20
c Persediaan
Keputusan persediaan mencakup pengelolaan tingkat bahan mentah, barang dalam proses, dan barang jadi. Keputusan spesifik mencakup apa yang
harus dipesan, kapan harus memesan, berapa banyak yang harus dipesan, dan penanganan bahan baku.
d Tenaga Kerja
Keputusan tenaga kerja berhubungan dengan pengelolaan karyawan yang terampil dan tidak terampil. Keputusan spesifik berhubungan dengan desain
pekerjaan, standar kerja, dan teknik motivasi. e
Kualitas Keputusan kualitas ditujukan untuk memastikan bahwa barang dan jasa
yang diproduksi berkualitas tinggi. Keputusan spesifik berhubungan dengan pengendalian kualitas dan pengendalian biaya.
4. Faktor Pemasaran
David 2006, pemasaran dapat digambarkan sebagai proses mendefinisikan, mengantisipasi, menciptakan, serta memenuhi kebutuhan dan
keinginan pelanggan atas barang dan jasa. Menurut Kotler 2005, terdapat empat macam bauran pemasaran yaitu produk, harga, distribusi, dan promosi.
5. Faktor Sumberdaya Manusia
Manusia merupakan sumberdaya terpenting bagi perusahaan. Oleh karena itu, manajer perlu berupaya agar terwujud perilaku positif di kalangan karyawan
perusahaan. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam aspek sumberdaya manusia adalah langkah-langkah yang jelas mengenai manajemen sumberdaya
manusia, keterampilan dan motivasi kerja, produktivitas, dan sistem imbalan Umar, 2008.
3.1.6.2 Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal merupakan suatu proses yang dilakukan oleh perencanaan strategi untuk memantau sektor lingkungan dalam menentukan
peluang dan ancaman bagi perusahaan. Menurut David 2006, kekuatan eksternal dapat dibagi menjadi lima kategori yaitu: kekuatan ekonomi, kekuatan sosial,
21
budaya, dan demografi, kekuatan politik, hukum, dan pemerintahan, kekuatan teknologi, dan kekuatan kompetitif.
1. Faktor Ekonomi
Kondisi ekonomi suatu daerah atau negara dapat mempengaruhi iklim berbisnis suatu perusahaan. Semakin buruk kondisi ekonomi, semakin buruk juga
iklim berbisnis. Oleh karena itu, pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat hendaknya bersama-sama mempertahankan dan meningkatkan kondisi ekonomi
daerahnya menjadi lebih baik lagi agar perusahaan dapat bergerak maju. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menganalisis ekonomi suatu
daerah atau negara adalah: ketersediaan kredit, inflasi, suku bunga, tingkat produktivitas tenaga kerja, dan fruktuasi harga.
Jauch dan Glueck 1991, mengatakan bahwa perekonomian pada waktu sekarang dan dimasa yang akan datang dapat mempengaruhi keuntungan dan
strategi perusahaan. Faktor-faktor ekonomi spesifik yang dianalisis dan diagnostik kebanyakan perusahaan termasuk : 1 tahapan siklus bisnis yang
terjadi, 2 gejala inflasi dan deflasi yang terjadi, 3 kebijakan keuangan, suku bunga, dan devaluasi atau revaluasi uang dalam hubungannya dengan uang asing,
4 kebijakan fiskal, dan 5 neraca perdagangan, surplus atau defisit dalam hubungannya dengan perdagangan luar negeri.
2. Faktor Sosial, Budaya, Demografi, dan Lingkungan
David 2006, perubahan sosial, budaya, demografi, dan lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap hampir semua produk, jasa, pasar, dan
pelanggan. Variabel utama dalam sosial, budaya, demografi, dan lingkungan, adalah: perilaku konsumsi, pertumbuhan penduduk, kepedulian terhadap etika,
dan rata-rata tingkat pendidikan. 3.
Faktor Teknologi Umar 2008, organisasi harus terus mengikuti perubahan teknologi yang
mempengaruhi industrinya agar dapat terus mendorong inovasi dalam organisasi. Teknologi dapat menciptakan peluang bagi organisasi agar dapat berproduksi
dengan lebih efisien dan efektif. Kemajuan dalam teknologi berdampak pada produk, jasa, pasar, pemasok, distributor, pesaing, pelanggan, proses produksi,
praktik pemasaran, dan posisi kompetitif perusahaan. Kemajuan teknologi
22
mampu menciptakan pasar baru dengan penciptakan produk baru dan produk yang disempurnakan serta merubah posisi biaya kompetitif dalam suatu industri.
Kemajuan teknologi dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang lebih baik bagi perusahaan.
4. Faktor Politik, Hukum dan Pemerintah
Tindakan pemerintah dapat memperbesar peluang dan hambatan terhadap usaha yang dijalankan, maupun memperkecil keduanya. Tindakan pemerintah
tersebut meliputi kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan dan umumnya berhubungan dengan faktor ekonomi dan politik. Oleh sebab itu, perusahaan
harus meneliti lingkungan, mencoba mempengaruhi kebijakan pemerintah, dan mencoba memanfaatkan peluang serta meredakan ancaman yang ditimbulkan
kebijakan pemerintah. Arah, kebijakan, dan stabilitas politik pemerintah menjadi faktor penting
bagi para pengusaha dalam berusaha. Situasi politik yang tidak kondusif akan berdampak negatif bagi dunia usaha, demikian juga sebaliknya. Beberapa hal
utama yang perlu diperhatikan dari faktor politik agar bisnis dapat berkembang dengan baik, adalah: undang-undang tentang perburuhan dan lingkungan,
peraturan tentang perdagangan luar negeri, stabilitas pemerintah, peraturan tentang keamanan dan kesehatan kerja, dan sistem perpajakan.
5. Faktor Kompetitif
Bagian yang penting dalam audit eksternal adalah mengidentifikasikan perubahan pesaing dan menentukan kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman,
tujuan, dan strategi. Mengumpulkan dan mengevaluasi informasi tentang pesaing merupakan hal yang penting untuk keberhasilan formulasi strategi. Identifikasi
pesaing utama tidak selalu mudah karena banyak perusahaan memiliki divisi yang berkompetitif dalam industri yang berbeda David, 2006.
Limbong, 2008 menyatakan bahwa persaingan mencakup semua tawaran dari pesaing serta barang pengganti yang aktual dan potensial yang
mungkin dipertimbangkan oleh seseorang pembeli. Berdasarkan tingkat kemampuan produk untuk menggantikan, ada empat tingkat persaingan, adalah:
23
1. Persaingan merek dimana sebuah perusahaan memandang perusahaan lain
yang menawarkan produk atau jasa serupa, dengan melayani pelanggan yang sama dan harga yang sama dengan pesaing.
2. Pesaing industri dimana perusahaan memandang sebuah perusahaan yang
menghasilkan jenis produk yang sama dengan pesaing. 3.
Pesaing bentuk dimana sebuah perusahaan memandang semua perusahaan penghasil produk yang memasok jasa yang sama sebagai pesaing.
4. Pesaing generik dimana perusahaan melihat semua perusahaan yang bersaing
untuk mendapatkan konsumen yang sama. Umar 2008, menyatakan bahwa aspek lingkungan industri akan lebih
mengarah pada aspek persaingan dimana bisnis perusahaan berada. Akibatnya faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi persaingan, seperti peluang-ancaman
dan kekuatan-kelemahan yang dimiliki perusahaan termasuk kondisi persaingan itu sendiri menjadi perlu untuk dianalisis. Analisis ini dapat menentukan seberapa
menarik suatu industri untuk dimasuki dan untuk melihat faktor-faktor yang menentukan keberhasilan perusahaan pada industri tersebut. Analisis ini juga
untuk mencari gambaran tentang peluang dan ancaman bisnis yang diakibatkan oleh strategi dan perilaku bisnis sekelompok perusahaan yang saling bersaing.
Model lima kekuatan Porter mengenai analisis persaingan merupakan pendekatan yang dipakai untuk mengembangkan strategi dalam banyak industri.
Intensitas persaingan diantara perusahaan yang sama bervariasi tergantung pada industri. Menurut Porter 2007, sifat persaingan dalam suatu industri dapat dilihat
sebagai gabungan dari lima kekuatan : 1
Persaingan diantara pesaing yang ada Persaingan diantara pesaing yang ada biasanya yang paling berpengaruh
diantara lima kekuatan. Persaingan diantara pesaing akan mempengaruhi kebijakan dan kinerja yang dijalankan perusahaan. Strategi ini dapat berhasil
hanya jika strategi itu menyediakan keunggulan bersaing atas strategi yang dijalankan oleh perusahaan pesaing. Menurut Porter 2007, tingkat
persaingan itu dipengaruhi beberapa faktor, adalah:
24
a. Jumlah kompetitor atau pesaing mempengaruhi tingkat persaingan.
Kompetitor harus dilihat dari beberapa sisi seperti jumlah, ukuran, dan kekuatannya.
b. Tingkat pertumbuhan industri yang besar biasanya menyediakan sejumlah
peluang bagi perusahaan untuk tumbuh bersama industrinya. Pertumbuhan industri yang lambat sebaiknya tidak direspon dengan
ekspansi pasar kecuali perusahaan mampu mengambil pangsa pasar pesaing. Kondisi ini dapat menimbulkan tren penurunan harga atau
terjadinya perang harga. c.
Karakteristik produk. Produk hendaknya tidak sekedar menyediakan kebutuhan dasar, tetapi juga memiliki suatu perbedaan diferensiasi atau
nilai tambah. d.
Biaya tetap yang besar. pada jenis industri yang mempunyai total biaya tetap yang besar, perusahaan yang beroperasi pada skala ekonomi yang
tinggi. Hal ini menyebabkan perusahaan menjual produk di bawah biaya produksi.
e. Kapasitas selalu berkorelasi dengan biaya produksi per unit. Produksi
pada kapasitas tinggi diperlukan untuk menjaga efisiensi biaya per unit. Penambahan fasilitas produksi dapat dilakukan apabila perusahaan mampu
berproduksi pada tingkat yang maksimal. f.
Hambatan keluar menyebabkan perusahaan untuk tidak keluar dari industri 2
Masuknya pendatang baru David 2006, ketika perusahaan baru masuk dengan mudah ke dalam industri
tertentu, intensitas persaingan antar perusahaan meningkat. Tetapi, hambatan untuk masuk dapat mencakup kebutuhan untuk mencapai skala ekonomi
dengan cepat, kebutuhan untuk mendapatkan teknologi dan pengetahuan khusus, kurangnya pengalaman, tingginya kesetian pelanggan, besarnya
kebutuhan akan modal, kurangnya jalur distribusi yang memadai, peraturan pemerintah, tarifpajak, kurangnya akses terhadap bahan baku, lokasi yang
kurang menguntungkan, dan serangan balasan dari perusahaan yang sudah mapan.
25
Perusahaan baru kadang-kadang memasuki bisnis dengan produk berkualitas lebih tinggi, harga lebih murah, dan sumberdaya pemasaran yang besar.
Dengan demikian, tugas penyusun strategi adalah untuk mengidentifikasikan perusahaan yang berpotensi masuk ke pasar, untuk memonitor strategi pesaing
baru, untuk menyiapkan serangan balasan apabila dibutuhkan, serta untuk memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada saat ini.
3 Ancaman produk pengganti subsitusi
Adanya produk pengganti menempatkan batas atas dari harga yang dapat ditetapkan sebelum konsumen akan pindah ke produk pengganti. Tekanan
persaingan dari produk meningkat jika harga relatif dari produk pengganti turun dan jika biaya konsumen untuk pindah menurun. Kekuatan persaingan
dari produk pengganti paling baik jika diukur dengan pangsa pasar yang didapat oleh produk tersebut, disamping memantau rencana perusahaan untuk
meningkatkan kapasitas dan penetrasi pasar. 4
Kekuatan tawar-menawar pembeli Jika pelanggan terkonsentrasi atau jumlahnya besar, atau membeli dalam
jumlah yang banyak, kekuatan tawar-menawar pembeli merupakan kekuatan utama yang mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri.
Kekuatan tawar-menawar konsumen akan lebih besar jika produk yang dibeli standar atau tidak berbeda, sehingga konsumen sering dapat melakukan
negosiasi harga, jaminan, dan kemasan sampai tingkat tertentu. 5
Kekuatan tawar-menawar pemasok Pemasok dapat mempengaruhi perusahaan melalui kemampuan mereka
menaikan harga atau pengurangan kualitas produk. Pemasok menjadi kuat apabila beberapa kondisi terpenuhi, yaitu: jumlah pemasok sedikit, produk
yang dihasilkan unik, tidak tersedia produk subsitusi dan pemasok mampu melakukan integrasi ke depan dan mampu mengolah produk menjadi produk
yang sama dengan yang dihasilkan perusahaan. Perusahaan mungkin menjalankan strategi integrasi ke belakang untuk memperoleh kendali atau
kepemilikan pemasok. Strategi ini efektif terutama jika pemasok tidak dapat diandalkan, biaya terlalu tinggi, atau ketidakmampuan memenuhi keperluan
perusahaan secara konsisten.
26
Keberhasilan dalam formulasi strategi dipengaruhi oleh keberhasilan dalam mengumpulkan dan mengevaluasi informasi tentang pesaing. Porter
2007, menyatakan bahwa hakikat persaingan dalam industri dapat dilihat sebagai kombinasi atas lima kekuatan, hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Model lima Kekuatan Porter
Sumber : Porter 2007
3.1.7 Matriks IFE dan Matriks EFE