49
Gambar 6. Struktur Organisasi di Peternakan Trias Farm
5.3 Keadaan Umum Wilayah Perusahaan
Peternakan Trias Farm terletak di Kampung Kandang Sapi Desa Leuwimekar Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Peternakan
Trias Farm memiliki lokasi usaha yang strategis. Hal ini dikarenakan secara geografis kota Bogor terletak dekat ibukota negara yang merupakan potensi yang
strategis untuk memasarkan produknya, akses yang mudah dalam mendapatkan bahan baku yang dibutuhkan oleh perusahaan dan lokasi usaha yang tenang dan
sejuk cocok untuk budidaya ayam arab petelur. Lokasi usaha juga jauh dari pemukiman penduduk sehingga tidak mengganggu aktivitas masyarakat sekitar
kandang. Kabupaten Bogor mempunyai rata-rata ketinggian minimum 190 m dan
maksimum 330 m dari permukaan laut dan dengan keadaan cuaca dan udara yang sejuk. Suhu udara rata-rata setiap bulannya adalah 26 derajat celcius dan
kelembapan udara kurang lebih 70 persen. Iklim kandang yang cocok untuk usaha beternak ayam petelur adalah persyaratan temperatur berkisar antara 32,2-
35 derajat celcius, kelembapan berkisar antara 60-70 persen, tata letak kandang mendapatkan sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang
serta sirkulasi udara yang baik. Sehingga lokasi kandang di peternakan Trias Farm sudah tepat untuk budidaya ayam petelur.
Pemilik Trias Farm
Manajer
Bagian Produksi Administrasi
Bagi
an Pemasaran
Kary
awan C
Kar
yawan B
Karyawan A
50
5.4 Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan
Pada dasarnya, peternakan Trias Farm belum memiliki pernyataan secara tertulis mengenai visi, misi, dan tujuan perusahaan. Akan tetapi, secara umum
ketiga hal tersebut telah tersirat dalam wawancara dengan pihak peternakan Trias Farm. Visi merupakan apa yang ingin kita capai, apa yang ingin kita peroleh, dan
ingin menjadi apa di masa yang akan datang. Misi menyatakan langkah apa yang harus dilakukan atau dikerjakan. Visi yang dilengkapi dengan misi perusahaan
yang menyatakan tujuan perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak perusahaan maka pernyataan
visi dari peternakan Trias Farm adalah mempertahankan keanekaragaman dan kelangsungan ayam arab sebagai ayam lokal buras. Misi dari peternakan Trias
Farm adalah menghasilkan telur yang bekualitas, 2 menghasilkan DOC yang berkualitas. Tujuan peternakan Trias Farm adalah meningkatkan keuntungan
perusahaan dengan cara meningkatkan kapasitas produksi dan melakukan diversifikasi produk telur ayam arab.
51
VI ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN
Analisis lingkungan merupakan salah satu proses yang harus dilakukan dalam manajemen strategis yang bertujuan untuk mengidentifikasi lingkungan
perusahaan. Pada umumnya lingkungan perusahaan terdiri dari lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan
jauh dan lingkungan industri.
6.I Analisis Lingkungan Internal
Lingkungan internal perusahaan memiliki kemampuan untuk merubah suatu perusahaan menjadi apa yang dicita-citakan oleh manajemen. Lingkungan
internal merupakan proses pengidentifikasian terhadap faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan. Proses internal perusahaan tersebut
dapat dianalisis dengan menggunakan pendekatan fungsional yaitu analisis yang dilakukan oleh masing-masing fungsi dalam perusahaan dengan mengkaji
manajemen, pemasaran, keuangan, produksi, dan sumberdaya manusia.
6.1.1 Manajemen
Untuk menganalisis fungsi manajemen usaha di peternakan Trias Farm, terdapat beberapa aspek yang perlu dikaji, yaitu aspek perencanaan,
pengorganisasian, pemberian motivasi, pengelolaan staf, dan aspek pengendalian. 1.
Perencanaan Usaha di peternakan Trias Farm belum memiliki perencanaan tertulis baik
untuk jangka pendek, maupun jangka panjang. Hal ini terlihat dari belum adanya peryataan visi, misi, dan tujuan perusahaan yang dirumuskan secara tertulis, jelas,
dan spesifik. Kondisi ini tidak mempengaruhi usahanya. Hal ini terlihat dari produksi telur maupun DOC yang habis terjual setiap hari, bahkan belum mampu
memenuhi permintaan pembeli telur dari daerah Bandung dan Jakarta. 2.
Pengorganisasian Struktur organisasi peternakan Trias Farm adalah sentralisasi. Hal ini
terlihat dalam menjalankan operasional perusahaan. Manajer perusahaan menerapkan pendekatan Top Down, dimana seluruh komando dilakukan langsung
52
oleh manajer, kemudian unit-unit di bawahnya hanya melaksanakan hal-hal yang telah direncanakan oleh manajer.
3. Pemberian Motivasi
Pendekatan yang dilakukan oleh manajer perusahaan lebih bersifat top down dalam operasionalisasi perusahaan, akan tetapi pihak manajer tidak
menganggap karyawan sebagai bawahan melainkan rekan kerja. Hal ini karena peran serta karyawan juga terlibat dalam keberhasilan suatu usaha. Salah satu
tindakan yang dilakukan manajer untuk meningkatkan motivasi karyawan adalah dengan cara melibatkan diri manajer perusahaan dalam proses produksi untuk
memberikan pengetahuan dan pendidikan tentang usaha ayam arab petelur. Pemberian motivasi terhadap karyawan penting dilakukan karena terkait dengan
loyalitas para karyawan terhadap perusahaan sehingga para karyawan tersebut tetap merasa nyaman selama bekerja.
4. Pengelolaan Staf
Pengelolaan staf dalam suatu sebuah perusahaan terkait dengan budaya atau iklim kerja yang diterapkan oleh perusahaan tertentu. Budaya atau iklim
kerja dalam kumpulan nilai, harapan, serta kebiasaaan masing-masing orang yang ada di perusahaan tersebut pada umumnya tetap dipertahankan dari satu generasi
ke generasi berikutnya. Budaya kerja yang terjadi di peternakan Trias Farm bersifat kekeluargaan. Oleh karena itu, komunikasi yang terjalin baik antara
pemilik dan manajer perusahaan kepada karyawan tidak bersifat kaku sehingga kondisi seperti ini memudahkan manajer perusahaan dalam memberikan tugas
kepada karyawan dan sebaliknya, jika karyawan ingin menyampaikan sesuatu kepada manajer perusahaan yang terkait dengan masalah kerja.
5. Pengendalian
Peternakan Trias Farm melakukan pengendalian dalam proses prosuksi ayam arab. Khususnya dalam pengadaaan bahan baku pakan dan obat-obatan serta
budidaya ayam arab petelur. Pengendalian bahan baku pakan dan obat-obatan yang dilakukan perusahaan adalah di dalam gudang harus selalu tersedia pasokan
bahan baku pakan dan obat-obatan. Pengendalian budidaya ayam arab, hal yang dilakukan perusahaan adalah selalu mengutamakan kualitas pakan konsentrat,
53
sanitasi dan kebersihan kandang. Hal ini dilakukan untuk mencegah risiko kegagalan yang lebih besar dalam usaha ayam arab.
6.1.2 Keuangan
Pendirian sebuah perusahaan, diperlukan sejumlah modal. Modal tidak hanya dalam bentuk uang tetapi juga termasuk lahan, bangunan, dan alat-alat yang
digunakan dalam proses produksi. Peternakan Trias Farm dalam mengusahakan ayam arab petelur menggunakan modal sendiri. Saat ini, perusahaan dalam
menggunakan modal kerja untuk biaya operasional perusahaan sedikit menghadapi kendala. Kendala yang terjadi adalah masih memiliki tanggungan
terhadap perusahaan pemasok pakan yaitu PT Global. Aset tetap yang digunakan dalam usaha ayam arab di peternakan Trias
Farm adalah milik sendiri. Aset tetap yang dimiliki tersebut diantaranya lokasi usaha, bangunan kandang, kantor, mesin tetas, dan lain-lain. Peternakan Trias
Farm sudah menerapkan sistem pencatatan data keuangan dengan baik, misalnya pengelolaan keuangan dengan memanfaatkan komputerisasi. Sistem pencatatan
keuangan ini dilakukan oleh bagian Administrasi. Penggunaan sistem pencatatan keuangan tersebut dapat menghemat waktu dan risiko kesalahan dalam proses
pencatatan.
6.1.3 Pemasaran
Pemasaran merupakan proses mendefinisikan, mengantisipasi, menciptakan, serta memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan atas barang
dan jasa. Pemasaran terkait dengan bauran pemasaran, yaitu aspek produk, harga, distribusi, dan aspek promosi. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai
masing-masing bauran pemasaran di peternakan Trias Farm, adalah: 1.
Produk Produk yang dihasilkan oleh peternakan Trias Farm adalah telur ayam arab
dan DOC ayam arab. Karakteristik telur yang dihasilkan perusahaan yaitu memiliki ukuran telur yang ideal rata-rata 35 gram, memiliki kerabang telur
berwarna putih, bersih, mengkilap, dan warna kuning telur orange cerah. Karakteristik telur seperti itu yang banyak diminati oleh konsumen. Produk telur
54
yang dihasilkan perusahaan memiliki kualitas yang sangat baik dalam hal kandungan gizi. Dimana kandungan gizi telur yang dihasilkan peternakan Trias
Farm rendah lemak dan memiliki kandungan protein yang tinggi. Telur yang rendah lemak dan memiliki kandungan protein yang tinggi tersebut sudah teruji,
dimana perusahaan sudah melakukan uji kandungan gizi di laboratorium kesehatan Institut Pertanian Bogor IPB dan Dinas Kesehatan, di Kabupaten
Bogor, Jawa Barat. Peternakan Trias Farm juga menghasilkan DOC yang berkualitas. Hal ini
dikarenakan DOC yang dihasilkan perusahaan sudah menerapkan sistem proses produksi secara modern seperti memenuhi DOC yang unggul dan sistem sanitasi
yang baik. Karakteristik DOC yang dihasilkan peternakan Trias Farm adalah memiliki bentuk yang seragam, lincah, kaki tidak kering, bulu tidak rontok, rata-
rata bobot badan 50 gram, pantat tidak basah, dan perut tidak kembung. Produk DOC yang dihasilkan peternakan Trias Farm dapat dibedakan antara jantan dan
betina. Hal inilah yang membedakan dengan perusahaan pembibitan lainnya yang belum mampu membedakan antara DOC jantan dan betina. Salah satu hal
terpenting yang dilakukan oleh peternakan Trias Farm untuk membangun loyalitas pelanggan adalah dengan membangun citraimage baik perusahaan melalui
mengutamakan kualitas telur maupun DOC. DOC yang dikirim di luar pulau Jawa Barat, ada beberapa persyaratan
yang harus dipenuhi, adalah: a.
Surat keterangan bebas flu burung dari Dinas Kesehatan Hewan. b.
DOC sudah divaksin mareks dan dikemas dalam box yang telah diberi label nama perusahaan.
Peternakan Trias Farm menggunakan kemasan yang menarik. Dalam kemasan tersebut perusahaan mencantumkan label yang berisi kandungan gizi
yang terkandung dalam telur ayam arab yang dihasilkan perusahaan dan mencantumkan tanggal kadaluarsa produk. Pelabelan kandungan gizi tersebut
yang membedakan telur yang dijual peternakan Trias Farm dengan telur-telur yang dijual dipasaran. Pencantuman tanggal kadaluarsa produk dalam kemasan
bertujuan untuk melindungi konsumen dan memberikan informasi tentang jangka
55
waktu telur aman dikonsumsi. Untuk mengetahui mengenai produk telur yang dihasilkan peternakan Trias Farm dapat dilihat pada Lampiran 7.
2. Harga
Berdasarkan hasil wawancara dengan manajer peternakan Trias Farm, maka penetapan harga pada produk perusahaan didasarkan atas pendekatan
persaingan, yaitu pemilik melakukan survei pasar mengenai harga produk telur maupun DOC yang berkembang sehingga penetapan harga jual yang digunakan
oleh pihak perusahaan dengan mengikuti harga produk telur dan DOC yang ada di pasaran.
Saat ini, penetapan harga telur di peternakan Trias Farm berkisar antara Rp 1050-1150 per butir. Penetapan harga yang diberikan kepada pelanggan
pedagang pengumpul adalah sama, dan yang membedakan adalah biaya ongkos kirim. Besarnya biaya ongkos kirim yang ditetapkan perusahaan tergantung dekat
atau jauhnya perusahaan mengirim produk tersebut. Saat ini, penetapan harga DOC di peternakan Trias Farm adalah berkisar
antara Rp 5000ekor. Biasanya harga yang diterima pembeli yang berasal dari luar Jawa Barat, lebih mahal dari pembeli dari Jawa Barat. Misalnya untuk harga yang
diterima pembeli yang berasal dari Sumatera Barat adalah Rp 7000 ekor. Hal ini dikarenakan adanya biaya tambahan untuk biaya pengiriman dan biaya
administrasi lainnya. 3.
Distribusi Pendistribusian telur ayam arab di peternakan Trias Farm adalah langsung
kepada pedagang pengumpul. Untuk mengetahui pendistribusian telur ayam arab di peternakan Trias Farm dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12 . Pendistribusian Telur Ayam Arab di peternakan Trias Farm
No Daerah Penjualan Telur Hari
Jumlah Butir
1 Bogor Senin
5.000-6.000 2 Jakarta
dan Cibubur
Selasa 10.000-12.000
3 Cibinong Rabu
4.000-5.000 4 Bogor
Kamis 4.000-5.000
5 Jakarta Jumat
10.000-12.000 6 Cilidong
dan Depok
Sabtu 3.000-4.000
7 Bandung Minggu
10.000-13.000
56
Dari Tabel 12 dapat diketahui bahwa pendistribusian telur ayam arab di peternakan Trias Farm dipasarkan di daerah Bogor, Parung, Cibinong, Depok,
Bandung dan Jakarta. Pemasaran DOCnya adalah kepada peternak ayam arab di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Pekan Baru, Sumatera Barat dan
Kalimantan. Untuk wilayah Kalimantan dan Sumatera Barat. pengiriman DOC dengan menggunakan pesawat terbang. Untuk mengetahui mengenai saluran
distribusi di peternakan Trias Farm dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. Saluran Distribusi Produk di Peternakan Trias Farm
Dari Gambar 7 dapat diketahui bahwa saluran distribusi produk di peternakan Trias Farm terdiri dari dua pola saluran. Pola saluran pertama adalah
peternakan Trias Farm menyalurkan telur ayam arab kepada pedagang pengumpul, kemudian pedagang pengumpul menyalurkan kepada konsumen.
Selain itu juga, peternakan Trias Farm menyalurkan langsung kepada konsumen. Pola saluran kedua adalah peternakan Trias Farm menyalurkan DOC langsung
kepada peternakkonsumen. 4.
Promosi Dalam memasarkan produknya perusahaan melakukan promosi. Untuk
memasarkan telur ayam arab perusahaan melakukan promosi, dengan cara melalui brosur-brosur, pameran, stiker, dan dari mulut ke mulut. Untuk memasarkan DOC
Trias Farm
Telur Ayam DOC
Pedagang Pengumpul Peternakkonsumen
Konsumen
Konsumen
57
perusahaan melakukan promosi dengan cara melalui internet, brosur-brosur, pameran, dan dari mulut ke mulut. Penyebaran brosur-brosur bertujuan untuk
memperkenalkan nama perusahaan kepada masyarakat. Promosi melalui pameran bertujuan agar terinformasikannya produk yang dijual oleh perusahaan.
Salah satu maanfaat yang diperoleh dari perkembangan teknologi informasi adalah adanya internet. Internet bagi perusahaan dapat mempromosikan
produknya, sehingga produknya tidak hanya dikenal sekitar Jawa Barat, tetapi juga di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, dan Kalimantan. Peternakan Trias
Farm memiliki web sendiri dengan nama www.trias-farm.webs.com dan memiliki email:farm.triasgmail.com. Tujuan perusahaan melakukan promosi melalui
internet adalah untuk memperluas pasar produknya khususnya DOC. Sehingga dengan adanya perkembangan informasi dapat menjadi peluang bagi perusahaan.
Peternakan Trias Farm mendapat bantuan promosi secara tidak langsung melalui media elektonik maupun media cetak. Dimana ada beberapa wartawan
yang datang ke peternakan Trias Farm untuk meliput dan mewawancari manajer perusahaan tentang usaha ayam arab yang kemudian dimuat dalam majalah dan di
salah satu media elektronik yaitu dalam stasiun Trans 7 program laptop si Unyil. Peternakan Trias Farm dianggap mempunyai pengalaman dan reputasi yang cukup
baik dalam bidang usaha ayam arab sehingga apa yang disampaikan perusahaan menjadi perhatian masyarakat luas.
Peternakan Trias Farm bergabung dalam himpunan peternak unggas lokal Indonesia HIMPULI. Himpuli adalah organisasi indenpenden yang merupakan
wadah untuk menghimpun, mengelola, dan meningkatkan kualitas hidup seluruh peternak unggas lokalburas Indonesia serta tidak terkait pada lembaga
pemerintah, organisasi politik atau organisasi manapun. Himpuli memiliki anggota sekitar 180 peternak ayam lokalburas di seluruh Indonesia.
Program kerja dari Himpuli, salah satunya dalah melakukan pameran- pameran unggas dan melakukan pertemuan-pertemuan dengan peternak unggas
seluruh Indonesia untuk membahas permasalah-permasalahan dalam dunia perunggasan lokal. Himpuli juga sering mengadakan pameran tetang ayam lokal.
Program kerja Himpuli tersebut menjadi peluang bagi peternakan Trias Farm untuk memperkenalkan produknya ke peternak-peternak unggas lokal tersebut.
58
Manfaat langsung yang diperoleh peternakan Trias Farm setelah bergabung dengan Himpuli adalah karena Himpuli sering mengadakan pertemuan
dengan peternak-peternak unggas lokal seluruh Indonesia. Hal tersebut dapat dijadikan media bagi peternak-peternak untuk mempromosikan produknya
masing-masing. Keuntungan yang diperoleh peternakan Trias Farm dengan adanya pertemuan tersebut adalah pembeli produk DOC di peternakan Trias
Farm tidak hanya di pulau Jawa, tetapi juga pembeli yang berasal dari luar pulau Jawa, diantaranya Sumatera Barat, Riau, Kalimantan, dan Pelembang.
6.1.4 Produksi dan Operasi di Peternakan Trias Farm
Peternakan Trias Farm mempunyai dua unit bisnis yaitu produksi telur ayam arab dan pembibitan ayam arab. Kegiatan produksi pada ayam arab petelur
dilakukan oleh bagian produksi dan karyawan perusahaan pada bagian kandang atau anak kandang. Proses kegiatan produksi di peternakan Trias Farm ada dua
yaitu kegiatan produksi DOC dan kegiatan produksi telur. Tahapan dalam proses produksi ayam arab di peternakan Trias Farm, adalah :
1. Pembersihan kandang
Pembersihan kandang dimulai dari pembersihan kotoran ayam yang dilakukan oleh karyawan. Selain itu, dilakukan juga pembersihan peralatan
kandang yang telah dipakai hingga bersih, kemudian dilakukan penyikatan kandang. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan sisa-sisa kotoran dan pakan
yang menempel pada bagian-bagian kandang tertentu di kandang yang apabila tidak dibersihkan akan menjadi media berkembangnya bakteri. Setelah kandang
disikat, maka selanjutnya dilakukan pengapuran dan penyemprotan dengan larutan kapur dicampur dengan formalin. Hal ini bertujuan untuk membunuh bakteri-
bakteri yang masih hidup. Kandang yang sudah disucihamakan dikosongkan selama dua minggu.
Setelah dua minggu kandang mulai dipersiapkan untuk menerima DOC baru, pada saat itu, semua peralatan kandang berupa tempat pakan, tempat minum,
layar, dan sekat harus sudah dibersihkan dan dipersiapkan. Sebelum DOC dimasukkan kedalam kandang, alas kandang ditutup dengan karung bekas dan
ditaburi sekam hingga mencapai ketebalan 2-3 cm. Pemberian sekam ini tidak
59
dilakukan secara langsung menutupi semua alas kandang, tetapi dilakukan secara bertahap, sekam yang sudah ditaburkan kemudian disucihamakan dengan
penyemprotan larutan disenfektan dan formalin. Dua jam sebelum DOC dimasukkan kedalam kandang, pemanas sudah mulai dinyalakan, tujuan supaya
kondisi udara di dalam kandang menjadi hangat dan sesuai dengan suhu udara DOC.
2. Pemanasan
Kegiatan dalam proses pemanasan dilakukan pada saat umur DOC sampai berumur tiga bulan. Pemanasan dilakukan di kandang Brooding hause. Setelah
berumur tiga bulan tidak dilakukan pemanasan, kemudian dilakukan pemisahan antara layer dan breeder.
3. Pemisahan antara ayam arab petelur layer dan ayam pembibitan breeder
Ayam arab petelur layer dimasukkan kedalam kandang baterai. Penggunakan kandang baterai adalah agar ayam tidak terlalu banyak
mengeluarkan tenaga karena terlalu banyak bergerak. Dengan demikian, energinya dimanfaatkan untuk memproduksi telur. Selain itu, sistem kandang
juga dapat memudahkan dalam pemeliharaan, seperti pemberian pakan, pemberian minum, pembersihan kandang dan pengambilan telur.
Ayam arab yang digunakan untuk pembibitan dimasukkan kedalam kandang sangkar. Kandang sangkar digunakan untuk induk penghasil telur tetas.
Kandang sangkar tersebut terdiri dari bilik-bilik, dimana setiap bilik tersebut berisi satu ayam jantan dan enam sampai sepuluh ayam betina.
6.1.4.1 Proses Produksi DOC di Peternakan Trias Farm
Tahapan proses penetasan telur ayam arab untuk menghasilkan DOC yang berkualitas di peternakan Trias Farm adalah:
1. Memilih telur tetas
Karekteristik telur tetas yang baik untuk bisa dijadikan bibit, adalah: a.
Kulit telur tampak bersih dan tidak cacat. b.
Kulit telur tidak tampak terlalu tipis. c.
Bentuk oval bulat lonjong dengan perbandingan lebar dan panjang sekitar 3:4. Telur yang terlalu lonjong atau bulat memiliki daya tetas yang rendah.
60
d. Ukuran seragam normal, tidak terlalu besar, tidak terlalu kecil. Bobot
normalnya antara 35-40 gram. Jika bobotnya kurang dari 35 gram, bibit yang dihasilkan terlalu kecil dan lambat pertumbuhannya. Telur yang bobotnya
lebih dari 40 gram, daya tetasnya rendah karena bibit sering mati sebelum keluar dari cangkang.
e. Pada bagian dalam bulatan telur yang tumpul terdapat ruang udara yang masih
utuh seperti awal dikeluarkan dari induknya. Ruang udara itu dapat dilihat dengan menyorotkan lampu senter.
f. Telur berasal dari induk betina yang dikawinkan oleh pejantan yang sehat.
g. Telur tidak disimpan lebih dari 6 hari. Penyimpanan sebaiknya dilakukan
pada tempat yang bersuhu sedang dan tidak terlalu lembab. 2.
Menetaskan telur Peternakan Trias Farm menggunakan mesin tetas yang berkapasitas 6500
butir telur. Prinsip kerja alat tetas adalah mengganti panas yang ditimbulkan oleh eraman badan induk ayam dengan alat pemanas buatan. Sumber panasnya
menggunakan listrik. Untuk mengetahui tahapan proses produksi DOC dapat dilihat pada Lampiran 8.
Hal yang harus diperhatikan dalam penetasan telur, adalah: a.
Air dan kelembapan Air dibutuhkan dalam proses penetasan untuk mengatur kelembapan.
Kelembapan yang ideal adalah 60-70 persen. Jika kelembapannya terlalu tinggi atau terlalu rendah, akan mematikan embrio. Untuk mempertahankan embrio
perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: • Mempertahankan temperatur dalam alat tetas.
• Mengatur ventilasi tempat tetas. • Menambah air dalam nampan jika volume menyusut.
• Memberi sehelai kain atau kapas yang ditata merata pada dasar nampan air
agar kelembapan merata. • Untuk mengetahui persentase kelembapan, digunakan hidrometer untuk
diletakkan dalam alat tetas.
61
b. Temperatur
Temperatur dalam alat tetas diusahakan berkisar 38,3-40,6 derajat celcius. Oleh karena itu, alat tetas perlu dilengkapi dengan termometer untuk mengetahui
temperatur dalam ruangan alat tetas. Alat tetas harus dalam keadaan tertutup untuk menjaga pengaruh temperatur luar. Upayakan yang terbuka hanya ventilasi
agar pergantian udara segar tetap terjaga. Jika ventilasi tidak ada, gas karbondioksida akan tertumpuk dan bisa membahayakan penetasan.
c. Pemutar telur
Peletakan telur dalam rak alat tetas dibuat miring sudut kemiringan 40 derajat dengan posisi ujung tumpul bagian yang lebih besar berada di sebelah
atas. Untuk memudahkan pemutaran, kedua bidang putar sebaiknya diberi tanda misalnya A dan B. Pemutaran telur dilakukan secara rutin, minimal tiga kali
sehari. Mulai diputar pada hari keempat dan diberhentikan pada hari kesembilan belas. Arah putaran telur adalah horizontal dengan ujung tumpul telur tetap
berada di sebelah atasnya. Setelah pemutaran, bagian A yang semula berada di sebelah bawah pindah menjadi sebelah atas dan bagian B di sebelah bawahnya,
atau sebaliknya. d.
Pendinginan telur Pendinginan telur dimulai pada hari keempat dilakukan pada siang hari,
dan dihentikan pada hari kesembilan belas. Pendinginan telur membutuhkan waktu sekitar 15 menit dan dilakukan bersamaan dengan pemutaran telur pada
pagi hari. e.
Peneropongan telur Peneropongan telur dilakukan dua kali selama penetasan yaitu pada hari
keempat belas dan kedelapan belas. Bila terdapat telur yang mati embrio mati sebaiknya dikeluarkan, sebab telur yang embrionya mati akan banyak
mengeluarkan gas karbondioksida dan amoniak yang menggangu perkembangan embrio hidup di sekitarnya. Pada saat diteropong, telur yang embrionya hidup
akan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: • Titik di tengah kuning telur berwarna merah dan dikelilingi gambaran rambut-
rambut berwarna merah. • Tampak denyutan jantung dari luar.
62
Sebaliknya, telur yang embrionya mati. Mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: • Titik di tengah kuning telur berwarna hitam dan dalam telur tampak bening.
• Titik di tengah kuning telur dikelilingi warna hitam.
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai tahapan perlakuan pada penetasan telur dengan menggunakan alat tetas dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Tahap-Tahap Perlakuan pada Penetasan Telur dengan Alat Tetas.
Hari Ke
Suhu Ventilasi Pemutaran Telur
WIB Pendinginan
Telur WIB Peneropongan
Telur Celsius
1 38,3 Tertutup Belum
Belum Belum 2 38,3 Tertutup
Belum Belum Belum
3 38,3 Tertutup Belum
Belum Belum 4 38,3 Buka
¼ 07.00,
12.00, 17.00 07.00
Belum 5 38,3 Buka
13 07.00,
12.00, 17.00 07.00
Belum 6 38,3 Buka
½ 07.00,
12.00, 17.00 07.00
Belum 7 38,3
Buka penuh
07.00, 12.00,
17.00 07.00 Belum
8 38,9 Buka
penuh 07.00,
12.00, 17.00 07.00
Belum 9 38,9
Buka penuh
07.00, 12.00,
17.00 07.00 Belum
10 38,9 Buka
penuh 07.00,
12.00, 17.00 07.00
Belum 11 38,9
Buka penuh
07.00, 12.00,
17.00 07.00 Belum
12 38,9 Buka
penuh 07.00,
12.00, 17.00 07.00
Belum 13 38,9
Buka penuh
07.00, 12.00,
17.00 07.00 Belum
14 38,9 Buka
penuh 07.00,
12.00, 17.00 07.00
Sudah 15 39,5
Buka penuh
07.00, 12.00,
17.00 07.00 Belum
16 39,5 Buka
penuh 07.00,
12.00, 17.00 07.00
Belum 17 39,5
Buka penuh
07.00, 12.00,
17.00 07.00 Belum
18 40 Buka
penuh 07.00,
12.00, 17.00 Tidak
Sudah 19 40 Tertutup
Tidak Tidak
Tidak 20 40,6 Tertutup
Tidak Tidak
21 40,6 Telur
telah menetas
Jika bulu DOC telah kering, DOC dimasukkan kedalam kandang khusus DOC
22 40,6
63
6.1.4.2 Proses Produksi Telur Ayam Arab Petelur Layer
Proses produksi telur ayam arab di peternakan Trias Farm yaitu pemeliharaan DOC hingga pullet atau peremajaan dan pemeliharaan layer atau
ayam produktif. Pemeliharaan ayam arab petelur dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8. Proses Pemeliharaan Ayam Arab Petelur di Peternakan Trias Farm
Pemeliharaan DOC hingga pullet dilakukan di kandang sangkar, sedangkan pemeliharaan layer dilakukan di kandang baterai. Pemeliharaan ayam
pada masa peremajaan dilakukan saat DOC berumur satu hari hingga umur 120- 133 hari. Kegiatan kandang di masa peremajaan ini dilakukan sepenuhnya oleh
anak kandang dengan arahan bagian produksi. Kegiatan rutin sehari-hari pada pemeliharaan peremajaan diantaranya adalah pemberian pakan, minum, pencucian
gallon minum, dan pengawasan pada kondisi ayam. Untuk mengetahui mengenai acuan pemberian pakan di peternakan Trias Farm dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14 . Acuan Pemberian Pakan di Peternakan Trias Farm
UmurMinggu Rata-Ratagramekor Kumulatif
gramekor 1 6 42
2 9 105 3 13 196
4 20 336 5 25 511
6 29 714 7 34 952
8 40
1232 dst.
Pemeliharaan
Pemeliharaan DOC-Pullet Pemeliharaan Layer
‐
Pemberian pakan dan minum -Program pengobatan dan
vaksinasi -Pembersihan tempat pakan dan
minum
‐
Pemberian pakan dan minum -Pemberian vitamin pada minuman
-Pembersihan tempat pakan dan minum
- Pengambilan telur
64
Dari Tabel 14 dapat diketahui bahwa dalam pemberian jumlah pakan ayam arab di peternakan Trias Farm berdasarkan umur ayam arab. Anak kandang juga
melakukan program pengobatan dan vaksin. Program vaksinasi yang digunakan peternakan Trias Farm dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15. Program Vaksinasi yang Digunakan Peternakan Trias Farm
No Umur Jenis
Vaksin Cara
1 4 Hari
ND-IB Tetes
Mata 2
8 Hari GUMBORO
Tetes Mulut 3
10 Hari AI
Injeksi S.C 4
22 Hari ND-IB
Air Minum 5
28 Hari GUMBORO
Air Minum 6
42 Hari CORYZA
Injeksi I.M 7
56 Hari ND-IB
Air Minum 8
63 Hari AI
Injeksi I.M 9
105 Hari ND-IB dan ND-EDS
Air Minum dan Injeksi I.M 10
112 Hari CORYZA
Injeksi I.M 11
119 Hari AI
Injeksi I.M Catatan:
a. Sebelum dan sesudah vaksinasi dilaksanakan diberi obat anti stress b. Program pemberian obat cacing dilakukan dengan interval 35-40
hari. Pemberian pertama pada umur 35 hari.
Kegiatan kandang ayam produktif atau layer dilakukan setelah ayam pullet siap produktif yaitu mulai berumur sekitar empat bulan yang dipindah
kandangkan dari kandang sangkar ke kandang baterai hingga ayam berumur 18-20 bulan atau afkir. Aktivitas kegiatan kandang dimulai sejak pukul 08.00 sampai
pukul 16.30 WIB setiap harinya. Pemberian pakan dilakukan dua kali setiap harinya yaitu pukul 08.00 dan pukul 13.00, dan pengambilan telur dilakukan dua
kali yaitu pada pukul 09.00 dan pukul 14.00. Pakan yang digunakan untuk ayam layer adalah pakan jadi. Proses kegiatan kandang layer setiap harinya dapat dilihat
pada Tabel 16.
65
Tabel 16. Proses Kegiatan Kandang Layer di Peternakan Trias Farm
Waktu Pukul Kegiatan
08.00 a. Pembersihan kandang
b. Pemberian pakan dan minum I 09.00
a. Pengambilan telur I b. Seleksi telur
c. Pencatatan hasil, penimbangan d. Sortasi dan pengemasan
12.00 Istirahat 13.00
a. Pembersihan kandang b. Pemberian pakan dan minum II
14.00 a. Pengambilan telur II
b. Seleksi telur c. Pencatatan hasil, penimbangan
d. Sortasi dan pengemasan 16.00 Pembersihan
kandang 16.30 Pulang
Peternakan Trias Farm belum mampu memenuhi semua permintaan konsumen. Skala usaha peternakan Trias Farm adalah memiliki ayam arab petelur
sebanyak 30.000 ekor. Peternakan Trias Farm dapat memproduksi telur rata-rata 8.500 butir setiap hari, dan semuanya terserap oleh pelanggan pedagang
pengumpul. Peternakan Trias Farm belum mampu memenuhi semua permintaan pembeli telur yang berasal dari daerah Jakarta dan Bandung. Pembeli telur yang
berasal dari daerah Bandung tersebut menginginkan telur sebanyak 12.000 butir setiap minggu, tetapi perusahaan hanya dapat memenuhi 10.000 butir setiap
minggu. Pembeli telur dari Jakarta menginginkan telur sebanyak 20.000 butir setiap minggu, tetapi peternakan Trias Farm hanya dapat memenuhi permintaan
telur sebanyak 10.000 butir. Selain itu, ada Supermarket dari Jakarta yang menginginkan telur ayam arab dari peternakan Trias Farm yang harus dikirim
setiap hari secara kontiniu dengan jumlah telur sebanyak 500 butir, tetapi perusahaan belum mampu memenuhi permintaan Supermarket tersebut.
Ketidakmampuan perusahaan untuk memenuhi semua permintaan konsumen menjadi kelemahan bagi perusahaan. Untuk mengetahui proses produksi telur di
peternakan Trias Farm dapat dilihat pada Lampiran 9.
66
6.1.5 Sumberdaya Manusia
Salah satu kunci keberhasilan sebuah perusahaan dalam menjalankan bisnisnya, karena ditunjang oleh kualitas sumberdaya manusia yang dimilikinya.
Karena itu, penting bagi perusahaan untuk menjaga loyalitas karyawan sebab secara tidak langsung berperan dalam menentukan pertumbuhan perusahaan.
Latar belakang karyawan yang ada di peternakan Trias Farm berbeda- beda. Bagian manajer pendidikan terakhir adalah sarjana peternakan Universitas
Brawijaya dan sudah memiliki pengalaman dalam dunia peternakan diantaranya: 1 pada tahun 1986-1997 bekerja di pembibitan ayam ras pada PT Amro Agro, 2
pada tahun 1998-2002 berwiraswasta di bidang budidaya sapi pedaging dan kambing. 3 pada tahun 2002 hingga sekarang sebagai manajer di peternakan
Trias Farm. Bagian Produksi pendidikan terakhir adalah sarjana peternakan Universitas Jenderal Sudirman dan sudah memiliki pengalaman dalam dunia
peternakan diantaranya : 1 pada tahun 1985-1999 bekerja di pembibitan ayam ras di Jawa Timur, 2 pada tahun 2000-2002 bekerja di budidaya telur ayam ras di
Purwokerto, 3 pada tahun 2002-2004 bekerja di budidaya dan trading di Jawa Timur, 4 pada tahun 2004-sekarang bekerja di peternakan Trias Farm. Bagian
pemasaran lulusan SMA. Bagian administrasi adalah lulusan SMK Komputer. Bagian anak kandang, bagian pengangkutan, bagian pemasaran, bagian pengambil
telur, umumnya mereka lulusan SMA dan SLTP. Latar belakang pendidikan dan pengalaman yang lama dari manajer
perusahaan dan bagian produksi tersebut mampu mengasah keterampilan dalam usaha peternakan ayam arab, sehingga hal ini dapat mengetahui lebih jauh
mengenai seluk-beluk dalam peternakan ayam arab. Selain itu, manajer perusahaan dan bagian produksi memberikan pendidikan dan pelatihan kepada
karyawan, sehingga karyawan menjadi terampil dan berpengalaman dalam peternakan ayam arab. Dengan memiliki karyawan yang terampil dan
berpengalaman menjadi kekuatan bagi perusahaan untuk kemajuan perusahaan. Untuk mengatahui besarnya gaji yang diterima karyawan di peternakan Trias
Farm dapat dilihat pada Tabel 17.
67
Tabel 17. Besarnya Gaji bagi Karyawan setiap Bulan di Peternakan Trias Farm
No Jabatan GajiBulan
Rp 1 Bagian
Produksi 3.000.000
2 Bagian Pemasaran
2.000.000 3 Anak
Kandang 900.000
4 Bagian Pengiriman dan Pengangkutan Barang
900.000 5 Bagian
Pengambil Telur
900.000 6 Bagian
Administrasi 1.000.000
Loyalitas karyawan di peternakan Trias Farm sangat tinggi. Hal ini terlihat dari masa kerja para karyawan yang rata-rata dari awal perusahaan berdiri
hingga saat ini masih bekerja di peternakan Trias Farm. Loyalitas karyawan terbangun karena para karyawan merasakan nyaman bekerja di peternakan Trias
Farm. Salah satu faktor utama adalah suasana dan semangat kekeluargaan yang tercipta dalam perusahaan. Tidak ada batas pemisah antara pemilik perusahaan,
manajer, maupun karyawan. Hal ini menjadi modal penting bagi perusahaan untuk tetap berkembang.
Perusahaan juga memiliki loyalitas yang tinggi terhadap karyawan. Hal ini dapat dilihat dimana perusahaan memberikan kompensasi bagi karyawan.
Peternakan Trias Farm memberikan bonus gaji bagi karyawan yang dapat melaksanakan tugas dengan lebih baik dan memberikan kompensasi dalam
kesehatan bagi karyawanya, berupa biaya pengobatan bagi karyawan yang mengalami sakit. Peternakan Trias Farm memberikan fasilitas-fasilitas bagi
karyawannya diantaranya menyedikan fasilitas tempat tinggal yang nyaman, indah, dan bersih di sekitar lokasi kandang. Bagi karyawan yang rumahnya tidak
jauh dari kandang disedikan kendaraan bermotor untuk mobilitas karyawan.
6.2 Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan
Dalam analisis lingkungan eksternal dapat dicari apa saja yang menjadi peluang dan ancaman yang mungkin menjadi pertimbangan perusahaan dalam
menentukan strategi usaha ke depan. Analisis lingkungan eksternal ini dapat memberikan variabel-variabel kunci apa saja yang memberikan respon dan
pengaruh terhadap kondisi di peternakan Trias Farm, serta mengetahui seberapa besar pengaruh dari variabel-variabel kunci tersebut berpengaruh dalam
68
menunjang keberhasilan perusahaan. Dengan demikian peternakan Trias Farm diharapkan mampu mengidentifikasikan serangkaian faktor strategis yang menjadi
penentu dalam penyusunan strategi perusahaan. Faktor-faktor eksternal yang akan dianalisis meliputi faktor ekonomi, sosial, budaya, demografi, dan
lingkungan, politik, hukum, dan pemerintahan, teknologi, dan lingkungan industri.
6.2.1 Faktor Ekonomi
Umumnya kondisi ekonomi memiliki pengaruh secara tidak langsung terhadap perkembangan suatu pelaku usaha yang terdapat pada suatu daerah
tertentu. Jika kondisi ekonomi cenderung stabil bahkan menunjukkan pertumbuhan kearah yang positif maka kondisi tersebut mendukung kelancaran
usaha yang berkembang di suatu daerah tertentu dan dapat pula mendorong tumbuhnya kelompok-kelompok usaha yang baru. Jika perekonomian cenderung
menunjukkan kearah yang negatif maka akan terjadi sebaliknya, dimana kondisi ini dapat menghambat kelancaran suatu usaha bahkan dapat melumpuhkan
kelompok usaha tertentu. Beberapa kekuatan ekonomi yang mempengaruhi suatu bangsa adalah pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang tinggi.
1 Daya beli masyarakat yang rendah menyebabkan konsumsi telur ayam buras
di Jawa Barat tidak mengalami perkembangan. Terus memburuknya perekonomian global semakin dirasakan dampaknya
pada perekonomian domestik selama triwulan pertama tahun 2009. Hal tersebut mengakibatkan perekonomian Indonesia diperkirakan tumbuh lambat dari
perkiraan. Perlambatan tersebut disebabkan oleh kinerja ekspor yang turun, juga dikarenakan mulai melemahnya daya beli masyarakat. Untuk mengetahui lebih
jelas mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat di lihat pada Tabel 18.
Tabel 18. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Tahun 2005-
2008 Tahun
Pertumbuhan Ekonomi 2005 5,68
2006 5,51 2007 6,32
2008 6.10
Sumber : Badan Pusat Statistik 2008
69
Dari Tabel 18 menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tahun 2008 melambat yaitu hanya sebesar 6,1 persen dan konsumsi
masyarakat hanya tumbuh sebesar 5,3 persen. Hal ini dikarenakan para pelaku usaha terpuruk akibat barang dan jasa tidak terserap oleh konsumen karena daya
beli yang rendah. Daya beli masyarakat yang rendah berdampak juga terhadap sektor
perunggasan. Dimana daya beli yang rendah menyebabkan konsumsi telur unggas di Jawa Barat pada tahun 2007 tidak mengalami pertumbuhan . Untuk mengetahui
lebih jelas mengenai konsumsi telur dapat dilihat pada Tabel 19.
Tabel 19.
Tingkat Konsumsi Telur di Jawa Barat pada Tahun 2003-2007 Tahun
Tingkat Konsumsi Ton 2003 107.734
2004 114.937 2005 118.373
2006 134.583 2007 134.583
Sumber : Direktorat Jenderal Peternakan 2008 Dari Tabel 19 dapat diketahui bahwa tingkat konsumsi telur unggas di
Jawa Barat dari tahun 2006 ke tahun 2007 tidak mengalami pertumbuhan. Melemahnya daya beli menyebabkan konsumsi telur di Jawa Barat pada tahun
2006-2007 tidak mengalami pertumbuhan. Pelaku usaha kecil dan menengah UKM merupakan salah satu usaha
yang terkena dampak yang dialami oleh rendahnya daya beli masyarakat. Posisi pelaku usaha kecil dan menengah UKM akan semakin terpuruk karena mereka
membutuhkan perputaran modal yang cepat dalam kegiatan operasionalnya. Hal ini juga dialami oleh usaha ayam lokalburas di Jawa Barat, dimana produksi telur
ayam buras mengalami perkembangan yang fruktuatif. Untuk mengetahui produksi telur ayam buras di Jawa Barat dapat dilihat pada Tabel 20.
70
Tabel 20. Produksi Telur Ayam Buras di Jawa Barat pada Tahun 2004-2008
Tahun Produksi Ton
2004 18.876,00 2005 19.005,56
2006 17.980,97 2007 17.042,72
2008 17.042,72
Sumber : Direktorat Jenderal Peternakan 2008 Dari Tabel 20 dapat diketahui bahwa produksi telur ayam buras di daerah
Jawa Barat mengalami fruktuasi bahkan mengalami penurunan. Dari tahun 2004 hingga tahun 2005 mengalami peningkatan sebesar 19.005,56 ton, tetapi produksi
telur ayam buras pada tahun 2005 hingga tahun 2007 selalu mengalami penurunan. Pada tahun 2007 ke tahun 2008, produksi telur ayam buras di Jawa
Barat tidak mengalami pertumbuhan. Keadaaan ekonomi yang mengalami pertumbuhan yang rendah, salah satunya disebabkan oleh melemahnya daya beli.
Hal ini menyebabkan pertumbuhan produksi telur ayam buras yang berfruktuasi bahkan mengalami penurunan.
2 Tingkat Inflasi
Melemahnya nilai rupiah menyebabkan harga barang-barang impor menjadi naik. Kenaikan harga barang-barang impor tersebut salah satunya
disebabkan oleh inflasi yang berfruktuasi setiap tahun. Peningkatan inflasi yang sampai 68,44 persen pada tahun 2008 masih terasa dampaknya sampai sekarang.
Peningkatan inflasi ini merupakan ancaman bagi perusahaan. Untuk mengetahui mengenai perkembangan inflasi di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 21.
Tabel 21. Inflasi di Indonesia pada Tahun 2005-2008
Tahun Inflasi
Laju Pertumbuhan 2005 17,11
- 2006 6,60 -61,43
2007 6,59 -0,15 2008 11,10 68,44
Sumber: Badan Pusat Statistik 2008
h m
u p
Dari peningkatan
hanya meng pada tahun
sektor pete Dampak ya
bahan baku besar baha
kenaikan i peternakan
pakan kons
Gam
Dari harga pakan
mengurangi unggas. Ha
peternakan p Tabel 21 da
n sebesar 11 galami infla
2008 tidak ernakan un
ang dirasaka u pakan men
an baku pak nflasi menj
perunggasa sentrat di Jaw
mbar 9. Per
Sum Gambar 9
n konsentra keuntungan
al ini disebab perunggasan
apat diketah 1,10 persen d
asi sebesar 6 sebesar pada
nggas terken an dengan a
ngalami peni kan tersebut
adi ancama an. Untuk
wa Barat dap
rkembangan mber : Dinas
dapat diket at di daerah
n bagi pelaku bkan kerana
n yaitu sekita hui bahwa pa
dibandingka ,60 persen d
a tahun 2005 na dampak
adanya kena ingkatan. H
t masih im an bagi pel
mengetahui pat dilihat pa
Harga Rata- s Perindustri
tahui bahwa h Jawa Bar
u usaha yang pakan meru
ar 60-70 pers ada tahun 20
an pada tahu dan 6,59 per
5 yaitu sebes langsung
aikan inflasi Hal ini diseb
mpor. Sehing aku usaha
mengenai ada Gambar
-Rata Pakan an dan Perda
a terjadi ke rat. Kondi
g bergerak d upakan biaya
sen biaya pro 008, inflasi m
un 2006 dan rsen. Walau
sar 17,11 pe dari situas
tersebut ad abkan karen
gga dengan yang berge
perkemban 9.
n Konsentrat agangan, 20
cenderungan isi ini tentu
dalam usaha a terbesar da
oduksi.
71
mengalami 2007 yang
upun inflasi rsen, tetapi
i tersebut. dalah harga
na sebagian terjadinya
erak dalam ngan harga
08 n kenaikan
unya dapat peternakan
alam usaha
72
6.2.2 Faktor Lingkungan Sosial, Budaya, demografi dan Lingkungan
Lingkungan sosial, budaya, dan demografi merupakan kekuatan luar yang mempengaruhi suatu perusahaan. Perilaku sekelompok masyarakat dalam suatu
komunitas dapat merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan, tetapi di sisi lain dapat berupa ancaman yang harus dihindari. Keadaan sosial,
budaya, demografi, dan lingkungan suatu daerah, diantaranya pertumbuhan penduduk, perilaku konsumsi, merebaknya penyakit flu burung di beberapa
daerah di Indonesia, serta pembinaan dan pelatihan tentang usaha ayam buras oleh Himpuli dapat menjadi variabel yang mempengaruhi usaha di peternakan
unggas. 1
Pertumbuhan Jumlah Penduduk Salah satu faktor yang berpotensi untuk meningkatkan pangsa pasar bagi
setiap bidang usaha di suatu wilayah adalah peningkatan jumlah penduduk. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk
terbanyak di dunia. Untuk mengetahui mengenai laju pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia yang mengalami peningkatan setiap tahun dapat dilihat
pada Tabel 22.
Tabel 22. Laju Pertumbuhan Penduduk Indonesia Tahun 2005-2008
Tahun Penduduk 000 jiwa
Laju Pertumbuhan 2005 218.868
- 2006 222.747 1,77
2007 225.642 1,30 2008 228.523 1,28
Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia 2008 Dari Tabel 22 dapat diketahui bahwa pertumbuhan jumlah penduduk
Indonesia dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Peningkatan laju pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2007 hingga tahun 2008
adalah sebesar 1,28 persen. Peningkatan jumlah penduduk tersebut menyebabkan peningkatan konsumsi khususnya konsumsi pangan. Salah satu wilayah di
Indonesia yang terjadi peningkatan jumlah penduduk adalah Kabupaten Bogor. Peningkatan jumlah penduduk di Kabupaten Bogor periode 2005-2008 dapat
dilihat pada Tabel 23.
73
Tabel 23. Jumlah Penduduk Kabupaten Bogor Tahun 2005-2008
No Tahun
Jumlah Penduduk Jiwa 1 2005
3.700.207 2 2006
4.215.436 3 2007
4.251.838 4 2008
4.301.202 Sumber : Dinas Kependudukan, Cacatan Sipil dan Keluarga Berencana, 2008
Dari Tabel 23 menunjukkan bahwa laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Bogor setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan. Jumlah
penduduk Kabupaten Bogor yang semakin meningkat merupakan pangsa pasar yang potensial dan peluang bagi para pelaku usaha peternakan perunggasan untuk
memasarkan produknya. Salah satu kebutuhan yang semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk adalah kebutuhan pangan. Telur ayam arab
merupakan salah satu produk makanan yang bergizi dan diminati. Hal ini terlihat dari permintaan yang belum dapat dipenuhi oleh peternakan Trias Farm.
2 Perilaku Konsumsi
Gaya hidup masyarakat Indonesia saat ini cenderung mengarah ke sifat alamiah back to nature. Hal ini dikarenakan ayam arab umumnya memiliki
ketahanan tubuh yang lebih kuat terhadap penyakit. Dengan demikian, penggunaan obat-obat kimia untuk ayam arab petelur juga relatif lebih sedikit.
Hal ini yang menyebabkan konsumen yang mengkonsumsi telur ayam arab karena lebih alami. Oleh karena itu, telur ayam arab tidak hanya dikonsumsi
matang, tetapi sering juga dikonsumsi mentah sebagai campuran madu, susu, atau jamu dengan dalil untuk menambah vitalitas atau kebugaran tubuh. Selain itu,
telur ayam arab juga banyak digunakan sebagai obat dan kosmetik. Sehingga
dengan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat Indonesia yang mengarah ke sifat alamiah back to nature menjadi peluang bagi pelaku usaha ayam arab
petelur untuk mengembangkan usahanya.
3 Merebaknya Penyakit Flu Burung di Beberapa Daerah di Indonesia
Sejak tahun 2003 usaha peternakan unggas terkendala dengan masalah yang sangat serius yaitu merebaknya penyakit Avian Influenza flu burung di
beberapa daerah di Indonesia. Merebaknya penyakit flu burung telah menimbulkan banyak kerugian baik materil maupun non materil.
74
Dampak flu burung yang disebabkan oleh virus Avian Influenza AI sub- tipe H5N1 adalah munculnya penyakit flu burung bagi manusia yang dapat
menimbulkan kematian. Selain itu, penyakit flu burung juga dapat menimbulkan kerugian bagi industri peternakan unggas yang menyebabkan hilangnya
keuntungan milyaran rupiah yang dialami peternak maupun bagi pemerintah. Bagi pemerintah adalah telah menghabiskan milyaran rupiah untuk penelitian dan
persiapan untuk penanganan penyakit flu burung ini. Sehingga dengan adanya penyakit flu burung menjadi ancaman bagi pelaku usaha peternakan unggas.
4 Pembinaan dan pelatihan tentang usaha ayam buras oleh Himpuli
Himpuli adalah organisasi indenpenden yang merupakan wadah untuk menghimpun, mengelola, dan meningkatkan kualitas hidup seluruh peternak
unggas lokalburas Indonesia serta tidak terkait pada lembaga pemerintah, organisasi politik atau organisasi manapun. Himpuli memiliki anggota sekitar 180
peternak ayam lokalburas di seluruh Indonesia. Tujuan dari Himpuli, adalah: 1.
Menghimpun dan menggalang kesatuan peternak unggas lokal dalam rangka mensejahterakan secara seimbang dan serasi tujuan umum pembangunan.
2. Mengembangkan potensi peternakan unggas lokal; ayam dan itik Indonesia.
3. Menjaga kelestarian plasma nutfah unggas lokal sebagai bagian kekayaan
keanekaragaman hayati Indonesia. 4.
Meningkatkan kualitas genetik sumberdaya plasma nutfah unggas lokal serta mendorong penerapan teknologi budidaya ternak unggas lokal guna
memperbaiki kapasitas produksi, produktivitas, dan kualitas produk ternak secara bertahap dan berkesinambungan.
5. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, kemampuan manajerial,
mengembangankan akses peternak terhadap informasi guna memperbaiki kesejahteraan sosial ekonomi peternak unggas lokal.
Peternakan Trias Farm termasuk salah satu anggota dari Himpuli. Sehingga dengan adanya pendidikan dan pelatihan tentang ayam buraslokal yang
diselenggarakan Himpuli menjadi keuntungan bagi peternak yang menjadi anggota dari Himpuli.
75
6.2.3 Lingkungan Politik, Hukum, dan Pemerintahan
Politik dan hukum yang terdiri dari undang-undang, kebijakan pemerintah, lembaga pemerintah dan kelompok berpengaruh pada keputusan penyusun strategi
perusahaan. Di negara berkembang seperti Indonesia, lingkungan politik memiliki pengaruh riil terhadap keberhasilan dan kegagalan melalui peluang dan ancaman
bisnis yang ditimbulkan. Berikut ini merupakan beberapa kebijakan pemerintah yang memiliki pengaruh terhadap perkembangan usaha peternakan unggas di
Indonesia, adalah: 1
Kebijakan Pemerintah yang Mendukung Usaha Ayam BurasLokal yaitu Adanya Pemberian Kredit dan Hibah
Kebijakan pemerintah tentang Undang-Undang No. 20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil, dan menengah UKMK. Dimana dengan diberlakukannya
otonomi daerah maka setiap daerah diberi kewenangan untuk ikut serta dalam mengatur rumah tangga daerahnya sendiri, termasuk pengembangan usaha.
Dengan adanya otonomi daerah, maka peluang untuk mengembangkan usaha bagi setiap daerah akan semakin terbuka. Oleh karena itu, pemerintah melalui
pemerintah daerah berupaya untuk menumbuhkan iklim usaha yang baik bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. Sesuai dengan Undang-Undang No.
20 tahun 2008 yang didalamnya memuat pasal-pasal tentang usaha mikro, kecil, dan menengah, maka Dinas KUKM memiliki tanggungjawab terhadap
penumbuhan iklim usaha yang kondusif. Untuk meningkatkan akses Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UKMK
terhadap sumber pembiayaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 22 Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 maka pemerintah daerah bersama Dinas KUKM
akan memberikan kemudahan dan memfasilitasi dalam memenuhi persyaratan untuk memperoleh pembiayaan, menumbuhkan, mengembangkan, dan
memperluas jangkauan pinjaman kredit dan hibah. Kebijakan pemerintah melalui pemerintah daerah saat ini menggalakan
usaha berbasis agribisnis sebagai peluang. Salah satunya adalah kebijakan pemerintah memberikan bantuan kepada sektor peternakan berupa hibah dan
kredit. Bentuk bantuannya adalah memberikan hibah kepada setiap kelompok tani sebesar Rp 100-250 juta. Bantuan hibah tersebut diberikan kepada setiap peternak
76
yang sudah membudidayakan ayam buras termasuk ayam arab petelur. Pihak yang mendapatkan bantuan hibah adalah peternak yang mengalami kendala
keterbatasan modal untuk mengembangkan usahanya. Pemerintah menetapkan program ini yang intinya pengembangan usaha budidaya unggas di pemukiman
Village Poultry Farming. Bantuan hibah yang diberikan kepada peternak melalui kelompok tani juga
dilaksanakan oleh Himpuli. Dimana Himpuli difasilitasi oleh pemerintah daerah untuk mewadahi atau menjebatani pemberian hibah dan kredit kepada peternak.
Saat ini, peternakan Trias Farm bergabung dalam himpunan peternak unggas lokal Indonesia Himpuli. Sehingga dengan bergabung dengan Himpuli
memudahkan peternakan Trias Farm dalam memperoleh bantuan hibah maupun kredit untuk mengembangkan usahanya.
2 Kebijakan Pemerintah Untuk Mencegah Penyakit Flu Burung
Sejak tahun 2003 dukungan pemerintah untuk mendorong tumbuhnya usaha budidaya ayam buras lokal terkendala dengan masalah yang sangat serius
yaitu merebaknya penyakit Avian Influenza flu burung di beberapa daerah di Indonesia. Merebaknya penyakit flu burung tersebut sebagai ancaman bagi
peternakan unggas di Indonesia. Hal ini disebabkan karena penyakit flu burung telah menimbulkan banyak kerugian baik materil maupun non materil bagi
pengusaha peternakan unggas. Untuk mencegah menyakit flu burung tersebut maka pemerintah
mengeluarkan kebijakan yaitu Peraturan Menteri Pertanian Nomor 50PermetanOT.140102006 pada tanggal 17 Oktober 2006, tentang pedoman
pemeliharaan unggas di pemukiman. Tujuan ditetapkan pedoman ini adalah agar dapat dihindari kemungkinan terjadinya penyakit Avian Influenza flu burung
pada unggas yang dipelihara di pemukiman. Sehingga dengan adanya pedoman dalam menghindari adanya penyakit flu burung dapat menjadi peluang bagi
pelaku usaha yang bergerak dalam peternakan unggas.
6.2.4 Lingkungan Teknologi
Peran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam setiap bidang usaha cukup penting. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan tuntutan dari
77
setiap manusia untuk mengefisienkan setiap pekerjaan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak hanya dirasakan oleh perusahaan-perusahaan
besar yang telah menggunakan teknologi modern. Namun, di lain pihak setiap bidang usaha telah turut merasakan dampak perkembangan teknologi tersebut.
Peranan perkembangan IPTEK hanya dapat dirasakan jika bidang usaha tersebut dapat mengadopsinya. Adopsi yang tinggi terhadap perubahan teknologi akan
membantu perkembangan suatu usaha. Salah satu peran perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi IPTEK
adalah dalam bidang peternakan. Penelitian-penelitian di bidang peternakan telah banyak membantu pelaku usaha ternak di Indonesia. Penelitian bidang peternakan
ini diharapkan mampu meningkatkan kinerja sektor peternakan melalui peningkatan posisi tawar-menawar produk peternakan. Adapun perkembangan
teknologi yang menunjang dalam pengambangan usaha peternakan unggas, yaitu: 1
Perkembangan Teknologi Dalam Proses Produksi Perkembangan teknologi yang dapat diterapkan dalam bidang peternakan
unggas adalah teknik budidaya ayam buras petelur secara intensif baik untuk menghasilkan telur maupun DOC, dengan beternak secara intensif produktivitas
telur yang dihasilkan tinggi yaitu antara 70-80 persen, sedangkan menurut pihak perusahaan apabila dalam teknik budidaya ayam buras secara ekstensif telur yang
dihasilkan hanya 50-60 persen. Adanya perkembangan teknologi dalam proses produksi adalah adanya vaksin pencegah penyakit, dengan pemberian vaksin
pencegahan penyakit tersebut dapat mencegah ayam sakit dan mati. Sehingga hal ini bagi pelaku usaha peternakan unggas dapat mencegah kerugian yang lebih
besar akibat ayam sakit atau mati. Pemanfaatan perkembangan teknologi dalam proses produksi adalah
adanya alat-alat yang dapat mendukung usaha ayam buraslokal, misalnya mesin tetas. Mesin tetas merupakan alat yang digunakan untuk menetaskan telur untuk
tujuan menghasilkan DOC. Adanya mesin tetas dapat menghasilkan DOC dengan daya tetas antara 80-90 persen, sementara menurut pihak peternakan Trias Farm,
apabila tidak menggunakan mesin tetas dapat menghasilkan telur dengan daya tetas 60-75 persen. Saat ini, banyak jenis-jenis mesin tetas dengan berbagai
macam kapasitas telur, diantaranya ada mesin tetas dengan kapasitas telur 1.000
78
butir, 3.000 butir. 5.000 butir, 6.500 butir, 10.000 butir dan 12.000 butir. Harga dari mesin tetas tersebut berbeda-beda tergantung dari besarnya kapasitas.
Dengan pemanfaatan teknologi secara optimal, maka dalam proses produksi akan mampu menghasilkan produk dalam jumlah yang lebih banyak. Untuk
mendukung proses produksi dalam usaha budidaya ayam arab petelur, saat ini peternakan Trias Farm telah melaksanakan teknik budidaya secara intensif dan
telah menggunakan mesin tetas dengan kapasitas 6.500 butir. 2
Perkembangan Teknologi pada Aspek Pemasaran Perkembangan teknologi tidak hanya terjadi pada aspek produksi saja
melainkan juga pada aspek pemasaran. Hal ini karena perkembangan teknologi di bidang telekomunikasi, informasi, dan transportasi. Adanya perkembangan
teknologi dalam bidang komunikasi, seperti adanya telepon dan hand phone maka mempermudah komunikasi antara pelaku usaha dengan pemasok bahan baku atau
antara pelaku usaha dengan pelanggan ketika melakukan pemesanan produk. Perkembangan teknologi dalam bidang informasi seperti adanya internet. Adanya
internet dapat memudahkan pelaku usaha untuk memperkenalkan dan mempromosikan produknya secara lebih luas. Perkembangan teknologi dalam
bidang transportasi seperti adanya pesawat terbang dapat mempercepat pendistribusian produk dari produsen hingga konsumen. Untuk mendukung
pemasaran produknya, peternakan Trias Farm telah memanfaatkan perkembangan teknologi dalam bidang telekomunikasi, informasi, dan transportasi.
6.2.5 Analisis Lingkungan Industri
Definisi dari lingkungan industri adalah sebagai kumpulan atau kelompok perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa yang dapat saling menggantikan.
Ada lima kekuatan yang berasal dari lingkungan industri menurut Porter yaitu ancaman masuknya pendatang baru, ancaman terhadap produk subsitusi, kekuatan
tawar-menawar pemasok, kekuatan tawar-menawar pembeli, dan intensitas anggota industri.
79
1. Persaingan dengan Perusahaan Sejenis
Pesaing dapat diartikan sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang yang sama dan memiliki hasil produksi yang sama, sehingga membuat suatu
perusahaan merasa tersaingi dengan adanya perusahaan baru tersebut. Pesaing utama dari peternakan Trias Farm adalah perusahaan yang bergerak dalam usaha
ayam arab petelur. Persaingan dengan perusahaan sejenis terjadi karena perusahaan pesaing
memiliki skala usaha yang lebih besar dalam hal ketersediaan modal. Adanya modal tersebut, perusahaan pesaing tersebut dapat meningkatkan kapasitas
produksinya. Kapasitas produksi berkorelasi dengan biaya produksi setiap unit. Sehingga produksi pada kapasitas tinggi dapat mengefisiensikan biaya per unit.
Sehingga perusahaan pesaing tersebut dapat menyuplai permintaan pasar dengan menjual telur ayam arab yang lebih rendah dibandingkan dengan peternakan Trias
Farm. Pesaing dari peternakan Trias Farm tidak hanya dari wilayah Jawa Barat,
tetapi juga dari daerah Blitar. Menurut pihak perusahaan, pemerintah dalam menetapkan harga telur ayam arab secara nasional mengacu pada harga telur ayam
arab yang ada di daerah Blitar. Hal ini disebabkan karena Blitar merupakan pusat produksi telur ayam arab. Pesaing dari Blitar tersebut umumnya menyuplai
telurnya ke wilayah Jakarta dan sekitarnya. Pesaing tersebut menjual telurnya lebih rendah dibandingkan dengan
perusahaan. Hal ini dikarenakan karena pesaing dari Blitar tersebut memiliki usaha yang lebih besar dan terintegrasi, mulai dari hulu hingga hilir. Permasalahan
dalam dunia peternakan ayam arab petelur adalah keterbatasan DOC, tetapi pesaing yang ada di Blitar tidak mengalami kesulitan dalam mendapatkan DOC
karena pesaing tersebut juga mengusahakan pembibitan ayam arab petelur. Permasalahan lain yang dihadapi dalam dunia peternakan ayam arab
petelur adalah mahalnya harga pakan. Biaya pakan merupakan biaya terbesar dalam budidaya ayam arab petelur yaitu sebesar 60-70 persen. Pesaing di Blitar
tersebut dapat meminimalkan biaya pakan tersebut, salah satu caranya adalah dengan menanam jagung sendiri. Jagung merupakan salah pakan ayam yang
komposisinya untuk pakan ayam arab sekitar 40-50 persen. Dengan demikian,
80
pesaing dari Blitar tersebut dapat meminimalkan biaya pakan sedangkan pihak peternakan Trias Farm belum dapat meminimalkan biaya pakan. Pihak
peternakan Trias Farm belum dapat meminimalkan biaya pakan, hal ini dikarenakan karena perusahaan memiliki keterbatan sumberdaya. Oleh karena itu,
pesaing di Blitar tersebut dapat menjual telur lebih murah dibandingkan dengan peternakan Trias Farm.
Besarnya hambatan untuk keluar dalam usaha ayam arab petelur. Hal ini disebabkan karena pada awal usaha membutuhkan investasi yang besar,
diantaranya adalah lahan, bangunan, kandang, biaya pembelian DOC, dan biaya operasional selama 18 minggu. Selama 18 minggu perusahaan tidak memperoleh
penerimaan tetapi selalu mengeluarkan biaya operasional. Hal ini yang menyebabkan besarnya hambatan untuk keluar dalam usaha ayam arab.
2. Masuknya Pendatang Baru
Masuknya pendatang baru dalam suatu industri menimbulkan sejumlah implikasi bagi perusahaan yang ada, yaitu perebutan pasar, perebutan sumberdaya
produksi dan peningkatan kapasitas. Ancaman pendatang baru sangat tergantung pada hambatan dalam memasuki status industri yaitu skala ekonomis, diferensiasi
produk, kebutuhan modal, keunggulan biaya, akses saluran distribusi, dan peraturan pemerintah.
1 Hambatan Masuk ke Dalam Industri Peternakan Ayam Arab
Menurut pihak perusahaan dalam memasuki usaha ayam arab masalah yang dihadapi adalah sulitnya mendapatkan DOC ayam arab. Menurut manajer
perusahaan sulitnya mendapatkan DOC ayam arab disebabkan karena perusahaan pembibitan masih sedikit yang mengusahakan pembibitan DOC ayam arab.
Umumnya perusahaan pembibitan ayam lebih banyak mengusahakan DOC ayam ras. Hal ini disebabkan karena DOC ayam ras lebih mudah dipasarkan
dibandingkan dengan pemasaran DOC ayam arab, sementara peternakan Trias Farm dapat memproduksi DOC sendiri. Sehingga tidak menjadi hambatan bagi
perusahaan dalam mendapatkan DOC yang berkualitas.
81
2 Kebutuhan Modal
Pendirian usaha peternakan ayam arab tidak harus beroperasi pada skala usaha yang besar, tetapi tetap saja kebutuhan modal yang digunakan untuk
membuka usaha peternakan ayam arab cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari biaya investasi yang besar untuk kandang dan lahan, harga DOC yang mahal yaitu
Rp 5000ekor dan biaya untuk pembelian pakan dan obat-obatan, sementara penerimaan baru diperoleh selama kurang lebih lima bulan. Menurut peternakan
Trias Farm modal awal yang dibutuhkan untuk usaha ayam arab sebanyak 1.000 ekor adalah sekitar 100 juta, dimana modal tersebut digunakan untuk membeli
DOC sebesar Rp 5.000.000, pembuatan kandang sekitar Rp.45.000.000. sewa lahan sekitar Rp 5.000.000, dan pembelian pakan sekitar Rp 45.000.000.
3 Akses dalam Saluran Distribusi
Usaha peternakan ayam arab petelur, umumnya perusahaan-perusahaan yang telah mapan dan biasanya telah memiliki saluran distribusi sendiri dalam
memasarkan produknya. Pendatang baru mungkin sulit memasuki saluran yang ada dan harus mengeluarkan biaya yang besar untuk membangun saluran sendiri.
Hal ini disebabkan karena peternak yang mengusahakan ayam arab telah terlebih dahulu memiliki jaringan saluran distribusi dan bersifat langganan permanen.
Sehingga dengan kesulitan dalam akses terhadap saluran pendistribusian membuat pendatang baru sulit untuk memasuki usaha peternakan ayam arab.
4 Skala Ekonomis
Pendirian usaha ayam arab harus beroperasi pada skala usaha yang besar. Hal ini disebabkan karena dalam usaha ayam arab dengan skala usaha yang besar
berkorelasi dengan biaya per unit yang lebih rendah, sehingga perusahaan dapat menjual harga telur yang lebih rendah. Misalnya untuk peternakan Trias Farm
memiliki kapasitas ayam arab sebanyak 30.000 ekor dapat menetapkan batas bawah harga telur break event point Rp 900butir. Peternakan Citra Lestari
Farm yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam usaha ayam arab petelur memiliki skala usaha sebanyak 18.000 ekor ayam arab, dapat menetapkan batas
bawah harga telur break event point sebesar Rp 1.000butir.
82
5 Persaingan dengan Produk Subsitusi
Produk subsitusi merupakan produk pengganti atau dapat dikatakan produk yang berbeda, tetapi sifatnya menggantikan dengan apa yang dibuat dan
dipasarkan oleh anggota industri serta dapat memenuhi kebutuhan. Keberadaan produk subsitusi ini akan membatasi potensi suatu perusahaan. Jika perusahaan
tidak mampu meningkatkan daya saing, maka laba dan pertumbuhan perusahaan dapat terancam. Produk subsitusi ini juga menjadi pilihan bagi konsumen.
Produk subsitusi dari telur ayam arab adalah telur ayam ras. Telur ayam ras tidak menjadi pesaing bagi telur ayam arab, walaupun harga telur ayam arab
lebih mahal dibandingkan telur ayam ras. Untuk mengetahui perkembangan harga telur ayam buras dan telur ayam ras dapat dilihat pada Tabel 24.
Tabel 24. Harga Rata-Rata Telur Ayam Buras dan Ayam Ras di Tingkat
Pedagang Pengecer di Jawa Barat pada Tahun 2004-2008 Tahun
Harga Telur Ayam Buras RpKg Harga Telur Ayam Ras RpKg
2004 7.850 5.502
2005 7.920 8.134
2006 8.820 8.239
2007 11.200 9.550
2008 16.800 12.519
Sumber : Departemen Perdagangan diolah Pusat Data dan Informasi Pertanian Katerangan : Data hingga bulan Agustus 2009.
Dari Tabel 24 menunjukkan bahwa perkembangan harga telur ayam buras dari tahun ke tahun selalu lebih tinggi dibandingkan dengan harga telur ayam ras.
Hal ini disebabkan karena antara telur ayam buras telur ayam arab dengan telur ayam ras memiliki segmentasi pasar yang berbeda. Segmentasi pasar untuk telur
ayam buras khususnya telur ayam arab adalah kalangan menengah keatas, dimana umumnya mereka tidak mempermasalahkan harga tetapi lebih memperhatikan
kualitas. Segmentasi pasar untuk telur ayam ras adalah semua kalangan masyarakat. Sehingga dengan adanya produk subsitusi tidak menjadi ancaman
bagi peternakan Trias Farm.
83
6 Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok
Pemasok memegang peranan penting dalam suatu kegiatan produksi, maka kehadiran pemasok sangat diperlukan dalam kegiatan proses produksi. Pemasok
merupakan pihak yang menyediakan segala kebutuhan bahan baku dalam kegiatan proses produksi ayam arab.
Para pemasok bahan baku yang dibutuhkan dalam usaha ayam arab dapat berada pada posisi tawar-menawar yang kuat. Dalam arti mereka dapat menaikan
harga bahan baku yang dipasoknya atau menurunkan kualitas bahan yang diperlukan oleh para pelanggan. Para pemasok bahan baku tersebut dapat
dikatakan kuat jika pemasok mengusai bahan baku tertentu dan pembeli bukan merupakan pelanggan penting bagi pemasok. Para pemasok yang kuat akan sangat
merugikan pelaku usaha ayam arab. Bagi peternakan Trias Farm, keberadaan pemasok bahan baku seperti
pakan, obat-obatan, vitamin dan disenfektan memiliki peranan yang sangat penting terhadap keberlangsungan proses produksi. Oleh karena itu, peternakan
Trias Farm menjalin kerjasama dalam bentuk kontrak dengan perusahaan pemasok bahan baku tersebut. Menurut manajer perusahaan, harga yang diberikan
pemasok sebanding dengan kualitas produk dan pelayanan yang diberikan. Penyerahan produk yang dipesan umumnya diantar tepat waktu oleh para
pemasok bahan baku tersebut. Selain itu, kemudahan hubungan dengan para pemasok bahan baku tersebut yang dirasakan perusahaan selama ini menjadikan
perusahaan tidak mencari alternatif pemasok pihak lain. Untuk mengetahui mengenai beberapa pemasok bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi
di peternakan Trias Farm dapat dilihat pada Tabel 25. Tabel 25.
Jenis Bahan Baku dan Perusahaan Pemasok Bahan Baku di Peternakan Trias Farm
No Jenis Bahan Baku
Perusahaan Pemasok 1
Pakan Konsentrat PT Global
2 Obat-obatan
Medion, Swadesi, dan Romindo 3 Vitamin
Medion dan
Romindo 4
Disenfektan Swadesi, Medion, dan Romindo
Dari Tabel 25 menunjukkan bahwa PT Global merupakan perusahaan pemasok pakan konsentrat untuk peternakan Trias Fam. Perusahaan pemasok
84
pakan kosentrat tersebut yang mengendalikan harga pakan dan peternakan Trias Farm belum mampu untuk mengendalikan harga pakan tersebut. Selain itu, posisi
tawar-menawar peternakan Trias Farm terhadap PT Global dikatakan rendah karena peternakan Trias Farm memiliki tanggungan atau hutang terhadap PT
Global dan peternakan Trias Farm belum mampu untuk memproduksi pakan konsentrat sendiri.
Menurut pihak perusahaan ada beberapa pemasok pakan konsentrat di Jawa Barat diantara Charon Pophan, tetapi umumnya perusahaan pemasok pakan
konsentrat tersebut merupakan perusahaan besar dan umumnya dalam menetapkan harga adalah pihak perusahaan pemasok pakan tersebut, dan pihak
perusahaan Trias Farm tidak dapat menetapkan harga yang ditetapkan oleh semua perusahaan pakan. Hal ini menyebabkan walaupun peternakan Trias Farm beralih
untuk membeli pakan dari perusahaan pemasok pakan yang lain harga yang ditetapkan relatif sama. Berdasarkan penjelasan diatas, kekuatan-tawar menawar
pemasok terhadap peternakan Trias Farm dapat dikatakan kuat.
7 Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli
Pelanggan dapat diartikan sebagai pembeli yang potensial yang dapat memberikan satu keuntungan bagi perusahaan. pelayanan yang diberikan harus
lebih baik agar pelanggan menjadi nyaman dan loyal terhadap perusahaan. Hubungan perusahaan dengan kedua belah pihak harus selalu terjaga agar
komunikasi yang telah dibangun tidak terputus. Pelanggan-pelanggan yang membeli telur di peternakan Trias Farm adalah
pedagang pengumpul telur ayam arab yang ada di daerah Bogor,Cibinong, Depok, Jakarta, dan Bandung. Umumnya hubungan yang terjalin antara peternakan Trias
Farm dengan pelanggan tersebut sangat baik. Selain itu, perusahaan memiliki kepercayaan kepada pelanggan tersebut. Hal ini terlihat dimana pelanggan
tersebut umumnya membeli telur dengan cara pembayaran dilakukan setelah pemesanan produk selanjutnya. Menurut manajer perusahaan, walaupun ada
pembeli baru yang membeli telur lebih mahal dibandingkan dengan pelanggan, perusahaan tidak beralih untuk menjual telurnya ke pembeli baru. Demikian juga
dengan pihak pelanggan, walaupun ada produsen telur yang menawarkan harga
85
telur lebih murah dibandingkan dengan peternakan Trias Farm, pelanggan tersebut tidak beralih untuk membeli telur dari produsen baru tersebut. Selain itu, apabila
menjual produk ke pembeli baru, belum tentu pembeli baru tersebut akan membeli secara kontiniu. Demikian juga dengan pihak pelanggan, apabila membeli telur
dari produsen baru belum tentu mampu memasok telur dengan kualitas dan kontinuitas yang dinginkan. Menurut pihak perusahaan, hal ini dilakukan karena
adanya sistem kepercayaan antara pihak perusahaan dengan pelanggan akan kualitas dan kontinuitas produk. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat dikatakan
bahwa pelanggan memiliki loyalitas terhadap peternakan Trias Farm.
VII FORMULASI STRATEGI 7.1 Identifikasi Faktor-Faktor Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan
Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal perusahaan, maka diperoleh beberapa faktor strategis internal yang berupa kekuatan dan kelemahan usaha di
peternakan Trias Farm. Adapun faktor-faktor strategi internal yang menjadi kekuatan bagi peternakan Trias Farm adalah sebagai berikut:
1 Lokasi perusahaan yang strategis
Peternakan Trias Farm terletak di Kampung Kandang Sapi Desa Leuwimekar Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Peternakan
Trias Farm memiliki lokasi usaha yang strategis. Hal ini disebabkan karena secara geografis kota Bogor terletak dekat ibukota negara yang merupakan potensi
yang strategis untuk memasarkan produknya, akses yang mudah dalam mendapatkan bahan baku yang dibutuhkan oleh perusahaan dan lokasi usaha yang
tenang dan sejuk cocok untuk budidaya ayam arab petelur. Selain itu, lokasi usaha jauh dari pemukiman penduduk sehingga tidak mengganggu aktivitas
masyarakat sekitar kandang. 2
Komunikasi yang terjalin baik antara pemilik, manajer, dan karyawan Suasana kerja di peternakan Trias Farm lebih bersifat kekeluargaan,
sehingga komunikasi yang terjadi antara pemilik, manajer, dan karyawan tidak bersifat kaku. Tidak ada batas pemisah antara pemilik, manajer, maupun
karyawan. Kondisi ini dapat membuat karyawan merasa nyaman dan senang bekerja di perusahaan, sehingga hal ini dapat menciptakan loyalitas karyawan
terhadap peternakan Trias Farm. Karyawan memiliki loyalitas terhadap peternakan Trias Farm, hal ini terlihat dari masa kerja para karyawan yang rata-
rata dari awal perusahaan berdiri hingga saat ini masih bekerja di Trias Farm. 3
Menghasilkan produk yang berkualitas baik Produk yang dihasilkan oleh peternakan Trias Farm adalah telur ayam arab
dan DOC ayam arab. Karakteristik telur yang dihasilkan perusahaan yaitu memiliki ukuran telur yang ideal rata-rata 35 gram, memiliki kerabang telur
berwarna putih, bersih, dan mengkilap, dan warna kuning telur orange cerah. Karekteristik telur seperti itu yang banyak diminati oleh konsumen. Selain itu,
87
Produk telur yang dihasilkan perusahaan memiliki kualitas yang sangat baik dalam hal kandungan gizi. Dimana kandungan gizi telur yang dihasilkan
peternakan Trias Farm rendah lemak dan memiliki kandungan protein yang tinggi. Telur yang rendah lemak dan memiliki kandungan protein yang tinggi tersebut
sudah teruji sebab perusahaan sudah melakukan uji kandungan gizi di laboratorium kesehatan Institut pertanian Bogor IPB dan Dinas Kesehatan, di
Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Tujuan perusahaan melakukan uji kesehatan telur adalah bentuk perlindungan konsumen. Hal inilah yang membedakan telur yang
diproduksi perusahaan dengan telur yang dihasilkan oleh peternak yang lain. Pesaing utama dari peternakan Trias Farm umumnya adalah produsen telur
yang berasal dari Blitar. Menurut manajer perusahaan, umumnya telur dari daerah Blitar dikirim ke Jakarta kurang berkualitas sebab telurnya sudah lama yaitu lebih
dari satu minggu. Hal ini menyebabkan kualitas telur mengalami penurunan, sementara telur yang berasal dari peternakan Trias Farm masih segar, sehat, dan
higeinis dalam arti telur yang diproduksi pagi hari dan sore hari sudah berada di pedagang pengumpul. Selain itu, telur yang dihasilkan perusahaan Trias Farm
memiliki bentuk dan ukuran yang seragam sebab perusahaan sudah melakukan sortasi, sementara telur yang berasal dari Blitar umumnya memiliki bentuk dan
ukuran yang tidak seragam sebab mengirim dalam jumlah yang banyak. Hal ini menyebabkan telur yang dihasilkan peternakan Trias Farm memiliki kualitas yang
lebih baik dibandingkan dengan telur yang berasal dari Blitar. Peternakan Trias Farm juga menghasilkan DOC yang berkualitas. Hal ini
dikarenakan sudah menerapkan proses produksi secara modern atau prosedur penetasan mengikuti standar penetasan ayam ras seperti menggunakan DOC yang
unggul dan menerapkan sistem sanitasi dengan baik. Perusahaan mengikuti prosedur penetasan ayam ras sehingga DOC yang dihasilkan perusahaan sudah
dapat dibedakan antara jantan dan betina. Karakteristik DOC yang dihasilkan peternakan Trias Farm adalah memiliki ketahanan tubuh yang baik, bentuk yang
seragam, lincah, kaki tidak kering, bulu tidak rontok, rata-rata bobot badan 50 gram, pantat tidak basah, dan perut tidak kembung. Dan yang paling penting
DOC yang dihasilkan peternakan Trias Farm dapat dibedakan antara jantan dan betina. Hal inilah yang membedakan dengan perusahaan pembibitan lainnya yang
88
belum mampu membedakan dengan DOC jantan dan betina. Sehingga dengan produk yang berkualitas menjadi kekuatan bagi perusahaan.
Pesaing dari peternakan Trias Farm dalam pembibitan adalah peternak dari Blitar. Menurut pihak perusahaan, umumnya perusahaan pembibitan dari Blitar
belum melakukan sistem proses produksi secara modern tetapi masih bersifat tradisional dan semi modern dalam arti peternak tersebut kurang memperhatikan
sistem sanitasi yang baik. Seperti dalam penggunaan kemasan DOC. Peternakan Trias Farm menggunakan box yang baru, dimana sanitasi masih bagus sehingga
daya tahan tubuh DOC baik dan sehat bebas dari penyakit, sementara pesaing umumnya menggunakan box bekas, dimana sanitasi kurang bagus sehingga daya
tahan tubuh DOC kurang baik dan kemungkinan bisa terserang penyakit. Hal itulah yang menyebabkan pesaing tidak mencantumkan label nama perusahaan,
sementara peternakan Trias Farm mencantumkan label nama perusahaan. Sehingga DOC yang dihasilkan perusahaan lebih berkualitas.
4 Perusahaan memiliki saluran distribusi yang efesien sehingga dapat
menghemat waktu dan biaya. Peternakan Trias Farm dalam mendistribusikan telur langsung ke
pedagang pengumpul pelanggan dan untuk mendistribusikan DOC langsung kepada peternak. Menurut pihak perusahaan, dalam mendistribusikan telur
kepada pedagang pengumpul itu lebih efisien dibandingkan apabila perusahaan memasarkan telurnya langsung kepada konsumen akhir. Hal ini karena
perusahaan dalam mendistribusikan telur ke pedagang pengumpul pelanggan dilakukan secara rutin kontinuitas dan sudah jelas tempat pengiriman. Menurut
manajer perusahaan dalam pendistribusian DOC langsung kepada peternak itu bersifat efisien, hal ini dikarenakan yang menanggung biaya pengiriman adalah
pihak peternak. Dari penjelasan diatas, dapat dikatakan bahwa perusahaan memiliki saluran distribusi yang efisien karena dapat menghemat biaya dan waktu
pengiriman dan tidak perlu susah payah dalam memasarkan produknya. 5
Peternakan Trias Farm menerapkan sistem pencatatan data dan keuangan yang sudah baik.
Peternakan Trias Farm sudah menerapkan sistem pencatatan keuangan dengan baik, misalnya dengan pengelolaan keuangan dengan memanfaatkan
89
komputerisasi. Sistem pencatatan keuangan ini semua dilakukan oleh bagian administrasi. Penggunaan sistem pencatatan keuangan tersebut dapat menghemat
waktu dan risiko kesalahan dalam proses pencatatan. 6
Peternakan Trias Farm memiliki karyawan yang terampil dan berpengalaman. Latar belakang pendidikan dan pengalaman yang lama dari manajer
perusahaan dan bagian produksi tersebut mampu mengasah keterampilan dalam usaha peternakan ayam arab, sehingga hal ini dapat mengetahui lebih jauh
mengenai seluk-beluk dalam peternakan ayam arab. Selain itu, manajer perusahaan dan bagian produksi memberikan pendidikan dan pelatihan kepada
karyawan, sehingga karyawan menjadi terampil dan berpengalaman dalam peternakan ayam arab. Adanya karyawan yang terampil dan berpengalaman
menjadi kekuatan bagi perusahaan untuk kemajuan perusahaan. 7
Peternakan Trias Farm menggunakan kemasan yang menarik. Peternakan Trias Farm menggunakan kemasan yang menarik. Dalam
kemasan telur tersebut, perusahaan menggunakan label, dimana label tersebut mencantumkan kandungan gizi dan mencantumkan tanggal kadaluarsa produk.
Pelabelan tersebut yang membedakan telur yang dijual peternakan Trias Farm dengan telur-telur yang dijual dipasaran. Produk DOCnya, perusahaan
menggunakan box yang baru dan juga mencantumkan label nama perusahaan di boxnya, sementara perusahaan pembibitan menggunakan box bekas tidak
mencantumkan label nama perusahaan di kemasannya. Hal inilah yang membedakan dengan perusahaan pembibitan lainnya. Tujuan perusahaan
mencantumkan label di boxnya adalah mempromosikan produknya dan menjamin bahwa produknya berkualitas. Sehingga dengan mencantumkan label pada
kemasan menjadi kekuatan bagi perusahaan untuk menarik konsumen untuk membeli produknya.
8 Produk yang telah mendapat izin dari dinas kesehatan hewan dan telah di uji
di Laboratorium IPB. Produk DOC yang dihasilkan peternakan Trias Farm sudah mendapatkan
izin dari Dinas Kesehatan Hewan. DOC yang dihasilkan perusahaan bebas dari penyakit flu burung. Selain itu, produk telur yang dihasilkan perusahaan telah
dilakukan pengujian secara periodik di laboratorium IPB, dimana dilakukan
90
pengujian mengenai kandungan gizi telur. Tujuan perusahaan melakukan pengujian produknya adalah untuk menilai bahwa produk yang dihasilkannya
berkualitas. Sedangkan faktor-faktor strategis internal yang menjadi kelemahan bagi
peternakan Trias Farm adalah sebagai berikut: 1.
Keterbatasan modal sendiri. Keterbatasan modal merupakan masalah klasik yang sering dihadapi oleh
suatu usaha yang bergerak pada skala kecil dan menengah. Kondisi ini juga terjadi pada peternakan Trias Farm, dimana keterbatasan modal ini menghambat pihak
perusahaan untuk memperluas kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan konsumen yang belum dapat dipenuhi. Selain itu, dengan modal terbatas tersebut
membuat peternakan Trias Farm memiliki tanggunankewajiban hutang kepada perusahaan pakan PT Global.
2. Perusahaan belum mampu memenuhi semua kebutuhan konsumen.
Peternakan Trias Farm belum mampu memenuhi semua permintaan konsumen. Peternakan Trias Farm dapat memproduksi telur rata-rata 8.500 butir
setiap hari, dan semuanya terserap oleh pelanggan pedagang pengumpul. Peternakan Trias Farm belum mampu memenuhi permintaan pembeli telur yang
berasal dari Jakarta dan Bandung. Selain itu, ada Supermarket dari Jakarta yang menginginkan telur ayam arab dari peternakan Trias Farm yang harus dikirim
setiap hari secara kontiniu dengan jumlah telur sebanyak 500 butir, tetapi perusahaan belum mampu memenuhi permintaan Supermarket tersebut.
Ketidakmampuan perusahaan untuk memenuhi semua permintaan konsumen menjadi kelemahan bagi perusahaan.
3. Pelaksaaan tugas karyawan di perusahaaan belum terlaksana dengan baik.
Pelaksanaan tugas di perusahaan belum terlaksana dengan baik. Hal ini dapat dilihat, dimana bagian produksi selain melakukan tugas sebagai bagian
teknik dalam hal proses produksi ayam arab juga merangkap bagian pemasaran diantaranya dalam sortasi dan pengemasan DOC, dan memberikan pelayanan
kepada peternak yang membeli DOC dari perusahaan. Selain itu, anak kandang selain bertugas dalam proses produksi di dalam kandang juga bertugas dalam
sortasi dan pengemasan.
91
7.2 Identifikasi Faktor Peluang dan Ancaman Bagi Perusahaan
Berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal perusahaan, maka diperoleh beberapa faktor strategi eksternal yang berupa peluang dan ancaman
bagi peternakan Trias Farm. Adapun faktor-faktor strategi eksternal yang menjadi peluang bagi peternakan Trias Farm, adalah:
1. Meningkatnya pertumbuhan penduduk khususnya Jawa Barat. Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan peningkatan konsumsi
khususnya konsumsi pangan. Salah satu wilayah di Indonesia yang terjadi peningkatan jumlah penduduk adalah Kabupaten Bogor. Jumlah penduduk
Kabupaten Bogor yang semakin meningkat merupakan pangsa pasar yang potensial dan peluang bagi para pelaku usaha peternakan perunggasan untuk
memasarkan produknya. Salah satu kebutuhan yang semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk adalah kebutuhan pangan termasuk telur.
Telur ayam arab merupakan salah satu produk makanan yang bergizi dan diminati oleh konsumen, dimana telur ayam arab ini tidak hanya digunakan untuk
campuran jamu atau madu, tetapi juga digunakan untuk dikonsumsi matang. Hal ini terlihat dari permintaan telur yang belum dapat dipenuhi oleh peternakan Trias
Farm. 2. Kesadaran masyarakat mengkonsumsi makanan yang mengarah ke sifat
alamiah Back to Nature. Gaya hidup masyarakat Indonesia saat ini cenderung mengarah ke sifat
alamiah back to nature. Hal ini dikarenakan ayam arab umumnya memiliki ketahanan tubuh yang lebih kuat terhadap penyakit. Dengan demikian,
penggunaan obat-obat kimia untuk ayam arab petelur juga relatif lebih sedikit. Hal ini yang menyebabkan banyak orang yang mengkonsumsi telur ayam arab
karena lebih alami. Oleh karena itu, telur ayam arab tidak hanya dikonsumsi matang, tetapi sering juga dikonsumsi mentah sebagai campuran madu, susu, atau
jamu dengan dalil untuk menambah vitalitas atau kebugaran tubuh. Selain itu,
telur ayam arab juga banyak digunakan sebagai obat dan kosmetik. Sehingga
dengan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat Indonesia yang mengarah ke sifat alamiah back to nature menjadi peluang bagi peternakan Trias Farm untuk
mengembangkan usahanya
92
3. Pembinaan dan pelatihan tentang usaha ayam buras oleh Himpuli.
Himpuli adalah organisasi indenpenden yang merupakan wadah untuk menghimpun, mengelola, dan meningkatkan kualitas hidup seluruh peternak
unggas lokalburas Indonesia serta tidak terkait pada lembaga pemerintah, organisasi politik atau organisasi manapun. Himpuli memiliki anggota sekitar
180 peternak ayam lokalburas di seluruh Indonesia. Peternakan Trias Farm termasuk salah satu anggota dari Himpuli. Adanya pendidikan dan pelatihan
tentang ayam buraslokal yang diselenggarakan Himpuli menjadi peluang bagi peternakan Trias Farm.
4. Kebijakan pemerintah yang mendukung yaitu adanya pemberian kredit dan
hibah, serta adanya kebijakan untuk mencegah flu burung. Untuk mencegah flu burung, maka pemerintah mengeluarkan kebijakan
yaitu Peraturan Menteri Pertanian Nomor 50PermetanOT.140102006 pada tanggal 17 Oktober 2006, tentang pedoman pemeliharaan unggas di pemukiman.
Dengan adanya kebijakan tersebut menjadi peluang bagi peternakan Trias Farm karena dapat dijadikan sebagai pedoman untuk mencegah penyakit flu burung.
Kebijakan pemerintah saat ini menggalakan usaha berbasis agribisnis sebagai peluang. Kebijakan pemerintah memberikan bantuan kepada sektor
peternakan berupa hibah dan kredit kepada setiap kelompok tani, dengan bergabung dengan Himpuli memudahkan peternakan Trias Farm dalam
memperoleh bantuan hibah dan kredit. Sehingga dengan adanya kebijakan pemerintah tersebut menjadi peluang bagi peternakan Trias Farm.
5. Perkembangan kemajuan dalam teknologi produksi dan pemasaran.
Perkembangan teknologi yang cepat merupakan peluang yang sangat besar bagi peternakan Trias Farm. Hal ini dikarenakan perkembangan teknologi ini
dapat mendukung kelancaran usaha baik pada aspek produksi maupun pemasaran. 6.
Memasuki usaha peternakan ayam arab membutuhkan modal awal yang besar Memasuki industri peternakan ayam arab membutuhkan modal awal yang
cukup besar dan kesulitan dalam mencari akses terhadap saluran distribusi. Sehingga menyebabkan hambatan masuk yang besar dalam usaha peternakan
ayam arab. Hal ini menjadi peluang bagi perusahaan untuk memperluas pangsa pasar.
93
7. Pelanggan yang memiliki loyalitas terhadap perusahaan.
Hubungan yang terjalin antara peternakan Trias Farm dengan pelanggan terjalin baik. Selain itu, perusahaan memiliki kepercayaan terhadap pelanggan
akan hutang yang ditanggung pelanggan dan pelanggan memiliki kepercayaan terhadap perusahaan akan kualitas dan kontinuitas produk. Hal ini menciptakan
loyalitas pelanggan terhadap perusahaan. Loyalitas pelanggan merupakan peluang bagi perternakan Trias Farm.
Adapun faktor-faktor strategi eksternal yang menjadi ancaman bagi peternakan Trias Farm, adalah:
1. Daya beli yang rendah menyebabkan konsumsi telur ayam buras di Jawa
Barat tidak mengalami perkembangan. Keadaaan ekonomi Indonesia selama tahun 2008 melambat yaitu hanya
sebesar 6,1 persen dan konsumsi masyarakat hanya tumbuh sebesar 5,3 persen. Hal ini dikarenakan para pelaku usaha terpuruk akibat barang dan jasa tidak
terserap oleh konsumen karena daya beli yang rendah. Pertumbuhan ekonomi yang rendah yang disebabkan oleh daya beli yang mengalami penurunan juga
terjadi dalam sektor perunggasan. Dimana daya beli yang rendah menyebabkan penurunan konsumsi beberapa komoditas telur unggas. Telur ayam arab termasuk
kedalam golongan telur ayam lokalburas sehingga penurunan konsumsi telur ayam arab juga terkena dampak dari penurunan daya beli. Sehingga dengan
pertumbuhan ekonomi yang rendah menyebabkan ancaman bagi pelaku usaha ayam arab petelur termasuk bagi peternakan Trias Farm.
2. Terjadinya kenaikan tingkat inflasi.
Pada tahun 2008, inflasi mengalami peningkatan sebesar 11,10 persen dibandingkan pada tahun 2007 yang hanya mengalami inflasi sebesar 6,59 persen.
Dampak yang dirasakan dengan terjadinya kenaikan inflasi adalah harga bahan baku pakan konsentrat mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan karena bahan
baku pakan konsentrat tersebut sebagian besar tersebut masih impor. Naiknya harga bahan baku pakan tersebut menyebabkan harga pakan konsentrat yang di
beli peternakan Trias Farm juga mengalami peningkatan. Sehingga dengan terjadinya kenaikan inflasi menjadi ancaman bagi peternakan Trias Farm.
94
3. Merebaknya penyakit flu burung di beberapa daerah di Indonesia.
Dampak flu burung yang disebabkan oleh virus Avian Influenza AI sub- tipe H5N1 adalah munculnya penyakit flu burung bagi manusia yang dapat
menimbulkan kematian. Selain itu, penyakit flu burung juga dapat menimbulkan kerugian bagi industri peternakan yang menyebabkan hilangnya keuntungan
milyaran rupiah yang dialami peternak maupun bagi pemerintah. Bagi pemerintah adalah telah menghabiskan milyaran rupiah untuk penelitian dan persiapan untuk
penangan penyakit flu burung ini. Sehingga dengan adanya penyakit flu burung menjadi ancaman bagi peternakan Trias Farm.
4. Persaingan dengan perusahaan sejenis.
Pesaing utama dari peternakan Trias Farm adalah perusahaan yang bergerak dalam usaha ayam arab petelur dan yang umumnya memiliki skala usaha
yang lebih besar. Persaingan dengan perusahaan sejenis terjadi karena perusahaan pesaing memiliki skala usaha yang lebih besar dalam hal ketersediaan modal.
Adanya modal tersebut, perusahaan pesaing tersebut dapat meningkatkan kapasitas produksinya. Kapasitas produksi berkorelasi dengan biaya produksi
setiap unit. Sehingga produksi pada kapasitas tinggi dapat mengefisiensikan biaya per unit. Sehingga perusahaan pesaing tersebut dapat menyuplai permintaan
pasar dengan menjual telur ayam arab dengan harga yang lebih rendah dibandingkan dengan peternakan Trias Farm. Sehingga dengan adanya perusahaan
sejenis dapat menjadi ancaman bagi perusahaan. 5.
Kekuatan tawar-menawar pemasok terhadap perusahaan kuat. Kekuatan tawar-menawar pemasok pakan konsentrat terhadap peternakan
Trias Farm kuat. Hal ini disebabkan karena yang mengendalikan harga produk adalah pemasok pakan konsentrat. Selain itu, untuk saat ini perusahaan belum
mampu untuk memproduksi pakan sendiri. Hal ini disebabkan karena perusahaan memiliki keterbatasan sumberdaya yang dimiliki. Sehingga dengan adanya posisi
tawar-menawar pemasok pakan kuat menjadi ancaman bagi perusahaan.
95
7.3 Analisis Matriks IFE