Variabilitas Temporal DISTRIBUSI SUHU PERMUKAAN LAUT

upwelling dengan SPL lebih rendah 22-24 C mendominansi Juli-Agustus- September-Oktober dengan prosentase luasan yang lebih besar dibandingkan fase IODM positif kuat berasosiasi El Niño kuat 1997 Agustus-September-Oktober maupun fase IODM positif kuat berasosiasi El Niño lemah 2006 Agustus- September-Oktober. Menandakan pada tahun 1994 upwelling yang terjadi di selatan Jawa Barat intensitasnya lebih tinggi. IODM positif kuat berasosiasi El Niño sedang 1994 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000 700.000 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 APR MEI JUN JUL AUG SEP OCT NOV DES 1994: selatan Jawa Barat 22 23 24 25 26 SPL C km 2 IODM positif kuat berasosiasi El Niño kuat 1997 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000 700.000 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 JUN JUL AUG SEP OCT NOV DES 1997: selatan Jawa Barat 23 24 25 26 km 2 SPL C IODM positif kuat berasosiasi El Niño lemah 2006 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000 700.000 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 JUN JUL AUG SEP OCT NOV DES 2006: selatan Jawa Barat 22 23 24 25 26 km 2 SPL C Gambar 42.Luasan massa air upwelling km 2 berdasarkan nilai sebaran SPL di selatan Jawa Barat fase IODM positif kuat 1994, 1997 dan 2006. Kisaran luasan massa air upwelling km 2 di perairan selatan Jawa Barat fase IODM positif kuat ditampilkan pada Tabel 9 dan secara grafis kisaran terluas massa air upwelling fase IODM positif kuat 1994, 1997 dan 2006 ditampilkan pada grafik Gambar 43. Tabel 9. Kisaran luasan massa air upwelling berdasarkan SPL di perairan selatan Jawa Barat tahun 1994, 1997 dan 2006 Minggu ke Bulan 26 485,58 - 399.384,59 3 Juni 25 6,45 - 446.127,17 1 Oktober 24 31,08 - 290.092,78 4 Agustus 23 20,29 - 79.951,58 3 Agustus 22 393,69 - 8.176,95 2 Agustus 1994: selatan Jawa Barat SPL C Kisaran luas km 2 Periode terluas Minggu ke Bulan 26 586,01 - 422.465,16 4 Oktober 25 796,23 - 487.975,45 3 September 24 1.036,68 - 119.262,79 1 Oktober 23 626,85 - 42.022,98 1 Oktober 22 - - - SPL C Kisaran luas km 2 Periode terluas 1997: selatan Jawa Barat Minggu ke Bulan 26 79,97 - 440.534,42 4 Oktober 25 1.670,95 - 489.886,80 1 Oktober 24 13,68 - 129.950,81 3 Agustus 23 59,37 - 47.343,99 3 September 22 240,17-3.325,50 2 September 2006: selatan Jawa Barat SPL C Kisaran luas km 2 Periode terluas 50.000 100.000 150.000 200.000 250.000 300.000 350.000 400.000 450.000 500.000 1994 1997 2006 26 399.384,60 422.465,17 440.534,42 25 446.127,18 487.975,46 489.886,80 24 290.092,79 119.262,79 129.950,82 23 79.951,58 42.022,99 47.343,99 22 8.176,96 0,00 3.325,51 selatan Jawa Barat: IODM positif kuat Luasan maksimum massa air upwelling berdasarkan nilai SPL 26 25 24 23 22 SPL C km 2 Gambar 43. Perbandingan luasan maksimum km 2 massa air upwelling fase IOD positif kuat 1994, 1997 dan 2006 di selatan Jawa Barat

4.6.2. Fase IODM Positif Lemah

barat Sumatera Perbandingan luasan massa air upwelling dengan non upwelling serta besaran luasan totalnya fase IODM positif lemah di barat Sumatera dapat dilihat pada grafik Gambar 44. Sementara luasan massa air upwelling berdasarkan nilai sebaran SPL ditampilkan pada Gambar 45. IODM positif lemah berasosiasi El Niño lemah 2002 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 JUN JUL AUG SEP OCT NOV DES 2002: barat Sumatera SST upwelling SST non upwelling 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000 700.000 800.000 900.000 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 JUN JUL AUG SEP OCT NOV DES 2002: barat Sumatera SST upwelling IODM positif lemah berasosiasi La Niña lemah 2007 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 JUN JUL AUG SEP OCT NOV DES 2007: barat Sumatera SST upwelling SST non upwelling 200.000 400.000 600.000 800.000 1.000.000 1.200.000 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 JUN JUL AUG SEP OCT NOV DES 2007: barat Sumatera SST upwelling km 2 Gambar 44. Luasan total massa air upwelling : kiri dan km 2 : kanan di barat Sumatera fase IODM positif lemah 2002 dan 2007 Terdapat perbedaan yang signifikan luasan massa air upwelling antara tahun 2002 berasosiasi El Niño lemah dengan tahun 2007 berasosiasi La Niña lemah. Prosentase luasan massa air upwelling di barat Sumatera tahun 2002 maksimum sekitar 10 dari total luas massa air di perairan ini, lebih rendah dibanding tahun 2007 yang prosentase luasannya mencapai 10-20. Berarti, asosiasi IODM positif lemah dengan La Niña lemah lebih memberikan dampak bagi peningkatan luasan massa air upwelling di barat Sumatera dibanding El Niño lemah. Tidak terlihat peningkatan luasan massa air yang signifikan ketika memasuki puncak musim timur seperti yang umum ditemukan pada fase IODM