Perbandingan Luasan Berdasarkan Fase IODM

Painan. Lokasi pendaratan terbesar berada di Kota Padang yaitu Pelabuhan Muaro dan Pelabuhan Perikanan Samudera PPS Bungus serta PPI Carocok, Painan. Alat tangkap yang banyak beroperasi di perairan Sumatera Barat terdiri dari alat tangkap berbasis pancing, yaitu longline pancing rawai, trolline pancing tonda dan handline pancing ulur. Selain itu juga ada bagan apung dan bagan perahu kapal bagan serta purse seine. Pancing tonda merupakan alat tangkap yang sangat populer di perairan Sumatera Barat. Nelayan tonda tersebar pada 6 enam kabupatenkota, yaitu Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Padang Pariaman, Pasaman Barat, Kota Pariaman dan Kabupaten Mentawai. Kapal tonda yang umumnya digunakan nelayan Sumatera Barat berukuran 5-20 GT, ukuran panjang 12-18 m dengan motor penggerak 20 – 30 PK. Tiap kapal tonda biasanya terdiri dari 4-5 orang anak buah kapal ABK termasuk nakhoda kapal yang dalam bahasa nelayan Padang disebut “Tungganai”. Tungganai disamping nakhoda juga berperan sebagai fishing master. Kapal tonda dioperasikan siang hari dengan cara berlayar ke daerah penangkapan ikanDPI fishing ground sambil berusaha mencari tanda-tanda keberadaan ikan dengan melihat keberadaan burung camar yang menyambar di permukaan laut, warna permukaan air laut, adanya ikan lumba-lumba atau bongkahan kayu dan sampah yang hanyut di laut. Nelayan akan melakukan pengejaran jika ditemukan tanda-tanda adanya gerombolan ikan untuk memotong atau mendahului gerombolan tersebut. Kecepatan kapal dipertahankan tetap, biasanya 6 knot dalam melakukan pengejaran maupun penarikan pancing kecuali jika diperoleh ikan berukuran besar atau semua mata pancing disambar ikan, supaya tali pancing tidak putus akibat tekanan yang terlalu tinggi. Operasi penangkapan dilakukan dari pagi sampai sore hari, dengan hasil tangkapan terbanyak biasanya pada pagi dan sore hari. Pada malam hari, nelayan umumnya memperbaiki tali pancing dan istirahat dengan membiarkan kapal terapung tanpa menyalakan mesin. Lama operasi penangkapan berkisar 10-18 hari setiap tripnya. Selain tonda alat tangkap lainnya yang juga populer di kalangan nelayan Sumatera Barat adalah pancing ulur hand lines, dioperasikan pada siang hari. Konstruksi unit pancing ulur adalah sangat sederhana, terdiri sebuah mata pancing No 5-6, tali pancing monofilament diameter 2-3 mm panjang 300-1000 m dan alat penggulung. Pengoperasian pancing ulur memerlukan umpan dan dioperasikan di sekitar rumpon. Biasanya pancing ulur dioperasikan menggunakan perahu bermotor ukuran kecil tergantung DPI yang dituju. Jenis alat tangkap lainnya yang cukup potensial adalah bagan. Bagan yang saat ini berkembang di Sumatera Barat memang sangat memungkinkan menangkap ikan jenis tuna terutama tongkol. Jenisnya adalah bagan perahu moveable dengan ukuran jaring 30 x 25 m, dioperasikan malam hari dengan lampu sebagai alat pengumpul ikan. Satu unit bagan menggunakan lampu hingga 30 kwh. Unit jaring bagan dioperasikan naik dan turun jaring menggunakan tenaga mesin 20 PK yang bekerja seperti winch. Kapal yang digunakan berukuran panjang 18-20 m l.k. 30 GT dengan mesin berkekuatan 100-120 HP. Masyarakat menamakan sebagai ”bagan canggih”, untuk menggambarkan kalau peralatannya adalah serba mesin dan ukurannya yang besar. Adapun alat tangkap purse seine jumlahnya relatif sedikit. Purse seine umumnya banyak digunakan nelayan di Air Bangis yakni perairan yang berbatasan dengan Sumatera Utara Sibolga. Keberadaan purse seine tampaknya pengaruh dari nelayan Sibolga yang sudah sejak lama menggunakan alat tangkap ini dan kadangkala menangkap ikan di perairan sekitar Air Bangis. Alat tangkap tonda dan pancing ulur umumnya digunakan untuk menangkap ikan pelagis besar dari jenis tuna. Jenis tuna yang dominan adalah ikan cakalang Katsuwonus pelamis, tuna sirip kuning Yellowfin tunaThunus albacores dan tuna mata besar Big eye tunaThunus obesus. Sekitar 90 produksi tuna di Sumatera Barat berasal dari penangkapan menggunakan tonda. Walaupun tonda ini tersebar di enam kabupatenkota namun pendaratan tuna hasil tangkapannya dilakukan di satu tempat yaitu di Pelabuhan Perikanan Samudera PPS Bungus Kota Padang. Belakangan, pendaratan kapal tonda sebagian besar beralih ke Pelabuhan Muaro, Kota Padang. Sementara jenis ikan lain yang tertangkap oleh tonda seperti ikan pelagis kecil selar, kembung, layang, dll. serta ikan karang didaratkan di daerah masing-masing. Untuk kota Padang, ikan pelagis besar khususnya jenis-jenis tuna merupakan komoditas yang bernilai tinggi dan menjadi target penangkpan utama nelayan di daerah ini. Hasil tangkapan ikan pelagis besar menyumbang lebih dari 75 dari total produksi perikanan tangkap Kota Padang Lutfi, 2005. Tuna yang didaratkan di PPS Bungus ditujukan untuk pemenuhan pasar luar negeri dan pasar lokal dengan prosentase 80 : 20. Nelayan tonda melakukan operasi penangkapan ikan sepanjang tahun, dimana perbedaan hasil tangkapan tuna antar bulan tidak terlalu besar. Daerah penangkapan utama nelayan kapal tonda adalah perairan Kepulauan Mentawai meliputi pulau Siberut, Sipora, Pagai Utara dan Pagai Selatan serta perairan ZEE Samudera Hindia di depannya. Jika yang menjadi tujuan penangkapan adalah ikan tongkol, daerah penangkapannya umumnya perairan pesisir yang lebih dangkal sepanjang lepas bagian utara Sumatera Barat sampai ke Air Bangis Lutfi, 2005. Umumnya nelayan tonda yang berasal dari Kota Padang, jika akan melakukan operasi penangkapan berangkat dari fishing base-nya di PPS Bungus dan Pelabuhan Muara kota Padang pada malam hari sekitar pukul 19.00 WIB. Menjelang pagi kapal sudah mencapai salah satu pulau di Kepulauan Mentawai dilanjutkan dengan istirahat. Pada hari tersebut belum dilakukan operasi penangkapan, tetapi nelayan akan menyiapkan pancing-pancing yang akan digunakan, seperti menganti tali pancing atau umpan tiruan yang sudah rusak, membuat seri pancing yang baru, dan persiapan lainnya. Besok harinya operasi penangkapan akan dimulai, nelayan selama beberapa hari akan melakukan operasi penangkapan di tengah laut tanpa kembali ke pulau hingga ikan yang diperoleh telah memenuhi palka atau persediaan makanan dan BBM Bahan Bakar Minyak telah habis. Jika tidak ada hasil tangkapan di Kepulauan Mentawai dan Perairan ZEE Samudera Hindia, operasi penangkapan dapat mencapai perairan di sekitar pulau Nias Sumatera Utara dan perairan Enggano di Bengkulu. Daerah penangkapan nelayan Sumatera Barat seperti terlihat pada Gambar 110 dan Gambar 111 merupakan posisi rumpon nelayan tonda, yang juga dijadikan lokasi penangkapan kelompok nelayan di Padang dan Painan sejak tahun 2003. Pola pergerakan fishing ground seperti terlihat pada Gambar 108 adalah sebagai berikut ini. Pada bulan Januari – Maret dan Juli – Desember umumnya nelayan menangkap tuna dan cakalang di bagian selatan perairan Sumatera Barat, yaitu perairan barat pulau Sipora dan Pagai A. Pada bulan April, Mei dan Juni lokasi fishing ground berpindah ke arah utara, saat tersebut nelayan menangkap di barat pulau Siberut B. Sedangkan pada bulan Juli, Agustus, September dan Desember sebagian nelayan ada yang memangkap di timur pulau Pagai C berada di perairan antara Kepulauan Mentawai dengan daratan Painan. A C Padang April-Mei -Juni Januari-Maret; Juli-September Juli-Agustus-September dan Desember DPI Tongkol Arah Pergerakan U Samudera Hindia Gambar 110. Lokasi fishing ground nelayan tonda Sumatera Barat Samudera Hindia Gambar 111. Lokasi rumpon nelayan tonda Sumatera Barat Sumber: DKP Sumater Barat, 2006 DPI nelayan bagan, purse seine dan nelayan dengan armada dan alat tangkap yang lebih sederhana seperti gillnet, pancing, dll kapal layar, kapal motor tempel umumnya tidak terlalu jauh dan berada pada lokasi yang berdekatan dengan pendaratan. Nelayan Air Bangis dan Sasak Pasaman Barat umumnya menangkap ikan di perairan sekitar Air Bangis. Demikian juga dengan nelayan armada kecil di Pesisir Selatan menangkap ikan di perairan setempat dan didaratkan di PPI Air Haji atau PPI Carocok, Painan. 6 6 . . 1 1 . . 4 4 . . P P e e r r a a i i r r a a n n B B e e n n g g k k u u l l u u P P e e r r a a i i r r a a n n l l a a u u t t B B e e n n g g k k u u l l u u m m e e m m i i l l i i k k i i l l u u a a s s s s e e k k i i t t a a r r 1 1 8 8 . . 1 1 k k m m 2 2 d d e e n n g g a a n n p p a a n n j j a a n n g g p p a a n n t t a a i i s s e e k k i i t t a a r r 5 5 k k m m . . P P e e r r a a i i r r a a n n i i n n i i b b e e r r h h a a d d a a p p a a n n l l a a n n g g s s u u n n g g d d e e n n g g a a n n S S a a m m u u d d e e r r a a H H i i n n d d i i a a d d a a n n m m e e m m i i l l i i k k i i k k a a r r a a k k t t e e r r i i s s t t i i k k b b e e r r g g e e l l o o m m b b a a n n g g b b e e s s a a r r d d a a n n b b e e r r a a r r u u s s k k u u a a t t , , l l e e b b i i h h - - l l e e b b i i h h l l a a g g i i k k a a r r e e n n a a t t i i d d a a k k a a d d a a n n y y a a g g u u g g u u s s a a n n p p u u l l a a u u - - p p u u l l a a u u y y a a n n g g j j a a d d i i p p e e n n g g h h a a l l a a n n g g g g e e l l o o m m b b a a n n g g d d a a n n a a r r u u s s y y a a n n g g k k u u a a t t b b e e r r a a s s a a l l d d a a r r i i S S a a m m u u d d e e r r a a H H i i n n d d i i a a . . O O l l e e h h s s e e b b a a b b i i t t u u p p e e n n g g a a r r u u h h m m u u s s i i m m t t i i m m u u r r b b a a r r a a t t s s a a n n g g a a t t t t e e r r a a s s a a d d i i p p e e r r a a i i r r a a n n i i n n i i . . O O p p e e r r a a s s i i o o n n a a l l p p e e n n a a n n g g k k a a p p a a n n u u m m u u m m n n y y a a b b e e r r k k u u r r a a n n g g d d r r a a s s t t i i s s s s a a a a t t m m u u s s i i m m b b a a r r a a t t . . P P e e r r a a i i r r a a n n d d i i s s e e p p a a n n j j a a n n g g p p a a n n t t a a i i m m e e m m i i l l i i k k i i d d a a s s a a r r b b e e r r k k a a r r a a n n g g , , b b e e r r p p a a s s i i r r d d a a n n b b e e r r l l u u m m p p u u r r , , s s e e r r t t a a t t e e r r d d a a p p a a t t l l e e b b i i h h d d a a r r i i 1 1 2 2 s s u u n n g g a a i i y y a a n n g g b b e e r r m m u u a a r r a a d d i i p p e e r r a a i i r r a a n n i i n n i i . . A A r r m m a a d d a a p p e e n n a a n n g g k k a a p p a a n n i i k k a a n n y y a a n n g g b b e e r r o o p p e e r r a a s s i i d d i i p p e e r r a a i i r r a a n n B B e e n n g g k k u u l l u u t t e e r r d d i i r r i i d d a a r r i i p p e e r r a a h h u u t t a a n n p p a a m m o o t t o o r r , , p p e e r r a a h h u u m m o o t t o o r r t t e e m m p p e e l l d d a a n n a a r r m m a a d d a a k k a a p p a a l l m m o o t t o o r r . . K K h h u u s s u u s s u u n n t t u u k k k k a a p p a a l l m m o o t t o o r r d d i i d d o o m m i i n n a a n n s s i i o o l l e e h h k k a a p p a a l l m m o o t t o o r r k k e e c c i i l l b b e e r r u u k k u u r r a a n n 5 5 G G T T . . S S a a n n g g a a t t s s e e d d i i k k i i t t k k a a p p a a l l m m o o t t o o r r y y a a n n g g m m e e m m i i l l i i k k i i t t o o n n a a s s e e b b e e s s a a r r m m e e n n c c a a p p a a i i 3 3 G G T T . . K K a a p p a a l l m m o o t t o o r r b b e e s s a a r r j j e e n n i i s s p p u u r r s s e e s s e e i i n n e e y y a a n n g g b b a a n n y y a a k k b b e e r r l l a a b b u u h h d d a a n n m m e e n n d d a a r r a a t t k k a a n n i i k k a a n n d d i i B B e e n n g g k k u u l l u u u u m m u u m m n n y y a a k k a a p p a a l l p p e e n n d d a a t t a a n n g g . . A A l l a a t t t t a a n n g g k k a a p p u u n n t t u u k k p p e e n n a a n n g g k k a a p p a a n n i i k k a a n n p p e e l l a a g g i i s s y y a a n n g g b b a a n n y y a a k k b b e e r r o o p p e e r r a a s s i i d d i i p p e e r r a a i i r r a a n n B B e e n n g g k k u u l l u u a a d d a a l l a a h h t t o o n n d d a a , , g g i i l l l l n n e e t t d d a a n n r r a a w w a a i i t t u u n n a a t t u u n n a a l l o o n n g g l l i i n n e e . . O O l l e e h h k k a a r r e e n n a a u u k k u u r r a a n n a a r r m m a a d d a a k k a a p p a a l l y y a a n n g g r r e e l l a a t t i i f f k k e e c c i i l l s s e e m m e e n n t t a a r r a a k k o o n n d d i i s s i i p p e e r r a a i i r r a a n n b b e e r r o o m m b b a a k k b b e e s s a a r r , , m m a a k k a a d d a a e e r r a a h h p p e e n n a a n n g g k k a a p p a a n n t t e e r r b b a a t t a a s s p p a a d d a a p p e e r r a a i i r r a a n n d d e e k k a a t t p p a a n n t t a a i i . . D D a a e e r r a a h h p p e e n n a a n n g g k k a a p p a a n n i i k k a a n n p p e e l l a a g g i i s s n n e e l l a a y y a a n n B B e e n n g g k k u u l l u u m m e e m m b b e e n n t t a a n n g g s s e e p p a a n n j j a a n n g g g g a a r r i i s s p p a a n n t t a a i i p p r r o o v v i i n n s s i i i i n n i i k k h h u u s s u u s s n n y y a a p p a a d d a a r r a a d d i i u u s s 3 3 - - 4 4 m m i i l l k k e e a a r r a a h h l l a a u u t t T T i i e e n n n n a a n n s s a a r r i i , , 2 2 . .