Pengertian Sapaan Landasan Teori

“Hubungan pembicara dengan mitra bicara sangat penting dalam menentukan gaya bicara yang sesuai saat terjadi komunikasi. Seberapa besar penutur mengenal atau seberapa dekat penutur dengan mitra tutur jarak hubungan sosialsolidaritas merupakan dimensi yang penting dari sebuah hubungan sosial. Ada banyak faktor yang mungkin dapat berkontribusi dalam menentukan hubungan sosial dengan orang lain, misalnya faktor usia, jenis kelamin, peran dalam masyarakat profesijabatan, pekerjaan yang sama, atau bagianberasal dari keluarga yang sama, dan sebagainya. Faktor-faktor tersebut mungkin juga relevan dengan status sosial di dalam masyarakat ” Holmes, 2013: 240. Tanner dikutip Supriyanto dkk, 1986: 9 mengatakan bahwa dalam tindak bahasa pada hakikatnya seorang penutur telah mengambil keputusan untuk memilih suatu variasi tertentu yang berupa bentuk-bentuk linguistik. Pengambilan keputusan ini sebenarnya melalui suatu proses yang banyak ditentukan oleh berbagai faktor. Faktor-faktor yang menentukan adalah jarak sosial, situasi, dan topik pembicaraan. Fishman dalam Supriyanto, 1986: 9 menyatakan jarak sosial dapat dilihat dari sudut vertikal maupun horisontal. Dimensi vertikal akan menunjukkan apakah seseorang itu berada di atas atau di bawah berkedudukan tiggi atau lebih rendah. Dimensi vertikal ini merupakan sebuah alat untuk menempatkan seseorang dalam komitmen hormat dan tidak hormat. Dimensi sosial ini misalnya kelompok umur, kelas, status perkawinan. Adapun dimensi horizontal menunjukkan komitmen akrab dan tidak akrab. Misalnya derajat persahabatan, jenis kelmain, latar belakang etnik atau agama, latar belakang pendidikan, jarak tempat tinggal, dsb. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.7 Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu salah satu jenis penelitian yang memerikan objek penelitian berdasarkan fakta yang ada Sudaryanto, 1988: 62. Penilitian ini dilaksanakan dengan cara mendeskripsikan fakta yang disusul dengan analisis. Penelitian deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan serta menginterpretasikan bentuk-bentuk sapaan dalam bahasa Weejewa. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah sosiolinguistik ialah studi atau pembahasan dari bahasa sehubungan dengan penutur bahasa itu sebagai anggota masyarakat. Boleh juga dikatakan bahwa sosiolinguistik mempelajari dan membahas aspek-aspek kemasyarakatan bahasa, khususnya perbedaan variasi yang terdapat dalam bahasa yang berkaitan dengan faktor-faktor kemasyarakatan sosial Nababan, 1984: 2.

1.7.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode simak dan metode cakap. Menurut Sudaryanto 2015: 203 metode simak, yaitu metode yang dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa. Pada metode simak, peneliti menggunakan teknik dasar, yaitu teknik sadap dengan teknik lanjutan yakni teknik simak libat cakap dan teknik simak bebas libat cakap. Teknik simak libat cakap, yaitu kegiatan penyadapan data yang dilakukan dengan menyadap penggunaan bahasa seseorang atau beberapa orang dapat dilakukan dengan ikut terlibat atau berpartisipasi dengan menyimak, baik secara aktif atau reseptif. Teknik simak bebas libat cakap, yaitu kegiatan