2.2.4.1 Tingkat Saluran Distribusi
Kotler dan Keller 2008:129 menjelaskan ada beberapa tingkat saluran distribusi, yaitu:
1. Saluran nol-tingkat. Saluran ini disebut juga saluran pemasaran langsung
yang terdiri atas produsen yang langsung menjual kepada pelanggan akhir. 2.
Saluran satu tingkat. Saluran ini menunjukkan bahwa pemasaran hanya menggunakan satu perantara penjualan, seperti pengecer.
3. Saluran dua tingkat. Saluran ini mencakup dua perantara. Dalam pasar
konsumen, saluran ini biasanya adalah pedagang besar dan pengecer. 4.
Saluran tiga tingkat. Saluran ini mencakup tiga perantara. Pendistribusiannya adalah pedagang besar menjual kepada penyalur dan penyalur akan menjual
kepada pengecer lalu baru ke konsumen akhir.
2.2.4.2 Fungsi Saluran Distribusi
Ginting 2011:160 menjelaskan bahwa saluran distribusi mempunyai banyak fungsi, di antaranya, menyelenggarakan:
1. Informasi: mengumpulkan dan menyebarkan informasi riset dan intelijen
pemasaran mengenai pelaku dan serta lingkungan pasar yang diperlukan untuk perencanaan dan pemanduan pertukaran.
2. Promosi: membuat dan menyebarkan komunikasi persuasif tentang tawaran.
3. Penyesuaian Matching: membentuk dan menyesuaikan tawaran dengan
kebutuhan pembeli, termasuk: grading, perakitan dan pengepakan. 4.
Negosiasi: mencapai persetujuan atas harga dan syarat lain mengenai tawaran sehingga pemindahan kepemilikan bisa terjadi.
Universitas Sumatera Utara
Dan guna merampungkan transaksi, saluran distribusi juga melakukan: 1.
Distribusi fisik: pengangkutan dan penyimpanan barang. 2.
Pendanaan: mencari dan menggunakan dana untuk membiayai penyaluran. 3.
Pengambilan resiko: menanggung semua resiko dalam distribusi.
2.2.4.3 Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Saluran Distribusi Lokasi
Perusahaan
1. harus memperhatikan berbagai macam faktor yang sangat
berpengaruh dalam pemilihan saluran distribusi Swastha dan Irawan, 2008:299, yaitu sebagai berikut:
2. Pertimbangan pasar, meliputi: konsumen atau pasar industri, jumlah pembeli
potensial, konsentrasi pasar secara geografis, jumlah pesanan, dan kebiasaan dalam pembelian.
3. Pertimbangan barang, terdiri dari: nilai unit, besar dan berat barang, mudah
rusaknya barang, sifat teknis, barang standart, dan luasnya produk line.
4. Pertimbangan perusahaan, meliputi: sumber pembelanjaan, pengalaman dan
kemampuan manajemen, pengawasan saluran, dan pelayanan yang diberikan oleh penjual.
Pertimbangan perantara, meliputi: pelayanan yang diberikan oleh perantara, kegunaan perantara, sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen, volume
penjualan, dan ongkos.
1. Selanjutnya adapun faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam
menentukan daerah bisnis Swastha dan Irawan, 2008:339 adalah:
2. Luas daerah perdagangan.
Dapat dicapai dengan mudah akses.
Universitas Sumatera Utara
3. Potensi pertumbuhan penjualan
4. .
Lokasi toko atau dealer saingan
2.2.5 Promosi