Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut Buah Jeruk Rasa

VIII TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA ATRIBUT BUAH JERUK Berdasarkan hasil tahapan keputusan pembelian buah jeruk, dapat dilihat bahwa pada umumnya responden memperhatikan atribut yang dimiliki buah jeruk ketika responden tersebut akan melakukan suatu keputusan pembelian. Oleh karena itu, analisis tingkat kepentingan dan kinerja terhadap atribut buah jeruk dilakukan untuk melihat sejauh mana tingkat kepentingan dan kinerja atribut buah jeruk dapat memenuhi keinginan konsumen. Analisis tingkat kepentingan dan kinerja dilakukan dengan menggunakan metode IPA Importance Performance Analysis. Pengukuran mengenai tingkat kepentingan dan kinerja terhadap atribut buah jeruk dibedakan atas responden jeruk lokal dan responden jeruk impor. Pengukuran ini diharapkan akan didapatkan atribut produk yang ideal dari buah jeruk yang dipandang dari sudut konsumen. Adapun atribut buah jeruk yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebelas atribut buah jeruk, yaitu rasa, aroma, tekstur buah, ketersediaan buah, kandungan air, warna kulit, kebersihan kulit, tekstur daging buah, derajat kematangan, daya tahan penyimpanan, dan ada tidaknya biji.

8.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut Buah Jeruk

Persentase jumlah responden terhadap penilaian tingkat kepentingan dan kinerja atribut buah jeruk dapat dilihat pada Lampiran 5 dan Lampiran 6. Setelah diperoleh nilai rata-rata tingkat kepentingan dan kinerja dari masing- masing atribut yang dianalisis, langkah selanjutnya adalah memplotkan nilai- nilai tersebut ke dalam diagram kartesius. Tabel 35 menggambarkan skor rata-rata tingkat kepentingan dan kinerja berdasarkan penilaian responden terhadap atribut buah jeruk. Tabel 35 Penilaian Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut Jeruk Lokal dan Jeruk Impor Atribut Buah Jeruk Kinerja X Kepentingan Y Rata-rata Kinerja X Rata-rata Kepentingan Y A B A B A B A B 1. Rasa 48 294 53 305 2,80 3,46 3,53 3,59 2. Aroma 45 261 43 255 3,00 3,07 2,87 3,00 3. Tekstur buah 45 255 51 277 3,00 3,04 3,40 3,14 4. Ketersediaan buah 47 452 49 266 3,13 3,29 3,27 3,13 5. Kandungan air 47 279 46 281 3,13 3,28 3,07 3,31 6. Warna kulit 44 299 50 265 2,93 3,52 3,33 3,12 7. Kebersihan kulit 44 296 51 281 2,93 3,48 3,40 3,31 8. Tekstur daging buah 45 338 47 267 3,00 3,33 3,13 3,26 9. Derajat kematangan 48 277 47 269 3,20 3,26 3,13 3,16 10. Daya tahan penyimpanan 45 258 47 260 3,00 3,04 3,20 3,06 11. Ada tidaknya biji 49 275 48 259 3,27 3,24 3,20 3,05 Jumlah 36,44 39,25 38,77 38,31 Rata-rata Y X , 3,04 3,27 3,23 3,20 A = Jeruk lokal B = Jeruk impor Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa rata-rata tingkat kepentingan responden jeruk lokal lebih besar daripada rata-rata tingkat kepentingan responden jeruk impor dengan selisih kecil, sebesar 0,03, sehingga dapat dikatakan bahwa responden jeruk lokal dan jeruk impor cenderung mempunyai kepentingan yang sama terhadap atribut buah jeruk yang dikonsumsi. Rata-rata kinerja responden jeruk lokal lebih kecil daripada rata-rata kinerja responden jeruk impor, dengan selisih sebesar 0,23. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja atribut jeruk impor lebih baik daripada jeruk lokal.

a. Rasa

Rasa merupakan atribut yang dipertimbangkan dalam mengkonsumsi buah jeruk. Sebanyak 53,33 persen responden jeruk lokal dan 58,8 persen responden jeruk impor menyatakan rasa sangat penting dalam me ngkonsumsi buah jeruk. Apabila dilihat dari kinerjanya, skor rata-rata kinerja jeruk impor lebih tinggi dari jeruk lokal. Hal ini karena responden jeruk lokal menyatakan rasa jeruk lokal ada yang asam, manis sedikit asam, dan manis, sehingga kinerja rasa jeruk lokal dinilai rendah. Responden jeruk impor menyatakan rasa jeruk impor adalah manis sedikit asam dan manis serta rasanya lebih seragam dibandingkan dengan jeruk lokal.

b. Aroma