Status Pernikahan Jumlah Anggota Keluarga Hasil Analisis Regresi Logistik

e. Pendapatan Responden

Tingkat pendapatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendapatan rata-rata yang diterima responden dalam satu bulan. Pendapatan ibu rumah tangga didefinisikan sebagai pendapatan yang diterima dari pendapatan suami, sedangkan untuk mahasiswapelajar adalah uang saku yang diterima selama satu bulan. Tingkat pendapatan yang diperoleh responden akan mempengaruhi jumlah konsumsi seseorang yang akan berdampak pada jumlah pembelian yang dilakukan. Tabel 18 menunjukkan tingkat pendapatan responden yang paling banyak mengkonsumsi buah jeruk adalah pada tingkat pendapatan Rp 4.000.000, sebanyak 36 persen. Jika diakumulasi, sebagian besar responden memiliki pendapatan diatas Rp 2.000.000, yaitu mencapai 73 persen. Hal ini menunjukkan sebagian besar responden adalah golongan menengah ke atas, dengan penghasilan yang tinggi serta memiliki tingkat pendidikan yang baik. Kenyataan ini berbeda dengan target pasar Giant yang sebenarnya yaitu kalangan menengah ke bawah. Tabel 18 Sebaran Tingkat Pendapatan Responden Buah Jeruk Tingkat pendapatan Rp Jumlah responden Persentase 1.000.000 3 3 1.000.000 – 2.000.000 24 27 2.000.001 – 3.000.000 29 31 3.000.001 – 4.000.000 8 9 4.000.000 36 29 TOTAL 100 100

f. Status Pernikahan

Berdasarkan Tabel 19, sebagian besar responden menurut status pernikahan adalah responden yang sudah menikah, sebanyak 70 persen. Pada umumnya, untuk responden yang sudah menikah, keputusan pembelian buah jeruk dipengaruhi oleh suami, istri, atau anak. Berdasarkan wawancara dengan responden yang belum menikah, keputusan pembelian buah jeruk dipengaruhi oleh diri sendiri karena ada kesadaran akan kebutuhan mengkonsumsi buah- buahan untuk menjaga kesehatan, termasuk buah jeruk. Tabel 19 Sebara n Status Pernikahan Responden Buah Jeruk Status pernikahan Jumlah responden Persentase Menikah 70 70 Belum menikah 30 30 TOTAL 100 100

g. Jumlah Anggota Keluarga

Jumlah anggota keluarga yang dimaksud dalam penelitian ini adalah banyaknya anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah, seperti ayah, ibu, anak atau saudara yang tinggal bersama termasuk responden sendiri. Banyaknya jumlah anggota keluarga akan mempengaruhi proses pembelian buah jeruk, dimana pada umumnya responden beralasan bahwa keluargalah yang menjadi alasan utama dalam mengkonsumsi buah jeruk. Tabel 20 menunjukkan bahwa responden yang paling banyak melakukan pembelian buah jeruk memiliki jumlah anggota keluarga ideal 3-4 orang yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak, sebanyak 40 persen. Tabel 20 Sebaran Jumlah Anggota Keluarga Responden Buah Jeruk Jumlah anggota keluarga orang Jumlah responden Persentase 1-2 32 32 3-4 40 40 5-6 25 25 7-8 3 3 TOTAL 100 100

6.2 Tahapan Proses Keputusan Pembelian Buah Jeruk

Proses keputusan pembelian oleh konsumen terdiri dari lima tahapan yaitu tahap pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, proses pembelian, dan hasil atau perilaku pasca pembelian. Pada proses keputusan pembelian buah jeruk di ritel modern, konsumen melakukan kelima tahapan keputusan tersebut.

6.2.1 Tahap Pengenalan Kebutuhan

Proses pengenalan kebutuhan konsumen terhadap buah jeruk disadari dengan adanya manfaat yang akan diperoleh konsumen ketika mengkonsumsi buah jeruk. Hal ini terlihat pada Tabel 21 yang menggambarkan bahwa sebanyak 77 persen responden menyadari akan manfaat buah jeruk untuk menjaga kesehatan. Sebanyak 13 persen responden mengkonsumsi buah jeruk sebagai pencuci mulut setelah makan dan sebanyak sepuluh persen responden mengkonsumsi buah jeruk sebagai pemenuhan empat sehat lima sempurna. Tabel 21 Manfaat Utama Responden yang Mengkonsumsi Buah Jeruk Manfaat Jumlah responden Persentase Menjaga kesehatan 77 77 Pencuci mulut 13 13 Pemenuhan 4 sehat 5 sempurna 10 10 TOTAL 100 100 Kesadaran responden terhadap manfaat yang terkandung dalam buah jeruk merupakan hal yang terkait dengan tingkat pendidikan responden yang pada umumnya akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang akan kesehatan. Hal ini dapat dilihat dari sebaran tingkat pendidikan responden Tabel 16, yaitu 33 persen lulusan SLTA, delapan persen lulusan Diploma, 48 persen lulusan Sarjana S1, dan enam persen lulusan Pasca sarjana S2. Selain itu, manfaat mengkonsumsi bua h jeruk dapat dipahami dengan melihat bahwa sebanyak 39 persen responden menyatakan sangat penting untuk mengkonsumsi buah jeruk dan sebanyak 61 persen responden menyatakan penting untuk mengkonsumsi buah jeruk. Setelah diketahui manfaat yang dicari, maka ada alasan tertentu yang memotivasi konsumen untuk melakukan pembelian buah jeruk. Tabel 22 menunjukkan bahwa sebagian besar responden 66 persen mempunyai motivasi mengkonsumsi buah jeruk sebagai sumber vitamin. Hal ini terkait dengan manfaat mengkonsumsi buah jeruk untuk menjaga kesehatan karena mengandung vitamin C. Sebanyak sebelas persen responden mempunyai motivasi untuk mencari variasi buah karena untuk menghindari kebosanan, sehingga mengkonsumsi berbagai jenis buah, misalnya buah apel, pir, mangga, semangka, dan anggur. Sebanyak 23 persen responden mengkonsumsi buah jeruk karena merupakan kebiasaan keluarga, karena sejak kecil sudah dibiasakan untuk mengkonsumsi buah. Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa buah jeruk merupakan buah favorit keluarga. Tabel 22 Motivasi Utama Responden yang Mengkonsumsi Buah Jeruk Motivasi Jumlah responden Persentase Sumber vitamin 66 66 Mencari variasi buah 11 11 Kebiasaan keluarga 23 23 TOTAL 100 100

6.2.2 Tahap Pencarian Informasi

Setelah konsumen mengenali kebutuhannya untuk mengkonsumsi buah jeruk, maka konsumen perlu melakukan tahap pencarian informasi untuk memberikan arah tindakan yang memuaskan. Pada tahap ini, ternyata sumber pribadi banyak dijadikan sebagai sumber informasi responden mengenai buah jeruk. Sumber pribadi tersebut adalah keluarga dan teman. Sumber informasi ini terkait dengan pengetahuan tentang jenis buah jeruk yang diketahui konsumen. Jenis jeruk lokal yang diketahui responden adalah Jeruk Medan, Jeruk Pontianak, Jeruk Ba li. Konsumen mengenal jenis jeruk tersebut berdasarkan nama tempat asalnya. Padahal masih banyak jenis jeruk lainnya yang terdapat di Indonesia. Jeruk impor yang responden ketahui adalah Jeruk Mandarin Lookam, Jeruk Mandarin Ponk am, Jeruk Mandarin Shantang, Sunkist, Grape fruit. Responden mengenal jenis jeruk impor tersebut karena melihatnya di supermarket dan pedagang eceran. Jeruk Baby sweet dianggap konsumen sebagai jeruk impor, padahal jeruk tersebut berasal dari Pacitan. Tabel 23 menunjukkan sebagian besar responden 36 persen menyatakan bahwa keluarga yang menjadi sumber informasi. Hal ini karena buah jeruk sudah dikenal baik oleh responden. Sebanyak sembilan persen reponden menyatakan bahwa teman yang menjadi sumber informasi karena kebiasaan responden yang saling berkomunikasi bersama teman-temannya. Selain sebagai sumber informasi, ternyata keluarga dan teman juga berpengaruh terhadap proses keputusan pembelian buah jeruk. Tabel 23 Sumber Informasi Responden Buah Jeruk Sumber informasi Jumlah responden Persentase Pribadi Keluarga 36 36 Teman 9 9 Komersial Penjual 37 37 Iklanpromosi Sumber umum Majalah 18 18 TOTAL 100 100 Tabel 24 menunjukkan bahwa sebagian besar responden 65 persen menyatakan keluarga mempunyai pengaruh dalam proses keputusan pembelian, yaitu adanya pengaruh istri 32 persen, pengaruh anak 12 persen, dan pengaruh suami 21 persen. Pengaruh ibu istri dalam keluarga lebih besar karena cenderung mempunyai peranan yang cukup besar dalam proses keputusan mengkonsumsi buah jeruk. Adapun cara anak dan suami mempengaruhi proses keputusan pembelian adalah dengan cara meminta istri ibu untuk membelikan buah jeruk karena kesukaan anggota keluarga mengkonsumsi buah jeruk. Sebanyak tujuh persen responden menyatakan bahwa teman juga ikut mempengaruhi proses keputusan pembelian buah jeruk karena teman menceritakan pengalamannya mengkonsumsi buah jeruk. Tabel 24 Pengaruh Proses Keputusan Pembelian Buah Jeruk Pengaruh Jumlah responden Persentase Keluarga Istri 32 32 Anak 12 12 Suami 21 21 Teman 7 7 Iklanpromosi 11 11 Penjual 3 3 Diri sendiri 14 14 TOTAL 100 100 Selain sumber pribadi, sumber komersial, dan sumber umum dapat dijadikan sumber informasi buah jeruk. Sebanyak 37 persen responden menyatakan bahwa pengetahuan tentang buah jeruk yang sering dikonsumsi berasal dari penjual atau tempat mereka membelinya. Tetapi pengaruh penjual dalam proses keputusan pembelian hanya dinyatakan tiga persen responden. Sebanyak 18 persen responden menyatakan bahwa pengetahuan tentang buah jeruk yang sering dikonsumsi berasal dari majalah tetapi sumber informasi ini tidak mempengaruhi proses keputusan pembelian. Tidak ada responden yang menyatakan bahwa iklanpromosi merupakan sumber informasi tetapi iklanpromosi mempunyai pengaruh dalam proses keputusan pembelian, yaitu sebanyak sebelas persen Tabel 24. Hal ini karena promosi yang banyak dilakukan penjual adalah promosi yang menurunkan harga jeruk, sehingga bagi responden yang sensitif terhadap harga dapat mengambil kesempatan ini untuk melakukan pembelian buah jeruk. Sebanyak 14 persen responden menyatakan bahwa faktor diri sendiri yang mempengaruhi proses keputusan pembelian karena kesadaran akan kebutuhan mengkonsumsi buah, biasanya mereka tinggal sendiri atau belum berkeluarga.

6.2.3 Tahap Evaluasi Alternatif

Setelah memiliki informasi yang cukup, konsumen mengevaluasi alternatif-alternatif pilihan, sehingga konsumen akan mempertimbangkan beberapa kriteria evaluasi, yaitu faktor- faktor yang relevan dengan keinginan untuk dapat membuat keputusan pembelian buah jeruk. Tabel 25 menunjukkan bahwa dalam melakukan pembelian, sebanyak 77 persen responden menyatakan rasa yang paling mempengaruhi keputusan pembelian. Hal ini terjadi karena responden sudah terbiasa untuk mengkonsumsi buah jeruk. Responden juga mempertimbangkan faktor penampilan sebagai faktor yang dipertimbangkan setelah rasa. Hal ini karena pada umumnya buah jeruk dikonsumsi dalam bentuk segar, sehingga penampilan yang menarik akan menggugah selera untuk mengkonsumsinya. Pada tahap ini, responden juga menyatakan bahwa keragaman dari jenis jeruk dirasakan penting karena untuk menghindari kebosanan dalam mengkonsumsi satu jenis buah jeruk. Tabel 25 Pertimbangan Responden dalam Pembelian Buah Jeruk Faktor Jumlah responden Persentase Rasa 77 77 Penampilan warna, kebersihan kulit, tekstur buah 15 8 Harga 8 15 TOTAL 100 100

6.2.4 Tahap Pembelian

Setiap konsumen pada akhirnya akan memutuskan jenis jeruk yang akan dibeli, apakah jeruk lokal atau jeruk impor. Dari 100 responden dalam penelitian ini, sebanyak 85 persen responden memilih untuk membeli jeruk impor, yaitu jeruk Mandarin Lookam dan Mandarin Ponkam. Sebanyak 15 persen responden memilih untuk membeli jeruk lokal, yaitu Jeruk Medan dan Jeruk Pontianak. Pada tahap pembelian, responden mempertimbangkan kapan membeli, dimana membeli, bagaimana membayarnya. Pertimbangan dimana membeli terkait dengan lokasi pembelian. Lokasi pembelian dalam penelitian ini adalah Giant Botani Square Bogor. Adapun alasan responden memilih Giant Bogor dapat dilihat pada Tabel 26. Alasan konsumen ternyata berbeda-beda. Alasan paling banyak yang dinyatakan responden adalah one stop shooping karena kecenderungan berbelanja kebutuhan keluarga yang diperlukan sekaligus di Giant Bogor. Alasan yang lain adalah suasana nyaman, lokasi strategis, dan harga murah. Hal ini merupakan faktor yang menjadikan Giant mempunyai positioning yang bagus dan sangat digemari ibu- ibu rumah tangga dibandingkan berbelanja di hipermarket lain. Tabel 26 Alasan Responden Membeli Buah Jeruk di Giant Bogor Alasan Jumlah konsumen Persentase Suasana nyaman 20 20 Produk bermutu 18 18 Lokasi strategis 20 20 Harga murah 20 20 One stop shooping 22 22 TOTAL 100 100 Selain di Giant Bogor, responden juga mempunyai lokasi pembelian yang berbeda. Berdasarkan Tabel 27, responden yang memilih untuk melakukan pembelian di ritel modern sebanyak 89 persen responden. Ritel modern yang disebutkan oleh responden antara lain Hero Swalayan, Market Place, Ngesti, Superindo, dan Hypermarket. Hal ini menggambarkan bahwa pasar tradisional mulai ditinggalkan oleh konsumen di daerah perkotaan. Alasan responden melakukan pembelian di toko buah dan pasar tradisional adalah dekat dengan rumah. Tabel 27 Lokasi Pembelian Responden Buah Jeruk Lokasi pembelian Jumlah responden Persentase Ritel modern 89 89 Toko buah 9 9 Pasar tradisional 3 3 TOTAL 100 100 Selain pertimbangan dalam melakukan pemilihan lokasi, responden juga melakukan perencanaan waktu pembelian. Berdasarkan Tabel 28, sebanyak 85 persen responden menyatakan bahwa pembelian buah jeruk dilakukan secara terencana. Pembelian terencana ini meliputi pembelian untuk berbelanja kebutuhan sehari- hari, sebanyak 41 persen responden dan pembelian ketika persediaan buah telah habis, sebanyak 44 persen responden. Selain melakukan pembelian terencana, ternyata sebanyak 15 persen responden menyatakan bahwa pembelian buah jeruk dilakukan secara mendadakspontan. Hal ini dilakukan responden karena tidak mempunyai waktu yang cukup banyak untuk melakukan pembelian. Tabel 28 Perencanaan Pembelian Responden Buah Jeruk Perencanaan pembelian Kegiatan Jumlah responden Persentase Terencana Berbelanja kebutuhan sehari- hari 41 41 Persediaan buah telah habis 44 44 Tidak terencana Mendadakspontan 15 15 TOTAL 100 100 Pembelian buah jeruk yang dilakukan responden tergantung dari jumlah keluarga yang dimilikinya. Banyaknya jumlah anggota keluarga akan mempengaruhi keputusan dalam mengkonsumsi buah jeruk. Tabel 29 menunjukkan pembelian yang paling banyak dilakukan adalah lebih dari sembilan kilogram per bulan dengan jumlah anggota keluarga antara 3-4 orang, sebanyak 26 persen responden. Pembelian paling sedikit dilakukan adalah satu kilogram per bulan dengan jumlah anggota keluarga antara 1-2 orang, sebanyak satu persen responden. Perbedaan jumlah pembelian ini terjadi karena setiap anggota keluarga mempunyai selera yang berbeda dalam mengkonsumsi buah-buahan. Tabel 29 Jumlah Pembelian Buah Jeruk kgbulan dan Jumlah Anggota Keluarga yang Mengkonsumsi Buah Jeruk S Pembelian JAK 1 – 2 kgbulan 3 - 4 kgbulan 5 - 6 kgbulan 6 kgbulan 1-2 orang 10 - - - 3-4 orang 9 5 2 - 5-6 orang 5 9 3 - 7-8 orang 1 - 3 - 9 orang 7 26 17 3 TOTAL 32 40 25 3 S Pembelian = jumlah pembelian JAK = Jumlah anggota keluarga

6.2.5 Tahap HasilPerilaku Pasca Pembelian

Setelah konsumen melakukan pembelian buah jeruk yang diinginkan, konsumen akan membandingkan kenyataan atau hasil dari pembelian dengan pertimbangan awal, sehingga akan membentuk suatu sikap tertentu yang akan mempengaruhi niat pembelian selanjutnya. Responden menyatakan akan melakukan pembelian ulang di Giant Bogor. Hal ini karena kepuasaan yang didapatkan dari buah jeruk yang mereka beli. Kepuasan yang didapatkan dari pembelian buah jeruk terkait dengan pengenalan kebutuhan yang terpenuhi. Responden mengenali kebutuhan mengkonsumsi buah jeruk untuk menjaga kesehatan yang menyebabkan frekuensi konsumsi buah jeruk seseorang berbeda. Tabel 30 menunjukkan bahwa sebanyak 49 persen responden mengkonsumsi buah jeruk setiap hari, sebanyak 44 persen responden mengkonsumsi buah jeruk seminggu 2-4 kali, dan hanya tujuh persen responden mengkonsumsi buah jeruk sebulan 2-4 kali. Berdasarkan data tersebut, dapat dinyatakan bahwa responden cenderung memilih buah jeruk untuk dikonsumsi. Tabel 30 Frekuensi Responden Mengkonsumsi Buah Jeruk Frekuensi konsumsi Jumlah responden Persentase Setiap hari 49 49 Seminggu 2-4 kali 44 44 Sebulan 2-4 kali 7 7 TOTAL 100 100 Adanya frekuensi yang berbeda dalam mengkonsumsi buah jeruk, maka keterlibatan responden dalam mengkonsumsi buah jeruk juga berbeda. Berdasarkan Tabel 31, ternyata lebih dari 50 persen responden merasa ada yang kurang apabila tidak mengonsumsi buah jeruk dan sebanyak 47 persen responden merasa biasa saja. Hal ini dapat dipahami dengan melihat frekuensi mengkonsumsi buah jeruk. Responden yang mengaku setiap hari mengkonsumsi buah jeruk cenderung merasa ada yang kurang apabila tidak mengkonsumsinya. Tabel 31 Tingkat Keterlibatan Responden Mengkonsumsi Buah Jeruk Tingkat keterlibatan Jumlah responden Persentase Merasa ada yang kurang 53 53 Biasa saja 47 47 TOTAL 100 100 Ketersediaan buah juga mempengaruhi keputusan pembelian buah jeruk. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 32 yang menunjukkan bahwa sebanyak 43 persen responden akan mencari tempat lain apabila buah jeruk tidak tersedia di Giant Bogor, sebanyak delapan persen responden tidak jadi membeli, dan sebanyak dua persen responden akan menunda pembelian. Selain itu, sebanyak 35 persen responden menyatakan akan membeli jenis jeruk lain. Hal ini terkait dengan loyalitas konsumen terhadap buah jeruk. Sebanyak 12 persen responden menyatakan mereka akan membeli buah lain, misalnya buah apel, pir, semangka, mangga, anggur, dll. Hal ini karena buah jeruk bukan merupakan satu-satunya alternatif buah yang mereka konsumsi. Tabel 32 Perilaku Pasca Pembelian Ketika Buah Jeruk yang Sering Dikonsumsi Tidak Tersedia di Giant Bogor Perilaku pasca pembelian Jumlah responden Persentase Mencari di tempat lain 43 43 Membeli jeruk lain 35 35 Memilih untuk membeli buah lain 12 12 Tidak jadi membeli 8 8 Menunda pembelian 2 2 TOTAL 100 100 Berdasarkan teori permintaan, harga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah yang diminta terhadap suatu produk. Ketika harga buah jeruk naik, maka konsumen akan mengurangi jumlah buah jeruk yang diminta. Akan tetapi, teori ini tidak terlalu berpengaruh bagi responden buah jeruk di Giant Bogor. Menurut konsumen, harga buah jeruk masih terjangkau. Kenaikan harga jeruk dengan tetap menjaga kualitas buah membuat responden akan tetap membeli buah jeruk Tabel 33. Bagi responden yang sensitif terhadap harga, akan membeli buah lain, mencari di tempat lain, dan tidak jadi membeli. Tabel 33 Reaksi Konsumen Ketika Harga Buah Jeruk yang Sering Dikonsumsi Mengalami Kenaikan Reaksi konsumen Jumlah responden Persentase Tetap membeli 89 89 Membeli buah lain 6 6 Mencari di tempat lain 4 4 Tidak jadi membeli 1 1 TOTAL 100 100 VII FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMSI JERUK LOKAL DAN JERUK IMPOR

7.1 Hasil Analisis Regresi Logistik

Model yang digunakan dalam menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi proses keputusan konsumsi jeruk lokal dan jeruk impor adala h analisis regresi logistik logit, karena peubah tak bebas yang digunakan bersifat kategorik. Peubah tak bebas variabel Y menunjukkan keputusan konsumsi buah jeruk, yang dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu Y=1 konsumsi jeruk impor dan Y=0 konsumsi jeruk lokal. Peubah bebas variabel X yang diduga berpengaruh terhadap keputusan konsumsi buah jeruk adalah rasa buah jeruk, penampilan buah jeruk, jenis kelamin, umur konsumen tahun, jumlah anggota keluarga orang, tingkat pendapatan Rpbulan, dan tingkat pendidikan tahun. Berdasarkan hasil wawancara, responden yang mengkonsumsi jeruk impor sebanyak 85 responden dan yang mengkonsumsi jeruk lokal sebanyak 15 responden. Hasil pengolahan dengan menggunakan analisis regresi logistik dapat dilihat pada Tabel 34. Tabel 34 Hasil Analisis Regresi Logistik Variabel Coef SE coef P Odd Rasio Constant -2,0412600 2,8427200 0,473 Rasa 2,4889300 0,9698980 0,010 12,05 Penampilan 3,3963200 1,3781500 0,014 29,85 Jenis kelamin 2,1084100 0,8509740 0,013 8,24 Tingkat pendapatan -0,0000001 0,0000001 0,042 1,00 Tingkat pendidikan -0,0787130 0,1942040 0,685 0,92 Jumlah anggota keluarga -0,1608230 0,2906920 0,580 0,85 Umur 0,0212937 0,0433249 0,623 1,02 Nilai log likelihood = -26,24 G = 32,07 P = 0,000 Catatan : signifikan pada a = 5 Dari hasil analisis regresi logistik didapatkan persamaan regresi logistik sebagai berikut : Ln pp- 1 = -2,04126 + 2,48893 X 1 + 3,39632 X 2 + 2,10841 X 3 - 0,0000001 X 4 - 0,0787130 X 5 - 0,160823 X 6 + 0,0212937 X 7 + e Keterangan : Ln pp- 1 = Y = Keputusan mengkonsumsi buah jeruk 1 = keputusan mengkonsumsi jeruk impor 0 = keputusan mengkonsumsi jeruk lokal ßo = Intersep ß 1-7 = Parameter penduga X 1 = Rasa 1 = jeruk impor lebih manis dari jeruk lokal 0 = jeruk impor tidak lebih manis dari jeruk lokal X 2 = Penampilan 1 = jeruk impor lebih menarik dari jeruk lokal 0 = jeruk impor tidak lebih menarik dari jeruk lokal X 3 = Jenis kelamin 1 = perempuan 0 = laki- laki X 4 = Tingkat pendapatan rata-rata konsumen Rpbulan X 5 = Tingkat pendidikan konsumen tahun X 6 = Jumlah anggota keluarga konsumen orang X 7 = Umur tahun e = Error Pada taraf nyata lima persen a=5, diketahui bahwa variabel yang mempengaruhi keputusan mengkonsumsi jeruk lokal dan jeruk impor adalah variabel rasa, penampilan, jenis kelamin, dan tingkat pendapatan. Hal ini dapat dilihat dari nilai p-value lima persen, yang menandakan bahwa variabel tersebut tersebut berpengaruh terhadap keputusan konsumsi jeruk lokal dan jeruk impor. Nilai koefisien menunjukkan hubungan antara variabel bebas X dengan variabel tak bebas Y. Koefisien yang bernilai positif menunjukkan apabila variabel bebas X mengalami kenaikan maka variabel tak bebas Y akan mengalami kenaikan juga, yang artinya peluang untuk mengkonsumsi buah jeruk meningkat.

7.2 Nilai Odds Ratio