4.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan teknik survei. Teknik survei adalah metode pengumpulan data primer dengan melakukan tanya
jawab dengan responden Simamora, 2001. Teknik survei adalah prosedur dimana hanya sebagian dari populasi saja yang diambil dan digunakan untuk
menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari populasi Nazir, 2003. Instrumen utama yang digunakan dalam penelitian ini berupa kue sioner
yang dibagikan kepada konsumen buah jeruk. Jenis pertanyaan dalam kuesioner berupa pertanyaan berstruktur. Menurut Nazir 2003, pertanyaan berstruktur
adalah pertanyaan yang dibuat sedemikian rupa sehingga responden dibatasi dalam memberi jawaban kepada beberapa alternatif saja atau kepada satu jawaban
saja. Pembagian kuesioner ini dilakukan di tempat penjualan buah karena di tempat inilah diketahui bahwa konsumen telah membeli buah jeruk.
Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dilakukan sebelum pengumpulan data penelitian. Pengujian ini dilakukan terhadap 20 konsumen buah jeruk, yang
terdiri dari sepuluh konsumen jeruk lokal dan sepuluh konsumen jeruk impor. Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu data, apabila terdapat
kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya berarti valid. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur keandalan suatu data. Hasil Uji
validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 2.
4.5 Metode Pengolahan dan Analisis Data
Metode pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis deskriptif, analisis regresi logistik, dan Importance Performance Analysis
IPA. Pengolahan data menggunakan software Minitab 14, Statistical Package for Social Science
SPSS 13.0 for Windows, dan Microsoft Office Excel 2003.
4.5.1 Analisis Deskriptif
Salah satu analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Analisis deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status
kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuannya adalah untuk membuat
deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat, mengenai fakta- fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki Nazir,
2003. Data dan informasi yang berasal dari kue sioner akan diolah dan disajikan
dalam bentuk tabel sederhana dan dikelompokkan berdasarkan jawaban sama. Hasil yang diperoleh kemudian dipresentasekan berdasarkan jumlah responden.
Persentase terbesar dari setiap hasil merupakan faktor dominan dari masing- masing variabel yang dianalisis. Hasil analisis ini digunakan untuk menganalisis
karakteristik umum konsumen dan tahapan proses keputusan pembelian bua h jeruk, serta menginterpretasikan hasil logit dan IPA.
4.5.2 Model Analisis Regresi Logistik Logit
Model logit tidak jauh berbeda dengan regresi linier biasa, yaitu menggambarkan hubungan antara variabel tak bebas dengan sejumlah variabel
bebas yang mempengaruhinya. Model ini juga menggambarkan bagaimana peluang atau kemungkinan terpilihnya salah satu dari sejumlah pilihan yang
tersedia. Perbedaannya terletak pada variabel tak bebas dalam regresi logistik
bersifat biner atau dikotomi yakni memiliki nilai yang diskontinu 1 dan 0 Nachrowi dan Hardius Usman, 2002.
Bentuk fungsi dari model logit adalah : Ln [P1-P] = ? + ßx + µ
dimana P adalah nilai peluang dari variabel tak bebas yang nilainya biner yaitu 0 dan 1. Nilai P diperoleh dari :
Y = Prob Y=1 – 11 + e
-? + ßx + µ
Nilai harapan YX dinyatakan dalam peluang yang didapat dari : EYX = hX = e gx [1+ e gx]
Pada penelitian ini, konsumen dihadapkan pada pilihan mengkonsumsi jeruk impor Y=1 atau jeruk lokal Y=0. Keputusan mengkonsumsi buah jeruk
tersebut dia nggap sebagai variabel dependen tak bebas yang diduga dipengaruhi
oleh sejumlah variabel independen bebas antara lain tingkat pendapatan, tingkat
pendidikan, umur, jumlah anggota keluarga, rasa jeruk, penampilan. Adapun secara matematis, model dugaan regresi logistik logit adalah :
Y = ßo + ß
1
X
1
+ ß
2
X
2
+ ß
3
X
3
+ ß
4
X
4
+ ß
5
X
5
+ ß
6
X
6
+ ß
7
X
7
Keterangan : Y
= Dugaan keputusan mengkonsumsi buah jeruk 1 = keputusan mengkonsumsi jeruk impor
0 = keputusan mengkonsumsi jeruk lokal ßo
= Intersep ß
1-7
= Parameter penduga X
1
= Rasa 1 = jeruk impor lebih manis dari jeruk lokal
0 = jeruk impor tidak lebih manis dari jeruk lokal X
2
= Penampilan 1 = jeruk impor lebih menarik dari jeruk lokal
0 = jeruk impor tidak lebih menarik dari jeruk lokal X
3
= Jenis kelamin 1 = perempuan
0 = laki- laki X
4
= Tingkat pendapatan rata-rata konsumen Rpbulan
X
5
= Tingkat pendidikan konsumen tahun X
6
= Jumlah anggota keluarga konsumen orang X
7
= Umur tahun
Berdasarkan model dugaan logit, variabel-variabel yang diduga berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam mengkonsumsi buah jeruk
lokal dan jeruk impor di ritel modern adalah : 1 Rasa X
1
Rasa menggambarkan rasa dari buah jeruk menurut pandangan konsumen. Variabel rasa bernilai satu X
1
=1 berarti jeruk impor lebih manis dibandingkan jeruk lokal dan X
1
=0 berarti jeruk impor tidak lebih manis dibandingkan jeruk lokal.
2 Penampilan X
2
Penampilan dari buah jeruk menggambarkan penampilan fisik dari buah jeruk itu sendiri. Penampilan fisik buah jeruk dilihat dari kebersihan kulit,
warna kulit, dan tekstur buah. Variabel penampilan bernilai satu X
2
=1 berarti jeruk impor lebih menarik dibandingkan jeruk lokal dan X
2
=0 berarti jeruk impor tidak lebih menarik dibandingkan jeruk lokal .
3 Jenis kelamin X
3
Perbedaan jenis kelamin diduga mempengaruhi dalam mengambil keputusan untuk mengkonsumsi buah jeruk. Jenis kelamin perempuan bernilai satu
karena perempuan lebih banyak melakukan pembelian buah jeruk, sedangkan jenis kelamin laki- laki bernilai nol.
4 Pendapatan konsumen X
4
Pendapatan merupakan penghasilan yang diterima konsumen dari pekerjaan yang dilakukannya. Jumlah pendapatan akan menggambarkan besarnya daya
beli dari seorang konsumen. Pendapatan dalam perilaku konsumen merupakan pemberi pengaruh utama pada sikap dan perilaku individu pada
proses keputusan untuk konsumsi buah jeruk. Dalam penelitian ini, diduga semakin besar pendapatan konsumen maka anggaran untuk membeli jeruk
semakin meningkat dan permintaan buah jeruk semakin meningkat. 5 Pendidikan konsumen X
5
Tingkat pendidikan menunjukkan jenjang pendidikan formal yang pernah diikuti konsumen. Tingkat pendidikan diduga akan mempengaruhi proses
keputusan konsumen karena tingkat pendidikan seseorang akan mempengaruhi nilai- nilai yang dianut, cara berpikir, cara pandang konsumen
yang tentunya akan lebih responsif terhadap informasi. 6 Jumlah anggota keluarga X
6
Jumlah anggota keluarga diduga berpengaruh terhadap keputusan pembelian buah jeruk. Jumlah anggota keluarga yang besar diharapkan akan
berpengaruh positif terhadap jumlah pembelian buah jeruk, dimana semakin besar jumlah anggota keluarga maka permintaan buah jeruk akan semakin
bertambah. 7 Umur konsumen X
7
Pengaruh pribadi seperti umur diduga berpengaruh terhadap konsumsi buah jeruk.
Variabel-variabel yang diduga berpengaruh terhadap keputusan konsumsi buah jeruk merupakan faktor perbedaan individu. Faktor perbedaan lingkungan dan
psikologis tidak digunakan sebagai variabel penduga karena kedua faktor ini sulit untuk diukur.
a. Nilai Odds Ratio
Nilai odds ratio ini digunakan untuk melihat hubungan antara peubah bebas dengan peubah tak bebasnya yang didapat dari perhitungan eksponensial
dari koefisien estimasi bi atau exp bi. Odds ratio menunjukkan perhitungan perbandingan peluang Y=1 bila lebih banyak mengkonsumsi jeruk impor
dengan Y=0 bila lebih banyak mengkonsumsi jeruk lokal dengan dipengaruhi oleh variabel bebas tertentu.
Odds ratio digunakan untuk memudahkan interpretasi koefisien. Odds
ratio adalah ukuran yang memperkirakan berapa besar kecenderungan peubah
bebas X terhadap peubah tak bebas Y. Jika suatu peubah bebas memiliki tanda koefisien positif, maka kecenderungan Y=1 lebih besar terjadi pada peubah bebas
X=1 daripada X=0. Interpretasi dari odds ratio ini adalah bahwa untuk X=1 memiliki kecenderungan Y=1 sebesar ? odds ratio kali dibandingkan dengan
X=0.
b. Uji Rasio Likelihood