sehingga masyarakat Weejewa di kabupaten Sumba Barat Daya terkadang menyapa saudara laki-laki dari pihak ayah dengan menggunakan kata sapaan Ama
saja. Penggunaannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi.
2.2.15 Sapaan Hubungan Kekerabatan Inaangua
Kata sapaan hubungan kekerabatan Inaangua merupakan sapaan yang digunakan oleh penyapa pria dan wanita untuk menyapa adik atau kakak
perempuan dari pihak ibu atau mama. Kata sapaan tersebut digunakan dalam situasi resmi dan tidak resmi dan dalam hubungan akrab. Berikut ini contoh dan
penjelasannya. 28
Inaangua, waipo kambe tana lakka yodi? „Mama, masih ada sisa kacang tanah sedikit?‟
Contoh 28 menunjukkan penggunaan kata sapaan Inaangua. Dalam contoh tersebut penyapa bertanya kepada saudara perempuan dari pihak Ibunya
apakah masih ada sisa kacang tanah. Sama halnya dengan kata sapaan Amaangua, sapaan Inaangua juga sudah jarang digunakan karena memiliki arti
yang sama dengan kata sapaan Inna sehingga terkadang penyapa menyapa saudara dari pihak ibu hanya dengan menggunakan sapaan Inna. Penggunaannya
disesuaikan dengan situasi dan kondisi.
2.2.16 Sapaan Hubungan Kekerabatan Loka
Kata sapaan hubungan kekerabatan Loka
memiliki arti „paman‟. Kata sapaan Loka merupakan kata sapaan yang digunakan oleh penyapa pria atau
wanita untuk menyapa kakak atau adik laki-laki dari pihak Ibu. Kata sapaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tersebut digunakan dalam situasi resmi dan tidak resmi dan dalam hubungan akrab. Berikut ini contoh dan penjelasannya.
29 Loka, ba koka sore bisa antargai ne sekolah
„Om, Apakah besok bisa antarkan saya ke sekolah?‟
Contoh 29 menunjukkan penggunaan kata sapaan Loka oleh penyapa kepada saudara laki-laki dari pihak Ibu. Dalam contoh tersebut penyapa bertanya
kesediaan pamannya untuk mengantarkannya ke sekolah. Kata Sapaan Loka sudah jarang digunakan khususnya di daerah perkotaan.
Masyarakat perkotaan di kabupaten Sumba Barat Daya sering menggunakan kata Sapaan Om untuk menyapa paman kandung.
2.2.17 Sapaan Hubungan Kekerabatan Cama
Kata sapaan hubungan kekerabatan Cama memiliki ar ti „bibi‟. Sapaan ini
digunakan oleh penyapa pria dan wanita untuk menyapa kakak atau adik perempuan dari pihak ayah. Kata sapaan ini digunakan dalam situasi resmi dan
tidak resmi dan dalam hubungan akrab. Berikut contoh dan penjelasannya. 30
Cama, raigu we’e mutu teh ato kopi? „Tante, mau saya buatkan teh atau kopi?‟
Contoh 30 menunjukkan penggunaan kata sapaan Cama oleh penyapa kepada saudara perempuan dari pihak ayah. Dalam contoh tersebut tampak
penyapa menawarkan minuman kepada bibinya. Sama halnya dengan kata sapaan Loka, sapaan cama juga sudah jarang digunakan khususnya di daerah perkotaan.