4.6.2. Fase IODM Positif Lemah
barat Sumatera
Perbandingan luasan massa air upwelling dengan non upwelling serta besaran luasan totalnya fase IODM positif lemah di barat Sumatera dapat dilihat
pada grafik Gambar 44. Sementara luasan massa air upwelling berdasarkan nilai sebaran SPL ditampilkan pada Gambar 45.
IODM positif lemah berasosiasi El Niño lemah 2002
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 JUN
JUL AUG
SEP OCT
NOV DES
2002: barat Sumatera
SST upwelling SST non upwelling
100.000 200.000
300.000 400.000
500.000 600.000
700.000 800.000
900.000
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 JUN
JUL AUG
SEP OCT
NOV DES
2002: barat Sumatera
SST upwelling
IODM positif lemah berasosiasi La Niña lemah 2007
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 JUN
JUL AUG
SEP OCT
NOV DES
2007: barat Sumatera
SST upwelling SST non upwelling
200.000 400.000
600.000 800.000
1.000.000 1.200.000
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 JUN
JUL AUG
SEP OCT
NOV DES
2007: barat Sumatera
SST upwelling km
2
Gambar 44. Luasan total massa air upwelling : kiri dan km
2
: kanan di barat Sumatera fase IODM positif lemah 2002 dan 2007
Terdapat perbedaan yang signifikan luasan massa air upwelling antara tahun 2002 berasosiasi El Niño lemah dengan tahun 2007 berasosiasi La Niña
lemah. Prosentase luasan massa air upwelling di barat Sumatera tahun 2002 maksimum sekitar 10 dari total luas massa air di perairan ini, lebih rendah
dibanding tahun 2007 yang prosentase luasannya mencapai 10-20. Berarti, asosiasi IODM positif lemah dengan La Niña lemah lebih memberikan dampak
bagi peningkatan luasan massa air upwelling di barat Sumatera dibanding El Niño lemah. Tidak terlihat peningkatan luasan massa air yang signifikan ketika
memasuki puncak musim timur seperti yang umum ditemukan pada fase IODM
positif kuat. Peningkatan prosentase luasan massa air saat memasuki puncak musim timur fase IODM positif lemah berasosiasi La Niña lemah, menyerupai
pola yang ditemukan pada fase IODM positif kuat, yaitu meningkat tajam saat memasuki musim timur dan menurun saat memasuki musim peralihan.
100.000 200.000
300.000 400.000
500.000 600.000
700.000 800.000
900.000
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 JUN
JUL AUG
SEP OCT
NOV DES
2002: barat Sumatera
24 25
26 SPL
C
200.000 400.000
600.000 800.000
1.000.000 1.200.000
1.400.000 1.600.000
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 JUN
JUL AUG
SEP OCT
NOV DES
2007: barat Sumatera
23 24
25 26
km
2
SPL C
Gambar 45. Luasan massa air upwelling km
2
berdasarkan nilai sebaran SPL di perairan barat Sumatera fase IODM positif lemah 2002 dan 2007
Seperti terlihat pada Gambar 45, massa air upwelling yang dominan pada fase IODM positif lemah adalah massa air dengan nilai sebaran SPL 26
C. Dari kisaran luasan massa air upwelling berdasarkan nilai sebaran SPL di perairan
barat Sumatera tahun 2002 dan 2007 Tabel 10, massa air upwelling tahun 2002 nilai sebaran SPL-nya lebih hangat dibandingkan dengan tahun 2007 dibuktikan
dengan tidak ditemukannya massa air SPL 23 C. Massa air upwelling dengan
nilai sebaran SPL rendah 23 C hanya ditemukan pada tahun 2007 dengan
luasan berkisar antara 72,09-928,94 km
2
. Secara grafis perbandingan luasan tersebut dapat dilihat pada grafik Gambar 46.
Tabel 10. Kisaran luasan massa air upwelling berdasarkan SPL di perairan barat Sumatera tahun 2002 dan 2007
Minggu ke Bulan
26 2.253,04-820.576,98
4 Desember
25 121,34-125.140,05
1 Agustus
24 194,92-10.196,30
1 Oktober
23 -
- -
22 -
- -
2002: barat Sumatera
SPL C
Kisaran luas km
2
Periode terluas
Minggu ke Bulan
26 31.544,08-1.087.623,13
3 September
25 4.944,70-294.957,19
3 September
24 1,75-40.255,43
3 Agustus
23 72,09-928,94
1 Oktober
22 -
- -
2007: barat Sumatera SPL
C Kisaran luas km
2
Periode terluas
200.000 400.000
600.000 800.000
1.000.000 1.200.000
2002 2007
26 820.576,98
1.087.623,13 25
125.140,05 294.957,19
24 10.196,30
40.255,43 23
928,94
barat Sumatera: IODM positif lemah
Luasan maksimum massa air upwelling berdasarkan nilai SPL
26 25
24 23
SPL C
km
2
Gambar 46.Kisaran terluas massa air upwelling fase IOD positif lemah di perairan barat Sumatera
selatan Jawa Barat
Pola yang berbeda terlihat di perairan selatan Jawa Barat. Prosentase luasan massa air upwelling fase IODM positif lemah berasosiasi El Niño lemah
2002 sedikit lebih luas dibandingkan dengan fase IODM positif lemah berasosiasi La Niña lemah tahun 2007 Gambar 47. Peningkatan luasan massa
air upwelling pada tahun 2002 dibandingkan dengan 2007 adalah pada bulan November 2002 terjadi lonjakan luasan massa air upwelling dan ini tidak terjadi