15 Berikut ini daftar salah satu kompetensi dasar yang dapat
menunjang mata pelajaran IPA di kelas V. Tabel 1. Daftar Kompetensi IPA pada Kurikulum KTSP
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Bumi dan Alam Semesta
7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya
dengan penggunaan sumber daya alam
7.1 Mendeskripsikan proses
pembentukan tanah karena pelapukan
7.2 Mengidentifikasi jenis-jenis tanah
7.3 Mendeskripsikan struktur bumi 7.4 Mendeskripsikan proses daur air
dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya
7.5 Mendeskripsikan perlunya penghematan air
7.6 Mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan
dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungan
7.7 Mengidentifikasi beberapa kegiatan manusia yang dapat
mengubah permukaan bumi pertanian, perkotaan, dsb
Media yang dikembangkan merupakan media pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam mempelajari daur air. Berdasarkan kurikulum KTSP,
daur air merupakan bagian dari materi bumi dan alam semesta pada standar kompetensi “memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya
dengan penggunaan sumber daya alam”. Standar kompetensi tersebut disederhanakan dalam kompetensi dasar menjadi beberapa materi yang
berhubungan dengan daur air yaitu “mendiskripsikan daur air dan kegiatan
manusia yang mempengaruhinya” dan “ mendiskripsikan perlunya menghemat air”.
16
C. Kajian Materi Daur Air
Menurut Suyono Sosrodarsono 1976: 1 di bumi terdapat kira-kira 1,3- 1,4 milyard km
3
air. Sebagian besar zat di bumi mengandung air, seperti lautan, gunung es, danau, sungai, tanah, dan udara. Air yang ada di bumi, sebagian
besar berada di laut. Hanya kurang lebih tiga perempat bagian berada dalam bentuk es, yaitu sebagai gunung es dan glester, sehingga air yang berbentuk
sebagai uap air di atmosfer sangat sedikit. Air di bumi ini mengalami sirkulasi secara terus menerus. Sirkulasi air
bisa disebut dengan siklus air atau daur air. Daur air merupakan proses perubahan air yang berulang. Daur air disebut juga dengan daur hidrologi yang
merupakan gerakan air laut ke udara yang kemudian jatuh ke permukaan tanah lagi sebagai hujan atau bentuk lain, dan akhirnya mengalir ke laut kembali
Soemarto, 1987:16. Untuk itu dapat disimpulkan bahwa daur air merupakan proses perubahan air yang berulang mulai dari gerakan air laut ke udara yang
kemudian jatuh menjadi hujan. Menurut Ersin Seyhan 1995: 9 prosedur daur air adalah sebagai berikut:
a. Evaporasi
Soemarto 1987:42 berpendapat bahwa evaporasi merupakan penguapan air dari tanah, baik tanah gundul atau yang tertutupi pepohonan,
permukaan tidak tembus air seperti atap dan jalan raya, air bebas dan air mengalir. Evaporasi dipengaruhi oleh radiasi matahari, angin, kelembaban,
dan suhu.
17 b.
Kondensasi Menurut Rohana Kusumawati 2008, 147 kondensasi merupakan
pengembunan dari hasil penguapan air yang ada di daratan. Kondensasi terjadi apabila uap air sampai pada lapisan atmosfer yang memiliki udara
rendah. Uap air yang suhu udaranya tinggi akan mengalami pengembunan membentuk awan.
c. Presipitasi
Menurut Ersin Seyhan 1995: 19 presipitas biasanya dinyatakan sebagai kedalaman jeluk cairan yang berakumulasi di atas permukaan
bumi bila seandainya tidak hilang. Menurut Suyono Sosrodaryono 1976: 7 presipitasi merupakan
nama umum dari uap air yang mengkondensasi dan jatuh ke tanah dalam rangkaian proses hidrologi. Presipitasi dapat beruapa air atau gletser.
Presipitasi yang berupa air disebut sebagai hujan. Sedagkan presipitasi yang berupa gletser disebut sebagai salju.
Berdasarkan pengertian tahapan di atas maka dapat disimpulkan proses daur meliputi air yang berada di sungai, danau, dan sumber lainnya
akan mengalir ke laut. Air yang berada di laut, sungai dan danau akan mengalami penguapan karena pengaruh panas matahari. Tumbuhan juga
mengeluarkan uap air ke udara. Proses penguapan ini disebut evaporasi. Kemudian uap air akan mengalami pengembunan kondensasi karena suhu
udara yang rendah. Pengembunan ini membuat uap air berubah wujud menjadi kumpulan titik-titik air yang tampak sebagai awan hitam. Titik-titik