Deskripsi Data Pemahaman Siswa Terhadap Materi Daur Air
97 yang akan digunakan sebagai pedoman dalam pengembangan media.
Kompetensi dasar tersebut yaitu 7.4 mendiskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya dan 7.5 mendiskripsikan
perlunya penghematan air. Setelah dilakukan analisis konsep kemudian dilakukan analisis tugas
yaitu berupa tugas yang harus dipenuhi siswa seperti mengerjakan LKS Lembar Kerja Siswa, melakukan kegiatan demonstrasi, melakukan
pengamatan daur air, dan mengerjakan soal evaluasi. Setelah itu dilakukan analisis tujuan, tahap ini dilakukan untuk mengetahui indikator dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai pada materi daur air. Tujuan tersebut meiliputi, siswa dapat menyebutkan kegunaan air, menjelaskan daur air,
menggambarkan skema daur air, menyebutkan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi daur air, dan cara menghemat air.
Pada tahap perencanaan design dilakukan beberapa kegiatan yaitu berupa pemilihan media dan desain awal media. Media yang dipilih merupakan
media diorama daur air yang dapat menggambarkan proses terjadinya daur air. Kemudian pada kegiatan ini juga dilakukan pengumpulan alat dan bahan yang
akan digunakan untuk membuat media tersebut. Bahan tersebut diantaranya sterofoam, resin, katalis, serait fiber, kayu, kawat, kayu, benang, spon ati, cat,
alumunium foil, lem bakar, wadah dari seng, dan plastik tebal. Sedangkan alat yang digunakan meliputi tang, gunting, jarum, double tape, gergaji, kuas,
cutter, meterang, dan alat untuk membakar lem. Setelah semua bahan terkumpul kemudian dilakukan pembuatan media diorama daur air.
98 Pada tahap pengembangan develop dilakukan validasi oleh ali media
dan ahli materi, kemudian dilakukan penilaian oleh praktisi pembelajaran dan respon siswa ketika ujicoba terbatas dan uji coba lapangan.
Berdasarkan validasi yang dilakukan oleh ahli media diperoleh skor akhir sebesar 3,88 dengan kategori “baik”. Namun masih terdapat aspek yang
memperoleh skor yang rendah, yaitu pada aspek kemampuan media untuk menciptakan rasa senang bagi siswa, kemudahan dalam praktik pembelajaran,
keamanan media, dan keefektifan media. hal tersebut terjadi mungkin karena memerlukan waktu yang lebih lama dalam menyiapkan media serta bahan yang
digunakan, selain itu di dalam media diorama terdapat lampu LED yang menggunakan listrik dan ada juga air dari hasil pengembunan serta ilustrasi
pada air laut sehingga bisa menimbulkan arus pendek jika tidak berhati-hati dalam menggunakan.
Berdasarkan validasi yang dilakukan oleh ahli materi diperoleh skor akhir sebesar 4,21 dengan kategori “sangat baik”. Sesuai dengan pendapat
Sukarjo yang diikuti oleh Estu Miyarso produk yang dikembangkan dikatakan layak apabila hasil penilaian minimal dalam kategori “baik”, sehingga dapat
dikatakan bahwa media diorama daur air layak untuk diujicobakan. Berdasarkan hasil penilaian oleh praktisi pembelajaran diperoleh skor
akhir sebesar 4,69 dengan kategori “sangat baik”. Setelah memperoleh penilaian oleh praktisi pembelajaran itu dilakukan uji coba terbatas. Hasil dari
uji coba terbatas diperoleh skor 4,17 dengan kategori “sangat baik”. Namun masih terdapat aspek yang mendapatkan skor kurang maksimal. hal tersebut