Analisis Deskriptif Model Analisis Regresi Logistik Logit

IPA. Pengolahan data menggunakan software Minitab 14, Statistical Package for Social Science SPSS 13.0 for Windows, dan Microsoft Office Excel 2003.

4.5.1 Analisis Deskriptif

Salah satu analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Analisis deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuannya adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat, mengenai fakta- fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki Nazir, 2003. Data dan informasi yang berasal dari kue sioner akan diolah dan disajikan dalam bentuk tabel sederhana dan dikelompokkan berdasarkan jawaban sama. Hasil yang diperoleh kemudian dipresentasekan berdasarkan jumlah responden. Persentase terbesar dari setiap hasil merupakan faktor dominan dari masing- masing variabel yang dianalisis. Hasil analisis ini digunakan untuk menganalisis karakteristik umum konsumen dan tahapan proses keputusan pembelian bua h jeruk, serta menginterpretasikan hasil logit dan IPA.

4.5.2 Model Analisis Regresi Logistik Logit

Model logit tidak jauh berbeda dengan regresi linier biasa, yaitu menggambarkan hubungan antara variabel tak bebas dengan sejumlah variabel bebas yang mempengaruhinya. Model ini juga menggambarkan bagaimana peluang atau kemungkinan terpilihnya salah satu dari sejumlah pilihan yang tersedia. Perbedaannya terletak pada variabel tak bebas dalam regresi logistik bersifat biner atau dikotomi yakni memiliki nilai yang diskontinu 1 dan 0 Nachrowi dan Hardius Usman, 2002. Bentuk fungsi dari model logit adalah : Ln [P1-P] = ? + ßx + µ dimana P adalah nilai peluang dari variabel tak bebas yang nilainya biner yaitu 0 dan 1. Nilai P diperoleh dari : Y = Prob Y=1 – 11 + e -? + ßx + µ Nilai harapan YX dinyatakan dalam peluang yang didapat dari : EYX = hX = e gx [1+ e gx] Pada penelitian ini, konsumen dihadapkan pada pilihan mengkonsumsi jeruk impor Y=1 atau jeruk lokal Y=0. Keputusan mengkonsumsi buah jeruk tersebut dia nggap sebagai variabel dependen tak bebas yang diduga dipengaruhi oleh sejumlah variabel independen bebas antara lain tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, umur, jumlah anggota keluarga, rasa jeruk, penampilan. Adapun secara matematis, model dugaan regresi logistik logit adalah : Y = ßo + ß 1 X 1 + ß 2 X 2 + ß 3 X 3 + ß 4 X 4 + ß 5 X 5 + ß 6 X 6 + ß 7 X 7 Keterangan : Y = Dugaan keputusan mengkonsumsi buah jeruk 1 = keputusan mengkonsumsi jeruk impor 0 = keputusan mengkonsumsi jeruk lokal ßo = Intersep ß 1-7 = Parameter penduga X 1 = Rasa 1 = jeruk impor lebih manis dari jeruk lokal 0 = jeruk impor tidak lebih manis dari jeruk lokal X 2 = Penampilan 1 = jeruk impor lebih menarik dari jeruk lokal 0 = jeruk impor tidak lebih menarik dari jeruk lokal X 3 = Jenis kelamin 1 = perempuan 0 = laki- laki X 4 = Tingkat pendapatan rata-rata konsumen Rpbulan X 5 = Tingkat pendidikan konsumen tahun X 6 = Jumlah anggota keluarga konsumen orang X 7 = Umur tahun Berdasarkan model dugaan logit, variabel-variabel yang diduga berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam mengkonsumsi buah jeruk lokal dan jeruk impor di ritel modern adalah : 1 Rasa X 1 Rasa menggambarkan rasa dari buah jeruk menurut pandangan konsumen. Variabel rasa bernilai satu X 1 =1 berarti jeruk impor lebih manis dibandingkan jeruk lokal dan X 1 =0 berarti jeruk impor tidak lebih manis dibandingkan jeruk lokal. 2 Penampilan X 2 Penampilan dari buah jeruk menggambarkan penampilan fisik dari buah jeruk itu sendiri. Penampilan fisik buah jeruk dilihat dari kebersihan kulit, warna kulit, dan tekstur buah. Variabel penampilan bernilai satu X 2 =1 berarti jeruk impor lebih menarik dibandingkan jeruk lokal dan X 2 =0 berarti jeruk impor tidak lebih menarik dibandingkan jeruk lokal . 3 Jenis kelamin X 3 Perbedaan jenis kelamin diduga mempengaruhi dalam mengambil keputusan untuk mengkonsumsi buah jeruk. Jenis kelamin perempuan bernilai satu karena perempuan lebih banyak melakukan pembelian buah jeruk, sedangkan jenis kelamin laki- laki bernilai nol. 4 Pendapatan konsumen X 4 Pendapatan merupakan penghasilan yang diterima konsumen dari pekerjaan yang dilakukannya. Jumlah pendapatan akan menggambarkan besarnya daya beli dari seorang konsumen. Pendapatan dalam perilaku konsumen merupakan pemberi pengaruh utama pada sikap dan perilaku individu pada proses keputusan untuk konsumsi buah jeruk. Dalam penelitian ini, diduga semakin besar pendapatan konsumen maka anggaran untuk membeli jeruk semakin meningkat dan permintaan buah jeruk semakin meningkat. 5 Pendidikan konsumen X 5 Tingkat pendidikan menunjukkan jenjang pendidikan formal yang pernah diikuti konsumen. Tingkat pendidikan diduga akan mempengaruhi proses keputusan konsumen karena tingkat pendidikan seseorang akan mempengaruhi nilai- nilai yang dianut, cara berpikir, cara pandang konsumen yang tentunya akan lebih responsif terhadap informasi. 6 Jumlah anggota keluarga X 6 Jumlah anggota keluarga diduga berpengaruh terhadap keputusan pembelian buah jeruk. Jumlah anggota keluarga yang besar diharapkan akan berpengaruh positif terhadap jumlah pembelian buah jeruk, dimana semakin besar jumlah anggota keluarga maka permintaan buah jeruk akan semakin bertambah. 7 Umur konsumen X 7 Pengaruh pribadi seperti umur diduga berpengaruh terhadap konsumsi buah jeruk. Variabel-variabel yang diduga berpengaruh terhadap keputusan konsumsi buah jeruk merupakan faktor perbedaan individu. Faktor perbedaan lingkungan dan psikologis tidak digunakan sebagai variabel penduga karena kedua faktor ini sulit untuk diukur.

a. Nilai Odds Ratio