Kelimpahan Kesuburan Perairan HUBUNGAN HASIL TANGKAPAN DENGAN KONDISI

10 20 30 40 50 60 70 80 26,5 27,0 27,5 28,0 28,5 29,0 29,5 30,0 30,5 31,0 J M M J S N J M M J S N J M M J S N J M M J S N J M M J S N J M M J S N J M M J S N 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 T h o u sa n d s Painan SPL Decapterus macrosoma SPL C kg 10 20 30 40 50 60 70 80 0,00 0,05 0,10 0,15 0,20 0,25 0,30 0,35 0,40 0,45 J M M J S N J M M J S N J M M J S N J M M J S N J M M J S N J M M J S N J M M J S N 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 T h o u sa n d s Painan Klorofil-a Decapterus macrosoma Klo-a mgm 3 kg Gambar 213. Grafik rerata SPL atas dan klorofil-a bawah dengan hasil tangkapan ikan layang di perairan Painan 2004-2010 Grafik hasil tangkapan ikan teri dengan sebaran rerata SPL dan klorofil-a di perairan Painan Gambar 214 menunjukkan hasil tangkapan tinggi terjadi pada fase IODM positif 2006, 2007 dan 2008 dan fase IODM normal berasosiasi El Niño lemah tahun 2004 dan 2009. Sementara hasil tangkapan terendah terjadi tahun 2005 IODM negatif sedang berasosiasi ENSO normal. Untuk ikan teri, puncak tangkapan tertinggi hanya berselang time lag 1-2 bulan dengan puncak pengkayaan klorofil-a. Artinya waktu tenggat terjadinya peningkatan klorofil-a dengan melimpahnya hasil tangkapan ikan teri di perairan Painan, lebih singkat dibandingkan dengan ikan layang. 5 10 15 20 25 30 35 40 45 26,5 27,0 27,5 28,0 28,5 29,0 29,5 30,0 30,5 31,0 J M M J S N J M M J S N J M M J S N J M M J S N J M M J S N J M M J S N J M M J S N 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 T ho us a nd s Painan SPL Stelophorus spp SPL C kg 5 10 15 20 25 30 35 40 45 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 0,4 0,45 J M M J S N J M M J S N J M M J S N J M M J S N J M M J S N J M M J S N J M M J S N 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 T h o u sa n d s Painan Klorofil-a Stelophorus spp Klo-a mgm 3 kg Gambar 214. Grafik rerata SPL atas dan klorofil-a bawah dengan hasil tangkapan ikan teri di perairan Painan 2004-2010 Grafik plot hasil tangkapan ikan teri dengan tongkol mewakili hubungan pemangsaan di perairan Painan memiliki kemiripan, kecuali tahun 2009 dan 2010 terdapat sedikit perbedaan Gambar 215. Terdapat dua jenis teri hasil tangkapan nelayan bagan di Painan yaitu teri diduga: Stelephorus indicus dan teri merah diduga: Encrasicholina heteroloba, tidak tersedia data tangkapan. Diduga dominansi masing-masing jenis teri ini terjadi pada waktu yang berbeda, sehingga mempengaruhi pola pemangsaan tongkol di perairan ini. 20 40 60 80 100 120 5 10 15 20 25 30 35 40 45 J M M J S N J M M J S N J M M J S N J M M J S N J M M J S N J M M J S N J M M J S N 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 T hous a nds T hou sa nds Painan Auxis thazard Stelophorus spp kg kg Gambar 215. Grafik hasil tangkapan ikan teri Stelophorus indicus dengan tongkol di perairan Painan 2003-2005

7.6. Indikator Spesies

Jenis ikan yang dominan tertangkap pada masing-masing fase IODM menunjukkan pola yang relatif sama antar lokasi dan mengindikasikan ciri khas untuk masing-masing fase IODM Tabel 32, 33, 34 dan 35. Fase IODM positif, ikan yang dominan tertangkap adalah jenis-jenis ikan oseanik dengan prosentase hasil tangkapan yang tinggi. Sementara fase IODM negatif, jenis ikan coastal atau neritik mendominansi hasil tangkapan. Asosiasi IODM dengan ENSO, terlihat memberi pengaruh besaran prosentase dominansi hasil tangkapan. Asosiasi IODM dengan El Niño meningkatkan prosentase hasil tangkapan ikan oseanik dan menurunkan prosentase hasil tangkapan ikan-ikan neritik atau coastal. Asosiasi IODM dengan La Niña menurunkan prosentase hasil tangkapan ikan oseanik dan sebaliknya meningkatkan prosentase hasil tangkapan ikan neritik atau coastal. Jenis ikan yang dominan tertangkap fase IODM positif adalah layang deles Decapterus macrosoma, layang biru Decapterus macarellus, banyar Rastreliger kanagurta. Fase IODM negatif jenis ikan yang dominan tertangkap yaitu kembung Rastreliger brachysoma, tembang Sardinella gibosa dan jenis selar bentong Selar crumenopthalmus. Ikan teri Stelophorus indicus sebagai ikan coastal umumnya selalu tertangkap baik fase IODM positif maupun negatif. Ikan tongkol Auxis thazard dan cakalang Katsuwonus pelamis umumnya dominan tertangkap pada fase IODM negatif. Perairan Aceh Prosentase hasil tangkapan ikan layang diduga layang deleslayang biru di perairan Aceh tahun 2006 IODM positif kuat berasosiasi El Niño lemah mencapai 60 dan 2008 IODM positif lemah berasosiasi ENSO normal mencapai 72 dari total hasil tangkapan yang didaratkan di PPI Lampulo. Ikan cakalang dominan tertangkap fase IODM negatif atau fase IODM normal yang berasosiasi dengan La Niña. Tahun 2000 IODM normal berasosiasi La Niña lemah; 2005 IODM negatif sedang berasosiasi ENSO normal; dan 2008 IODM positif lemah berasosiasi La Niña lemah masing-masing prosentase hasil tangkapan cakalang adalah 82; 70 dan 85 Tabel 32. Diduga kelimpahan ikan layang deles dan layang biru fase IODM positif di Aceh terkait tingginya