Tahap Evaluasi Alternatif Tahap Pembelian

jeruk yang sering dikonsumsi berasal dari majalah tetapi sumber informasi ini tidak mempengaruhi proses keputusan pembelian. Tidak ada responden yang menyatakan bahwa iklanpromosi merupakan sumber informasi tetapi iklanpromosi mempunyai pengaruh dalam proses keputusan pembelian, yaitu sebanyak sebelas persen Tabel 24. Hal ini karena promosi yang banyak dilakukan penjual adalah promosi yang menurunkan harga jeruk, sehingga bagi responden yang sensitif terhadap harga dapat mengambil kesempatan ini untuk melakukan pembelian buah jeruk. Sebanyak 14 persen responden menyatakan bahwa faktor diri sendiri yang mempengaruhi proses keputusan pembelian karena kesadaran akan kebutuhan mengkonsumsi buah, biasanya mereka tinggal sendiri atau belum berkeluarga.

6.2.3 Tahap Evaluasi Alternatif

Setelah memiliki informasi yang cukup, konsumen mengevaluasi alternatif-alternatif pilihan, sehingga konsumen akan mempertimbangkan beberapa kriteria evaluasi, yaitu faktor- faktor yang relevan dengan keinginan untuk dapat membuat keputusan pembelian buah jeruk. Tabel 25 menunjukkan bahwa dalam melakukan pembelian, sebanyak 77 persen responden menyatakan rasa yang paling mempengaruhi keputusan pembelian. Hal ini terjadi karena responden sudah terbiasa untuk mengkonsumsi buah jeruk. Responden juga mempertimbangkan faktor penampilan sebagai faktor yang dipertimbangkan setelah rasa. Hal ini karena pada umumnya buah jeruk dikonsumsi dalam bentuk segar, sehingga penampilan yang menarik akan menggugah selera untuk mengkonsumsinya. Pada tahap ini, responden juga menyatakan bahwa keragaman dari jenis jeruk dirasakan penting karena untuk menghindari kebosanan dalam mengkonsumsi satu jenis buah jeruk. Tabel 25 Pertimbangan Responden dalam Pembelian Buah Jeruk Faktor Jumlah responden Persentase Rasa 77 77 Penampilan warna, kebersihan kulit, tekstur buah 15 8 Harga 8 15 TOTAL 100 100

6.2.4 Tahap Pembelian

Setiap konsumen pada akhirnya akan memutuskan jenis jeruk yang akan dibeli, apakah jeruk lokal atau jeruk impor. Dari 100 responden dalam penelitian ini, sebanyak 85 persen responden memilih untuk membeli jeruk impor, yaitu jeruk Mandarin Lookam dan Mandarin Ponkam. Sebanyak 15 persen responden memilih untuk membeli jeruk lokal, yaitu Jeruk Medan dan Jeruk Pontianak. Pada tahap pembelian, responden mempertimbangkan kapan membeli, dimana membeli, bagaimana membayarnya. Pertimbangan dimana membeli terkait dengan lokasi pembelian. Lokasi pembelian dalam penelitian ini adalah Giant Botani Square Bogor. Adapun alasan responden memilih Giant Bogor dapat dilihat pada Tabel 26. Alasan konsumen ternyata berbeda-beda. Alasan paling banyak yang dinyatakan responden adalah one stop shooping karena kecenderungan berbelanja kebutuhan keluarga yang diperlukan sekaligus di Giant Bogor. Alasan yang lain adalah suasana nyaman, lokasi strategis, dan harga murah. Hal ini merupakan faktor yang menjadikan Giant mempunyai positioning yang bagus dan sangat digemari ibu- ibu rumah tangga dibandingkan berbelanja di hipermarket lain. Tabel 26 Alasan Responden Membeli Buah Jeruk di Giant Bogor Alasan Jumlah konsumen Persentase Suasana nyaman 20 20 Produk bermutu 18 18 Lokasi strategis 20 20 Harga murah 20 20 One stop shooping 22 22 TOTAL 100 100 Selain di Giant Bogor, responden juga mempunyai lokasi pembelian yang berbeda. Berdasarkan Tabel 27, responden yang memilih untuk melakukan pembelian di ritel modern sebanyak 89 persen responden. Ritel modern yang disebutkan oleh responden antara lain Hero Swalayan, Market Place, Ngesti, Superindo, dan Hypermarket. Hal ini menggambarkan bahwa pasar tradisional mulai ditinggalkan oleh konsumen di daerah perkotaan. Alasan responden melakukan pembelian di toko buah dan pasar tradisional adalah dekat dengan rumah. Tabel 27 Lokasi Pembelian Responden Buah Jeruk Lokasi pembelian Jumlah responden Persentase Ritel modern 89 89 Toko buah 9 9 Pasar tradisional 3 3 TOTAL 100 100 Selain pertimbangan dalam melakukan pemilihan lokasi, responden juga melakukan perencanaan waktu pembelian. Berdasarkan Tabel 28, sebanyak 85 persen responden menyatakan bahwa pembelian buah jeruk dilakukan secara terencana. Pembelian terencana ini meliputi pembelian untuk berbelanja kebutuhan sehari- hari, sebanyak 41 persen responden dan pembelian ketika persediaan buah telah habis, sebanyak 44 persen responden. Selain melakukan pembelian terencana, ternyata sebanyak 15 persen responden menyatakan bahwa pembelian buah jeruk dilakukan secara mendadakspontan. Hal ini dilakukan responden karena tidak mempunyai waktu yang cukup banyak untuk melakukan pembelian. Tabel 28 Perencanaan Pembelian Responden Buah Jeruk Perencanaan pembelian Kegiatan Jumlah responden Persentase Terencana Berbelanja kebutuhan sehari- hari 41 41 Persediaan buah telah habis 44 44 Tidak terencana Mendadakspontan 15 15 TOTAL 100 100 Pembelian buah jeruk yang dilakukan responden tergantung dari jumlah keluarga yang dimilikinya. Banyaknya jumlah anggota keluarga akan mempengaruhi keputusan dalam mengkonsumsi buah jeruk. Tabel 29 menunjukkan pembelian yang paling banyak dilakukan adalah lebih dari sembilan kilogram per bulan dengan jumlah anggota keluarga antara 3-4 orang, sebanyak 26 persen responden. Pembelian paling sedikit dilakukan adalah satu kilogram per bulan dengan jumlah anggota keluarga antara 1-2 orang, sebanyak satu persen responden. Perbedaan jumlah pembelian ini terjadi karena setiap anggota keluarga mempunyai selera yang berbeda dalam mengkonsumsi buah-buahan. Tabel 29 Jumlah Pembelian Buah Jeruk kgbulan dan Jumlah Anggota Keluarga yang Mengkonsumsi Buah Jeruk S Pembelian JAK 1 – 2 kgbulan 3 - 4 kgbulan 5 - 6 kgbulan 6 kgbulan 1-2 orang 10 - - - 3-4 orang 9 5 2 - 5-6 orang 5 9 3 - 7-8 orang 1 - 3 - 9 orang 7 26 17 3 TOTAL 32 40 25 3 S Pembelian = jumlah pembelian JAK = Jumlah anggota keluarga

6.2.5 Tahap HasilPerilaku Pasca Pembelian