Fase IODM Positif Distribusi Spasial

Dari citra SSC pada Gambar 85 kanan di atas juga terlihat, pada fase IODM negatif, terdapat aliran massa air kaya klorofil-a di barat Sumatera yang berasal dari arah barat laut perairan Aceh, merupakan massa air Teluk Benggala yang kaya klorofil-a karena suplai nutrien dari daratan run-off, melalui aliran sungai-sungai yang bermuara ke perairan ini. Hal ini dapat dibuktikan dari suhu permukaan seperti terlihat pada citra SPL kiri yang nilai sebarannya relatif tinggi 28-30 C, bukan merupakan karakter massa air upwelling. Nilai sebaran klorofil-a pengkayaan dari upwelling fase IODM positif kuatlemah dan normal, bervariasi tergantung pengaruh asosiasi ENSO El NiñoLa Niñanormal yang menyertainya. Fase IODM positif kuat berasosiasi El Niño kuat, merupakan periode dimana nilai sebaran klorofil-a jauh lebih tinggi dibandingkan fase El Niño sedang atau lemah, pada saat yang sama dari citra SPL terlihat massa air dengan nilai sebaran SPL rendah sangat dominan. Artinya, intensitas upwelling tinggi ditunjukkan dengan dominansi massa air dengan nilai sebaran SPL rendah, memberikan dampak pada intensitas pengkayaan klorofil-a berupa dominansi massa air dengan nilai sebaran klorofil-a tinggi. Pola sebaran massa air pengkayaan klorofil-a dari peristiwa upwelling, identik dengan pola sebaran massa air SPL rendahSPL upwelling ≤ 26 C. Dari pola dan nilai sebarannya, terdapat time delay waktu tenggat selama 4 minggu antara puncak terjadinya upwelling SPL terendah dengan puncak pengkayaan klorofil-a pada fase IODM positif kuat berasosiasi in-phase El Niño kuat 1997 Gambar 88. Pada fase IODM positif kuat berasosiasi El Niño lemah 2006, waktu tenggatnya lebih lama yakni mencapai 6 minggu Gambar 89. SPL C Klo-a mgm 3 m1_10-97 m1_11-97 Gambar 88. Puncak upwelling fase IODM positif kuat in-phase El Niño kuat 1997 berdasarkan sebaran SPL kiri terjadi minggu ke-1 Oktober dan puncak pengkayaan klorofil-a kanan terjadi minggu ke-1 November time lag 4 minggu SPL C m2_09-06 Klo-a mgm 3 m4_10-06 Gambar 89. Puncak upwelling fase IODM positif kuat berasosiasi El Niño lemah 2006 berdasarkan sebaran SPL kiri terjadi minggu ke-2 September dan puncak pengkayaan klorofil-a kanan terjadi minggu ke-4 Oktober time lag 6 minggu

5.5. Luasan Massa Air Pengkayaan Klorofil-a

5.5.1. Fase IODM Positif Kuat

IODM Positif Kuat berasosiasi in-phase El Niño Kuat 1997 Pada fase IODM positif kuat berasosiasi El Niño kuat 1997, massa air pengkayaan klorofil-a di barat Sumatera menempati luasan sekitar 35,98-60,03 1.633.627,06-2.866.389,58 km 2 dari total luasan massa air yang diamati di perairan ini Gambar 90. Pola sebarannya meningkat pada September kemudian mencapai luasan maksimum pada Oktober-November. Sampai akhir tahun, massa air pengkayaan klorofil-a di barat Sumatera masih tersebar cukup luas dan hanya mengalami sedikit penurunan pada akhir Desember. Ini berarti bahwa proses pengkayaan klorofil-a di perairan barat Sumatera masih berlangsung sampai akhir tahun, seiring dengan masih kuatnya intensitas upwelling, dibuktikan dengan masih cukup luasannya sebaran massa air SPL rendah. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 SEP OCT NOV DEC 1997: barat Sumatera Klo-a upwelling Klo-a non upwelling 500.000 1.000.000 1.500.000 2.000.000 2.500.000 3.000.000 3.500.000 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 SEP OCT NOV DEC 1997: barat Sumatera Klo-a upwelling km 2 Gambar 90. Luasan area sebaran massa air pengkayaan klorofil-a : kiri dan km 2 : kanan fase IODM positif kuat berasosiasi in-phase El Niño kuat 1997 di perairan barat Sumatera Kisaran luasan area sebaran massa air pengkayaan klorofil-a di barat Sumatera tahun 1997 Tabel 13 dan Gambar 91 , menunjukkan massa air dengan nilai sebaran klorofil-a tinggi dominan pada minggu ke-1 dan 2 November, merupakan puncak sebaran terluas dan puncak nilai sebaran tertinggi. Pada fase puncak ini ditemukan massa air pengkayaan klorofil-a dengan nilai sebaran tertinggi 5 mgm 3 , menempati luasan 3.809,4 km 2 . Tabel 13. Kisaran luasan area sebaran massa air pengkayaan klorofil-a di perairan barat Sumatera 1997 Minggu ke- Bulan 0,2 763.349,79 - 1.621.967,35 4 Oktober 0,3 186.594,83 - 815.665,09 3 Desember 0,4 96.160,94 - 488.308,13 2 November 0,5 75.390,35 - 267.712,30 1 Desember 0,6 42.974,56 - 194.597,10 2 November 0,7 28.971,24 - 142.384,45 2 November 0,8 1.982,37 - 100.495,69 2 November 0,9 7.245,91 - 77.635,52 2 November 1 11.035,68 - 242.245,94 4 Oktober 1,5 5.188,56 - 103.359,65 3 November 2 7.450,37 - 125.896,51 4 Oktober 3 2.412,52 - 32.196,95 2 Desember 4 138,81 - 12.933,20 1 November 5 - 3.809,40 1 November Nilai Sebaran mgm 3 Kisaran Luasan km 2 Periode Terluas 500.000 1.000.000 1.500.000 2.000.000 2.500.000 3.000.000 3.500.000 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 SEP OCT NOV DEC 1997: barat Sumatera 5 4 3 2 1,5 1 0,9 0,8 0,7 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 km 2 Klorofil-a mgm 3 Gambar 91. Grafik luasan area sebaran massa air pengkayaan klorofil-a berdasarkan nilai sebarannya di perairan barat Sumatera 1997 Berbeda dengan di perairan barat Sumatera, massa air pengkayaan klorofil-a di perairan selatan Jawa Barat, luasannya sudah mencapai puncak pada bulan September, lalu menurun tajam pada awal Oktober dan kemudian relatif konstan sampai akhir November. Selanjutnya, luasannya mengalami penurunan tajam pada awal Desember dan kemudian tersisa dalam luasan sempit pada akhir Desember Gambar 92. Artinya, massa air pengkayaan klorofil-a di selatan Jawa Barat muncul dan mencapai luasan maksimum lebih dahulu dibandingkan dengan di perairan barat Sumatera dan juga menghilang lebih dahulu seiring melemahnya pengaruh IODM positif kuat dan El Niño kuat di perairan ini. Prosentase luasan massa air upwelling berkisar sekitar 19,33-96,80 119.704,68- 599.954,76 km 2 dari luasan total massa air yang diamati di perairan ini. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 SEP OCT NOV DEC 1997: selatan Jawa Barat Klo-a upwelling Klo-a non upwelling 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000 700.000 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 SEP OCT NOV DEC 1997: selatan Jawa Barat Klo-a upwelling Gambar 92. Luasan area sebaran massa air pengkayaan klorofil-a :kiri dan km 2 :kanan di selatan Jawa Barat fase IODM positif kuat in-phase El Niño kuat 1997 Kisaran luasan area sebaran massa air pengkayaan klorofil-a di selatan Jawa Barat Tabel 14 dan fluktuasi luasannya perminggu Gambar 93 menunjukkan massa air upwelling didominansi massa air pengkayaan klorofil-a dengan nilai sebaran yang lebih tinggi. Tabel 14. Kisaran luasan area sebaran massa air pengkayaan klorofil-a di perairan selatan Jawa Barat 1997 Minggu ke- Bulan 0,2 4.855,64 - 193.710,55 4 September 0,3 17.238,35 - 117.779,15 4 September 0,4 10.659,96 - 90.526,32 4 September 0,5 5.192,78 - 46.986,98 4 September 0,6 3.947,36 - 28.876,09 2 November 0,7 1.947,28 - 27.502,62 2 November 0,8 1.397,20 - 198.451,37 3 September 0,9 2.030,39 - 172.692,79 3 September 1 1.588,85 - 78.189,11 3 Oktober 1,5 1.145,17 - 59.638,89 3 November 2 551,78 - 53.935,73 4 Oktober 3 174,98 - 47.593,47 3 September 4 21,53 - 13.670,98 3 September 5 17,06 - 7.845,37 1 November Nilai Sebaran mgm 3 Kisaran Luasan km 2 Periode Terluas