76 keterangan dari bagian-bagian media. Kemudian setelah direvisi terdapat
penjelasan singkat media diorama daur air, manfaat media, dan keterangan dari masing-masing bagian pada media diorama daur air. Sedangkan untuk
alat dan bahan yang digunakan diletakkan pada Lembar Kerja Siswa LKS.
Gambar 16 . Tampilan Petunjuk Penggunaan Sebelum Revisi
Gambar 17. Tampilan Petunjuk Penggunaan Setelah Revisi
Pada gambar sebelum revisi langkah penggunaan media masih secara umum dan tidak dibedakan antara langkah-langkah yang dilakukan
guru maupun siswa. Revisi dilakukan dengan membedakan langkah penggunaan secara umum, kegiatan yang dapat dilakukan guru, dan kegiatan
77 yang dapat dilakukan siswa.
Gambar 18. Lembar Kerja Siswa Sebelum Revisi
Gambar 19 . Lembar Kerja Siswa Setelah Revisi
Sebelum revisi tampak bahwa Lembar Kerja Siswa terbagi menjadi dua halaman, sedangkan setelah revisi dijadikan satu halaman dan disertai
dengan alat dan bahan yang digunakan.
Gambar 20. Tampilan Sampul Belakang Pada buku pedoman penggunaan media diorama daur air belum
terdapat sampul belakang, sedangkan pada buku pedoman yang sudah direvisi, sudah terdapat sampul belakang.
78 Secara keseluruhan pada gambar di atas tampak bahwa sebelum
revisi, desain yang digunakan terlalu berwarna-warni dan huruf yang digunakan merupakan huruf tebal bold semua. Sedangkan isi buku
pedoman penggunaan media diorama daur air belum lengkap. Kemudian setelah dilakukan revisi tampak bahwa desain yang digunakan tidak
berwarna-warni namun menarik dan huruf yang digunakan bukanlah huruf tebal semua bold. Selain itu isi dari buku pedoman penggunaan media
pembelajaran diorama daur air lebih lengkap daripada buku pedoman penggunaan media diorama daur air sebelumnya.
b. Tahap Kedua
Pada tahap kedua tidak terdapat banyak revisi. Pada tahap ini media diorama daur air sudah terdapat awan dan pemasangan lampu
LED, serta pewarnaan yang lebih terang sehingga tampilan media diorama lebih terlihat menarik.
Gambar 21. Media Diorama Daur Air Setelah Revisi Setelah revisi buku pedoman penggunaan media diorama daur air
lebih lengkap daripada sebelumnya, terdapat pula lampiran materi. Sehingga terdapat sedikit revisi yaitu pada kalimat “LKS ini dapat
dikembangkan sesuai karakteristik siswa dan ke butuhan pembelajaran”
79 yang semula terdapat pada lampiran LKS menjadi terdapat pada bagian
awal dengan kalimat yang berbeda yaitu “Pada halaman berikutnya akan dilampirkan materi, lembar kerja siswa, dan soal evaluasi, namun dapat
dikembangkan sesuai dengan karakteristik siswa dan kebutuhan pembelajaran di kelas”.
Gambar 22. Tampilan Isi Buku Pedoman
2. Revisi oleh Ahli Materi
a. Tahap Pertama
Berdasarkan saran dari ahli materi terdapat beberapa revisi yang perlu dilakukan, diantaranya yaitu materi daur air dilampirkan pada buku
pedoman penggunaan diorama daur air dan perlu memperhatikan keefektifan kalimat. Berikut ini gambaran perbaikan materi atau revisi
materi yang dimaksudkan.
80 Gambar 23 . Tampilan Materi Daur Air Sebelum Revisi
Pada gambar di atas, kalimat yang digunakan kurang efektif dikarenakan kata-kata yang digunakan tidak sesuai untuk anak sekolah
dasar, seperti yang terdapat pada kalimat “kondensasi merupakan
pengembunan dari hasil penguapan air, kondensasi terjadi apabila uap air sampa
i pada lapisan yang ada di atmosfer yang memiliki udara rendah” dan pada kalimat “presipitasi biasanya dinyatakan sebagai kedalaman
jeluk cairan yang berakumulasi di atas permukaan bumi seandainya tidak hilang”. Kalimat tersebut menggunakan bahasa yang terlalu tinggi
sehingga tidak sesuai atau sulit dipahami siswa sekolah dasar. Kemudian belum ada ilustrasi yang menggambarkan proses daur air sehingga perlu
adanya penambahan ilustrasi gambar agar lebih menarik.
81 Gambar 24 . Tampilan Materi Daur Air Setelah Revisi
Pada gambar diatas menunjukan tampilan penyajian materi setelah revisi. Pada gambar di atas tampak bahwa kalimat yang digunakan
merupakan kalimat sederhana yang mudah dipahami oleh siswa sekolah dasar kelas V. Kalimat tersebut yakni “air yang berada di laut, sungai,
danau akan mengalami penguapan. Proses penguapan ini disebut evporasi. Uap air ini kemudian akan mengalami pengembunan
kondensasi karena suhu udara yang rendah. Pengembunan ini membuat uap air berubah wujud menjadi titik-titik air yang tampak sebagai awan
hitam. Titik-titik air yang banyak akan jatuh ke permukaan bumi yang
82 dikenal sebagai presipitasi. Presipitasi yang berupa air disebut sebagai
hujan, sedangkan yang berupa gletser disebut sebagai hujan salju”. Kemudian sudah terdapat ilustrasi proses daur air.
Gambar 25 . Tampilan Materi Kegiatan yang Mempengaruhi Daur Air Sebelum Revisi
Pada gambar di atas tampak bahwa poin pertama terdapat kalimat yang berbunyi
“air limbah sisa dari proses pengolahan di pabrik banyak yang d
ibuang ke sungai”, kalimat tersebut kurang efektif karena bukan termasuk kata kerja yang menunjukan suatu tindakan atau kegiatan yang
dilakukan manusia.
Gambar 26 . Tampilan Materi Kegiatan yang Mempengaruhi Daur Air Setelah Revisi