68
menunjang keberhasilan perusahaan. Dengan demikian peternakan Trias Farm diharapkan mampu mengidentifikasikan serangkaian faktor strategis yang menjadi
penentu dalam penyusunan strategi perusahaan. Faktor-faktor eksternal yang akan dianalisis meliputi faktor ekonomi, sosial, budaya, demografi, dan
lingkungan, politik, hukum, dan pemerintahan, teknologi, dan lingkungan industri.
6.2.1 Faktor Ekonomi
Umumnya kondisi ekonomi memiliki pengaruh secara tidak langsung terhadap perkembangan suatu pelaku usaha yang terdapat pada suatu daerah
tertentu. Jika kondisi ekonomi cenderung stabil bahkan menunjukkan pertumbuhan kearah yang positif maka kondisi tersebut mendukung kelancaran
usaha yang berkembang di suatu daerah tertentu dan dapat pula mendorong tumbuhnya kelompok-kelompok usaha yang baru. Jika perekonomian cenderung
menunjukkan kearah yang negatif maka akan terjadi sebaliknya, dimana kondisi ini dapat menghambat kelancaran suatu usaha bahkan dapat melumpuhkan
kelompok usaha tertentu. Beberapa kekuatan ekonomi yang mempengaruhi suatu bangsa adalah pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang tinggi.
1 Daya beli masyarakat yang rendah menyebabkan konsumsi telur ayam buras
di Jawa Barat tidak mengalami perkembangan. Terus memburuknya perekonomian global semakin dirasakan dampaknya
pada perekonomian domestik selama triwulan pertama tahun 2009. Hal tersebut mengakibatkan perekonomian Indonesia diperkirakan tumbuh lambat dari
perkiraan. Perlambatan tersebut disebabkan oleh kinerja ekspor yang turun, juga dikarenakan mulai melemahnya daya beli masyarakat. Untuk mengetahui lebih
jelas mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat di lihat pada Tabel 18.
Tabel 18. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Tahun 2005-
2008 Tahun
Pertumbuhan Ekonomi 2005 5,68
2006 5,51 2007 6,32
2008 6.10
Sumber : Badan Pusat Statistik 2008
69
Dari Tabel 18 menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tahun 2008 melambat yaitu hanya sebesar 6,1 persen dan konsumsi
masyarakat hanya tumbuh sebesar 5,3 persen. Hal ini dikarenakan para pelaku usaha terpuruk akibat barang dan jasa tidak terserap oleh konsumen karena daya
beli yang rendah. Daya beli masyarakat yang rendah berdampak juga terhadap sektor
perunggasan. Dimana daya beli yang rendah menyebabkan konsumsi telur unggas di Jawa Barat pada tahun 2007 tidak mengalami pertumbuhan . Untuk mengetahui
lebih jelas mengenai konsumsi telur dapat dilihat pada Tabel 19.
Tabel 19.
Tingkat Konsumsi Telur di Jawa Barat pada Tahun 2003-2007 Tahun
Tingkat Konsumsi Ton 2003 107.734
2004 114.937 2005 118.373
2006 134.583 2007 134.583
Sumber : Direktorat Jenderal Peternakan 2008 Dari Tabel 19 dapat diketahui bahwa tingkat konsumsi telur unggas di
Jawa Barat dari tahun 2006 ke tahun 2007 tidak mengalami pertumbuhan. Melemahnya daya beli menyebabkan konsumsi telur di Jawa Barat pada tahun
2006-2007 tidak mengalami pertumbuhan. Pelaku usaha kecil dan menengah UKM merupakan salah satu usaha
yang terkena dampak yang dialami oleh rendahnya daya beli masyarakat. Posisi pelaku usaha kecil dan menengah UKM akan semakin terpuruk karena mereka
membutuhkan perputaran modal yang cepat dalam kegiatan operasionalnya. Hal ini juga dialami oleh usaha ayam lokalburas di Jawa Barat, dimana produksi telur
ayam buras mengalami perkembangan yang fruktuatif. Untuk mengetahui produksi telur ayam buras di Jawa Barat dapat dilihat pada Tabel 20.
70
Tabel 20. Produksi Telur Ayam Buras di Jawa Barat pada Tahun 2004-2008
Tahun Produksi Ton
2004 18.876,00 2005 19.005,56
2006 17.980,97 2007 17.042,72
2008 17.042,72
Sumber : Direktorat Jenderal Peternakan 2008 Dari Tabel 20 dapat diketahui bahwa produksi telur ayam buras di daerah
Jawa Barat mengalami fruktuasi bahkan mengalami penurunan. Dari tahun 2004 hingga tahun 2005 mengalami peningkatan sebesar 19.005,56 ton, tetapi produksi
telur ayam buras pada tahun 2005 hingga tahun 2007 selalu mengalami penurunan. Pada tahun 2007 ke tahun 2008, produksi telur ayam buras di Jawa
Barat tidak mengalami pertumbuhan. Keadaaan ekonomi yang mengalami pertumbuhan yang rendah, salah satunya disebabkan oleh melemahnya daya beli.
Hal ini menyebabkan pertumbuhan produksi telur ayam buras yang berfruktuasi bahkan mengalami penurunan.
2 Tingkat Inflasi
Melemahnya nilai rupiah menyebabkan harga barang-barang impor menjadi naik. Kenaikan harga barang-barang impor tersebut salah satunya
disebabkan oleh inflasi yang berfruktuasi setiap tahun. Peningkatan inflasi yang sampai 68,44 persen pada tahun 2008 masih terasa dampaknya sampai sekarang.
Peningkatan inflasi ini merupakan ancaman bagi perusahaan. Untuk mengetahui mengenai perkembangan inflasi di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 21.
Tabel 21. Inflasi di Indonesia pada Tahun 2005-2008
Tahun Inflasi
Laju Pertumbuhan 2005 17,11
- 2006 6,60 -61,43
2007 6,59 -0,15 2008 11,10 68,44
Sumber: Badan Pusat Statistik 2008
h m
u p
Dari peningkatan
hanya meng pada tahun
sektor pete Dampak ya
bahan baku besar baha
kenaikan i peternakan
pakan kons
Gam
Dari harga pakan
mengurangi unggas. Ha
peternakan p Tabel 21 da
n sebesar 11 galami infla
2008 tidak ernakan un
ang dirasaka u pakan men
an baku pak nflasi menj
perunggasa sentrat di Jaw
mbar 9. Per
Sum Gambar 9
n konsentra keuntungan
al ini disebab perunggasan
apat diketah 1,10 persen d
asi sebesar 6 sebesar pada
nggas terken an dengan a
ngalami peni kan tersebut
adi ancama an. Untuk
wa Barat dap
rkembangan mber : Dinas
dapat diket at di daerah
n bagi pelaku bkan kerana
n yaitu sekita hui bahwa pa
dibandingka ,60 persen d
a tahun 2005 na dampak
adanya kena ingkatan. H
t masih im an bagi pel
mengetahui pat dilihat pa
Harga Rata- s Perindustri
tahui bahwa h Jawa Bar
u usaha yang pakan meru
ar 60-70 pers ada tahun 20
an pada tahu dan 6,59 per
5 yaitu sebes langsung
aikan inflasi Hal ini diseb
mpor. Sehing aku usaha
mengenai ada Gambar
-Rata Pakan an dan Perda
a terjadi ke rat. Kondi
g bergerak d upakan biaya
sen biaya pro 008, inflasi m
un 2006 dan rsen. Walau
sar 17,11 pe dari situas
tersebut ad abkan karen
gga dengan yang berge
perkemban 9.
n Konsentrat agangan, 20
cenderungan isi ini tentu
dalam usaha a terbesar da
oduksi.
71
mengalami 2007 yang
upun inflasi rsen, tetapi
i tersebut. dalah harga
na sebagian terjadinya
erak dalam ngan harga
08 n kenaikan
unya dapat peternakan
alam usaha
72
6.2.2 Faktor Lingkungan Sosial, Budaya, demografi dan Lingkungan