebut tampak menunjukkan seorang nenekkakek yang
menyuruh cucunya untuk memeriksa keadaan seekor babi yang tiba-tiba berteriak.
2.2.11 Sapaan Hubungan Kekerabatan Tamoama
Kata sapaan hubungan kekerabatan Tamoama merupakan sapaan yang digunakan oleh penyapa pria dan wanita untuk menyapa anak laki-laki cucu
yang memiliki nama panggilan atau menggunakan nama yang diturunkan dari kakek kandung nama sang cucu merupakan nama yang diambil dari nama kakek
kandung. Sapaan ini juga merupakan sapaan lembut kepada anak laki-laki. Berikut ini contoh dan penjelasannya.
24 Tamoama, yawe ne ate na manu mbarana marapu
„Cucu, bawakan hati ayam ini ke Marapu‟
Contoh 23 menunjukkan penggunaan sapaan Tamoama. Dalam contoh tersebut tampak kakek menyuruh cucu laki-lakinya utnuk membawakan sesaji atau
makanan persembahan kepada leluhur.
2.2.12 Sapaan Hubungan Kekerabatan Tamoina
Kata sapaan hubungan kekerabatan Tamoina memiliki arti yang sama dengan sapaan Tamoama, yaitu
„cucu‟. Sapaan ini merupakan sapaan digunakan oeh penyapa pria atau wanita untuk menyapa anak perempuan cucu yang
memiliki nama panggilan atau menggunakan nama yang diturunkan dari nenek kandung nama sang cucu merupakan nama yang diambil dari nama nenek
kandung. Sapaan ini juga merupakan sapaan yang lembut kepada anak perempuan. Sapaan ini digunakan dalam situasi resmi dan tidak resmi dan dalam
hubungan akrab. Berikut ini contoh dan penjelasannya.
25 Tamoina, pati’i beli ne ro’o sambiloto kaku enu beli dana dua
ki ne ti’a gu ‘Cucu, rebus daun sambiloto ini, saya mau minum karena perut
saya sedang tidak enak ‟
Contoh 25 menunjukkan penggunaan kata sapaan Tamoina. Contoh tersebut menggambarkan seorang nenekkakek menyuruh cucu perempuan untuk memasak
obat dari dedaunan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI