Analisis Matriks SWOT Analisis Tiga Tahap Formulasi Strategi

41

4.4.2.2 Analisis Matriks SWOT

Menurut David 2006, Matriks Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman SWOT Matrix adalah alat untuk mencocokan yang penting yang membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi, yaitu strategi SO kekuatan- peluang strength-opportunities, strategi WO kelemahan-peluangweaknesses- opportunities , strategi ST kekuatan-ancamanstrength-threats, dan strategi WT kelemahan-ancamanweaknesses-threats. Mencocokan faktor eksternal dan internal kunci adalah bagian yang sulit dalam mengembangkan matriks SWOT dan membutuhkan penilaian yang baik dan tidak ada pencocokan yang terbaik. Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal, dimana kekuatan internal dapat memanfaatkan tren dan kejadian eksternal. Organisasi pada umumnya akan menjalankan strategi WO, ST, atau WT agar dapat mencapai situasi dimana mereka dapat menerapkan strategi SO. Ketika suatu perusahaan memiliki kelemahan utama, ia akan berusaha mengatasinya dan menjadikannya kekuatan. Ketika sebuah organisasi menghadapi ancaman utama, akan berusaha menghindari untuk berkonsentrasi pada peluang. Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal. Kadang-kadang terdapat peluang eksternal kunci tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal yang menghambatnya untuk mengeksploitasi peluang tersebut. Strategi ST menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau mengurangi pengaruh dari ancaman eksternal. Ini tidak berarti bahwa organisasi yang kuat harus selalu menghadapi ancaman dilingkungan eksternalnya secara langsung. Strategi WT adalah taktik defensif yang diarahkan pada pengurangan kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. Sebuah organisasi menghadapi berbagai ancaman eksternal dan kelemahan internal akan berada pada posisi yang tidak aman. Kenyataannya, perusahaan seperti itu mungkin harus berusaha bertahan hidup, bergabung, mengurangi ukuran, mendeklarasikan kebangkrutan, atau memilih likuidasi. 42 Matriks SWOT terdiri atas sembilan sel yaitu empat sel faktor kunci, empat sel strategi, dan satu sel yang selalu dikosongkan sel di kiri atas. Empat sel strategi diberi nama SO, WO, ST, dan WT dikembangkan setelah menyelesaikan empat sel faktor kunci yang diberi nama S, W, O, dan T. Ada delapan langkah yang terlibat dalam membuat matriks SWOT, adalah: 1. Menuliskan peluang eksternal kunci perusahaan. 2. Menuliskan ancaman eksternal kunci perusahaan. 3. Menuliskan kekuatan internal kunci perusahaan. 4. Menuliskan kelemahan internal kunci perusahaan. 5. Mencocokan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan mencatat hasil strategi SO dalam sel yang ditentukan. 6. Mencocokan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan mencatat hasil strategi WO dalam sel yang ditentukan. 7. Mencocokan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat hasil strategi ST dalam sel yang ditentukan. 8. Mencocokan kelemahan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat hasil strategi WT dalam sel yang ditentukan. Tujuan dari masing-masing alat pencocokan di Tahap 2 adalah untuk menghasilkan alternatif strategi yang tepat, bukan untuk memilih strategi mana yang terbaik. Tidak semua strategi yang dikembangkan dalam matriks SWOT akan dipilih untuk implementasi. Penyajian yang sistematis dari matriks SWOT terdapat pada Gambar 5. 43 Faktor Internal Faktor Eksternal Kekuatan Strengths- S 1. 2. 3. 4. 5. Tuliskan kekuatan 6. 7. 8. 9. 10. Kelemahan Weakness- W 1. 2. 3. 4. 5. Tuliskan kelemahan 6. 7. 8. 9. 10. Peluang Opportunities- O 1. 2. 3. 4. 5. Tuliskan peluang 6. 7. 8. 9. 10. Strategi SO 1. 2. 3. Gunakan kekuatan 4. dengan 5. memanfaatkan 6. peluang 7. 8. 9. 10. Strategi WO 1. 2. 3. Atasi kelemahan 4. dengan 5. memanfaatkan 6. peluang 7. 8. 9. 10. Ancaman Threats-T 1. 2. 3. 4. 5. Tuliskan ancaman 6. 7. 8. 9. 10. Strategi ST 1. 2. 3. Gunakan 4. kekuatan untuk 5. menghindari 6. ancaman 7. 8. 9. 10. Strategi WT 1. 2. 3. Minimalkan 4. kelemahan dan 5. hindari ancaman 6. 7. 8. 9. 10. Gambar 5. Matriks SWOT Sumber: David, 2006. 44

4.4.2.3 Analisis QSPM