Lingkungan Politik, Hukum, dan Pemerintahan

75

6.2.3 Lingkungan Politik, Hukum, dan Pemerintahan

Politik dan hukum yang terdiri dari undang-undang, kebijakan pemerintah, lembaga pemerintah dan kelompok berpengaruh pada keputusan penyusun strategi perusahaan. Di negara berkembang seperti Indonesia, lingkungan politik memiliki pengaruh riil terhadap keberhasilan dan kegagalan melalui peluang dan ancaman bisnis yang ditimbulkan. Berikut ini merupakan beberapa kebijakan pemerintah yang memiliki pengaruh terhadap perkembangan usaha peternakan unggas di Indonesia, adalah: 1 Kebijakan Pemerintah yang Mendukung Usaha Ayam BurasLokal yaitu Adanya Pemberian Kredit dan Hibah Kebijakan pemerintah tentang Undang-Undang No. 20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil, dan menengah UKMK. Dimana dengan diberlakukannya otonomi daerah maka setiap daerah diberi kewenangan untuk ikut serta dalam mengatur rumah tangga daerahnya sendiri, termasuk pengembangan usaha. Dengan adanya otonomi daerah, maka peluang untuk mengembangkan usaha bagi setiap daerah akan semakin terbuka. Oleh karena itu, pemerintah melalui pemerintah daerah berupaya untuk menumbuhkan iklim usaha yang baik bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. Sesuai dengan Undang-Undang No. 20 tahun 2008 yang didalamnya memuat pasal-pasal tentang usaha mikro, kecil, dan menengah, maka Dinas KUKM memiliki tanggungjawab terhadap penumbuhan iklim usaha yang kondusif. Untuk meningkatkan akses Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UKMK terhadap sumber pembiayaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 22 Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 maka pemerintah daerah bersama Dinas KUKM akan memberikan kemudahan dan memfasilitasi dalam memenuhi persyaratan untuk memperoleh pembiayaan, menumbuhkan, mengembangkan, dan memperluas jangkauan pinjaman kredit dan hibah. Kebijakan pemerintah melalui pemerintah daerah saat ini menggalakan usaha berbasis agribisnis sebagai peluang. Salah satunya adalah kebijakan pemerintah memberikan bantuan kepada sektor peternakan berupa hibah dan kredit. Bentuk bantuannya adalah memberikan hibah kepada setiap kelompok tani sebesar Rp 100-250 juta. Bantuan hibah tersebut diberikan kepada setiap peternak 76 yang sudah membudidayakan ayam buras termasuk ayam arab petelur. Pihak yang mendapatkan bantuan hibah adalah peternak yang mengalami kendala keterbatasan modal untuk mengembangkan usahanya. Pemerintah menetapkan program ini yang intinya pengembangan usaha budidaya unggas di pemukiman Village Poultry Farming. Bantuan hibah yang diberikan kepada peternak melalui kelompok tani juga dilaksanakan oleh Himpuli. Dimana Himpuli difasilitasi oleh pemerintah daerah untuk mewadahi atau menjebatani pemberian hibah dan kredit kepada peternak. Saat ini, peternakan Trias Farm bergabung dalam himpunan peternak unggas lokal Indonesia Himpuli. Sehingga dengan bergabung dengan Himpuli memudahkan peternakan Trias Farm dalam memperoleh bantuan hibah maupun kredit untuk mengembangkan usahanya. 2 Kebijakan Pemerintah Untuk Mencegah Penyakit Flu Burung Sejak tahun 2003 dukungan pemerintah untuk mendorong tumbuhnya usaha budidaya ayam buras lokal terkendala dengan masalah yang sangat serius yaitu merebaknya penyakit Avian Influenza flu burung di beberapa daerah di Indonesia. Merebaknya penyakit flu burung tersebut sebagai ancaman bagi peternakan unggas di Indonesia. Hal ini disebabkan karena penyakit flu burung telah menimbulkan banyak kerugian baik materil maupun non materil bagi pengusaha peternakan unggas. Untuk mencegah menyakit flu burung tersebut maka pemerintah mengeluarkan kebijakan yaitu Peraturan Menteri Pertanian Nomor 50PermetanOT.140102006 pada tanggal 17 Oktober 2006, tentang pedoman pemeliharaan unggas di pemukiman. Tujuan ditetapkan pedoman ini adalah agar dapat dihindari kemungkinan terjadinya penyakit Avian Influenza flu burung pada unggas yang dipelihara di pemukiman. Sehingga dengan adanya pedoman dalam menghindari adanya penyakit flu burung dapat menjadi peluang bagi pelaku usaha yang bergerak dalam peternakan unggas.

6.2.4 Lingkungan Teknologi