Fase IODM Negatif Distribusi Spasial

Desember Gambar 92. Artinya, massa air pengkayaan klorofil-a di selatan Jawa Barat muncul dan mencapai luasan maksimum lebih dahulu dibandingkan dengan di perairan barat Sumatera dan juga menghilang lebih dahulu seiring melemahnya pengaruh IODM positif kuat dan El Niño kuat di perairan ini. Prosentase luasan massa air upwelling berkisar sekitar 19,33-96,80 119.704,68- 599.954,76 km 2 dari luasan total massa air yang diamati di perairan ini. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 SEP OCT NOV DEC 1997: selatan Jawa Barat Klo-a upwelling Klo-a non upwelling 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000 700.000 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 SEP OCT NOV DEC 1997: selatan Jawa Barat Klo-a upwelling Gambar 92. Luasan area sebaran massa air pengkayaan klorofil-a :kiri dan km 2 :kanan di selatan Jawa Barat fase IODM positif kuat in-phase El Niño kuat 1997 Kisaran luasan area sebaran massa air pengkayaan klorofil-a di selatan Jawa Barat Tabel 14 dan fluktuasi luasannya perminggu Gambar 93 menunjukkan massa air upwelling didominansi massa air pengkayaan klorofil-a dengan nilai sebaran yang lebih tinggi. Tabel 14. Kisaran luasan area sebaran massa air pengkayaan klorofil-a di perairan selatan Jawa Barat 1997 Minggu ke- Bulan 0,2 4.855,64 - 193.710,55 4 September 0,3 17.238,35 - 117.779,15 4 September 0,4 10.659,96 - 90.526,32 4 September 0,5 5.192,78 - 46.986,98 4 September 0,6 3.947,36 - 28.876,09 2 November 0,7 1.947,28 - 27.502,62 2 November 0,8 1.397,20 - 198.451,37 3 September 0,9 2.030,39 - 172.692,79 3 September 1 1.588,85 - 78.189,11 3 Oktober 1,5 1.145,17 - 59.638,89 3 November 2 551,78 - 53.935,73 4 Oktober 3 174,98 - 47.593,47 3 September 4 21,53 - 13.670,98 3 September 5 17,06 - 7.845,37 1 November Nilai Sebaran mgm 3 Kisaran Luasan km 2 Periode Terluas Dari grafik Gambar 93 terlihat massa air pengkayaan klorofil-a mencapai luasan maksimum pada minggu ke-4 September. Massa air dengan nilai sebaran klorofil-a tertinggi 5 mgm 3 ditemukan pada minggu ke-3 Oktober dan minggu ke-1 November terluas, sementara massa air dengan nilai sebaran klorofil-a 4 mgm 3 sudah terlihat sejak bulan September. Selanjutnya massa air dengan nilai sebaran klorofil-a tinggi tersebut mulai menghilang dan luasannya menyusut tajam pada awal Desember. Memandakan pada saat tersebut upwelling sudah melemah di perairan selatan Jawa Barat dan menghilang lebih dahulu daripada di perairan barat Sumatera. 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000 700.000 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 SEP OCT NOV DEC 1997: selatan Jawa Barat 5 4 3 2 1,5 1 0,9 0,8 0,7 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 km 2 Klorofil-a mgm 3 Gambar 93. Grafik luasan area sebaran massa air pengkayaan klorofil-a berdasarkan nilai sebarannya di perairan selatan Jawa Barat 1997 IODM Positif Kuat berasosiasi El Niño Lemah 2006 Massa air pengkayaan klorofil-a akibat upwelling di perairan barat Sumatera pada fase IODM positif kuat berasosiasi El Niño lemah 2006 menempati prosentase 11,39-40,82 dari total luasan massa air yang diamati di perairan ini atau seluas 516.671,19-1.855.643,17 km 2 Gambar 94. Luasannya lebih sempit dibandingkan fase IODM positif kuat in-phase El Niño kuat 1997. Menandakan intensitas El Niño yang berasosiasi dengan IODM, memberikan pengaruh signifikan terhadap intensitas upwelling dan luasan area sebaran massa air pengkayaan klorofil-a yang dibangkitkannya. Massa air pengkayaan klorofil-a tahun 2006 di barat Sumatera mulai terlihat awal Juni dan meningkat secara gradual pada bulan Juli, selanjutnya luasannya berfluktuasi sampai akhir November dan kemudian menurun tajam pada bulan Desember. Terdapat 5 puncak dan 3 lembah dengan luasan berbeda, menandakan terjadi fluktuasi intensitas upwelling. Puncak luasan masing-masing terjadi pada minggu ke-2 Juli; minggu ke-4 Agustus; minggu ke-4 September; minggu ke-4 Oktober; dan minggu ke-3 November. Sementara lembah sebagai indikator penyempitan luasan terjadi pada minggu ke-4 Juli; minggu ke-3 September; dan minggu ke-2 Oktober. Diduga tiupan anomali angin muson timur di barat Sumatera yang tidak konstan selama periode Juli-November yang menjadi pemicunya. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC 2006: barat Sumatera Klo-a upwelling Klo-a non upwelling 200.000 400.000 600.000 800.000 1.000.000 1.200.000 1.400.000 1.600.000 1.800.000 2.000.000 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC 2006: barat Sumatera Klo-a upwelling Gambar 94. Luasan area sebaran massa air pengkayaan klorofil-a :kiri dan km 2 :kanan di barat Sumatera fase IODM positif kuat berasosiasi El Niño lemah 2006 Pola luasan area sebaran massa air pengkayaan klorofil-a tahun 2006 sangat fluktuatif. Besaran luasan area sebaran massa air pengkayaan klorofil-a di perairan barat Sumatera berbeda berdasarkan nilai sebarannya seperti tertera pada Tabel 15 dan variasi perminggunya seperti terlihat pada grafik Gambar 95. Tabel 15. Kisaran luasan area sebaran massa air pengkayaan klorofil-a Juni- Desember di perairan barat Sumatera 2006 Minggu ke- Bulan 0,2 229.187,73 - 940.241,15 4 September 0,3 17.310,68 - 455.323,52 1 Oktober 0,4 9.970,57 - 210.867,22 4 Oktober 0,5 7.276,15 - 119.196,31 4 Oktober 0,6 2.187,13 - 74.892,93 4 Oktober 0,7 4.124,19 - 51.962,31 4 Oktober 0,8 1.626,20 - 42.314,86 2 September 0,9 2.187,13 - 56.935,81 2 September 1 912,90 - 74.559,07 4 Agustus 1,5 47,38 - 34.822,15 4 Agustus 2 650,73 - 23.851,95 3 November 3 1,44 - 107.861,44 3 September 4 10,58 - 8.012,00 3 Juli 5 2,67 - 8,23 4 Oktober Nilai Sebaran mgm 3 Kisaran Luasan km 2 Periode Terluas 200.000 400.000 600.000 800.000 1.000.000 1.200.000 1.400.000 1.600.000 1.800.000 2.000.000 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC 2006: barat Sumatera 5 4 3 2 1,5 1 0,9 0,8 0,7 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 km 2 Korofil-a mgm 3 Gambar 95. Grafik luasan massa air pengkayaan klorofil-a Juni-Desember berdasarkan nilai sebarannya di perairan barat Sumatera 2006 Massa air upwelling di selatan Jawa Barat tahun 2006, prosentase luasannya berkisar 57,36-96,11 dari luasan total massa air yang diamati di perairan ini atau seluas 49.226,61-594.044,41 km 2 , lebih luas dibandingkan dengan fase IODM positif kuat berasosiasi El Niño kuat 1997 Gambar 96. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC 2006: selatan Jawa Barat Klo-a upwelling Klo-a non upwelling 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000 700.000 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC 2006: selatan Jawa Barat Klo-a upwelling km 2 Gambar 96. Luasan massa air pengkayaan klorofil-a : kiri dan km 2 : kanan di selatan Jawa Barat fase IODM positif kuat berasosiasi El Niño lemah 2006 Massa air pengkayaan klorofil-a dengan nilai sebaran klorofil-a 0,2 mgm 3 merupakan yang terluas dengan kisaran 21.351,11-208.465,94 km 2 , diikuti massa air dengan nilai sebaran 0,3 mgm 3 dengan luas 9.867,85- 240.570,97 km 2 , dan massa air dengan nilai sebaran klorofil-a 0,4 mgm 3 berkisar 56,973-118.566,02 km 2 Tabel 16. Dari grafik fluktuasi luasannya Gambar 97, bulan Agustus merupakan periode massa air pengkayaan klorofil-a dengan nilai sebaran tertinggi, dimana pada saat tersebut ditemukan massa air dengan nilai sebaran klorofil-a 5 mgm 3 minggu ke-2 Agustus, sementara minggu ke-4 September dan minggu ke-1 Oktober, merupakan periode terluas.