Metode Penyajian Hasil Analisis Data

17

BAB II JENIS-JENIS SAPAAN DALAM BAHASA WEEJEWA di

KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA

2.1 Pengantar

Menurut Chaer 1998: 107, kata sapaan tidak mempunyai perbendaharaan kata sendiri, tetapi menggunakan kata-kata dari perbendaharaan kata nama diri dan kata nama perkerabatan. Subiyakto-Nababan 1992: 153 menyatakan bahwa sapaan terdiri atas nama kecil, gelar, istilah perkerabatan, nama keluarga bagi suku bangsa yang mempunyai sistem itu, nama hubungan perkerabatan dengan nama seorang kerabatnya disebut tektonimi. Dalam bab ini dibahas jenis-jenis sapaan dalam bahasa Weejewa di kabupaten Sumba Barat Daya. Jenis-jenis kata sapaan dalam bahasa Weejewa di kabupaten Sumba Barat Daya dibedakan berdasarkan referennya, yakni kata sapaan berdasarkan a hubungan kekerabatan, b nonkekerabatan, c nama diri, d kata ganti, e status sosial, f jabatanprofesi.

2.2 Sapaan Hubungan Kekerabatan

Sapaan hubungan kekerabatan yang dimaksud adalah penggunaan istilah kekerabatan dalam komunikasi sehari-hari. Istilah kekerabatan yang digunakan berdasarkan pengertian Kridalaksana 1985:14. Kridalaksana menggunakan formulasi istilah kekerabatan kerabat ialah orang „sedarah‟ yang dipanggil danatau disebut dengan satu istilah kekekerabatan Koentjaraningrat, 1984:94. Istilah kekerabatan adalah istilah untuk menyebut atau menyapa orang yang terikat kepada diri sendiri karena hubungan keturunan, darah, atau perkawinan. Seseorang disebut berkerabat apabila ada pertalian darah atau pertalian perkawinan Syafyahya, dkk, 2000:7. Istilah-istilah kekerabatan dalam suatu bahasa timbul karena keperluan untuk menyatakan kedudukan diri seseorang secara komunikatif dalam suatu keluarga. Kerabat dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu pertama, kerabat yang terbentuk karena hubungan darah, dan kedua kerabat yang terbentuk karena hubungan tali perkawinan antara penutur dengan mitra tutur. Kata sapaan yang dipergunakan untuk menyapa kerabat meliputi sapaan yang dipergunakan untuk menyapa nenek dan kakek, bapak dan ibu, saudara bapak dan ibu, saudara kandung, saudara sepupu, anak, keponakan, cucu, dan cicit. Kata sapaan yang dipergunakan untuk menyapa kerabat yang terbentuk karena tali perkawinan, meliputi sapaan yang dipergunakan untuk menyapa mertua, sapaan untuk menyapa besan, suami, istri, dan saudara ipar. Kata sapaan yang menyatakan hubungan kekerabatan dalam bahasa Weejewa di Kabupaten Sumba Barat Daya merupakan jenis sapaan yang paling banyak ditemui. Jenis sapaan yang menyatakan hubungan kekerabatan dalam bahasa Weejewa Kabupaten Sumba Barat Daya mencakup dua puluh empat kata, yaitu Ama, Inna, Ana Mane, Ana Mawine , Leiro, Na’a, Wotto, Ama Kaweda, Inna Kaweda, Umbu, Tamoama, Tamoina, Aiba, Amaangua, Inaangua, Loka, Cama, Anakabine, Anguleba, Olebei, Wera, Olesawa, Wasse, Ippa. Berikut ini akan diuraikan kata-kata sapaan hubungan kekerabatan.