Sistematika Penyajian Metode Penelitian
Istilah kekerabatan adalah istilah untuk menyebut atau menyapa orang yang terikat kepada diri sendiri karena hubungan keturunan, darah, atau perkawinan.
Seseorang disebut berkerabat apabila ada pertalian darah atau pertalian perkawinan Syafyahya, dkk, 2000:7. Istilah-istilah kekerabatan dalam suatu
bahasa timbul karena keperluan untuk menyatakan kedudukan diri seseorang secara komunikatif dalam suatu keluarga.
Kerabat dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu pertama, kerabat yang terbentuk karena hubungan darah, dan kedua kerabat yang terbentuk karena
hubungan tali perkawinan antara penutur dengan mitra tutur. Kata sapaan yang dipergunakan untuk menyapa kerabat meliputi sapaan yang dipergunakan
untuk menyapa nenek dan kakek, bapak dan ibu, saudara bapak dan ibu, saudara kandung, saudara sepupu, anak, keponakan, cucu, dan cicit. Kata
sapaan yang dipergunakan untuk menyapa kerabat yang terbentuk karena tali perkawinan, meliputi sapaan yang dipergunakan untuk menyapa mertua, sapaan
untuk menyapa besan, suami, istri, dan saudara ipar. Kata sapaan yang menyatakan hubungan kekerabatan dalam bahasa
Weejewa di Kabupaten Sumba Barat Daya merupakan jenis sapaan yang paling banyak ditemui. Jenis sapaan yang menyatakan hubungan kekerabatan dalam
bahasa Weejewa Kabupaten Sumba Barat Daya mencakup dua puluh empat kata, yaitu Ama, Inna, Ana Mane, Ana Mawine
, Leiro, Na’a, Wotto, Ama Kaweda, Inna Kaweda, Umbu, Tamoama, Tamoina, Aiba, Amaangua, Inaangua, Loka, Cama,
Anakabine, Anguleba, Olebei, Wera, Olesawa, Wasse, Ippa. Berikut ini akan diuraikan kata-kata sapaan hubungan kekerabatan.