76
yang sudah membudidayakan ayam buras termasuk ayam arab petelur. Pihak yang mendapatkan bantuan hibah adalah peternak yang mengalami kendala
keterbatasan modal untuk mengembangkan usahanya. Pemerintah menetapkan program ini yang intinya pengembangan usaha budidaya unggas di pemukiman
Village Poultry Farming. Bantuan hibah yang diberikan kepada peternak melalui kelompok tani juga
dilaksanakan oleh Himpuli. Dimana Himpuli difasilitasi oleh pemerintah daerah untuk mewadahi atau menjebatani pemberian hibah dan kredit kepada peternak.
Saat ini, peternakan Trias Farm bergabung dalam himpunan peternak unggas lokal Indonesia Himpuli. Sehingga dengan bergabung dengan Himpuli
memudahkan peternakan Trias Farm dalam memperoleh bantuan hibah maupun kredit untuk mengembangkan usahanya.
2 Kebijakan Pemerintah Untuk Mencegah Penyakit Flu Burung
Sejak tahun 2003 dukungan pemerintah untuk mendorong tumbuhnya usaha budidaya ayam buras lokal terkendala dengan masalah yang sangat serius
yaitu merebaknya penyakit Avian Influenza flu burung di beberapa daerah di Indonesia. Merebaknya penyakit flu burung tersebut sebagai ancaman bagi
peternakan unggas di Indonesia. Hal ini disebabkan karena penyakit flu burung telah menimbulkan banyak kerugian baik materil maupun non materil bagi
pengusaha peternakan unggas. Untuk mencegah menyakit flu burung tersebut maka pemerintah
mengeluarkan kebijakan yaitu Peraturan Menteri Pertanian Nomor 50PermetanOT.140102006 pada tanggal 17 Oktober 2006, tentang pedoman
pemeliharaan unggas di pemukiman. Tujuan ditetapkan pedoman ini adalah agar dapat dihindari kemungkinan terjadinya penyakit Avian Influenza flu burung
pada unggas yang dipelihara di pemukiman. Sehingga dengan adanya pedoman dalam menghindari adanya penyakit flu burung dapat menjadi peluang bagi
pelaku usaha yang bergerak dalam peternakan unggas.
6.2.4 Lingkungan Teknologi
Peran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam setiap bidang usaha cukup penting. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan tuntutan dari
77
setiap manusia untuk mengefisienkan setiap pekerjaan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak hanya dirasakan oleh perusahaan-perusahaan
besar yang telah menggunakan teknologi modern. Namun, di lain pihak setiap bidang usaha telah turut merasakan dampak perkembangan teknologi tersebut.
Peranan perkembangan IPTEK hanya dapat dirasakan jika bidang usaha tersebut dapat mengadopsinya. Adopsi yang tinggi terhadap perubahan teknologi akan
membantu perkembangan suatu usaha. Salah satu peran perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi IPTEK
adalah dalam bidang peternakan. Penelitian-penelitian di bidang peternakan telah banyak membantu pelaku usaha ternak di Indonesia. Penelitian bidang peternakan
ini diharapkan mampu meningkatkan kinerja sektor peternakan melalui peningkatan posisi tawar-menawar produk peternakan. Adapun perkembangan
teknologi yang menunjang dalam pengambangan usaha peternakan unggas, yaitu: 1
Perkembangan Teknologi Dalam Proses Produksi Perkembangan teknologi yang dapat diterapkan dalam bidang peternakan
unggas adalah teknik budidaya ayam buras petelur secara intensif baik untuk menghasilkan telur maupun DOC, dengan beternak secara intensif produktivitas
telur yang dihasilkan tinggi yaitu antara 70-80 persen, sedangkan menurut pihak perusahaan apabila dalam teknik budidaya ayam buras secara ekstensif telur yang
dihasilkan hanya 50-60 persen. Adanya perkembangan teknologi dalam proses produksi adalah adanya vaksin pencegah penyakit, dengan pemberian vaksin
pencegahan penyakit tersebut dapat mencegah ayam sakit dan mati. Sehingga hal ini bagi pelaku usaha peternakan unggas dapat mencegah kerugian yang lebih
besar akibat ayam sakit atau mati. Pemanfaatan perkembangan teknologi dalam proses produksi adalah
adanya alat-alat yang dapat mendukung usaha ayam buraslokal, misalnya mesin tetas. Mesin tetas merupakan alat yang digunakan untuk menetaskan telur untuk
tujuan menghasilkan DOC. Adanya mesin tetas dapat menghasilkan DOC dengan daya tetas antara 80-90 persen, sementara menurut pihak peternakan Trias Farm,
apabila tidak menggunakan mesin tetas dapat menghasilkan telur dengan daya tetas 60-75 persen. Saat ini, banyak jenis-jenis mesin tetas dengan berbagai
macam kapasitas telur, diantaranya ada mesin tetas dengan kapasitas telur 1.000
78
butir, 3.000 butir. 5.000 butir, 6.500 butir, 10.000 butir dan 12.000 butir. Harga dari mesin tetas tersebut berbeda-beda tergantung dari besarnya kapasitas.
Dengan pemanfaatan teknologi secara optimal, maka dalam proses produksi akan mampu menghasilkan produk dalam jumlah yang lebih banyak. Untuk
mendukung proses produksi dalam usaha budidaya ayam arab petelur, saat ini peternakan Trias Farm telah melaksanakan teknik budidaya secara intensif dan
telah menggunakan mesin tetas dengan kapasitas 6.500 butir. 2
Perkembangan Teknologi pada Aspek Pemasaran Perkembangan teknologi tidak hanya terjadi pada aspek produksi saja
melainkan juga pada aspek pemasaran. Hal ini karena perkembangan teknologi di bidang telekomunikasi, informasi, dan transportasi. Adanya perkembangan
teknologi dalam bidang komunikasi, seperti adanya telepon dan hand phone maka mempermudah komunikasi antara pelaku usaha dengan pemasok bahan baku atau
antara pelaku usaha dengan pelanggan ketika melakukan pemesanan produk. Perkembangan teknologi dalam bidang informasi seperti adanya internet. Adanya
internet dapat memudahkan pelaku usaha untuk memperkenalkan dan mempromosikan produknya secara lebih luas. Perkembangan teknologi dalam
bidang transportasi seperti adanya pesawat terbang dapat mempercepat pendistribusian produk dari produsen hingga konsumen. Untuk mendukung
pemasaran produknya, peternakan Trias Farm telah memanfaatkan perkembangan teknologi dalam bidang telekomunikasi, informasi, dan transportasi.
6.2.5 Analisis Lingkungan Industri